Menemaniku

" benarkah ? aku pikir... kekasihku malah menikahi kakakmu "

shandrianna langsung memasang muka datar setelahnya , dengan menatap tajam bagaskara.

" Kau dari mana tahu ?" gumamnya.

" tidak penting tapi yang jelas turuti perintahku. " balas bagas dengan santai.

shandrianna tidak mau berlama-lama lagi didalam sini. dia langsung keluar tanpa sepatah katapun.

brak

cukup kuat pintu itu tertutup , dihadapan pintu itu dia melamun memikirkan sesuatu. sedangkan bagaskara dia kembali bekerja seolah-olah tak melakukan apapun. padahal dia telah membuat shandrianna sakit hati.

***

" dahhh " tomi melambaikan tangannya didalam taksi yang mereka tumpangi, shandrianna menuju kedalam rumahnya dengan lesu hari ini sangat tidak mood untuknya.

" shandrianna ?" ayahnya terlihat baru keluar dari rumah kecil yang ada di dekat kebun bunga.

" ayah "

" Tumben pulang jam 5 ?" tanya handika dengan melihat jam.

" oh itu aku magang disebuah perusahaan ayah jadi langsung pulang "

" magang ? dimana ?"

" The see Travel ayah "

" sungguh ? kenapa tidak bilang pada ayah jika sebelumnya ingin masuk bekerja disana ayah akan bicara pada teman ayah. "

" terima kasih ayah tapi aku hanya iseng saja melamar disana ternyata diterima. ayah ... aku masuk dulu aku ingin mandi. "

" iya masuklah dan makanlah "

shandrianna mengangukkan kepalanya dan masuk kedalam rumah , kebetulan saat akan naik tangga daniel akan turun mata daniel menatap shandrianna namun berbeda dengan shandrianna yang hanya terus menunduk.

walau selintas pun tak membuat shandrianna menyadari kehadiran daniel. " Ada apa dengannya , aku sudah lama tidak melihatnya seperti itu " pikir daniel.

" mas " panggil tara yang telah menunggunya di ruang tamu.

" Iya "

" nanti malam makan diluar ya , aku ingin berkencan berdua " sambil merangkul lengan daniel.

" itu ... ya , baiklah "

***

brak

shandrianna langsung menguntalkan tubuhnya di kasur dan memejamkan matanya.

" ah shandrianna kau bisa gila jika lama - lama bekerja disana " ucapnya dengan gelisah.

***

" pak jadi saya ikut melakukan analisis di Jawa tengah ?" tanya tomi yang melihat surat edaran dari atasannya.

" iya , semuanya menganggap pekerjaanmu baik jadi bisa ikut dalam grup tersebut. " jawab manager itu.

jika aku pergi bagaimana dengan shandrianna. dia bisa membunuhku saat ini juga.

" keberatan ? "

" ha ? hahah tidak pak tentu saja aku sangat senang mendengarnya. ya ! " katanya dengan wajah palsu menutupi kesulitan yang akan dia dapat dari shandriann.

***

" apa ? hei tomi ! kau benar - benar " teriak shandrianna di cafe tempatnya kemarin.

" shan aku... "

" pergilah tidak masalah hanya 3 hari " potong shandrianna dengan santai.

" sungguh ? kau tidak marah ? kau tidak kesal kan nantinya kepadaku ?" tanya tomu yang memastikan itu

" tidak "

" aku harus menyelesaikan proposal ku sore ini, tomi aku duluan ya " katanya dengan buru - buru.

" siapa yang bayar ?"

" kau lah , dahhhh " melambaikan tangannya begitu saja sedangkan tomi harus menanggung biaya makan shandrianna hari ini.

***

" shandrianna pak bagas memanggilmu " kata Alfian yang duduk di depan mejanya.

" kenapa ? tapi proposal ku belum siap " jawab shandrinna.

" katanya bawa saja kerjakan di ruangnnya "

" baiklah , terima kasih fian " dia bawa laptopnya dan beberapa berkas lainnya.

tok...tok...tok

" masuk "

" duduk di sana , sebentar lagi saya akan kesitu "

shandrianna menurut dan duduk di sofa hitam itu lalu menaruh laptop dan berkasnya di meja.

tak lama bagaskara langsung menghampirinya duduk di hadapan shandrianna.

" untuk apa Bapak memanggilku ?" tanyanya yang bersikap biasa layaknya karyawan.

" Tumben tidak memanggiku kau "

" jika bapak tidak membuatku kesal aku akan menghormatimu sebagai boss tapi jika iya aku akan mengatakan hal sesuka hatiku. "

" Temani aku makan siang disini , dan bantu aku mengerjakan proposal setelahnya "

bagaskara membuka kotak makan yang telah dibeli pleh sekretarisnya , shandrianna mengerntikan dahinya tak mengerti apa keinginan pria ini.

" Bapak hanya memanggil saya untuk menemani bapak makan siang ? apa bapak tau saya sedang mengerjakan proposal , tenggatnya nanti sore pak "

" iya , ini perusahaan saya suka - suka saya. siapa ysng menyuruhmu saya akan bicara padanya. ?"

sungguh shandrianna benar - benar ingin memaki langsung didapan bagaskara saat ini juga , dapat dilihat dari matanya yang terlihat kesal.

" tidak usah makanlah tapi biarkan aku menyelesaikan tugasku "

" oke "

bagaskara pun menikmati makan siang nya dihadapan shandrianna , berbeda dengan shandriana yang fokus membuat proposalnya itu.

sesekali dia menguap menutup mulutnya , bagaskara hanya memperhatikan dengan lekat shandrianna..

sampai makan siang selesai , bagaskara kembali ketempat duduknya namun membiarkan shandrianna duduk disana dan tanpa dia ganggu.

" hoam "

" ha selesai juga "

" sudah selesai ?" tanya bagaskara.

" ya "

" sekarang kemari , ambil kursi ini dan pindahkan ke sebelah saya " perintanya yang langsung dituruti oleh shandrianna.

setelah selesai mengubah kursi itu shandrianna masih berdiri bak patung " kenapa kau berdiri disana ? duduklah disebelah saya "

" yakin pak ?"

" tentu "

" bantu saya mengurutkan proposal yang ada di file ini sesuai dengan huruf pertama. " jelas bagaskara yang langsung diangguki oleh shandrianna.

sampai waktu pukul 4 sore shandrianna masih melakukan tugas yang diberikan oleh bagaskara , tanpa ada pembicaraan diantara keduanya.

lama - kelamaan shandrianna sangat mengantuk ketika terus melihat komputer itu , tanpa sadar dia menaruh kepalanya yang dia sangga dengan tangannya di meja.

" Shandrianna hapus yang .." belum sempat dia menyelesaikan perkataannya malah melihat shandrianna tertidur pulas di sampingnya.

cahaya matahari yang masuk dan menembus kulit putih itu membuatnya makin berkilau. di halangi matahari yang masuk dan tepat mengenai wajah shandrianna dengan tubuhnya.

" Kau memang Gadis Tiraiku. " sambil mengusap lembut pipi shandrianna dengan tangannya.

lama kelamaan dia merasa tidur shandrianna nyenyak , dia dekatkan kepalanya dengan kepala shandrianna lalu memajukan kepalannya hampir di bibir shandrianna.

namun belum sampai di tempelkan dia melihat bulu mata yang lentik itu , diurungkannya niatnya itu dan lebih memilih mencium kening nya saja.

" seteleh menikah aku akan sering mendapatkannya "

mengerjapkan kedua matanya perlahan. dia menguap kecil dan mengucek kedua matanya.

" astaga aku ketiduran " gumamnya.

" ah kau mengejutkanku " saat melihat bagaskara yang menatapnya lekat.

" nyaman berada di sampingku ?"

" ck itu karena aku tidak tidur dengan benat semalam. "

" jam berapa ini ? "melirik mencari jam diruangan bagaskara.

" 18.50 "

" apa ? astaga aku harus pulang sekarang " tergesa - gesa dia membereskan laptopnya yang ada di meja dan berkasnya juga.

" kau pulang pakai apa ? " tanya bagaskara.

" ada tomi "

" dia sudah pulang dari tadi "

" benarkah ? " gumamnya kecil dengan wajah bingung.

" aku akan menganntarmu "

" tidak usah aku bisa sendiri , permisi "

dengan terburu - buru dia keluar dari ruangan itu begitupun dengan bagaskara yang mengikutinya dari belakang.

sampai di depan gedung belum ada taksi yang lewat , shandrianna menatap keluar jalanan mencari taksi namun zonk.

jadi dia memutuskan untuk berjalan terlebih dahulu sambil menikmati angin malam dan mambuat kantuknya hilang.

setelah menyebrangi penyebarangan , tiba - tiba dia berhenti di sebuah restoran yang cukup besar.

