dibelakang rumah yang dipenuhi tanaman bunga itu keduanya terduduk santai sambil menikmati makanan yang dibuatkan ibu nya anna.
dengan memakan biskuit , kue dan lainnya membuat mereka tenang.
" apa yang akan kita lakukan disini ? " tanya tomi.
" kita telah selesai dengan kuliah kita , 4 bulan lagi kita akan menerima gelar sebagai BA. kita akan melanjutkan apa yang sudah kita jalani saat ini. " jawab anna santai.
" hei kau terlihat santai sekali , kau tau kan bagaimana keluargamu setidaknya ayah dan kakakmu akan bersikap bagaimana nanti jika kau tidak bekerja sesuai dengan ekspektasi mereka. "
" aku lebih suka dengan caraku membuat diriku bahagia. ayah tidak akan terlalu banyak bicara padaku sedangkan kakak dia pasti akan terus membicarakannya. dia menyuruhku menekuni bisnis sepertinya. "
" lalu apa langkahmu ? bagaimana jika kita ikut daftar magang di sebuah perusahaan agent perjalanan dan travel , gajinya cukup besar dan dibutuhkan model - model yang cantik sebagai duta perusaan itu kau mau tidak. " tawar tomi.
" terserahlah aku akan bekerja sesuka hatiku. aku tidak suka dengan keseriusan orang-orang yang bekerja dalam dunia bisnis. kebanyakan dari mereka menggunakan sesuatu demi menarik perhatian targetnya. "
" kau tau an dengan uang dan modal yang kita punya sudah cukup untuk membangun tempat pemotretan. kau sangat cantik modelku sangat laris , bahkan kau juga terkenal di media sosial dengan begitu kau mudah mendapatkan relasi. " kata tomi lagi dengan serius.
" apa kalian berdua akan terus bicara disini ?"
suara bariton tara itu membuat keduanya menoleh , tomi terlonjak kaget sedangkan shandrianna bersikap biasa saja.
" ada apa kakak ? apa aku mengganggumu ?" tanyanya.
" tentu tidak tapi denganmu yang terlihat santai kau mengganggu ekspektasiku kepadamu " jawabnya dengan wajah biasa.
" memangnya apa ekspektasimu kepadaku ?" tanya shandrianna.
" sama sepertiku yang menjadi CEO di perusahaan Milik ayah , setidaknya kau harus tau mengenai bisnis keluarga "
" jangan melawan lagi an atau dia akan terkena serangan jantung nanti. " bisik tomi membuat tara menatap curiga kepadanya.
" benarkah ? aku dulu juga pernah mengikuti jejak seperti itu , tapi kenapa waktu itu kau menyuruhku menemui orang-orang aneh seperti itu. "
" anna ! " teriak tara yang kemudian membuatnya memegangi sebelah jantungnya.
" hei shan kakakmu " tomi menarik - narik baju anna karena ketakutan.
" anna ! " teriak ibunya dari jauh dan segera membantu tara.
" kakak , jika kakak tidak mengatakan hal itu maka aku juga tidak akan mengatakan hal yang dulu lagi. aku menyayangimu tapi aku juga punya kesabaran , maafkan aku hari ini. " ucap shandrianna walau dia merasa tidak bersalah dia tetap meminta maaf suatu kebiasaan baginya setiap dia berdebat pada akhirnya dia harus meminta maaf.
" anna panggilkan dokter " ucap ibunya.
***
didalam ruangan itu tara sedang diperiksa oleh dokter andalannya. semua orang berada di dalam kamar tara memperhatikannya yang sedang diperiksa itu.
" Anna ikutlah dengan ayah " perintah handika.
anna melirik ibunya, namun ibunya menyuruh memberi kode untuk mengikuti ayahnya. tomi merasa takut melihatnya anna memang selalu seperti ini pikirnya.
setiap kakaknya menderita sakit pasti anna lah yang harus disalahkan.
" duduklah " ucap ayahnya saat mereka berdua sudah ada di dalam ruangan kerja.
diam - diam tomi berdiri didepan pintu ruangan itu demi mendengar percakapan kedua orang itu. dia takut shandrianna akan terbawa emosi.
walaupun dia tau shandrianna tidak mudah marah karena dia orang yang santai.
" ada apa ayah ? "
" kau tau bagaimana dengan sifat kakakmu kan , seharusnya kau jangan menjawabnya. kasihan dia akan merasa sakit setiap dia strees. " ujar ayahnya menatap shandriana biasa.
" aku tidak melakukan apapun ayah hanya menjawab pertanyaanya. tidak tau bagaimana semuanya terjadi. "
" baiklah lupakan masalah itu. sekarang ayah mau bertanya kepadamu , kakakmu sudah menikah sekarang ... ayah juga memikirkan masa depanmu , ayah memberikan perusaan itu kepada kakakmu karena dia orang yang ulet , disiplin dan pekerja keras. ayah bukannya tidak percaya padamu hanya saja ... kau masih ingin bersenang - senang seperti anak - anak lainnya. "
shandrianna masih mendengarkannya saja tidak berniat untuk membalas perkataan ayahnya.
" kau sudah lulus kan dari kuliahmu ? ayah tidak masalah kau ingin melakukan apapun dan menjadi apapun yang menurutmu terbaik. tapi tolong jangan membuat kakakmu terus seperti ini. "
" apa aku salah jika menjawab pertanyaannya yang menyakiti hatiku ? ayah apa aku pernah mengatakan pada kakak atau ibu juga ayah dengan kasar ? tidak pernah sedikitpun. semarah apa kalian dengan diriku apalagi kakak aku tidak pernah mengambil hati sedikitpun. " jelasnya dengan baik.
dia menghembuskan nafasnya perlahan lalu berdiri dari duduknya ayahnya hanya melihatnya saja.
" tidak masalah ayah percaya atau tidak kepadaku. aku punya impianku sendiri , aku suka dengan yang kulakukan saat ini. tapi caraku dan kakak berbeda jika kakak hanya ingin menjadi penerus bisnis keluarga sedangkan aku... aku tidak suka hal-hal yang rumit. aku akan bekerja dengan hobiku , dan kesenanganku tanpa merusak nama baik kalian. "
" baiklah tapi kau tetap harus ingat dengan kondisi kakakmu " balas ayahnya.
" iya ayah. jika tidak ada hal lain lagi aku permisi. "
ceklek
" hei ! hei tomi " baru saja dia keluar dari ruangan itu tomi langsung menggeretnya keluar begitu saja.
" ada apa tom ?"
" mereka terus meremehkan pekerjaanmu , kau tidak mau memberi tahu mereka apa pencapaiann mu ha ? kau beri tahu saja mereka. " usul tomi.
" aku akan memberitahunya saat waktu yang tepat. "
" tapi kap.. "
tomi berhenti bicara saat daniel baru saja tiba dihadapan mereka.
" daniel istrimu tergeletak tadi tamui dia " ujar tomi.
" ayo tom " ajak shandrianna yang menghindari daniel.
daniel hanya pasrah dengan tingkah shandrianna wajar menurutnya jika shandrianna membencinya. dia sudah sangat menyakiti hatinya.
malam harinya
tomi dan shandrianna mengelilingi kota jakarta dengan jalan kaki disepanjang trotoar sambil menikmati ice cream.
ramainya kota malam ini tak membuat mereka kesulitan melakukan aktivitas , malah membuat mereka senang.
" aku lupa shan , kau dapat tawaran untuk jadi model peraga busana di salah satu brand. aku belum mengkonfirmasinya tapi dia ingin cepat. "
" hei kenapa kau menolaknya , terima saja aku juga butuh uang. dan kau harus ingat tentang studio kita nanti. " jawab shandrianna yang terus memakan ice creamnya.
" oke siap . lihat saja semua yang meremehkanmu akan tercengang melihatmu nanti. " ujar tomi dengan semangat
***
" saya tidak tau menau besok laporannya harus ada di meja saya sebelum saya datang ! " kata bagaskara dengan tegas pada pria yang bersamanya sembari berjalan keluar dari sebuah ruangan.
" baik pak maafkan saya " ucapnya tertunduk.
dia terus berjalan diantara lorong - lorong restoran khusus untuk pebisnis itu.
" kenapa saya harus datang ke tempat seperti ini dan pakaian yang seperti ini ?" tanya seorang perempuan dibalik ruangan.
" dia suka perempuan yang memakai adat tradisional. tenang saja kau terlihat cocok dengan pakaian itu. dia tuan Ni Hau berikan salam padanya. "
dibalik itu semua bagaskara mendengarnya nama Ni Hau tak asing di telinganya sehingga dia berhenti tepat didepan pintu yang agak terbuka itu.
namun ada sebuah tirai berwarna merah terawang yang membatasi ruangan itu , dia berusaha ingin melihat seorang yang berdiri dibelakang tirai itu.
" my Name is Sha , " dia belum melanjutkan perkkataannya dan masih menunduk.
saat berusaha untuk lebih dekat barulah bagaskara bisa melihat sedikit jelas namun wajahnya masih tak dikenali.
" Apa aku harus melakukan ini untuk bisnis keluargaku ?"
" tentu saja "
bagaskara terpana dengan suara lembut itu juga bentuk tubuh dan kepala yang sangat indah menurutnya. bagaikan diberikan keberuntungan dia jatuh cinta pada pandangan pertama , bukannya berpandangan namun hanya memperhatikan.
" Aku bisa melakukan apapun tapi tidak dengan ini, membantu orang lain dengan cara mengorbankan diriku bukanlah membantu tapi menyesatkan diri sendiri. katakan padanya aku menolak dan tidak akan mengikuti apa keinginannya ! " tekan wanita itu.
bagaskara langsung mundur dan bersembunyi di antara tiang lorong restoran itu , tak lama perempuan itu keluar dengan cepat dan meninggalkan restoran itu tanpa memperlihatkan wajah nya sepenuhnya.
bagaskara terbangun dari mimpinya itu , kasur yang berantakan dan keringat di dahinya.
" kapan aku bertemu dengannya , mimpi itu terus menyiksaku " batinnya.
" siapapun dirimu aku harus menemukannya ! "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments