"Uwaahhh, kuda siapa itu, Kak? Cantik sekali!" teriak Elea sambil menyembulkan kepalanya keluar dari jendela mobil.
"Kuda itu hadiah untukmu, sayang. Bagaimana, kau suka tidak?" tanya Gabrielle sambil menggelengkan kepala melihat kelakuan istrinya.
"Suka, Kak," jawab Elea kegirangan. "Pak Nun, tolong hentikan mobilnya sekarang. Aku mau kesana."
"Baik, Nyonya," sahut Nun kemudian segera menuruti apa yang di inginkan oleh sang nyonya.
Semua orang menahan nafas melihat Elea yang begitu antusias menghampiri kuda putih yang sedang asik memakan rumput di halaman depan. Takut si Tuan Muda marah, Ares dan para penjaga memindahkan kuda putih ini ke halaman depan. Namun bukan perkara Elea yang langsung asik bermain dengan kuda tersebut yang membuat semua orang menahan nafas, melainkan tragisnya nasib para berlian yang di buang begitu saja ke tanah. Mereka sungguh tidak mengerti kenapa Elea bisa melupakan betapa berharganya berlian-berlian itu jika di bandingkan dengan seekor binatang yang harganya tidak seberapa.
"Hmm, kalian harus sabar ya jika menemukan pembeli seperti istriku. Dia orangnya terlalu bersemangat," gumam Gabrielle sambil memunguti kantong paperbag yang tergeletak di tanah.
"Gabrielle, apa semua berlian itu untukku?" tanya Levi dengan mata bersinar bak matahari. Dia sampai menelan ludah melihat merk dari berlian yang tengah di tenteng oleh si pria tengik tersebut.
"Kalau mau serakah ya kira-kira lah, Lev. Apa kau pikir Elea hanya akan mementingkanmu seorang?" gerutu Gabrielle. Pelakor satu ini memang benar-benar mata duitan.
Bibir Levi langsung mengerucut ketika mendengar ucapan Gabrielle. Dia kemudian memekik kaget saat Elea tiba-tiba menaiki kuda putih tanpa ada yang membantu memeganginya.
"Kau gila atau bagaimana, Elea. Bagaimana kalau kuda ini mengamuk dan menendang bokongmu hah!"
"Dia tidak sejahat dirimu, Kak Levi. Cuwee sayang padaku," sahut Elea setelah berhasil naik ke atas kuda tersebut.
"Cuwee? Jelek sekali namanya, ganti yang lain saja, Elea,"
Huh, kenapa kuda ini harus di beri nama yang begitu imut sih. Aaaa, tidak boleh, batin Levi iri.
"Iri.. bilang bos!" celetuk Elea saat menyadari ada raut cemburu di wajah sang pelakor.
Plaakkkk
"Sekali lagi aku mendengar kau bicara seperti itu aku tidak akan mau berteman lagi denganmu, Elea."
"Jahat sekali,"
"Aku masih di sini ya. Jangan coba-coba menggerutu di belakangku," kesal Levi sambil mengusap-usap kaki Elea yang tadi di geplaknya. "Em, ini sakit tidak?"
Elea menggeleng. Dia kemudian merebahkan kepalanya di punggung kuda, sedikit tidak percaya kalau suaminya akan benar-benar membeli kuda setelah dia di ejek oleh senior di kampusnya.
Terima kasih banyak, suamiku. Kau selalu saja membuatku bahagia dengan kejutan-kejutan yang tidak terduga. Aku mencintaimu, bisik Elea dalam hati.
Gabrielle dan Liona samar-samar tersenyum kecil saat mendengar isi pikiran Elea. Sungguh sangat mudah membahagiakan perempuan ini. Hanya dengan memberinya seekor kuda saja Gabrielle dengan gampangnya mendapat ucapan cinta dari istri tersayang. Siapalah yang tidak akan jatuh hati jika memiliki istri semenggemaskan Elea.
"Kak Iel, apakah ini adalah hadiah kedua untukku?" tanya Elea penasaran.
Sambil berjalan mendekat, Gabrielle memberitahu Elea kalau kuda itu bukanlah hadiah kedua. Melainkan...
"Bukan, sayang. Kuda ini adalah hadiah utama untuk ulang tahunmu."
"Hah? Hadiah utama lagi? Banyak sekali," ucap Elea heran.
Ares dan Nun langsung waspada saat perkara hadiah utama mulai di pertanyakan. Kepala mereka berdenyut nyeri, bingung seandainya Tuan Muda mereka menanyakan yang mana hadiah utama di antara puluhan hadiah yang sudah di beli sejak sang nyonya masih berada di rumah sakit.
"Res, ada berapa lagi hadiah utama yang belum aku berikan pada Elea?" tanya Gabrielle. Dia pun bingung kenapa semua hadiah yang dia berikan tidak ada yang namanya hadiah kedua.
"Sangat banyak, Tuan Muda. Saya sampai lupa menghitungnya," jawab Ares sembari menarik nafas.
Srriinnnggg
Tatapan tajam langsung Ares dapatkan begitu dia selesai menjawab. Dia kemudian melirik ke arah Nun, mencoba meminta bantuannya untuk menjawab.
"Tuan Muda, hadiah yang anda beli tidak memiliki nomor lagi. Semua anda sebut sebagai hadiah utama," ucap Nun pasrah jika harus menerima amukan dari singa pemarah ini.
"Jadi ini salahku, iya?" tanya Gabrielle kesal.
