Gabrielle dengan penuh sayang menyisir rambut panjang Elea yang baru saja selesai mandi. Hatinya masih tergelitik dengan kejadian pagi tadi dimana Elea menangis hanya gara-gara ingin di tinggal Levi menikah.
*Elea, a*ku rasa hanya kau saja yang begitu takut di tinggalkan oleh seorang pelakor. Di saat para istri sah begitu takut suami dan harta mereka di ambil oleh wanita lain, kau malah ketakutan tidak ada yang membantumu menghabiskan uang milik suamimu. Hmm, tingkahmu ini benar-benar membuat orang lain geleng kepala. Tapi juga menggemaskan. Batin Gabrielle.
"Apa yang sedang Kak Iel tertawakan?" tanya Elea sembari menatap wajah suaminya dari pantulan kaca.
"Ekhmm, tidak ada sayang," jawab Gabrielle.
"Ingat Kak, bohong itu dosa."
Gabrielle tertawa. Dia kemudian berjongkok di depan Elea setelah selesai menyisir rambut panjangnya.
"Sayang, apa Levi begitu berharga di hidupmu?"
Elea mengangguk. Dia menangkup kedua pipi suaminya kemudian menyatukan hidung mereka. Elea tersenyum.
"Aku tidak tahu bagaimana cara untuk menjelaskannya, Kak. Tapi yang jelas, aku tidak bisa kehilangan Kak Levi. Apapun akan aku lakukan agar dia tetap ada bersamaku, termasuk memisahkannya dari dokter Reinhard sekalipun."
"Sampai sebegitunya?" tanya Gabrielle sedikit kaget.
"Hehe, tidaklah. Aku tidak segila itu ingin memisahkan Kak Levi dari dokter Reinhard. Tadi aku hanya merasa sedih karena tidak menyangka kalau dia akan segera memiliki rumah tangganya sendiri. Selama ini Kak Levi selalu menjadi orang ketiga dalam rumah tangga kita, Kak. Aku hanya khawatir kalau dia akan melupakan aku begitu memiliki urusannya sendiri. Mungkin juga karena aku terlalu terbawa perasaan, makanya jadi bersikap kekanak-kanakan!" jawab Elea sambil tersenyum kecut.
Gabrielle menarik nafas dalam-dalam kemudian menggesekkan hidungnya ke hidung mungil Elea. Dia sangat paham dengan maksud yang ingin di sampaikan oleh istrinya ini. Levi begitu berjasa, dan Gabrielle tahu itu. Levi hadir sebagai orang pertama dalam kepedihan yang saat itu menimpa istrinya. Wajar saja kalau sekarang Elea sampai bersikap terlalu posesif padanya. Gabrielle sangat maklum.
"Kak Iel, bisakah Kakak membuat dokter Reinhard dan Kak Levi tidak bisa tinggal di negara lain? Aku tidak ingin mereka jauh, Kak," ucap Elea dengan pandangan penuh harap.
"Sayang, Reinhard dan Levi tidak akan bisa pergi kemana-mana. Mereka adalah orang-orang yang memiliki tanggung jawab besar terhadap rumah sakit dan juga perusahaan milik Tuan Samuel. Memangnya kau lupa ya kalau Reinhard adalah direktur dari semua rumah sakit dan pabrik farmasi milik keluarga kita? Dia itu sudah menandatangani kontrak seumur hidup denganku!" sahut Gabrielle memberitahu.
"Benarkah? Jadi dokter Reinhard tidak akan pernah bisa kabur dari negara ini?"
"Iya sayang. Reinhard tidak akan pernah bisa membawa Levi kabur darimu."
"Ya Tuhan, ini adalah hadiah terbaik di hari ulang tahunku, Kak!" pekik Elea dengan mata berbinar bahagia.
Wajah Gabrielle langsung berubah masam saat Elea menyebut kalau ketidakpergian Levi merupakan hadiah terbaik di hari ulang tahunnya. Dia tidak rela, juga sangat iri. Padahal Gabrielle sudah menyiapkan banyak kejutan untuk istrinya ini, tapi yang mendapat pujian malah orang lain. Gabrielle jadi merasa menyesal tidak membiarkan pelakor tak berakhlak itu tinggal di luar negeri saja agar tidak mengganggu ketentraman rumah tangganya lagi. Dia sangat kecewa sekarang.
Sadar kalau perkataannya telah membuat suaminya murung, Elea dengan cepat mencium bibirnya. Dia dengan sengaja bermain-main di sana, tapi tidak membiarkan suaminya untuk membalas. Elea kemudian tertawa saat mendengar deru nafas suaminya yang mulai tidak beraturan. Hanya begini saja sudah bisa membuat mood suaminya berubah. Bagaimana nanti jika Elea sudah di izinkan untuk menyelesaikan tugasnya sebagai istri. Dia pasti tidaknya akan di biarkan turun dari ranjang oleh suaminya yang bucin total ini.
"Sayang, jangan memancingku!" bisik Gabrielle menahan gairah yang datang melanda.
"Mau bagaimana lagi, Kak. Aku sangat merindukanmu, tapi kita sedang tidak boleh menyatu. Maaf ya," sahut Elea kemudian menghentikan kenakalannya. Dia lalu mengusap bibir suaminya yang baru saja mendapat serangan.
