SELAMAT MEMBACA SEMUANYA...
TAPI SEBELUM MEMBACA, AKU MINTA KALIAN UNTUK LIKE DAN VOTE DULU YA...
KASIH AUTHOR BINTANG LIMA, BAGI YANG BELUM.
SUPAYA AUTHOR-NYA BERSEMANGAT DAN RAJIN UPLOAD.
...o0o...
Putri menghabiskan waktu lebih dari 4 jam di Salon. Dan ia keluar dari Salon itu dengan keadaan fisik yang hampir sempurna.
Bagaimana ia tidak bisa dibilang sempurna jika melakukan perawatan 4 jam dengan harga yang cukup sedikit menguras kantongnya.
Tapi tak apa, yang penting dirinya sudah tak kucel dan jorok seperti saat ia sebelum masuk dalam salon itu.
Dari salon itu Putri merubah warna rambutnya menjadi coklat terang yang membuatnya lebih terlihat bukan wanita lokal. Ia benar-benar terlihat seperti turis yang sedang berlibur ke Indonesia.
Setelah mewarnai rambutnya, ia melakukan treatment untuk wajahnya yaitu melalukan facial, memakai masker dan juga melakukan totok wajah agar kulit wajahnya terlihat bersih, glowing dan juga lebih kenyal.
Tak lupa ia merapikan sedikit alisnya agar terlihat lebih rapi. Setelahnya ia juga melakukan lulur dan juga melakukan pijatan di daerah tertentu agar tubuhnya lebih rileks.
Dan yang terkahir ia melakukan waxing di beberapa tempat untuk membabat habis bulu-bulu yang tak enak dilihatnya seperti pada bagian tangan dan juga kaki yang kini tidak memiliki bulu, namun terlihat lebih bersih dan bercahaya dari sebelumnya.
Selain itu juga, Putri melakukan waxing pada daerah intimnya. Jujur saja ia malu saat menunjukkan miliknya untuk yang pertama kalinya pada orang lain. Meskipun pegawai salon itu juga wanita tapi ia merasa sangat malu.
Namun pegawai salon itu mengatakan jika ia sudah biasa melakukan ini, jadi Putri sedikit lega. Setidaknya bukan dia saja yang melakukan ini.
Pegawai salon itu juga memuji 'milik' Putri. Ia mengatakan jika Putri pintar merawat 'miliknya', karena banyak wanita yang memiliki bagian intim yang bau, tapi milik Putri terkesan lebih terawat.
Entah itu adalah suatu pujian atau apa, tapi Putri senang mendengar itu meskipun yang mengatakannya wanita.
Kembali pada Putri, setelah berjalan dengan pedenya di Mall itu dengan penampilan barunya yang membuat dirinya semakin percaya diri.
Akhirnya ia memutuskan untuk memasuki salah satu outlet brand pakaian dalam wanita yang cukup terkenal. "Victoria's Secret"
Dengan wajah yang memerah ia melangkah kakinya dengan perlahan memasuki tempat yang hanya berisikan pakaian dalam wanita itu.
"Banyak sekali pakaian dalam ini, aku tidak bisa membayangkan diriku memakai lingerie itu saat berada di kamar dengan laki-laki," batinnya menatap sebuah gaun malam berwana hitam yang ada di patung.
Ia bergidik ngeri membayangkan itu, segera ia mengalihkan pandangannya kearah lain. Dan berjalan menuju arah sebaliknya.
"Permisi, ada yang bisa saya bantu nyonya ?" tanya seorang pelayan yang ada pada toko pakaian dalam wanita itu.
Putri membalikkan badannya, dan tersenyum kecil mendengar pertanyaan wanita itu. Namun Putri tak menjawab pertanyaan itu, karena malu.
Ia terus berjalan, membiarkan kakinya untuk membawanya menyusuri surga dunia bagi para kaum Adam ini.
"Hm, yang mana ya ? Apa ini saja ?" tanyanya sembari mengambil 1 gaun malam tipis dari deretan gaun malam di salah satu rak.
Sang pelayan itu tersenyum senang, melihat calon membelinya ini nampak mengambil gaun malam yang cukup pas dengan tubuh Putri.
"Iya itu bagu, nona. Akhir-akhir ini lingerie itu yang banyak dibeli oleh para wanita. Lagi naik daun itu sekarang," ucapnya sembari tertawa kecil.
Namun bukannya senang, Putri malah menaruh kembali gaun malam itu dengan muramnya. Dan kembali melihat-lihat gaun malam lain.
"Ini banyak yang beli ya ? Berarti kemungkinan besar para wanita yang ada di sana juga memiliki lingerie ini," batinnya sedih. "Kalau semisal aku tidur dengan pria yang sudah melihat wanita lain memakai lingerie ini, maka aku tidak akan membekas dalam ikatannya," sambungnya lagi.
Melihat itu membuat sang pelayan yang sedari tadi mengikuti Putri itu bingung. "Eh, kenapa nona ?" tanyanya. "Jujur saya, itu sangat bagus untuk dipakai nona," sambungnya jujur.
"Oh itu." Putri mencoba memutar otaknya untuk memikirkan alasan apa yang harus ia katakan. Tapi mungkin ia mengatakan jika takut ada wanita lain yang sudah memakai gaun malam itu di depan Billionaire incarannya.
"Kenapa nona ? Menurut saya gaun itu benar-benar sangat cocok untuk nona, apalagi melihat kaki anda yang jenjang. Pasti suami anda akan senang melihat anda menggunakan lingerie itu," kata sang pelayan lagi.
Mendengar pujian darinya membuat Putri senang, meskipun ia sudah tau fakta itu. "Hahaha..." gadis cantik itu tertawa dalam hati.
