" Aku tau kita bukan saudari kandung tapi aku juga memikirkan dirimu. kau membuat keluarga ini seolah - olah tidak bisa memberikan arahan padamu. "
" ya aku mengerti kak , aku masuk dulu. " shandrianna tidak ingin melawannya dia memilih pergi agar tidak bertengkar.
" kau tidak pernah berubah ! Anna ! " teriak tara yang tak digubris oleh shandrianna.
kenapa kak ! kenapa kau selalu menyakiti hatiku. apa salah jika aku punya impian sendiri. bagaimana caraku membuatmu mengerti.
***
" dasar tomi kenapa harus beritahu mendadak begini , kenapa juga perusahaan itu menelpon sekarang apa tidak bisa lain waktu " gerutunya sambil memilih tas yang ada dilemari pakaiannya.
tok..tok..tok
" sayang "
" iya ibu " teriaknya
ibunya pun masuk kedalam kamar yang terlihat rapi itu dia menemui shandrianna yang sibuk mencari sesuatu di dalam lemari.
" cari apa sayang ? "
" tas ibu , apa tas yang cocok untukku hari ini ?" tanya nya.
dini tersenyum lalu mengambil kan tas berwarna abu - abu.
" apapun sangat cantik jika dipakai untukmu "
" ya ini dia , terima kasih ibu " ucapnya dengan senang sambil memeluk ibunya.
" mau pergi lagi ?"
" iya bu , mungkin ... aku akan mendapatkan pekerjaan setelah ini. "
" sayang ibu boleh bertanya ?"
" katakan ibu , ibu seperti aku anak tiri ibu saja " jawab shandrianna.
" Apa Impianmu nak ?"
seketika anna terdiam yang tadinya membenarkan posisi tasnya malah diam tak berkutik.
" Menjadi bahagia " jawabnya begitu saja.
" bahagia ?" tanya dini yang tak mengerti maksud shandrianna.
" impian ku hanya satu , aku ingin menjadi orang yang bahagia , jika aku punya pekerjaan bagus dan digaji mahal tapi aku tidak bahagia maka akan percuma. aku mencintai diriku sendiri , dan hidup hanya satu kali ... aku ingin memberikan kesan terbaik untuk hidupku. tak apa jika sekali salah namun setidaknya aku pernah mencobanya. "
dini mengelus puncak rambut shandrianna " ibu iri padamu nak , kau bisa membawa dirimu sendiri dengan baik. sedangkan ibu ... sering kali ibu harus berpikir untuk melakukan sesuatu, ibu ingin hidup seperti mu tapi rasanya ... tidak mungkin. "
" Sudahlah bu , menurutku ibu sudah melakukan yang terbaik untuk hidup ibu..jangan pikirkan apapun lagi sekarang, aku sudah besar dan bisa menjaga diriku dengan baik. aku tidak akan membuat ibu dan ayah merasa kalau aku anak yang ceroboh. " ucapnya dengan yakin.
" baiklah ibu percaya padamu , sekarang pergilah dan hati - hati " kata dini dengan lembuh.
" dan ibu aku menyayangimu " dia mencium tangan ibunya dan juga pipi nya.
" ibu juga "
****
" jika mereka berdua datang langsung suruh masuk keruangku " tegas bagaskara pada dua resepsionis yang ada di lantai dasar.
" baik pak "
bagaskara melenggang pergi tanpa bersuara , dia telah menunggu kedatangan shandrianna dan temannya itu. entah apa yang akan dia lakukan namun yang pasti dia akan melakukan hal yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya.
The See Travel
shandrianna dan tomi sudah berdiri di hadapan gedung yang menjulang tinggi itu , tomi tampak terpana dengan gedung yang ada di depannya ini.
" wah ! bahkan aku tidak pernah bermimpi untuk menginjakkan kakiku ke lantainya "
" ha ? dasar . memangnya perusahaan apa ini ? The see Travel ? namanya saja sudah aneh. siapa CEO tempat ini " katanya sambil terkekeh melihat tingkah tomi.
" ah sudahlah ayo cepat aku tidak sabar memakai name tag nya "
tomi menarik tangan shandrianna dengan cepat sampai mereka masuk kedalam , dan resepsionis sepertinya langsung mengenali shandrianna yang ditunjukkan photonya oleh bagaskara.
" Nona shandrianna dan Tuan Kelvin tomi ?" tanya resepsionis padahal kedua orang itu baru tiba.
" hahha bahkan kita ditunggu kehadirannya " ujar tomi.
" silahkan ke lantai 25 Anda telah ditunggu " ujar resepsionis itu.
" terima kasih " ucap tomi yang kembali menarik tangan shandrianna menuju kedalam lift.
" aku belum pernah mendengar tentang agen travel ini tapi sepertinya sangat maju " ujar shandrianna.
" tentu saja , The See travel adalah sebuah perusahaan agent perjalanan terbaik di indonesia , menyajikan paket lengkap dan juga dengan kualitas yang pastinya oke. banyak para mahasiswa yang ingin magang disini tapi hanya 1 yang diambil. "
ting
mereka sampai pada lantai 25 , dihadapan ruangan pintu kayu itu tomi terlihat gelisah berbeda dengan shandrianna yang sangat santai.
" kita sudah di depan ruangannya. kau mau pulang ?"
