Para karyawan di Group Ma menatap keheranan ke arah wanita yang baru saja masuk ke dalam perusahaan. Mereka gagal paham melihat si mantan model, Levita Foster, yang datang dengan raut wajah seperti dewi perang. Sebenarnya sudah tidak mengherankan lagi kalau wanita ini bisa keluar masuk perusahaan dengan bebas mengingat kedekatannya dengan pemilik gedung ini. Akan tetapi kali ini aura yang di bawanya terlihat aneh. Wajahnya merah padam dengan bibir mengerucut ke depan. Ini menandakan kalau sang mantan model sedang dalam kondisi hati yang tidak baik.
"Brengsek! Berani-beraninya ya kalian pergi liburan tanpa mengajakku. Cari mati!" omel Levi saat berada di dalam lift.
Para karyawan yang berada dalam satu lift yang sama dengan Levi nampak tegang. Bagaimana tidak! Wanita yang menyandang gelar sebagai pelakor bersertifikat halal ini sekarang tengah memelototkan mata ke arah mereka.
"Hei, kalian tahu tidak kalau bos kalian itu sangat brengsek! Lihat saja, begitu aku sampai di ruangannya aku akan langsung menghabisi pria tengik itu. Dia benar-benar membuat emosiku naik ke ubun-ubun!" amuk Levi di depan para karyawan Group Ma.
Ting
Dengan langkah lebar Levi bergegas keluar dari dalam lift menuju ruangan Gabrielle. Tangannya benar-benar sudah gatal ingin segera menjitak kepala pria yang sudah lancang tidak mengajaknya ikut pergi berlayar untuk menikmati waktu bersama teman kecilnya.
"Nona Levi, anda ....
"Ares, jangan sekarang. Aku sedang menghemat energi agar bisa menghabisi tuanmu. Ah, aku lupa. Kau pasti sudah bersekongkol dengan Gabrielle untuk membuangku kan?" sela Levi langsung memotong kata-kata Ares yang baru saja keluar dari ruangan Gabrielle.
Astaga, masalah hadiah utama saja sudah membuat kepalaku pusing. Sekarang malah datang wanita si pembuat onar. Ya Tuhan, malang nian nasibku berada di sekitar orang-orang gila ini, batin Ares prihatin.
Tanpa mempedulikan raut wajah Ares yang terlihat jelek, Levi pun bergegas masuk ke ruangan Gabrielle. Dia berkacak pinggang begitu melihat pria tengik tersebut tengah tersenyum-senyum seperti orang gila.
"Yakkkk Gabrielle, apa-apaan kau ini hah! Bagaimana bisa kau melupakan aku di saat kau ingin menggelar pesta di kapal pesiar bersama Elea. Kau ingin mati atau bagaimana hah!"
Terdengar helaan nafas panjang dari mulutnya Gabrielle begitu dia mendengar suara si pelakor. Sambil bermalas-malasan, dia menjawab pertanyaan tersebut dengan sangat singkat.
"Bukan urusanmu!"
Bola mata Levi hampir terbang keluar saat mendengar jawaban laknat yang keluar dari Gabrielle. Geram karena keberadaannya tidak di akui, Levi kemudian mengeluarkan selebaran surat pernyataan yang sengaja dia buat sebelum datang kemari.
"Baca ini baik-baik, Tuan Muda Ma!"
"Apa ini?" tanya Gabrielle heran.
"Tengkorak!"
Gabrielle tergelak. Dia kemudian mengambil kertas yang di sodorkan Levi kemudian membacanya. Sudut bibir Gabrielle langsung berkedut begitu dia membaca kata demi kata yang entah kenapa malah terasa seperti komedi yang sangat menggelitik hati. Gabrielle sungguh tidak mengerti kenapa orang secerdas Levi bisa terpikir untuk membuat pernyataan konyol seperti ini.
"Apa kau sudah tidak waras saat membuat tulisan ini?" tanya Gabrielle sambil menahan tawa.
"Kau jangan mengejekku. Ini aku buat demi melindungi tambang emas yang selama ini aku punya. Juga untuk berjaga-jaga jika seandainya kau lupa kalau aku adalah orang ketiga dalam rumah tanggamu!" jawab Levi kemudian duduk di kursi yang ada di depan meja kerja Gabrielle.
"Malam ini Elea ulang tahun, dan aku berniat memberinya kejutan dengan mengadakan pesta di tengah laut. Kau memang sengaja tidak di undang karena kau dan Reinhard masih lajang dan tidak sepantasnya kalian berada dalam satu kamar yang sama ketika kita menginap nanti."
Kening Levi mengerut saat mendengar ucapan Gabrielle. Dia tidak mengerti ada hubungan apa antara status lajang dengan pesta di tengah laut.
"Tunggu dulu. Aku dan Reinhard masih lajang, lalu apa hubungannya dengan pesta ulang tahun Elea? Dan juga kalaupun kami sampai tidur di kamar yang sama, Reinhard tidak akan mau menyentuhku asal kau tahu. Dia itu bukan pria brengsek sepertimu yang tega membodohi gadis sepolos Elea hanya agar dia bisa menginap di rumahmu. Jadi tolong katakan sesuatu yang bisa di cerna oleh akal sehatku, Gab. Alasanmu kali ini ditolak!"