"Oh begitukah ?" tanyanya yang langsung diangguki oleh pelayan itu. "Bukannya aku tidak mau membeli tapi aku baru ingat kalau aku sudah memiliki lingerie itu tapi dengan warna yang berbeda," jawabnya.
Sang pelayan menganggukkan kepalanya mengerti. Ia tersenyum menatap Putri. "Kalau begitu mari berkeliling lagi nona, saya akan setia menemani anda."
Putri menganggukkan kepalanya kecil, fan kembali menelusuri seisi toko pakaian dalam itu.
Tapi sepertinya tak ada lagi yang menarik perhatiannya.
Banyak gaun malam yang sangat terbuka, bahkan hanya seperti menggunakan jaring-jaring saja. Tapi Putri sama sekali tak tertarik dengan itu.
Memang benar jika ia ingin terlihat seksi dan juga mempesona di hadapan Billionaire itu, tapi ia juga tak mungkin jika menggunakan pakaian jaring-jaring.
Bisa-bisa masuk angin dia nanti.
Lagi-lagi Putri bergidik ngeri membayangkan saat dirinya hanya memakai jaring-jaring itu. Sudah pasti ia akan ditertawakan oleh para pria kaya itu.
"Huft...." Dari ujung hingga ke ujung yang lain tidak ada satupun gaun dalam yang cocok untuknya.
Dirinya selalu berfikir akan terlihat gendut, jelek atau kedodoran saat akan ia pakai. Atau sekujur Putri tak memiliki rasa percaya diri yang tinggi untuk memakai baju haram itu.
Karena merasa tak ada yang cocok, ia melangkahkan kakinya untuk keluar dari toko pakaian dalam itu.
"Eh nona, anda tidak jadi berbelanja ?" tanyanya.
Putri menghentikan langkahnya dan berbalik menatap pelayan itu sedih. "Ah, maafkan aku. Tapi aku rasa semua yang ada di sini, tak ada satupun yang cocok dengan tubuhku ini," cicitnya sedih.
Mendengar jawaban dari calon pembelinya membuat pelayan itu tertawa. "Astaga nona," cicitnya yang masih terkekeh geli.
"Kan aku jelek, jadi aku tak pantas menggunakan pakaian-pakaian seperti itu," ucap Putri menahan sesak pada dadanya.
"Astaga bukan seperti itu maksud sana, nona," jawab pelayan itu panik.
Ia mendekati Putri dan memegang lembut lengan wanita itu. "Anda salah mengartikan ucapan saya."
"Saya tertawa karena lucu mendengar ucapan anda yang sangat merendah itu. Sadarkah anda jika memiliki bentuk tubuh yang ideal dan wajah anda juga sangat cantik. Percaya lah nona, setiap gaun yang ada di sini benar-benar sangat cocok untuk anda," sambungnya.
Namun Putri menggelengkan kepalanya sembari tersenyum manis. Ia dengan perlahan mencoba melepaskan lilitan tangan pelayan pelayan itu pada lengannya.
"Ah tidak, memang saya aslinya jelek kok."
Ucapan Putri membuat pelayan ini merasa tak enak hati. Memang seharusnya ia tak perlu sampai tertawa saat merespon ucapan customer yang mungkin tidak masuk akal dalam pendengarannya.
Ia menatap kepergian Putri dengan senyum pedihnya. Ia baru saja mengecewakan calon pembelinya.
Namun beberapa detik kemudian senyum mereka muncul pada wajahnya. Ia berlari kecil untuk menghampiri Putri.
"Nona, tunggu..."
Putri kembali menghentikan langkahnya dan menatap malas pelayan itu. "Ada apa lagi ?" gumamnya kesal apa lagi melihat wajah tersenyum pelayan itu.
Tak ada sedikit rasa bersalah kah untuknya ?
"Silahkan anda memilih gaun malam anda apa saja, saya juga akan menunjukkan koleksi terbaru dari gaun malam yang belum kami pajang di toko ini," ucap Pelayan itu namun Putri sama sekali tak berminat.
"Maaf, tapi tidak." Setelah mengatakan itu ia kembali berjalan meninggalkan toko itu, namun kali ini ucapan pelayan itu sukses membuatnya senang bukan main, setengah mati ia menahan senyum setelah mendengar itu.
"Ada tadi yang kamu katakan ?" tanya Putri pura-pura tak mendengar.
"Sebagai permintaan maaf saya, khusus untuk nona, saya akan memberikan diskon sebesar 70% dan akan saya perlihatkan gaun-gaun malam yang dipakai oleh para selebriti yang mengunjungi toko kami."
Pelayan itu tersenyum menatap Putri dengan genitnya. "Saya bersumpah, jika suami anda tidak terpesona dengan penampilan anda. Maka saya langsung berhenti bekerja di sini, dan menjadi pengangguran."
"Bagaimana nona ?"
Putri tak bisa menahan senyumnya lagi, ia menatap pelayan itu dengan senang. "Kalau begitu tunjukkan gaun malam yang menurut mu paling terbaik!"
...o0o...
GIMANA ? SERU GAK CHAPTER HARI INI ?
YUK LANGSUNG NEXT KE CHAPTER SELANJUTNYA....
TAPI SEBELUMNYA JANGAN LUPA MASUKKAN CERITA INI KE FAVORIT YA...
BANTU AUTHOR VOTE+KOMEN+LIKE.
SUPAYA AKU LEBIH SEMANGAT NULISNYA 🥰
TERIMA KASIH SEMUANYA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Ney Maniez
😲🙄
2022-05-19
0
Ney Maniez
🤔
2022-05-19
0
JasmineJinjean
miris kali loh, bener² mempersiapkan diri ya putri
2021-10-16
0