"Tidak, Tuan Muda. Anda tidak pernah salah, tapi saya dan Ares lah yang bersalah."
"Huh, terus saja bersekongkol!"
Semua orang menaruh rasa iba pada Ares dan juga Nun. Lagi-lagi mereka berdualah yang terkena imbas dari kegilaan yang dilakukan oleh Gabrielle. Cira yang melihat suaminya tidak berdaya pun segera datang mendekat.
"Sabar ya,"
"Sabar sudah tidak di izinkan lagi untuk tinggal di dalam tubuhku, sayang. Karena sekarang yang ada hanyalah pasrah," jawab Ares.
Cira tersenyum. Dia lalu membisikkan kata yang membuat wajah Ares bersinar terang sebelum akhirnya kembali ke sisi Nyonya Clarissa.
"Elea, paperbag yang mana yang akan kau berikan untukku?" tanya Levi penasaran sambil melirik ke arah barang-barang yang sedang di pegang oleh Gabrielle.
"Semua sama Kak isinya. Kau boleh mengambil salah satu dari paperbag itu," jawab Elea. "Cuwee, kau ingin memakai berlian juga tidak? Kalau mau nanti aku akan meminta milik Kak Levi untuk kau pakai dulu."
Bola mata Levi hampir melompat keluar saat dia mendengar ucapan gila Elea. Yang benar saja berlian miliknya akan di minta hanya untuk seekor kuda, di belah seratus potong pun Levi tidak akan pernah mau memberikannya. Enak saja. Levi mulai merasa kalau Cuwee ini adalah saingan yang cukup berat dalam memperebutkan perhatian Elea. Karena baru saja binatang ini muncul, Elea sudah menjadikannya sebagai target korban. Posisinya sedikit terancam sekarang.
"Kak Levi, Cuwee bilang dia ingin memakai perhiasan milikmu. Apa aku boleh...
"Tidak!" sahut Levi dengan cepat. "Kau jangan macam-macam ya, Elea. Berlian itu milikku, kau bisa bisulan jika berliannya di minta balik."
Kening Elea mengerut. Masa iya dia bisa bisulan jika meminta kembali berlian yang sudah dia beli? Takdir darimana ini?
"Tapi Cuwee menginginkannya, Kak!" desak Elea.
"Sekarang aku tanya padamu. Sejak kapan kau bisa berbahasa binatang hah? Setahuku kau hanya menguasai bahasa yang bisa membunuh orang. Kau gila ya?"
"Hei, kenapa kau mengatai Elea gila?" teriak Gabrielle dan Jackson bersamaan.
"Hilih, kalian berdua lagi. Jangan terus-terusan membela perempuan ini ya. Coba kalian pikir sendiri darimana Elea bisa tahu kalau si Cuwee-Cuwee ini menginginkan berlianku? Di pikir oleh orang jeniuspun rasanya juga tidak masuk akal jika ada manusia yang bisa berkomunikasi dengan binatang. Aku rasa urat syaraf di dalam kepala Elea ada yang rusak!" hardik Levi sambil menatap tajam ke arah Gabrielle dan Jackson.
Andai saja Levi tahu kalau Gabrielle dan ibunya bisa berbicara dengan Lan, si harimau kesayangan keluarga Ma, mungkin dia akan mati detik ini juga.
"Sudahlah, pokoknya aku tidak akan pernah memberikan berlianku untuk kuda ini. Dan sekarang kau turun dari sana, Elea. Perut semua orang sudah lapar gara-gara menunggumu pulang berbelanja!" omel Levi kemudian mengulurkan tangan hendak membantu teman kecilnya turun dari atas kuda. "Hati-hati, bokongmu dalam bahaya kalau kuda ini sampai mengamuk!"
"Cuwee Kak namanya," sahut Elea.
"Aku tidak akan pernah mau menyebut namanya. Lidahku bisa gatal-gatal nanti."
"Sok higienis sekali sih," gumam Elea begitu kakinya memijak tanah.
"Elea, aku mendengarnya."
"Ck, tajam sekali telinganya."
"Jangan berdecak di belakangku!" teriak Levi.
Cepat-cepat Elea kabur ke arah suaminya sambil menahan tawa. Dia sangat senang membuat tensi darah pelakor ini naik turun.
"Dasar jahil," bisik Gabrielle gemas.
"Ini hiburan yang menyenangkan, Kak. Siapa yang akan menyangka kalau Kak Levi akan cemburu pada Cuwee. Hehee,"
Semua orang berjalan masuk ke dalam rumah setelah Elea membagi-bagikan hadiah yang dia beli. Sedangkan Levi, wanita bar-bar itu tengah menatap jengkel ke arah Cuwee dengan mulut berkomat-kamit. Cuwee yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan itu tampak santai-santai saja. Dia tidak peduli meski wanita di sebelahnya terus melayangkan tatapan membunuh. Wanita gila, begitu mungkin yang di pikirkan oleh Cuwee. 😂
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
...🍀Jangan lupa vote, like, dan comment...
...ya gengss...
...🍀Ig: rifani_nini...
...🍀Fb: Rifani...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 351 Episodes
Comments
Chesta Haydar
haha levi2 kmu salah krn liona n gabriel bisa bahas binatang mungkin begitu juga dgn ellea.
2023-07-24
0
Chesta Haydar
dasar ellea jahiiiilbanget bisa aja bikin levi keluarin tanduknya ampek yg bc ikut ketawa😀😀
2023-07-24
0
Chesta Haydar
ya pasrah aja lebih baik.
2023-07-24
0