"Res, bagaimana persiapannya?" tanya Gabrielle sambil mengendurkan dasi di leher. "Jangan lupa siapkan juga buket mawar putih untuk istriku. Dan satu lagi. Sekarang Elea sedang menggemari wine. Kemarin malam aku tidak sengaja melihatnya sedang mencuri di gudang anggur. Tolong siapkan rasa yang terbaik ya."
"Baik, Tuan Muda," sahut Ares patuh.
"Oh iya, apa kau sudah memberitahu Cira tentang acara malam ini?"
Ares mengangguk.
"Tapi sepertinya dia akan sulit untuk pergi karena Grandma Clarissa terus saja merengek ingin ikut berlayar. Beliau bahkan membuat saya tidur sendirian karena meminta Cira untuk bermalam di rumah Tuan Bryan."
Gabrielle tertawa pelan. Dia jadi ingat saat istrinya menjadi rebutan semua orang. Bahkan terkadang Gabrielle harus rela bertengkar dengan anggota keluarga yang lain jika waktunya bersama Elea di kurangi. Dan untung saja Elea selalu berada di pihaknya. Perempuan yang sebentar akan segera berusia dua puluh tahun itu selalu mengutamakan perintah yang dia ucapkan. Kepatuhan itulah yang selalu membuat Gabrielle menggila jika Elea tidak ada di sisinya. Elea sudah seperti nikotin yang sangat candu. Gabrielle benar-benar sudah tidak bisa lepas lagi darinya.
"Res, menurutmu Elea akan suka tidak dengan kejutan ini?" tanya Gabrielle. "Pemikirannya itu sedikit unik. Aku takut dia tidak merasa happy malam ini."
"Saya rasa ketakutan anda tidak berdasar, Tuan Muda. Meski terkadang aneh, tapi saya yakin Nyonya Elea pasti akan sangat menyukai pemandangan langit malam ketika berada di atas kapal pesiar. Lagipula di sana nanti akan ada Nona Patricia, Lusi, Nona Muda Kayo, dan juga Cira. Tapi untuk Cira saya tidak berani menjanjikan karena sekarang dia sedang dalam cengkeraman seekor singa tua. Saya harap anda bisa maklum, Tuan Muda," jawab Ares sambil tersenyum.
"Kau kurang ajar sekali Res menyebut neneknya Elea dengan sebutan singa tua. Dia bisa membuatmu mati berdiri jika sampai mendengar hal ini!" ucap Gabrielle.
"Dan untungnya Nyonya Elea sedang tidak ada di sini. Beliau masih belum kembali dari kampus."
Begitu Ares menyebut kata kampus, Gabrielle langsung teringat kalau sejak tadi Elea belum menghubunginya. Padahal pagi tadi istrinya itu sudah berjanji akan datang ke kantor siang ini. Khawatir terjadi sesuatu, Gabrielle segera meraih ponselnya kemudian menelpon mata-mata yang dia tugaskan untuk mengawasi kegiatan Elea di kampus.
"Istriku sedang apa? Kelasnya sudah berakhir apa belum?" tanya Gabrielle begitu panggilan terhubung.
"Selamat siang, Tuan Muda. Saat ini Nyonya Elea sedang makan di kantin bersama dengan Nona Luri. Dan sepertinya kelas masih belum berakhir karena mahasiswa kelas desain lainnya masih belum pulang."
Terdengar dengusan pelan saat Gabrielle mendengar jika istrinya masih akan berada di kampus untuk beberapa waktu ke depan. Dia langsung merasa tidak bersemangat.
"Ya sudahlah kalau memang dia masih ada kelas. Oh ya, tadi di kampus ada yang mengganggunya tidak? Istriku terluka tidak? Awas saja ya kalau tubuhnya sampai lecet. Aku bersumpah akan mengirimmu pergi ke dunia antah-berantah."
Ares menggelengkan kepala mendengar keposesifan Tuan Muda-nya yang sedikit berlebihan. Namun dia bisa maklum karena keadaan nyonyanya baru saja pulih. Andai hal ini terjadi pada Cira, Ares mungkin akan melakukan hal yang sama seperti Tuan Muda-nya. Tapi ya sudahlah, mau sakit ataupun tidak sakit banteng pencemburu ini akan tetap bersikap posesif pada pasangannya. Keposesifannya benar-benar sudah tidak ada obat.
"Saat Nyonya Elea baru sampai di kampus, beliau sepertinya memberi sedikit pelajaran pada Kak Ning. Nyonya terlihat begitu marah karena Kak Ning memandang rendah dirinya. Saya kurang jelas mengenai apa yang di ucapkan oleh Nyonya. Tapi yang pasti wajah Kak Ning langsung pucat pasi tak lama setelah dia melihat sesuatu di ponsel Nyonya."
Wow, sepertinya Kak Ning ini menjadi korban pertama dari kepolosan istrinya. Gabrielle yang mendengar hal ini pun merasa sangat puas. Dia suka jika istrinya menindas orang lain yang berani meremehkannya.
"Lalu kehebatan apalagi yang dilakukan oleh istriku? Dia membuat mahasiswa di sana mati berdiri tidak? " tanya Gabrielle dengan penuh semangat.
"Ada satu kejadian lagi, Tuan Muda. Dan ini baru terjadi beberapa menit yang lalu. Di kantin ada satu geng yang di ketuai oleh gadis bernama Lolly yang mencoba untuk memalak Nyonya Elea dan Nona Lusi. Namun Nyonya membalas mereka dengan cara yang sangat keren!"
"Cara apa? Ayo cepat ceritakan padaku!"
Gabrielle jadi antusias sendiri membayangkan betapa kerennya Elea saat membabat para musuhnya. Di bayangannya sekarang Elea sedang mengeluarkan jurus mautnya untuk membuat gadis bernama Lolly itu berubah menjadi batu. Seperti biasa, lidah beracun.
"Saat Lolly meminta agar Nyonya memberikan semua uangnya, dengan santai beliau menumpuk uang di atas meja. Ada juga belasan black card yang membuat para mahasiswa di sana menelan ludah. Namun hal itu tidak membuat Lolly merasa puas, Tuan Muda. Dia mengejek Nyonya sebagai manusia purba dan bertanya apakah Nyonya memiliki kuda putih atau tidak. Dan setelah itu Nyonya berbalik mengejek Lolly dengan mengatakan kalau dengan semua uang yang beliau miliki sanggup untuk membuat Lolly tidak berani menampakkan wajahnya di kampus. Lolly marah, kemudian berniat untuk menampar wajah Nyonya. Dan di saat yang bersamaan Nona Lusi mendorong Lolly hingga terjatuh kemudian mengancam akan melaporkan perbuatannya ke pihak kampus. Setelah itu semuanya kembali normal seperti biasa, Tuan Muda."
Ares tersenyum melihat Tuan Muda-nya tertawa terbahak-bahak. Dia pun ikut merasa bangga karena si nyonya kecil mampu menghadapi masalah dengan cara yang sangat keren.
"Hahahahhaaa... ini baru istriku. Kau benar-benar sangat luar biasa, sayang. Aku beruntung memiliki kancil cantik sepertimu!" puji Gabrielle sambil terus bertepuk tangan.
"Tuan Muda, panggilannya masih tersambung!" ucap Ares mengingatkan.
"Astaga, aku sampai lupa saking senangnya, Res. Istriku sangat hebat bukan? Ah, sayang sekali aku tidak ada di sana tadi. Jika iya, maka aku akan menjadi orang yang bertepuk tangan paling kuat untuk memberi penghormatan padanya. Istri kecilku sungguh sangat mengagumkan!" sahut Gabrielle tak bisa berhenti memuji kemampuan sang istri. "Ya sudah kau awasi terus istriku dan juga istrinya Gleen. Dan jika ada kejadian seperti itu lagi jangan lupa untuk mengabadikannya dalam video. Aku ingin melihatnya juga asal kau tahu."
"Baik, Tuan Muda. Nanti jika ada mahasiswa yang mencari masalah lagi dengan Nyonya, saya pasti akan langsung merekamnya. Kalau begitu panggilan ini saya matikan dulu, Tuan Muda. Nyonya Elea dan Nona Lusi sepertinya sudah mau kembali ke kelas. Mereka saat ini sedang berjalan keluar dari kantin."
"Ya sudah matikan saja. Karena kau telah memberiku kabar yang sangat menyenangkan maka aku akan memberimu bonus tambahan untuk bulan ini. Tolong pastikan keselamatan istriku dengan baik. Dan ingat, jangan memandangnya lebih dari tiga detik. Oke!"
"Baik, Tuan Muda. Dan terima kasih untuk bonusnya."
Gabrielle kembali tertawa setelah memutuskan panggilan. Dia jadi gemas sendiri saat membayangkan betapa lucunya Elea ketika membuat Kak Ning dan Lolly tak bisa berkata-kata lagi. Ekpresi di wajahnya pasti terlihat sangat konyol.
"Mental Nyonya Elea cukup mengerikan, Tuan Muda!" ucap Ares membuka percakapan.
"Iya Res. Aku pikir dia akan menjadi mahasiswa yang tertindas. Ternyata dugaanku salah,"
"Saya berani jamin kalau Kak Ning itu pasti sangat kaget begitu tahu kalau Nyonya adalah cucu dari desainer pujaannya. Karena yang saya dengar dari Safira, Kak Ning ini begitu mengidolakan Grandma Clarissa. Harga dirinya pasti langsung jatuh saat Nyonya memperlihatkan fotonya yang sedang bersama Grandma!" tambah Ares sambil terkekeh pelan.
"Aku setuju dengan perkataanmu, Res. Oh iya, tolong kau pesankan kuda putih untuk istriku ya. Jika bisa usahakan besok pagi sudah ada di halaman rumah. Aku ingin menjadikan kuda tersebut sebagai hadiah utama untuk ulang tahunnya."
"Baik, Tuan Muda."
Tuan Muda, tolong jangan jadikan kuda itu sebagai hadiah utama juga. Saya dan Nun bisa sangat bingung untuk menentukan mana hadiah utamanya karena ada puluhan hadiah utama yang sudah anda siapkan sejak bulan kemarin. Tolong jangan mempersulit kami, Tuan Muda. Tolong....
...🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀...
...🍀Jangan lupa vote, like, dan commen...
...ya gengss...
...🍀Ig: rifani_nini...
...🍀Fb: Rifani...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 351 Episodes
Comments
Land19
mereka bingung mau ngasih hadiah yg seperti apa. karena yg jadi suaminya aja ngasihnya ga tanggung².
whheeeeh
2024-12-04
0
Chesta Haydar
sabar ya rees cira pasti ikut dgnmu
2023-07-22
0
komentar terbaik
meski terkadang aneh... wkwkwk, ares berani sekali kau menyebutnya aneh sudah bosan hidup hah wkwkwkwk
2023-05-30
0