Modus ke Apartemen

" kamu yakin mau pergi dengan pak bagas ?" tanya tomi saat baru keluar dari perusahaan.

" ikuti saja apa maunya. katanya dia akan mengajakku kessuatu tempat. "

" baiklah semoga menyenangkan. aku duluan ya , besok ke apartemenku aku membeli banyak daging dan kita akan berpesta. "

" wah tomi ! kau memang yang terbaik. aku tidak sabar ! "

" dahhh "

keduanya saling melambaikan tangannya , berbeda dengan shandrianna yang kembali masuk kedalam bassment.

sambil menunggu bagaskara dia berdiri memainkan ponselnya melihat aku social medianya yang memiliki banyak komentar disetiap postingannya.

tin...tin..

" masuklah "

shandriana masuk kedalam mobil bagaskara kemudian memakai seltbeltnya.

" lama menungguku ?"

" tidak " sambil fokus bermain ponsel.

" Besok malam kita makan malam diluar, temani aku belanja sebentar. "

" tidak bisa , besok aku sudah ada janji "

bagaskara manatapnya sekilas lalu menatap kembali kedepan.

" dengan siapa ? tomi ? "

" kau tau sendiri kenapa bertanya "

" kalian sudah sering bersama, lain kali saja "

" aku sudah berjanji padanya. jika mau malam besok saja "

" tidak aku maunya besok, aku juga ikut kalian nanti. "

" apa ? jangan... jangan kau orang yang sibuk kenapa harus menyempatkan datang kepesta kecil. " tolaknya.

" setidaknya aku harus kenal dengan teman calon istriku."

" terserah kau saja "

akhirnya shandrianna pasrah , bagaskara sangatlah keras kepala. tapi itulah taktik bagaskara, shandirana orang yang keras kepala jadi dia harus lebih keras kepala untuk menarik perhatiannya.

shittt

bagaskara mengerem mobilnya , shandrianna menatap keca depan mobil didepannya ada gedung berlantai tinggi yang tidak tau jumlahnya berapa.

" ayo turun " bagaskara membukaan pintu mobil untuknya. shandriana menurut saja, bagaskara menggandeng tangannya begitu saja.

" apa kau ingin menyebrang pak ? lepaskan tanganku " ujar shandrianna.

" lalu kemarin saat dengan sahabatmu itu apa kalian menyebrang? "

" sudah sudah aku lelah berdebat "

akhirnya mereka bergandengan tangan menuju ke apartemen. bahkan didalam lift pun masih sama bagaskara terus menggandengnya.

ting

mereka keluar bersama bagas mengajaknya menuju pintu nomor 991.

ceklek

pintu terbuka setelah dia menekan pin sandi apartemennya, saat pertama kali masuk shandrianna menatap kagum ruangan itu.

betapa rapi dan harumnya ruangan itu " hmm wangi sekali " gumamnya.

crkrkkk

suara bagaskara menuangkan air kedalam gelas, dia memberikannya kepada shandrianna yang masih menelurusi ruangan itu.

" kau tinggal sendirian disini ?" menerima air yang diberikan bagaskara.

" iya "

" Mau makan apa ? "

" kau bisa memasak pak ?"

" hanya beberapa masakan" sambil melangkahkan kakinya kedapur. dan diikuti oleh shandrianna.

" masak apa saja aku makan. wah ! kau sangat kaya ya , mesin pembuat kopi ini sangat mahal " shandrianna menyentuhnya dengan lembut.

" seperti itulah , akan sangat disayangkan jika uanganku tidak terpakai. jika ada istri maka dia bisa menghabiskannya. "

bagaskara dengan telaten memotong - motong wortel dan sayuran lainnya.

" shandrianna kau bisa memasak ?" tanya bagaskara.

" tentu saja tidak hanya bisa menghabiskan makanan , aku juga bisa memasak. diriku adalah paket komplit istri yang sempurna. " ucapnya dengan membanggakan dirinya.

" oh bagus sekali kalau begitu , kalau begitu kau pasti bisa memuaskan aku kan kalo sudah menikah. "

uhuk...uhuk

" tentu beda dengan hal itu , aku tidak suka menonton hal vulgar sepertimu jadi aku tidak tau caranya. "

" shandrianna ambilkan daging dikulkas dan tolong cuci. ( yang langsung dituruti oleh shandrianna ) apa harus menonton agar bisa ? tenang saja aku akan mengajarinya langsung nanti. "

" dimana toilet nya ? " tanya shandrianna.

