SELAMAT MEMBACA SEMUANYA...
TAPI SEBELUM MEMBACA, AKU MINTA KALIAN UNTUK LIKE DAN VOTE DULU YA...
KASIH AUTHOR BINTANG LIMA, BAGI YANG BELUM.
SUPAYA AUTHOR-NYA BERSEMANGAT DAN RAJIN UPLOAD.
...o0o...
Setelah pintu itu tertutup rapat, Putri segera membawa kopernya ke sudut ruang hotel itu.
Ia meneliti setiap sudut kamar hotel itu dengan seksama, lebih besar dari yang ia bayangkan sebelumnya.
Kamar hotel Putri bernuansa gelap, dengan gorden hitam, pintu kamar dan juga toilet yang berwarna hitam, lalu temboknya yang diberi wallpaper warna kayu.
Yang berwarna putih hanya ranjang itu saja.
Wanita itu berjalan memasuki kamar mandi yang berdinding kaca itu. Di sana ada 1 bathub otomatis yang bisa ia rubah airnya menjadi air hangat.
Ini benar-benar sempurna untuknya.
Putri tersenyum dan berjalan keluar dari kamar itu menuju ranjang, lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur itu. "Ini lebih dari yang aku bayangkan," batinnya senang.
Sebelumnya ia mengira akan tinggal di suatu rumah kumuh yang berisi wanita malam yang kelaparan. Ia mengira bisnis ini seperti perdagangan manusia yang ilegal.
Ternyata ia salah kira, di sini dirinya benar-benar sangat di manjakan.
"Iya ini mungkin saja investasi mereka untuk merawat para mesin uang mereka tidak rusak dan dapat mencetak uang dalam jumlah besar," sarkasnya.
Namun ia tak perduli, karena yang terpenting adalah ia tidak di kekang oleh para bodyguard yang ada di film-film. Di sini ia benar-benar bebas.
Ia memejamkan matanya untuk menikmati betapa nikmat dan lembutnya kasur itu. Entah sudah berapa tahun ia tak merasakan kenikmatan yang seperti ini.
Ting... tong...
Baru saja akan terbang ke alam mimpi, suara bell kamar hotel miliknya terdengar. Mau tidak mau ia harus bangkit dan menemui orang itu.
"Mengganggu saja!" geramnya.
Ting...tong...
Ia berjalan cepat untuk membuka pintu itu, seketika senyumannya melebar melihat seorang pria berpakaian staf hotel itu membawakan Tray untuknya.
"Iya ?" tanya Putri malu-malu.
"Permisi nona, ini room service. Saya ingin memberikan makan siang yang terlambat untuk nona," jawabnya mendorong Tray itu masuk kedalam kamar hotel milik Putri.
Putri tentu saja membiarkan pelayan hotel itu masuk ke kamarnya. "Tapi ini sudah pukul 4 sore, bukankah ini bukan jam makan siang ?" tanyanya.
Pelayan hotel itu menganggukkan kepalanya cepat. "Benar nona, jam makan siang di hotel ini hanya sampai pukul 2 siang. Ini adalah perintah khusus dari Mr. Jack. Beliau mengatakan selama anda di pesawat, anda tidak memasukkan apapun ke dalam mulut anda. Jadi silahkan di nikmati room service ini nona."
"Jika tidak enak dan tidak sesuai selera mu silahkan hubungi kami," sambungnya setelah itu pergi dari kamar Putri.
Putri menutup kamar itu cepat dan beralih pada tray yang berisi makanan untuknya. Dalam hati ia mengucapkan beribu-ribu terima kasih untuk Mr. Jack karena begitu perhatian padanya.
Ia segera memindahkan makanan itu ke meja di depan TV. Ia memakan dengan lahap makanan western itu, dengan di temani oleh serial Netflix yang sedang ia tonton saat ini.
Baru setengah ia memakan makanannya, ia baru ingat jika belum mengabari adiknya.
Ia membanting sendok dan garpunya dan mengambil ponsel yang sudah berisi nomor barunya yang diberikan oleh Madam Chie.
"Dia pasti sudah menunggu telfon dari ku!" gumamnya.
Setelah menghidupkan nomornya, dengan segera ia menghubungi sang adik sesuai dengan instruksi yang ia lihat di google.
"Ha–halo..."
"Sayang ini kakak! Ini nomor kakak selama tinggal di Las Vegas."
"AHH!! KAKAK...HIKS...HIKS...AKU MERINDUKANMU..."
"Berhentilah menangis, kamu membuatku jadi merasa bersalah, Din. Bagiamana kabar kalian ?"
"Maafkan aku, aku dan..hiks...hiks...Ibu baik-baik saja. Tapi dokter Abraham berkali-kali datang ke ruangan ibu."
Alis Putri saling bertautan tak mengerti dengan ucapan sang adik. "Kenapa dokter Abraham ke ruangan Ibu ? Apa terjadi sesuatu yang buruk pada Ibu ?"
"Tidak kak...hiks....hiks... "
"Din, berhenti lah menangis, dan katakan dengan jelas kenapa dokter Abraham berkali-kali ke ruangan Ibu!" geram Putri.
"Ia kemari hanya menanyakan mu kak, selalu bertanya apakan kakak sudah menelfon atau belum. Karena aku mengatakan padanya jika kakak sudah sampai ke Las Vegas akan segera menghubungi ku."
Putri menghela nafas lega, ia pikir terjadi sesuatu yang buruk pada ibunya. Hingga menyebabkan dokter Abraham.
"Katakan padanya kakak sudah sampai sejak 2 jam yang lalu. Dan untukmu, kamu jangan lupa untuk makan dan selalu minum vitamin. Jangan malas untuk bersekolah. Dan satu lagi jangan tidur terlalu malam!" peringatnya pada sang adik.
"Iya kak, baik aku mengerti. Tapi untuk point yang terakhir, kau yang membuatku begadang!"
"Maksudnya ?" tanya Putri bingung.
"Di sini masih pukul 3 malam kak! Aku baru tidur beberapa jam!"
Putri menepuk jidatnya keras, ia lupa mengenai perbedaan jam di Las Vegas dan Indonesia yang berbeda 14 jam lebih cepat Indonesia.
"Kakak lupa, maafkan kakak. Kalau begitu kamu lanjutkan saja tidurnya. Hubungi kakak setiap saat kamu merindukan kakak. Sampai jumpa!"
"Aku akan menelpon mu setiap saat! Sampai jumpa!"
Tut....
Ia tersenyum lega saat mendengar suara adiknya. "Ternyata ini tidak buruk juga," batinnya.
Putri kembali duduk untuk menikmati makanannya sembari menikmati serial Netflix itu lagi.
Kadang ia tertawa dan juga ikut menangis. Tak apa kan melupakan sejenak masalahnya ?
...o0o...
GIMANA ? SERU GAK CHAPTER HARI INI ?
YUK LANGSUNG NEXT KE CHAPTER SELANJUTNYA....
TAPI SEBELUMNYA JANGAN LUPA MASUKKAN CERITA INI KE FAVORIT YA...
BANTU AUTHOR VOTE+KOMEN+LIKE.
SUPAYA AKU LEBIH SEMANGAT NULISNYA 🥰
TERIMA KASIH SEMUANYA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Wati_esha
Putri ... menyedihkan.
2021-10-15
0
Triiyyaazz Ajuach
senyum terakhir putri sblm menangis berpanjangan
2021-10-10
1
salsabilata dinda
semangat thor
2021-10-09
0