Gabrielle berdehem pelan saat kelakuannya di sindir oleh Levi. Dia sekarang sedikit menyesal karena sudah memasukkan nama Levi ke dalam daftar orang yang tidak akan di ajak ke pesta malam ini. Harusnya dia ingat kalau berurusan dengan wanita bar-bar ini bukanlah sesuatu yang mudah.
"Ngomong-ngomong, siapa saja yang akan kau ajak berlayar, Gab?" tanya Levi ingin tahu.
"Kenapa memangnya? Apa kau ingin membuat sensus pribadi untuk mereka?" sahut Gabrielle balik bertanya.
Mulut Levi komat-kamit sambil mengacungkan jari tengah ke wajah Gabrielle. Dia benar-benar sangat ingin menjitak kepala pria tengik ini sekarang juga.
"Tinggal bicara saja apa susahnya sih!"
"Kalau aku tidak mau?"
"Bersiaplah menjadi duda muda. Heh, jangan kau kira hanya kau saja pria yang memiliki banyak uang ya. Aku bisa saja menghasut Elea agar mau berkenalan dengan salah satu kolegaku yang seorang bule tampan. Dan aku jamin Elea pasti akan langsung meninggalkanmu. Kau tidak lupa kan kalau istrimu itu begitu menyukai uang dan ketampanan dari seorang pria?" ancam Levi sambil menyeringai licik.
"Yaakkkkkk!!!"
Nafas Gabrielle naik-turun dengan cepat. Dia paling benci jika ada orang yang ingin membuat Elea lari darinya. Sambil memperlihatkan wajah masam, Gabrielle akhirnya memberitahu Levi tentang siapa saja yang akan datang ke pesta nanti malam.
"Junio dengan Patricia, Ares dengan Cira, Gleen dengan Lusi, dan Jackson dengan Kayo. Sedangkan raja dan ratunya sudah pasti hanya aku dan Elea."
"Cihh, tampang sepertimu kau sebut sebagai raja? Hahaha, cacing dalam perutku sampai terpingkal-pingkal mendengarnya," ejek Levi. Sedetik kemudian dia sadar ada satu pasangan yang tidak beres. "Setahuku Kayo dan Jackson itu belum menikah. Lalu kenapa mereka bisa ada di dalam daftar tamu undangan hah? Kau mau membodohiku atau bagaimana, Gab? Sialan kau!"
Gabrielle meringis saat teringat kalau sepupunya belum menikah. Satu lagi kesalahan yang dia buat, dan entah kenapa ini membuatnya merasa terancam. Apalagi sekarang Levi tengah menatapnya dengan sorot mata berapi-api. Wanita ini pasti sedang sangat murka sekarang.
"Datang jam tujuh malam nanti di dermaga. Telat satu detik saja kau dan Reinhard akan kutinggal!" ucap Gabrielle mengalihkan kekesalan Levi.
"Silahkan saja kalau berani. Dan begitu kalian sampai di tengah laut, maka aku akan mengirim granat untuk meledakkan kapal kalian!" sahut Levi tak mau mengalah.
Suasana ruangan Gabrielle mendadak jadi terasa mencekam saat Ares masuk ke dalam sana. Dia hanya bisa menarik nafas perlahan ketika mendapati sepasang anak manusia yang sedang saling memelototkan mata. Andai bisa di lihat, antara mata Tuan Muda-nya dengah mata Nona Levi terdapat aliran listrik bertegangan tinggi. Hal ini membuat Ares tak mau mendekat. Dia takut menjadi korban dari kegilaan dua orang ini.
"Aku sungguh tidak mengerti kenapa Elea bisa betah memiliki sahabat sepertimu. Kau benar-benar wanita gila, Levi!" kesal Gabrielle.
"Aku juga heran mengapa Elea bisa bertahan tinggal satu rumah dengan pria tengik sepertimu yang jelas-jelas sangat arogan dan juga menyebalkan. Jika itu aku, aku pasti akan langsung meracunimu dengan sianida agar mulutmu berbusa!" sahut Levi tetap tak mau mengalah.
Gabrielle akhirnya mengalah. Dia kehabisan kata-kata menghadapi kegilaan Levita.
"Jangan membawa hadiah apa-apa untuk Elea. Cukup datang dan ucapkan selamat padanya. Ingat Levi, aku tidak bertanggung jawab jika seandainya terjadi sesuatu yang tidak-tidak antara kau dengan Reinhard. Kau jangan sampai menuduhku tidak pernah mengingatkanmu ya?" ucap Gabrielle dengan raut wajah yang serius.
Levi mengangguk setuju. Dia kemudian pergi dari sana dengan membawa kemenangan telak. Sambil bersenandung, Levi menghubungi butik langganannya untuk memesan gaun yang akan dia pakai malam nanti. Untung saja tadi dia mendengar kabar ini dari Reinhard. Jika tidak, bisa di pastikan malam ini Levi akan menangis sepanjang malam karena harus melewatkan moment penting di hidup teman kecil kesayangannya.
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
SURAT PERNYATAAN
...🍀Jangan lupa vote, like, dan comment...
...ya gengss...
...🍀Ig: rifani_nini...
...🍀Fb: Rifani...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 351 Episodes
Comments
Land19
kocak...
2024-12-04
0
Chesta Haydar
sefikit aja trlambat akan jdi perang dunia klu sampai pelakor halal di lupakan.
2023-07-22
0
Salmanorang
pelakor bersertifikat halal
2023-07-22
0