" masuk kekamarku dan disebelah kanan ada kamar mandi"

" yang itu " tunjuknya.

" benar "

shandriana pun masuk kedalam dan menuju kekamar mandi , setelah selesai dia menatap dirinya di pantulan kaca.

*benarkah aku akan menikah dengannya, apa aku akan bahagia dengannya. dia terlihat tegas dan sangat serius. bahkan umurnya terlihat jauh denganku.

shandrianna , mungkinkah takdirmu hanya diutus untuk terus mengalah.bahkan ayah tidak melakukan sesuatu untuk membelaku*.

" apa kau akan tetap didalam ? makanan sudah siap " teriak bagaskara sehingga membuyarkan lamunannya.

shandrianna kembali ada daging panggang dan wortel rebus juga jagung.

" tidak masalah jika aku masak ini ?" tanya bagaskara .

" tidak "

" sudah aku potongkan makanlah " ternyata tadi daging yang dia potong untuk shandrianna.

" terima kasih " ucapnya dan langsung memakan daging itu " hmm enak sekali , sangat lembut " puji shandrianna.

bagaskara tersenyum mendengarnya, shandrianna memperhatikannya.

" dia manis kalau tersenyum " batinnya.

setelah selesai makan malam keduanya duduk di sofa bersama, bagaskara memilih duduk didekat shandrianna.

" masih lapar ?"

" mana mungkin , aku sudah makan banyak tadi. terima kasih untuk makanannya " ucap shandrianna.

bagaskara menoleh kearah shandrianna, menatapnya dengan lembut.

" kenapa...tatapanmu begitu ?" guman anna yang masih bisa didengar bagas.

" menunggumu selama 2 tahun membuahkan hasil untukku. terima kasih telah datang kepadaku. "

" mak-sudmu ? aku tidak mengerti ?"

" lupakan. "

" ck kapan kau mengantarku pulang ? ini sudah jam 10 malam ?" tanya shandrianna yang melirik jam ditangannya.

" sebentar lagi "

bagaskara menghidupkan televisi yang ada dihadapannya , doa menonton acara sepak bola . shandriana terus menunggu kapan waktu sebentar itu pikirnya.

matanya terkantuk-kantuk menunggu bagaskara , sampai dia tertidur di pundak bagas.

bagas menoleh dan melihatnya, dia menyingkikan anak rambut yang ada diwajah shandrianna.

" tidurlah yang nyenyak "

sebenarnya dia sengaja melakukan ini berlama - lama didapur agar setelah makan tiffanny mengantuk dan langsung tertidur.

prediksinya benas , anna tertidur dengan cantiknya kemudian dia angkat shandrianna menuju kedalam kamarnya.

dia rebahkan dengan hati - hati lalu menyelimutinya.

" selamat tidur , calon istriku " ucapnya lembut dan mencium singkat bibir shandrianna.

dia tersenyum lalu berdiri dan mematikan lampunya. dia kembali keluar dan memilih tidur di sofa.

malam itu shandrianna tidur dengan pulas di dalam kamar bagaskara , begitupun bagaskara yang bisa tertidur dengan nyanyak walau tidur di sofa.

***

keesokan paginya

" shandrianna tidak pulang ? apa dia menginap di hotel lagi ?" tanya ibunya kepada handika

" jangan khawatir dia ada di apartemen bagaskara. bagas sudah meminta izin padaku. "

" menginap di rumah bagas ? "

" jangan takut sayang, bagas tidak akan melakukan hal yang seperti itu. "

***

anna terbangun dari tidurnya , dia beranjak dari kasur dan membuka pintu. bagas terlihat tidur di sofa .

" dia yang tidur disofa , malah aku yang di ranjangnya " gumam anna.

" pak bagas ! pak bagas ! " katanya dengan agak kuat.

" benar , dia pria yang sulit dibangunkan " gumamnya.

dia memilih kearah dapur dan memasak air dikompor itu.

mancari sesuatu di atas raka hingga ketemulah dia denvan teh yang telah disediakan.

***

dengan bahan seadannya yang ada dikulkas shandarianna membuatkan sarapan untuk bagaskara , bagas terlihat masih tidur di sofa itu.

karena hanya membuatkan bagas shandwich tidak terlalu lama untuknya , lalu membuatkannya segelas susu. dia tata sarapan yang dibuat itu lalu mengambil tas yang ada di kamar bagas.

dia memutuskan untuk pulang sendirian pagi ini dengan menggunakan taksi.

suasana pagi yang sejuk dan dingin itu membuatnya terasa nyaman sekali. dibukanya kaca jendela taksi itu " aku merasa sangat nyaman " gumamnya.

beberapa saat kemudian dia telah sampai di depan rumahnya, segera dia masuki dan saat akan masuk kearah pintu utama.