" restorannya sama dengannya " batin nya menatap sendu restoran itu.

dia masuk kedalam restoran itu , melihat kasir ada di ujung kanan dia dekati. sedangkan bagaskara dia terus menyetir sampai memperhatikannya dari dalam mobil.

" terima kasih " ucapnya setelah memesan makanan.

dia duduk seorang diri dan menaruh tasnya di kursi kosong itu , dia duduk termenung seorang diri menunggu pesanan yang datang.

" pesanannya nona "

shandrianna tersenyum dan membantu pelayan itu menaruh kemeja " selamat menikmati "

" terima kasih " ucapnya lagi.

dia aduk - aduk spagheti itu dan mulai mencicipinya.

sedangkan bagaskara tersenyum melihat tingkah diam shandrianna kali ini.

***

shandrianna turun dari taksi yang mengantarnya pulang, ini sudah pukul 9 malam dia baru tiba dirumah. dari depan gerbang yang tinggi itu dia menekan bel agar satpam membukakan pintu untuknya.

dia terus menekan bel itu , kebetulan dari belakang daniel sedang menunggu shandrianna pulang dia khawatir padanya karena semua orang sudah tidur dikamar masing - masing.

sambil menunggu pintu dibuka dia duduk di samping jalan dengan memeluk dengkulnya.

" apa mereka makan enak sampai tertidur pulas " gumamnya.

bagaskara yang melihat itu merasa kasihan, mobilnya dari jauh melihatnya dia mengikuti shandrianna sampai pulang.

krek

" shandrianna "

shandrianna menoleh dalam posisi masih duduk di pinggir jalan itu.

" Daniel "

Episodes
1 Mencintai Pria Yang Sama
2 Berkenalan lagi
3 visual
4 Harus Menemukan
5 Wanita Dibalik Tirai
6 Belum Menciummu
7 Tentangmu Yang Kuketahui
8 Mau jadi Istri saya ?
9 Suami Juga boleh
10 Menemaniku
11 First Kiss
12 Berpisah Dengan baik
13 Aku akan Menikahinya
14 Lamaran Ku sudah Diterima
15 Pelangi Hidupku
16 Modus ke Apartemen
17 Shandrianna Marah
18 Akhirnya Mengerti
19 Makan Malam
20 Pernikahan
21 Bangun pagi bersamamu
22 Hampir saja
23 Pria Yang suka belanja
24 Foto Pertama
25 Kakak Ipar Bukan Kekasih
26 Tidak Mengekang Tapi Harus ada aku
27 Lagi-lagi
28 Bertengkar Lagi
29 Cara Meminta Maaf Dengan Tulus
30 Mulut Seperti Bebek
31 Dia Istri Saya
32 Truth or dare
33 Genggaman Tangan
34 Quality Time dengan Ayah
35 Jangan Menggodaku
36 Yakin dan Tidak Yakin
37 Suamiku
38 Laura sakit hati
39 Prakteknya Kapan
40 Kau beruntung Mendapatkan aku
41 Tabungan Untuk Malam Pertama
42 Istri Yang Disembunyikan
43 Nenek Sihir
44 Shandrianna vs Laura
45 kutunjukkan Siapa Kekasihku !
46 Kembali Melakukan
47 Ingatan Yang kembali
48 Aku Mau anak !
49 Aku Lelah Sekarang
50 Calon Rumah Baru
51 Tidak Mau kalah
52 kanan dan kiri
53 DIA PUTRIKU!
54 Semuanya ada pada dirinya
55 Seperti BIN
56 Terlihat Serasi
57 Senyuman Palsu Shandrianna
58 Kakak Tiri Bagas
59 Dinner
60 Boneka Pengingat
61 sebenarnya Dia Tahu
62 Tidak Pernah Terpikirkan Olehku
63 Sangat Menyakitiku
64 Biarkan Aku Sendiri
65 Pura-pura Lupa ?
66 Rencana Laura
67 Bantu aku
68 Salah Menuduhnya
69 Moto Hidup Shandrianna
70 Congratulation Shandrianna !
71 Honeymoon !
72 apa yang kau sembunyikan ?
73 Pesan Andrew
74 Pertemuan Terkahir ?
75 Spekulasi Miring
76 Sepuluh Anak
77 Jika Bisa Lebih Kenapa Harus Pas!
78 Sebaiknya Kita Intropeksi
79 Apa Artiku ?
80 Jika Kita Punya Dua Putri
81 Hak Atas Shandrianna
82 warna-warni rumah
83 Membuat Semua Percaya
84 Rindu Yang Menyedihkan
85 Kejutan Bagas
86 Mantan Pacar
87 Bantal Guling
88 Mengantuk
89 Program Hamil
90 Tidak Ada yang percaya
91 Cinta Untuk Persahabatan
92 Semakin Jauh
93 Aku mencintaimu
94 Shandrianna Kau dimana
95 6 Tahun Kemudian
96 Kebenaran Sesungguhnya
97 Akhirnya Aku Menemukanmu
98 Aku memiliki Seorang Putra
99 i'am your daddy
100 Kamu Tetap Istriku!
101 Anaku Masih hidup
102 Istriku Penurut
103 Shandrianna Kembali
104 Memutuskan Hal Baru
105 Tidur Bersama
106 Rencana Pernikahan Ulang Bagaskara
107 Sahabat Tidak Akan Pergi
108 Ancaman Bagaskara
109 Bukti Aku Mencintaimu
110 wedding day
111 Mana Adikku
112 Kamu
113 Permintaan Ailleen
114 Shandrianna Menyetujui
115 Aileen mulai sekolah
116 Aku, Kau dan Anak Kita
117 Ingin Merasakan
118 Dorayaki Ala Bagas dan Aillen
119 Mau saya pecat kamu ?
120 Kamu Aneh
121 Anniversary Ayah dan Ibu
122 Memeriksa Kandungan
123 Inikah Yang dinamakan Ngidam
124 Keluh Kesah Shandrianna
125 Cita-cita Aileen
126 Cinta Yang Terbalas
127 Kue buatan mommy
128 izin Bagaskara
129 Yang haus ?
130 Bagaskara Kecewa
131 Shandrianna Yang Manja
132 Daddy suka push up
133 Permasalahan Kak Septi
134 Persyaratan Bagaskara
135 Bagaimana Bayiku
136 Tebak-Tebakan Berujung Permintaan
137 Rambut Baru
138 Tingkah Daddy dan Anak
139 Tamu Dadakan
140 Putri Kecilku Telah Lahir
141 Namanya Busui
142 Arunika Annastasia Putri Bagaskara
143 Bagas Membentak Aileen
144 Parfum Mahal
145 Mendengarkan Suami
146 Dulu dan Sekarang Berbeda
147 I love you 3000
148 Aileen ketakutan
149 Melamar Tara
150 Sayang Kau kenapa ?
151 Kenapa Ingin Membunuhku ?
152 Pernikahan Tara dan Mahen
153 Apakah masih ada cinta ?
154 Jangan Berani Menyentuhnya !
155 Tolong !!
156 Disini Saja Mas
157 Beberapa Tahun Kemudian
158 Janggut Keren Yang Dicemburui
159 Mommy dan Arunika Nakal
160 Jepang
161 Benci Tapi Cinta
162 Harus Menuruti
163 Ingin Minta Maaf
164 AKu Maafkan
165 Terciduk
166 Akal Bulus
167 Harus Menghargai
168 Kami Pamit Anna
169 End ( Tamat )
Episodes