"Jangan meminta maaf, kau tidak salah. Semua ini juga demi kebaikanmu, sayang. Aku lebih baik seperti ini daripada harus melihatmu kesakitan setiap waktu. Itu rasanya jauh lebih menyiksa!"
"Kak Jackson bilang kurang lebih satu tahun kita berdua harus berpuasa dulu. Kira-kira Kakak kuat tidak?" tanya Elea lirih. Dia sungguh tidak tega membayangkannya.
Gabrielle tersenyum mendengar pertanyaan tersebut. Dia menarik nafas dalam-dalam kemudian mencium ujung hidung Elea.
"Jangankan hanya satu tahun, seumur hidup pun aku akan sabar menunggu, sayang. Bukannya munafik, aku adalah pria normal yang menginginkan kepuasan. Mustahil aku tidak tersiksa jika harus menunggu selama itu. Tapi daripada aku harus kehilanganmu, lebih baik aku mencari alternatif lain untuk mencukupi kebutuhan batin. Kau pasti pernah mendengar dari Levi bagaimana cara untuk memuaskan aku kan?"
"Pernah, Kak. Kak Levi bilang aku bisa membantu Kak Iel dengan ini," jawab Elea sambil mengacungkan kedua tangan ke atas.
"Ya, itu benar. Tapi jika hanya menunggu selama satu tahun aku lebih memilih untuk berpuasa penuh bersamamu. Agar nanti saat kita berbuka bisa langsung membuat tiga ekor kecebong hidup di rahimmu. Aku sungguh sudah tidak sabar ingin segera bertemu dengan princess kita. Dia pasti akan sangat cantik sepertimu!" ucap Gabrielle berangan-angan. "Florence Wufien Ma, nama ini terus terngiang-ngiang di telingaku, sayang. Sangat indah."
Elea tersenyum. Dia senang karena suaminya mau menerima usulan nama yang sudah dia buat. Sebenarnya Elea tidak ingin terlalu mempercayai penglihatan yang muncul di matanya, dia takut kalau ketiga bayi yang akan dia kandung tidak sesuai dengan apa yang dia lihat. Karena bagaimanapun dia hanyalah manusia biasa, bukan Tuhan yang memiliki kuasa untuk menentukan suatu takdir. Namun Elea juga tidak bisa menolak seandainya semua itu memang benar adanya.
"Kenapa melamun, hmm?"
"Kak, seandainya aku tidak memberimu tiga pewaris seperti yang sudah aku lihat apa kau akan marah dan benci padaku?" tanya Elea khawatir.
"Kenapa juga aku harus membencimu. Sayang, takdir itu bukan kita yang menentukan, akan tetapi itu sudah garisan dari Tuhan. Kalaupun nanti kita hanya bisa memiliki satu anak, maka ya sudah, terima saja. Itulah adalah berkah yang sudah di atur Tuhan untuk kita berdua. Yang terpenting kau selalu sehat dan bisa menemaniku sampai tua. Itu yang paling utama untukku sekarang, besok dan juga nanti," jawab Gabrielle tulus.
"Kau benar-benar pria yang sangat baik, Kak Iel. Aku sungguh tidak bisa kehilanganmu. Semoga Tuhan tidak akan pernah memisahkan kita sampai maut datang menjemput," ucap Elea dengan mata berkaca-kaca. Dia sangat terharu dengan ketulusan cinta suaminya.
"Sudah, jangan menangis ya. Jangan pikirkan apapun lagi sekarang. Cukup fokus pada kesehatanmu dan juga kuliahmu saja. Masalah keturunan biar Tuhan saja yang memutuskan, oke?"
Elea mengangguk. Dia lalu membelai rambut suaminya yang kini sudah berbaring di pangkuannya.
"Happy birthday, sayang. Aku mencintaimu, sekarang, besok, selamanya. Dan aku berharap kita berdua bisa menua bersama," ucap Gabrielle kembali mengucapkan selamat untuk istri kecilnya.
Suasana kamar menjadi sangat romantis saat Gabrielle dan Elea berlarut dalam ciuman. Mungkin usia mereka memang terpaut cukup jauh. Namun hal itu tak membuat cinta keduanya berjarak. Gabrielle yang dingin bisa berubah menjadi kekanakan ketika berada dekat dengan Elea, dan Elea yang polos bisa menjadi sangat dewasa ketika sedang berdua dengan suaminya. Sikap bodoh dan lugu yang sering Elea tunjukkan hanyalah topeng untuk menutupi sifat aslinya. Dia melakukan hal ini karena baginya hanya suaminya saja yang bisa memahami apa yang dia inginkan. Di hidup Elea sekarang hanya tentang Gabrielle, semuanya hanya untuk Gabrielle.
"I love you, My Sunshine."
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
...🍀Jangan lupa vote, like, dan comment...
...ya gengss...
...🍀Ig: rifani_nini...
...🍀Fb: Rifani...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 351 Episodes
Comments
Chesta Haydar
duuuh kataw yg romantis.
2023-07-24
0
Lilisdayanti
selamat ulang tahun Elea 🎉🎉🎉🎉🎉🎂
2022-10-31
0
Naurah Naurah maryanti
iya
2022-10-05
1