Kini mereka berdua sudah sampai di sebuah apartemen milik Aldo. Walau tidak sebesar apartemen yg ada di Jakarta, namun apartemen tersebut sangat nyaman untuk di tempati. Terdapat 2 buah kamar yg berdampingan dan satu kamar mandi di sana, serta terdapat satu ruang santai dan dapur. Walau tidak terlalu mewah, namun Amel senang.Karena acara akan dilaksanakan pukul 8 malam, dan saat ini baru pukul 02:00 , mereka pun memutuskan untuk beristirahat. perjalan tersebut lumayan melelahkan. tak butuh waktu lama, mereka berdua sudah terlelap ke alam mimpi.
Sore hati.
Mereka berdua sudah terbangun dari tidurnya. Amel yg merasa badan ya mulai gerah dan lengket, ia segera mengambil handuk dan pakaian ganti, lalu bergegas kek kamar mandi.
Namun pada saat bersamaan, Aldo juga bejalan menuju kamar mandi, saat Amel memegang gagang pintu, ia terkejut, ternyata Aldo sudah memegang nya terlebih dahulu. Al-hasil mereka pun saling tarik menarik.
"Minggir. Saya duluan. Kamu tungguin di sana" ujar Amel kesal sambil mendorong Aldo sekuat tenaga nya.
"Enak, saja. Kamu saja sana. Saya sudah gerah" jawab Aldo datar.
"Is, kamu kan cowok. Ngalah sedikit kenap sama cewek" ujar Amel kesal.
"Tidak. Minggir, saya mau mandi" ucap Aldo datar sambil menarik knop pintu.
"Tidak, saya duluan" ucap Amel yg tidak mau mengalah.
"Tidak" ujarnya Aldo datar dan tak mau mengalah.
"Tidak. saya duluan" ucap Amel kencang. Dan terjadi lah aksi saling dorong-mendorong. Aldo yg mulai geram pun langsung mendorong Amel, hingga menatap tembok, dan mengunci pergerakannya.
Amel pun mendorong Aldo sekuat tenaganya. Namun apalah daya, tenaganya tidak sebanding melawan Aldo.
"Bisa diam gak?" Bentak Aldo.
Seketika nyali Amel menciut. Ia hanya menundukkan wajahnya.dadanya sesak, Ia sekuat mungkin menahan air matanya agar tidak terjatuh. Aldo yg menyadari perubahan Amel, ia sedikit bersalah. Ia pun langsung membisikkan sesuatu di telinga Amel.
"Baiklah. Jika kamu tidak mau mengalah, bagai mana jika kita mandi bersama" ujar Aldo dengan wajah datar nya.
Sontak Amel pun terkejut, ia tidak menyangka bos jutek itu bisa mesum juga.
"Is, jangan harap aku mau melakukan itu." jawab Amel dengan nada jutek.
"Baik lah. Jika kamu tidak mau, duduk lah. Tunggu aku di sana " ujarnya sambil menunjuk sebuah kursi.
"Enak saja. Tidak mau. Kamu saja sana. saya tidak mau" jawab Amel yg tak mau kalah.
"Baik lah.Jika itu mau kamu. Berarti kita mandi bersama" ucap Aldo tanpa ekspresi.
Seketika Amel berlari. badannya bergidik ngeri. Tak terbayang baginya, jika ia harus mandi bareng sama pria itu." Dasar bos gila."gumamnya dalam hati. sedetik kemudian ia berteriak.
"Dengar ya bos Mesum.Jngan harap aku mau melakukan itu. buang pikiran kotor mu itu jauh-jauh." teriaknya sambil berlari menuju kamarnya, dan menguncinya.
Sementara Aldo tersenyum puas. Melihat tingkah Amel yg seperti itu, menjadi hiburan tersendiri baginya." Ini sungguh lucu" gumamnya lirih. Melihat tingkah Amel tadi benar-benar membuatnya melupakan sejenak beban pikirannya. Masih dengan senyum di bibirnya, ia segera membersihkan diri.
Sementara Amel sangat kesal. "Bisa-bisanya bos kutupnya itu berbicara seperti itu. Dasar curang. Berani-beraninya ia mengunakan cara kotor untuk memenangkannya. Lihat saja pembalasan ku nanti" Gerutunya.