Updated 169 Episodes

1
Mencintai Pria Yang Sama
2
Berkenalan lagi
3
visual
4
Harus Menemukan
5
Wanita Dibalik Tirai
6
Belum Menciummu
7
Tentangmu Yang Kuketahui
8
Mau jadi Istri saya ?
9
Suami Juga boleh
10
Menemaniku
11
First Kiss
12
Berpisah Dengan baik
13
Aku akan Menikahinya
14
Lamaran Ku sudah Diterima
15
Pelangi Hidupku
16
Modus ke Apartemen
17
Shandrianna Marah
18
Akhirnya Mengerti
19
Makan Malam
20
Pernikahan
21
Bangun pagi bersamamu
22
Hampir saja
23
Pria Yang suka belanja
24
Foto Pertama
25
Kakak Ipar Bukan Kekasih
26
Tidak Mengekang Tapi Harus ada aku
27
Lagi-lagi
28
Bertengkar Lagi
29
Cara Meminta Maaf Dengan Tulus
30
Mulut Seperti Bebek
31
Dia Istri Saya
32
Truth or dare
33
Genggaman Tangan
34
Quality Time dengan Ayah
35
Jangan Menggodaku
36
Yakin dan Tidak Yakin
37
Suamiku
38
Laura sakit hati
39
Prakteknya Kapan
40
Kau beruntung Mendapatkan aku
41
Tabungan Untuk Malam Pertama
42
Istri Yang Disembunyikan
43
Nenek Sihir
44
Shandrianna vs Laura
45
kutunjukkan Siapa Kekasihku !
46
Kembali Melakukan
47
Ingatan Yang kembali
48
Aku Mau anak !
49
Aku Lelah Sekarang
50
Calon Rumah Baru
51
Tidak Mau kalah
52
kanan dan kiri
53
DIA PUTRIKU!
54
Semuanya ada pada dirinya
55
Seperti BIN
56
Terlihat Serasi
57
Senyuman Palsu Shandrianna
58
Kakak Tiri Bagas
59
Dinner
60
Boneka Pengingat
61
sebenarnya Dia Tahu
62
Tidak Pernah Terpikirkan Olehku
63
Sangat Menyakitiku
64
Biarkan Aku Sendiri
65
Pura-pura Lupa ?
66
Rencana Laura
67
Bantu aku
68
Salah Menuduhnya
69
Moto Hidup Shandrianna
70
Congratulation Shandrianna !
71
Honeymoon !
72
apa yang kau sembunyikan ?
73
Pesan Andrew
74
Pertemuan Terkahir ?
75
Spekulasi Miring
76
Sepuluh Anak
77
Jika Bisa Lebih Kenapa Harus Pas!
78
Sebaiknya Kita Intropeksi
79
Apa Artiku ?
80
Jika Kita Punya Dua Putri
81
Hak Atas Shandrianna
82
warna-warni rumah
83
Membuat Semua Percaya
84
Rindu Yang Menyedihkan
85
Kejutan Bagas
86
Mantan Pacar
87
Bantal Guling
88
Mengantuk
89
Program Hamil
90
Tidak Ada yang percaya
91
Cinta Untuk Persahabatan
92
Semakin Jauh
93
Aku mencintaimu
94
Shandrianna Kau dimana
95
6 Tahun Kemudian
96
Kebenaran Sesungguhnya
97
Akhirnya Aku Menemukanmu
98
Aku memiliki Seorang Putra
99
i'am your daddy
100
Kamu Tetap Istriku!
101
Anaku Masih hidup
102
Istriku Penurut
103
Shandrianna Kembali
104
Memutuskan Hal Baru
105
Tidur Bersama
106
Rencana Pernikahan Ulang Bagaskara
107
Sahabat Tidak Akan Pergi
108
Ancaman Bagaskara
109
Bukti Aku Mencintaimu
110
wedding day
111
Mana Adikku
112
Kamu
113
Permintaan Ailleen
114
Shandrianna Menyetujui
115
Aileen mulai sekolah
116
Aku, Kau dan Anak Kita
117
Ingin Merasakan
118
Dorayaki Ala Bagas dan Aillen
119
Mau saya pecat kamu ?
120
Kamu Aneh
121
Anniversary Ayah dan Ibu
122
Memeriksa Kandungan
123
Inikah Yang dinamakan Ngidam
124
Keluh Kesah Shandrianna
125
Cita-cita Aileen
126
Cinta Yang Terbalas
127
Kue buatan mommy
128
izin Bagaskara
129
Yang haus ?
130
Bagaskara Kecewa
131
Shandrianna Yang Manja
132
Daddy suka push up
133
Permasalahan Kak Septi
134
Persyaratan Bagaskara
135
Bagaimana Bayiku
136
Tebak-Tebakan Berujung Permintaan
137
Rambut Baru
138
Tingkah Daddy dan Anak
139
Tamu Dadakan
140
Putri Kecilku Telah Lahir
141
Namanya Busui
142
Arunika Annastasia Putri Bagaskara
143
Bagas Membentak Aileen
144
Parfum Mahal
145
Mendengarkan Suami
146
Dulu dan Sekarang Berbeda
147
I love you 3000
148
Aileen ketakutan
149
Melamar Tara
150
Sayang Kau kenapa ?
151
Kenapa Ingin Membunuhku ?
152
Pernikahan Tara dan Mahen
153
Apakah masih ada cinta ?
154
Jangan Berani Menyentuhnya !
155
Tolong !!
156
Disini Saja Mas
157
Beberapa Tahun Kemudian
158
Janggut Keren Yang Dicemburui
159
Mommy dan Arunika Nakal
160
Jepang
161
Benci Tapi Cinta
162
Harus Menuruti
163
Ingin Minta Maaf
164
AKu Maafkan
165
Terciduk
166
Akal Bulus
167
Harus Menghargai
168
Kami Pamit Anna
169
End ( Tamat )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!