SELAMAT MEMBACA SEMUANYA...
TAPI SEBELUM MEMBACA, AKU MINTA KALIAN UNTUK LIKE DAN VOTE DULU YA...
KASIH AUTHOR BINTANG LIMA, BAGI YANG BELUM.
SUPAYA AUTHOR-NYA BERSEMANGAT DAN RAJIN UPLOAD.
...o0o...
Putri berlari dengan kencang membawa 2 koper besar miliknya menuju Terminal 3, tempat Madam Chie dan seseorang yang akan membawanya ke Las Vegas menunggu dirinya.
Matanya mencari ke kanan dan ke kiri, hingga senyum kecil terbit pada wajah cantiknya itu saat melihat seorang wanita tua tengah berbincang dengan pria dewasa dengan akrabnya.
Ia berjalan santai mendekati menuju kedua orang itu. "Semoga madam Chie tak memarahiku karena terlambat," gumamnya kecil.
Hingga langkah kaki Putri terhenti saat berada di belakang tubuh tua Madam Chie. Berulangkali ia menelan ludahnya karena gugup, takut di marahi oleh Madam Chie.
"Ehem..." ia berdehem, berharap Madam Chie menyadari keberadaannya.
Dan benar saja, tubuh tua itu kini berbalik melihat kearahnya dengan senyum cerahnya. "Astaga, kau datang sayang ?" tanyanya yang langsung berdiri dari duduknya dan memeluk tubuh Putri erat.
"Hah..." Putri menghela nafas lega dalam diam sembari tersenyum membalas pelukan Madam Chie.
Ia sempat mengira akan di marahi habis-habisan di bandara ini karena datang 1 jam lebih terlambat dari perjanjian mereka.
Karena kata semalam Madam Chie adalah nenek sihir dalam Club. Jika ada seseorang atau sesuatu yang tak berjalan sesuai dengan kehendaknya, maka wanita tua itu akan marah.
Contohnya saja kejadian beberapa Minggu lalu, Tamara menceritakan kepada Putri, bahwa ada seseorang yang ingin pergi ke Club yang berada di Las Vegas, dan wanita itu sudah mengikuti seleksi dengan ratusan wanita yang ingin pergi.
Dan hanya terpilih 4 orang saja termasuk wanita itu karena sesuai dengan kriteria Madam Chie. Cantik, pintar dan elegan, tidak harus pera*an yang penting pintar di kasur.
Itu adalah wanita yang Madam Chie inginkan. Namun wanita itu mengaku per*wan kepada Madam Chie dan ia itu percaya dengan ucapan wanita itu.
Namun saat di test oleh seseorang yang bukan dokter pastinya, tapi mengerti tentang hal itu, ternyata wanita itu berbohong.
Langsung saja Madam Chie tak segan-segan menghajar wanita itu habis-habisan di Club Malamnya yang sangat ramai itu.
Hingga kata Tamara, wanita itu kritis. Sampai saat ini wanita itu masih di rawat di rumah sakit.
Putri jadi bergidik ngeri membayangkan bagaimana jika berada di posisi wanita itu.
"Put..." panggil Madam Chie lagi dengan senyum yang agak dipaksakan. Wanita tua itu menepuk bahu Putri beberapa kali untuk menyadarkannya dari lamunan.
Putri berkedip beberapakali dan tersenyum kikuk ke arah Madam Chie. "Iya Madam, maafkan aku jika aku terlambat. Anda bebas menghukum saya apapun itu."
"Pa–pasti akan saya terima hukumannya, Madam..." cicitnya gugup sembari memainkan jari-jarinya takut.
Madam Chie tertawa mendengar ucapan Putri. "Libatkan, sepertinya dirinya memang tak salah pilih lagi. Gadis ini benar-benar penurut dan mudah untuk di manipulasi," batinnya tersenyum smirk.
"Ah, kau ini berbicara apa sayang." Madam Chie menuntut Putri untuk duduk disebelahnya. "Kami juga baru datang kok sayang, duduklah!" perintahnya.
"Madam tahu pasti kamu kelelahan karena berlari. Tenang saja penerbangan kamu akan dilakukan 30 menit lagi, kamu bisa beristirahat sebentar," sambung wanita itu.
Putri menganggukkan kepalanya tak enak. Ia kini seperti merasa di anak emaskan oleh Madam.
"Memang apa alasan kamu datang kemari telat ?"
Itu kata pertama yang diucapkan oleh Madam Chie setelah bermenit-menit, mereka tak ada yang bersuara.
Dengan sigap, Putri membenahi gestur tubuhnya dan menatap Madam Chie dengan raut penyesalan yang tercetak jelas pada wajahnya.
"Maafkan aku Madam Chie, sebelum kemari aku tadi sempat ke rumah sakit terlebih dahulu, untuk berpamitan dengan adik dan ibuku," ucapnya dengan jujur. "Tadi juga adik saya menangis histeris tidak mau ditinggal, jadi hanya harus menjelaskan lagi dan menenangkannya," sambung Putri cepat.
Ia menundukkan kepalanya, tak enak hati menatap Madam Chie. "Sekali lagi maaf saya Madam Chie," ucapnya lagi memohon maaf.
"Hei, sedang apa kamu ? Ayo angkat kepalamu!" serunya. "Kan sudah aku bilang, jika aku pun baru sampai beberapa menit lalu. Lagi pula alasanmu datang kemari terlambat itu cukup masuk akal. Jika aku berada pada posisimu, tentu aku juga akan melalukan hal yang sama!"