Tara keluar seorang diri dengan baju kerjanya yang telah rapi.

" ka-kak "

tara hanya menatapnya dan berlalu begitu saja. " benar, dia tidak menganggapku adiknya sama sekali. " batinnya.

" ha " dia kembali masuk kedalam rumah, dan langsung masuk kekamarnya.

***

sementara itu bagaskara terbangun dan mencari sosok shandrianna di dalam kamarnya namun tidak ketemu. tas yang dia taruh di atas nakas juga tidak aada .

kembali dia keluar kamar namun matanya tertuju pada meja makan yang hanya bisa diisi oleh 4 orang itu saja.

diantara sandwich dan susu itu ada sebuah kertas berwarna pink yang diselipkan dibawah gelas.

" terima kasih untuk makan malamnya, aku buatkan sarapan sederhana untukmu. jika tidak suka buang saja aku tidak mau kau menagihnya sebagai hutang nanti. aku pulang kerumah sendirian jangan mencariku. "

setelah membaca itu bagaskara duduk di meja makan , membuka tutup gelas susu yang masih hangat itu.

dia minum susu itu sampai hanya tersisa setengah saja , lalu diikuti oleh sandwichnya.

" sangat lezat jika dibuatkan orang lain. dengan tangan kecilnya kau membuatkan ini untukkku. " batinnya.