" sembarangan , tomi bisa menghadapi Anjing foto masa orang gak bisa ditaklukin. "
ceklek
tomi membuka pintunya , bagaskara membalikkan kursinya dan tak menghadap kedua orang itu.
" Selamat pagi pak , saya Kelvin tomi dan teman saya shandrianna pak " kata tomi dengan gugup.
" biasa saja jangan gugup " bisik shandrianna.
" Aku ingin bicara dengan kelvin terlebih dahulu " jawab bagaskara tanpa menoleh.
kelvin menoleh pada shandriannya yang paham maksud pria itu. shandrianna mengangukkan kepalanya dan keluar dari tempat itu.
" sudah pak "
barulah bagaskara berbalik arah dan menatap lekat tomi.
" Kelvin tomi ?"
" i-iya pak " jawabnya sambil tersenyum.
" Apa kelebihanmu sehingga saya harus merekrutmu sebagai pekerja magang disini ?" tanya bagaskara dengan tegas namun bersikap biasa.
" saya sangat menyukai touring , photograhpy dan suka bicara di depan umum . dulu saya pernah menjadi pamandu wisata pak dengan teman saya juga tadi " jawabnya.
" ini kontrak perjanjian magang tanda tanganilah " bagaskara memberikan dia selembaran kertas , tomi mendekatinya dan membacanya terlebih dahulu.
" Bapak sungguhan kan ?" tanyanya lagi.
" masih banyak lamaran yang belum di terima , aku bisa meggantinya "
" hehhe tidak pak saya setuju "
segera dia tanda - tangani surat itu dan memberikannya lagi kepada bagaskara.
" bagus. kau diterima di perusahaan ini sebagai anak magang selama 6 bulan , panggil temanmu dan biarkan saya bicara dengannya. "
" baik pak ! dan terima kasih pak " ucapnya dengan semangat.
kini bergantian setelah tomi, shandrianna lah yang akan menghadapnya. shandrianna berjalan menunduk membenarkan posisi roknya.
bagaskara memperhatikan pakaian yang dipakain hari ini oleh shandrianna dengan lekat.
" Duduk "
shandrianna menatap tegak dan tercengan saat melihat bagaskara dihadapannya.
" Kau ! "
" aku bilang duduk , ini perusahaan bukan tempat bermain. "
shandrianna menuruti perkataan bagaskara , dia melepaskan tasnya dan dipangkunya. tatapannya tajam seakan ingin menjambak rambut bagaskara.
" Kau sengaja ingin masuk ke perusahaanku ? "
" apa ? ha kau PD sekali pak. dengar ya ! bahkan aku tidak melamar sebagai pekerja magang ditempat ini, semuanya teman saya yang melamarkannya. " katanya dengan tersenyum meremehkan lalu menatap lekat kembali bagaskara.
" lalu kenapa kau mau ?"
" karena dia temanku , aku sangat setia kawan. jika tau ini perusahaan bapak aku tidak mau datang ! "
" kau orang yang setia ?"
" tentu saja , tidak sepertimu menggoda wanita lain padahal punya istri "
" darimana kau tau kalau saya punya seorang istri ? " tantang bagaskara.
bahkan anak kecll saja tau , wajah serammu dan badan mu yang besar ini . batin shandrianna.
" menggerutu dari dalam ?"
" iya benar , aku suka menggerutu orang dalam hati. aku memang tidak tau apa bapak punya istri atau tidak aku tidak peduli. tapi bapak harus menghormati perempuan "
" kau diterima " balas bagaskara dengan tatapan mematikan itu kepada shandrianna.
" tidak perlu pak , aku tidak jadi melamar disini" jawabnya yang kemudian berdiri dari tempat duduknya.
" dan ... satu lagi. semoga istri bapak bisa memaafkan perilaku suaminya dibelakangnya. "
segera di bergegas untuk keluar dari ruangan bagaskara , namun bagaskara kunci pintunya lewat tombol di mejanya yang terhubung dengan pintu.
krek
krek
" kenapa ini ?" ujarnya yang bingung dengan pintunya.
" Bagaimana kalau saya belum punya istri , apa kau mau jadi istriku ?" suara itu sangatlah dekat membuat shandrianna merinding namun saat akan berbalik tubuh bagaskara telah berada di belakang punggungnya.
" k-kau jangan macam- macam " kata shandrianna dengan wajah takut.
" kenapa memangnya ? kau takut ? apa aku terlihat sudah punya istri ? " bisiknya di telinga shandrianna.
shandriana menghembuskan nafas kasarnya , lalu dia berbalik dan menatap tajam bagaskara . dia harus berani pikirnya.
" Tentu saja tidak , kau tidak akan menikah dengan bapak. " tegasnya.
bagaskara tersenyum miring lalu mengunci tubuh shandrianna ke pojok pintu.
" Jika hanya ingin membalas ku , maka bapak tidak perlu memperlakukan aku seperti ini. tomii ! tomiii !! "
" ruangan ini kedap suara , bahkan suara tembakan saja tidak bisa didengar. "
" menjauhlah dariku " gumam shandrianna dengan pelan namun menunjukkan kemarahan.
drrt...drrrt....drrttt
" Kakak "
dia menunduk melihat ponselnya yang berdering. " Tara ? kenapa kau tidak mengangkat nya ? dia saudara tirimu kan ?"
picture : outfit shandrianna ke perusahaan bagaskara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments