Love Story: Gabrielle & Eleanor
Euugghhhhh
Terdengar lenguhan pelan dari seorang wanita cantik yang sedang asik bergelung di bawah selimut tebal. Di samping wanita cantik tersebut, ada seorang pria tampan yang tengah menatapnya penuh cinta. Dialah Gabrielle, pewaris dari keluarga Ma yang tergila-gila pada istri kecilnya.
"Good morning, my wife,"
Elea tersenyum seraya mengerjapkan mata. Hari-harinya selalu berwarna setiap kali melihat senyum manis suaminya ketika bangun tidur.
"Selamat pagi juga, suamiku."
Tidak terasa sudah satu bulan sejak dia melakukan operasi ginjal. Berkat pengawasan ketat dari dokter Jackson dan juga dokter Reinhard, Elea akhirnya bisa sembuh dengan cepat. Dan hari ini rencananya dia akan berangkat ke kampus. Tentunya dengan pengawasan dan pengaturan yang sangat ketat dari dokter dan suaminya.
Ah, hatiku meleleh. Kenapa kau terlihat semakin manis sih jika menyapaku seperti itu, Elea. Kau tahu tidak saat kau menyebut kata suamiku, di dalam hatiku langsung muncul banyak bunga. Kau membuatku jatuh cinta terus-menerus, sayang.
"Ah, apakah susu ini untukku?" tanya Elea sambil menunjuk gelas yang ada di atas meja. Dia kemudian bangun dan menyender ke kepala ranjang.
"Iya. Aku yang membuatnya khusus untukmu" jawab Gabrielle kemudian mengambil gelas susu lalu memberikannya pada Elea. "Minumlah."
Elea mengangguk. Dia kemudian meneguk susu tersebut perlahan-lahan. Tenggorokannya terasa sangat hangat, sama seperti tangannya yang kini sudah berada di dalam genggaman tangan suaminya yang kekar.
"Sayang, apa aku boleh mengantarmu pergi ke kampus? Aku tidak mau melewatkan kesempatan bagus ini," tanya Gabrielle sambil terus menciumi punggung tangan istrinya. Lembut.
"Tidak mau melewatkan kesempatan apa tidak mau aku dilirik pria lain, hm?" sahut Elea yang menyadari kalau suaminya sedang mencari alasan.
"Dua-duanya, sayang."
Gabrielle mendekatkan wajahnya ke bibir Elea saat dia melihat ada bekas susu tertinggal di sana. Tanpa merasa geli, Gabrielle langsung menjilat sisa susu tersebut kemudian menelannya. Dia tertawa melihat reaksi Elea yang tersipu sambil terus menatapnya tak berkedip.
"Terpesona?"
"Aku bahkan setiap hari selalu terpesona padamu, Kak."
"Sungguh?"
"Iyalah. Tidak mungkin aku terpesona pada pria lain selain suamiku. Karena suamiku adalah paket yang sangat lengkap," jawab Elea kemudian menarik dasi suaminya agar kembali mendekat. "Aku mencintaimu, pria tampan."
Cup cup cup
Gabrielle tertawa lebar saat wajahnya mendapat hujan ciuman dari istrinya. Dia menyukai hal ini, benar-benar sangat menyukainya. Gabrielle kemudian membopong tubuh Elea lalu membawanya masuk ke dalam kamar mandi. Dia lalu mendudukkannya di atas wastafel.
"Kak, kau kan sudah mandi. Nanti bajumu basah," ucap Elea sambil menggoyang-goyangkan kaki seperti anak kecil.
"Asalkan basah bersamamu aku rela, sayang."
Elea terkekeh mendengar kata-kata tersebut. Sedikit ambigu, tapi membuat perasaannya membuncah. Dia duduk sambil terus memperhatikan suaminya yang tengah mengisi bathup dengan air hangat.
"Kak Iel,"
"Apa sayang?"
"Kenapa kau terlihat begitu keren sih saat mengisi air ke dalam bathup? Aku kan jadi tidak bisa berpaling darimu."
Gabrielle langsung berbalik menatap Elea begitu mendengar ucapannya. Merasa tersanjung, itu sudah pasti.
"Sejak kapan istriku jadi pintar menggombal, hah?" tanya Gabrielle gemas.
Elea terkikik. Dia turun dari atas wastafel, melepaskan satu-persatu pakaiannya kemudian berjalan mendekat ke arah sang suami. Sambil menjinjitkan kaki, Elea mengelus pipi suaminya dengan lembut.
"Sejak aku mengenal Kakak, aku seperti menemukan hidup yang baru. Bersama Kakak aku bisa menjadi diriku sendiri, termasuk menjadi istri yang pandai menggombal. Terima kasih sudah mengajariku banyak hal, Kak. Aku sangat mencintaimu."
Hati Gabrielle kembali dibuat meleleh oleh kata-kata yang keluar dari mulut istrinya. Andai saja kalian bisa mendengar, saat ini detak jantungnya tengah berpacu dengan sangat cepat. Lagi-lagi Gabrielle tidak bisa mengkondisikan perasaannya setiap kali bersama Elea. Sayang, saat ini dia belum boleh menyentuhnya. Gabrielle masih harus berpuasa untuk beberapa waktu ke depan sampai keadaan Elea benar-benar pulih seperti semula.