Episodes
1 Mencintai Pria Yang Sama
2 Berkenalan lagi
3 visual
4 Harus Menemukan
5 Wanita Dibalik Tirai
6 Belum Menciummu
7 Tentangmu Yang Kuketahui
8 Mau jadi Istri saya ?
9 Suami Juga boleh
10 Menemaniku
11 First Kiss
12 Berpisah Dengan baik
13 Aku akan Menikahinya
14 Lamaran Ku sudah Diterima
15 Pelangi Hidupku
16 Modus ke Apartemen
17 Shandrianna Marah
18 Akhirnya Mengerti
19 Makan Malam
20 Pernikahan
21 Bangun pagi bersamamu
22 Hampir saja
23 Pria Yang suka belanja
24 Foto Pertama
25 Kakak Ipar Bukan Kekasih
26 Tidak Mengekang Tapi Harus ada aku
27 Lagi-lagi
28 Bertengkar Lagi
29 Cara Meminta Maaf Dengan Tulus
30 Mulut Seperti Bebek
31 Dia Istri Saya
32 Truth or dare
33 Genggaman Tangan
34 Quality Time dengan Ayah
35 Jangan Menggodaku
36 Yakin dan Tidak Yakin
37 Suamiku
38 Laura sakit hati
39 Prakteknya Kapan
40 Kau beruntung Mendapatkan aku
41 Tabungan Untuk Malam Pertama
42 Istri Yang Disembunyikan
43 Nenek Sihir
44 Shandrianna vs Laura
45 kutunjukkan Siapa Kekasihku !
46 Kembali Melakukan
47 Ingatan Yang kembali
48 Aku Mau anak !
49 Aku Lelah Sekarang
50 Calon Rumah Baru
51 Tidak Mau kalah
52 kanan dan kiri
53 DIA PUTRIKU!
54 Semuanya ada pada dirinya
55 Seperti BIN
56 Terlihat Serasi
57 Senyuman Palsu Shandrianna
58 Kakak Tiri Bagas
59 Dinner
60 Boneka Pengingat
61 sebenarnya Dia Tahu
62 Tidak Pernah Terpikirkan Olehku
63 Sangat Menyakitiku
64 Biarkan Aku Sendiri
65 Pura-pura Lupa ?
66 Rencana Laura
67 Bantu aku
68 Salah Menuduhnya
69 Moto Hidup Shandrianna
70 Congratulation Shandrianna !
71 Honeymoon !
72 apa yang kau sembunyikan ?
73 Pesan Andrew
74 Pertemuan Terkahir ?
75 Spekulasi Miring
76 Sepuluh Anak
77 Jika Bisa Lebih Kenapa Harus Pas!
78 Sebaiknya Kita Intropeksi
79 Apa Artiku ?
80 Jika Kita Punya Dua Putri
81 Hak Atas Shandrianna
82 warna-warni rumah
83 Membuat Semua Percaya
84 Rindu Yang Menyedihkan
85 Kejutan Bagas
86 Mantan Pacar
87 Bantal Guling
88 Mengantuk
89 Program Hamil
90 Tidak Ada yang percaya
91 Cinta Untuk Persahabatan
92 Semakin Jauh
93 Aku mencintaimu
94 Shandrianna Kau dimana
95 6 Tahun Kemudian
96 Kebenaran Sesungguhnya
97 Akhirnya Aku Menemukanmu
98 Aku memiliki Seorang Putra
99 i'am your daddy
100 Kamu Tetap Istriku!
101 Anaku Masih hidup
102 Istriku Penurut
103 Shandrianna Kembali
104 Memutuskan Hal Baru
105 Tidur Bersama
106 Rencana Pernikahan Ulang Bagaskara
107 Sahabat Tidak Akan Pergi
108 Ancaman Bagaskara
109 Bukti Aku Mencintaimu
110 wedding day
111 Mana Adikku
112 Kamu
113 Permintaan Ailleen
114 Shandrianna Menyetujui
115 Aileen mulai sekolah
116 Aku, Kau dan Anak Kita
117 Ingin Merasakan
118 Dorayaki Ala Bagas dan Aillen
119 Mau saya pecat kamu ?
120 Kamu Aneh
121 Anniversary Ayah dan Ibu
122 Memeriksa Kandungan
123 Inikah Yang dinamakan Ngidam
124 Keluh Kesah Shandrianna
125 Cita-cita Aileen
126 Cinta Yang Terbalas
127 Kue buatan mommy
128 izin Bagaskara
129 Yang haus ?
130 Bagaskara Kecewa
131 Shandrianna Yang Manja
132 Daddy suka push up
133 Permasalahan Kak Septi
134 Persyaratan Bagaskara
135 Bagaimana Bayiku
136 Tebak-Tebakan Berujung Permintaan
137 Rambut Baru
138 Tingkah Daddy dan Anak
139 Tamu Dadakan
140 Putri Kecilku Telah Lahir
141 Namanya Busui
142 Arunika Annastasia Putri Bagaskara
143 Bagas Membentak Aileen
144 Parfum Mahal
145 Mendengarkan Suami
146 Dulu dan Sekarang Berbeda
147 I love you 3000
148 Aileen ketakutan
149 Melamar Tara
150 Sayang Kau kenapa ?
151 Kenapa Ingin Membunuhku ?
152 Pernikahan Tara dan Mahen
153 Apakah masih ada cinta ?
154 Jangan Berani Menyentuhnya !
155 Tolong !!
156 Disini Saja Mas
157 Beberapa Tahun Kemudian
158 Janggut Keren Yang Dicemburui
159 Mommy dan Arunika Nakal
160 Jepang
161 Benci Tapi Cinta
162 Harus Menuruti
163 Ingin Minta Maaf
164 AKu Maafkan
165 Terciduk
166 Akal Bulus
167 Harus Menghargai
168 Kami Pamit Anna
169 End ( Tamat )
Episodes