Setelah insiden tadi, Amel kembali mengurung dirinya dikamar. Hingga satu jam berlalu, baru ia memberanikan diri. Ia berjalan sangat pelan dan hati-hati. Seperti seorang pencuri yg takut ketahuan. Saat ia membuka pintu, matanya melihat kanan, kiri, memastikan apa bosnya itu berasa di sana Atau tidak. Setelah di rasa aman, baru ia bergegas menuju kamar mandi.
Pukul 19:30 Amel sudah bersiap-siap. Malam ini ia harus berdandan secantik mungkin, agar semua orang yg berada di sana yakin jika Amel Adalah kekasih dari seorang CEO. Kali ini ia mengunakan gaun berwarna abu yg terlihat mewah dan pas sekali di badan, high heel yg senada dan tas branded yg semakin menambah kesan elegan dan cantik. Rambutnya di sanggul, sehingga memperlihatkan leher jenjang nan mulus itu, semakin membuat Amel terlihat cantik dan menawan. Setelah puas dengan hasil riasannya, ia segera keluar dan menemui bosnya itu.
Dilihatnya bos kutupnya itu sedang asik memainkan ponselnya. Amel segera menghampirinya. Aldo yg mendengar langkah kaki seseorang, matanya langsung mencari sumber suara tersebut.
Di pandangi nya Amel dari ujung kaki Hinga ke atas kepalanya, Aldo pun langsung terpesona. Ia tidak pernah menyangka. Jika gadis culun itu bisa secantik ini. Bagai seorang bidadari yg turun dari kayangan, mata Aldo tak mau beranjak dari wajah Amel.
Amel yg di tatap seperti itu, ia bingung. Apa ada yg salah dengannya. Seketika Amel melambay-lambaykan tangannya
"Maaf, tuan. Apa ada yg salah?" Tanya Amel yg mulai risih di pandang seintens itu.
Aldo yg mulai tersadar, ia pun menggaruk-garuk kepalanya yg tak gatal, untuk menghilangkan rasa gugupnya. Baru kali ini ia merasa gugup dengan seorang wanita. Namun ia berusaha kembali menetralkan raut wajahnya.
"Tidak. ingat, jangan panggil saya tuan jika ada orang. Panggil saya honey atau apa pun itu yg penting panggilan untuk Seorang kekasih. Mengerti...?" tanya Aldo memastikan.
Amel pun hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Sebenar nya Amel sangat terpesona melihat penampilan Aldo kali ini. Ia sangat tampan menggunakan kemeja biru dongker, dasi berwarna abu, di pandu dengan rompi abu, serta jas yg menjadi pelengkapnya. Aldo semakin tampan dan elegan. Kadar ketampanannya bertambah sepuluh kali lipat. Namun sebisa mungkin ia menahannya. Karna terlalu tengelam dalam pikirannya, Amel tidak mengetahui jika Aldo sudah mendahuluinya. Segera ia berlari mengejar tuannya yg dingin seperti es kutuk.
"Dasar nyebelin. Cepat sekali si jalanya." Gerutunya.
Aldo yg mendengar ucapan Amel langsung berhenti. Alhasil Amel yg berjalan tergesa-gesa, ia pun menatap punggung Aldo.
"Aww. Kalau berhenti bilang-bilang. Sakit tau...!" ucap Amel kesal.
"Kalau jalan pakai mata" ujar Aldo dengan ekspres datar. Aldo pun kembali melangkahkan kakinya.
"Is, nyebelin. Jadi cowok gak ada manis-manisnya sedikit pun. Dasar beruang kutub" gerutu Amel lirih.Amel pun menghentak- hentakan kakinya. karena kesal ia berjalan mendahului Aldo.
Aldo yg melihat Amel kesal, ia tersenyum. Tanpa Aldo sadari, semenjak kehadiran gadis bawel itu, kini ia bisa kembali tersenyum bahagia.
Maaf, lama up😊😊😊
Terimakasih yg sudah sabar menunggu
Jangan lupa like komennya ya biar author semangat 😁😁😁😁
Apa lagi kalau beri vote dan hadiah tambah semangat up nya😋😋😋😋
Terimakasih yg sudah mampir semoga menghibur🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Kinan Rosa
lanjut
2023-05-29
0
Fatih Asy Syauqie
Next
2021-10-09
1
Pangeran Matahari
lanjt kk
2021-10-09
1