"Mandilah. Aku akan keluar dulu untuk memilihkan pakaian untukmu. Jangan lama-lama, nanti kau masuk angin," ucap Gabrielle berusaha menghindar dari desakan si junior yang sudah berada dalam tegangan tinggi.
"Belutnya sudah berdiri ya Kak?" ledek Elea sambil menaik-turunkan kedua alisnya.
"Elea, jangan menggodaku."
"Mau pakai cara lain tidak? Kak Levi bilang ada jalan keluar untuk membujuk si belut itu supaya berhenti meronta,"
Jakun Gabrielle bergerak-gerak saat mendengar tawaran menggiurkan tersebut. Namun dia segera menepis bayangan kenikmatan itu saat teringat dengan sesuatu. Gabrielle tidak ingin egois. Dia tidak mau hanya dia saja yang dipuaskan, sedangkan Elea tidak.
"Kak Iel mau tidak?" tanya Elea lagi.
"Sayang, yang dibilang Levi itu memang benar. Tapi aku tidak akan melakukannya. Karena apa? Karena aku tidak mau merasakan semua itu sendirian. Kau istriku, aku mencintaimu sebagai pelengkap hidup, bukan sebagai pemuas n*fsu. Daripada harus egois hanya untuk sebuah pelepasan, lebih baik aku menderita bersamamu. Kau sakit karena luka bekas operasi, maka biarkan aku ikut menanggung rasa sakit dengan cara seperti ini. Kau ingat kan pada janji yang dulu kita ucapkan di hadapan Tuhan?" jawab Gabrielle bijak.
Elea mengangguk. Matanya sampai berkaca-kaca ketika dia dan suaminya mengulang kata yang di ucapkan saat pemberkatan di gereja dulu.
"Di hadapan Tuhan dan para saksi, kami berjanji akan selalu bersama dalam suka dan duka, dalam sehat maupun sakit, dalam kaya maupun miskin, dan akan saling mencintai hingga akhir hayat."
Gabrielle kemudian menyeka airmata yang menetes di pipi istrinya. Dia tersenyum, bahagia karena memiliki istri seperti Elea.
"Aku hanya akan mencintaimu, Elea. Selamanya."
"Aku juga, Kak. Terima kasih sudah memberiku cinta sebesar ini."
Elea benar-benar merasa sangat terharu akan sikap Gabrielle yang lebih mementingkan perasaannya ketimbang kebutuhannya sendiri. Entahlah, rasa ini sangat sulit untuk di gambarkan dengan kata-kata.
"Sayang, kau bisa masuk angin jika tidak segera mandi. Kita lanjutkan nanti saja ya acara mesra-mesraannya," ledek Gabrielle sembari memeluk erat tubuh polos istrinya.
"Iya Kak."
Dan seperti biasa, Elea akan langsung patuh pada perintah suaminya. Dia bergegas masuk ke dalam bathup kemudian mulai membaluri tubuhnya dengan busa. Sedangkan Gabrielle, dia menatap lama ke arah Elea sebelum melangkahkan kaki keluar dari sana.
Tuhan, tolong jaga cinta kami berdua hingga maut memisahkan. Aku tidak akan sanggup untuk hidup lagi jika tidak ada Elea di sisiku. Amiinn.
Sambil terus meramalkan doa, Gabrielle memilih pakaian yang akan dikenakan oleh Elea di hari pertamanya masuk kuliah. Gabrielle begitu antusias, dia sudah tidak sabar ingin segera melihat bakat terpendam di diri istrinya yang cantik itu.
"Dengan bantuan Grandma Clarissa aku yakin bakat Elea dalam mendesain baju akan semakin berkembang. Hahhh... semoga saja Safira bisa menemukan guru terbaik yang bisa membantunya menggapai cita-cita," gumam Gabrielle seraya mengambil satu potong pakaian dari dalam lemari. "Yang ini sajalah. Di kampus ada banyak buaya darat berkeliaran, aku tidak boleh membiarkan Elea memakai pakaian terbuka. Itu bisa berbahaya nanti."
Dan seperti biasa, Tuan Muda kita begitu posesif pada istrinya. Gabrielle dengan teliti memilih pakaian Elea yang sekiranya tidak akan membuatnya merugi. Dan pada akhirnya pilihan Gabrielle jatuh pada setelan baju rajut dengan celana jeans panjang. Gabrielle kemudian membawa pakaian tersebut ke arah ranjang, meletakkannya dengan sangat hati-hati seolah pakaian itu adalah debu yang mudah menghilang.
"Hmmm, kalau begini kan aku tidak perlu khawatir lagi. Enak saja ingin melihat kulit tubuh istriku. Mimpi!" gumam Gabrielle sambil mengelus dagu bawahnya. Dia benar-benar sangat puas dengan pilihannya kali ini.
...🍀 Jangan lupa vote, like, dan comment...
...ya gengss...
...🍀 Ig: rifani_nini...
...🍀 Fb: Rifani...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 351 Episodes
Comments
Ayang
emng mereka berdua Islam 🤸
2023-12-14
0
Lina maulina
amiin
2023-11-08
0
Lina maulina
bagus ak ska omongan eil g egois jd suami
2023-11-08
0