Updated 169 Episodes

1
Mencintai Pria Yang Sama
2
Berkenalan lagi
3
visual
4
Harus Menemukan
5
Wanita Dibalik Tirai
6
Belum Menciummu
7
Tentangmu Yang Kuketahui
8
Mau jadi Istri saya ?
9
Suami Juga boleh
10
Menemaniku
11
First Kiss
12
Berpisah Dengan baik
13
Aku akan Menikahinya
14
Lamaran Ku sudah Diterima
15
Pelangi Hidupku
16
Modus ke Apartemen
17
Shandrianna Marah
18
Akhirnya Mengerti
19
Makan Malam
20
Pernikahan
21
Bangun pagi bersamamu
22
Hampir saja
23
Pria Yang suka belanja
24
Foto Pertama
25
Kakak Ipar Bukan Kekasih
26
Tidak Mengekang Tapi Harus ada aku
27
Lagi-lagi
28
Bertengkar Lagi
29
Cara Meminta Maaf Dengan Tulus
30
Mulut Seperti Bebek
31
Dia Istri Saya
32
Truth or dare
33
Genggaman Tangan
34
Quality Time dengan Ayah
35
Jangan Menggodaku
36
Yakin dan Tidak Yakin
37
Suamiku
38
Laura sakit hati
39
Prakteknya Kapan
40
Kau beruntung Mendapatkan aku
41
Tabungan Untuk Malam Pertama
42
Istri Yang Disembunyikan
43
Nenek Sihir
44
Shandrianna vs Laura
45
kutunjukkan Siapa Kekasihku !
46
Kembali Melakukan
47
Ingatan Yang kembali
48
Aku Mau anak !
49
Aku Lelah Sekarang
50
Calon Rumah Baru
51
Tidak Mau kalah
52
kanan dan kiri
53
DIA PUTRIKU!
54
Semuanya ada pada dirinya
55
Seperti BIN
56
Terlihat Serasi
57
Senyuman Palsu Shandrianna
58
Kakak Tiri Bagas
59
Dinner
60
Boneka Pengingat
61
sebenarnya Dia Tahu
62
Tidak Pernah Terpikirkan Olehku
63
Sangat Menyakitiku
64
Biarkan Aku Sendiri
65
Pura-pura Lupa ?
66
Rencana Laura
67
Bantu aku
68
Salah Menuduhnya
69
Moto Hidup Shandrianna
70
Congratulation Shandrianna !
71
Honeymoon !
72
apa yang kau sembunyikan ?
73
Pesan Andrew
74
Pertemuan Terkahir ?
75
Spekulasi Miring
76
Sepuluh Anak
77
Jika Bisa Lebih Kenapa Harus Pas!
78
Sebaiknya Kita Intropeksi
79
Apa Artiku ?
80
Jika Kita Punya Dua Putri
81
Hak Atas Shandrianna
82
warna-warni rumah
83
Membuat Semua Percaya
84
Rindu Yang Menyedihkan
85
Kejutan Bagas
86
Mantan Pacar
87
Bantal Guling
88
Mengantuk
89
Program Hamil
90
Tidak Ada yang percaya
91
Cinta Untuk Persahabatan
92
Semakin Jauh
93
Aku mencintaimu
94
Shandrianna Kau dimana
95
6 Tahun Kemudian
96
Kebenaran Sesungguhnya
97
Akhirnya Aku Menemukanmu
98
Aku memiliki Seorang Putra
99
i'am your daddy
100
Kamu Tetap Istriku!
101
Anaku Masih hidup
102
Istriku Penurut
103
Shandrianna Kembali
104
Memutuskan Hal Baru
105
Tidur Bersama
106
Rencana Pernikahan Ulang Bagaskara
107
Sahabat Tidak Akan Pergi
108
Ancaman Bagaskara
109
Bukti Aku Mencintaimu
110
wedding day
111
Mana Adikku
112
Kamu
113
Permintaan Ailleen
114
Shandrianna Menyetujui
115
Aileen mulai sekolah
116
Aku, Kau dan Anak Kita
117
Ingin Merasakan
118
Dorayaki Ala Bagas dan Aillen
119
Mau saya pecat kamu ?
120
Kamu Aneh
121
Anniversary Ayah dan Ibu
122
Memeriksa Kandungan
123
Inikah Yang dinamakan Ngidam
124
Keluh Kesah Shandrianna
125
Cita-cita Aileen
126
Cinta Yang Terbalas
127
Kue buatan mommy
128
izin Bagaskara
129
Yang haus ?
130
Bagaskara Kecewa
131
Shandrianna Yang Manja
132
Daddy suka push up
133
Permasalahan Kak Septi
134
Persyaratan Bagaskara
135
Bagaimana Bayiku
136
Tebak-Tebakan Berujung Permintaan
137
Rambut Baru
138
Tingkah Daddy dan Anak
139
Tamu Dadakan
140
Putri Kecilku Telah Lahir
141
Namanya Busui
142
Arunika Annastasia Putri Bagaskara
143
Bagas Membentak Aileen
144
Parfum Mahal
145
Mendengarkan Suami
146
Dulu dan Sekarang Berbeda
147
I love you 3000
148
Aileen ketakutan
149
Melamar Tara
150
Sayang Kau kenapa ?
151
Kenapa Ingin Membunuhku ?
152
Pernikahan Tara dan Mahen
153
Apakah masih ada cinta ?
154
Jangan Berani Menyentuhnya !
155
Tolong !!
156
Disini Saja Mas
157
Beberapa Tahun Kemudian
158
Janggut Keren Yang Dicemburui
159
Mommy dan Arunika Nakal
160
Jepang
161
Benci Tapi Cinta
162
Harus Menuruti
163
Ingin Minta Maaf
164
AKu Maafkan
165
Terciduk
166
Akal Bulus
167
Harus Menghargai
168
Kami Pamit Anna
169
End ( Tamat )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!