Tangan Putri terulur untuk menyentuh tangan Madam Chie. "Terima kasih karena sudah mau menungguku, Madam!" ucapnya tulus dan diangguki oleh Madam Chie, wanita tua itu juga menggenggam tangan Putri lembut.
"Kau sudah memberikan uang itu kepada adikmu kan ?" tanya Madam dan diangguki cepat oleh Putri.
"Sudah Madam, aku juga sudah memberikan kartu ATM kepada adikku, sesuai dengan instruksi Madam," jawabnya cepat.
"Bagus sekali!"
Mereka terus mengobrol dengan berbagai macam topik tanpa memperdulikan kehadiran seorang pria dewasa berusia sekitar 30 tahunan yang menatap Putri dengan intens.
Sejak Putri datang dan berbicara pada Madam Chie. Pria itu sudah memiliki feeling yang bagus untuk Putri.
Dari cara bicaranya yang tidak bertele-tele, bagaimana ia meminta maaf yang menunjukkan bahwa dirinya tidak arogan, lalu kecantikan wajahnya yang benar-benar luar biasa.
Jarang ada wanita Indonesia yang memiliki wajah bule seperti Putri. Pria itu menyimpulkan bahwa, salah satu dari orang tua Putri, entah Ibu atau Ayahnya bukan berasal dari Indonesia.
Lalu kulitnya yang putih dan bersih, benar-benar sangat Asia. Ditambah wanita itu masih per**an. Sungguh luar biasa.
Jujur saja, meskipun wanita itu bukan seorang per**an, pasti akan banyak para Billionaire yang ingin mencicipi tubuhnya.
"Madam," ucap Pria itu berusaha menarik perhatian kedua wanita yang asik mengobrol itu.
Madam yang dipanggil namanya, segera menatap bingung Pria itu. "Kau tak ingin mengenalkan ku padanya ?" ucapnya dengan suara berat.
Wanita tua itu menganggukkan kepalanya mengerti dan kembali pada Putri. "Sapa dia, Mr. Jack. Seseorang yang akan membawa mu ke Las Vegas," ucapnya.
Putri menganggukkan kepalanya mengerti lalu berdiri dari duduknya untuk mendekati Mr. Jack.
"Pekenalkan Mr, nama saya Putri. Saya adalah perwakilan dari Madam Chie yang akan terbang ke Las Vegas," ucapnya dengan tenang sembari menjulurkan tangannya kepada Mr. Jack. Meskipun jantungnya kini tengah berdegup kencang.
Mr. Jack menganggukkan kepalanya singkat. Ia membalas jabatan tangan Putri dengan segera. "Oke, Putri."
"****!" umpatnya dalam hati. "Tangan wanita ini benar-benar sangat lembut! Hanya dengan sentuhan tangannya aku benar-benar menyet*buhinya!" batinnya menggeram kesal.
Pria itu segera melepaskan tangannya dari Putri. Ia harus mengontrol dirinya agar kembali tenang.
Wanita di hadapannya ini adalah barang mewah, kalau sampai ia membawa barang ini dengan keadaan retak sedikit. Bisa-bisa nilai jual barang ini akan menurun.
"Ehem..." ia berdehem untuk menetralisir rasa "ingin" dari dalam dirinya.
Mr. Jack kembali menatap mata Putri dalam. "Benar kamu ingin bekerja dengan ku di Las Vegas ? Memang apa yang kau bisa lakukan ?" tanyanya pelan namun terasa sangat menakutkan di telinga Putri.
Putri menelan salivanya susah payah, ia memainkan jari jemarinya–takut. "A–apapun Mr,", jawabnya gugup. "Apapun akan saya lakukan untuk membuat para Billionaire itu tertarik pada saya dan memberikan saya banyak uang," sambungnya.
Senyum miring tercetak jelas dalam wajah Mr. Jack, ia tengah meremehkan Putri sekarang. "Tahu kah kamu bahwa banyak sekali wanita di Club ku ? Dan banyak sekali pula yang tak di lirik oleh satu pun Billionaire. Mereka itu adalah senior, sedangkan kamu baru akan datang beberapa jam lagi. Kamu pikir gampang membuat pria kaya di sana menyukaimu ?" tanyanya meremehkan Putri.
Benar juga apa yang dikatakan pria ini, sudah pasti banyak sekali wanita yang ada di sana. Secara Club di Las Vegas bukan seperti Club' yang ada di Indonesia. Club' di sana benar-benar sangat besar.
Tamara pernah menunjukkan fotonya sekali pada Putri.
"Jawab sayang pertanyaan dari Mr, Jack!" desak Madam Chie.
Putri menghela nafas panjang dan menatap mata Mr. Jack lagi. "Tuan tenang saja, memasukkan ku ke dalam Club itu tidak akan sia-sia. Karena aku akan berusaha keras melakukan apapun untuk tampil menarik dan juga cantik. Sehingga siapapun yang melihatku akan jatuh dalam pesonaku!"
"Katakan saja aku hanya membual saat ini, tapi biarkan aku mencobanya, tuan. Jika aku gagal, silahkan...." ia menggantung kalimatnya karena takut untuk mengatakannya. "Si–silahkan untuk bunuh saja aku," sambungnya gugup sembari menundukkan kepalanya.
Mr. Jack dan Madam Chie saling bertatapan dengan pikiran mereka yang entah memikirkan apa, hingga mereka sama-sama tersenyum senang mendengar jawaban Putri.
"Perhatian, para penumpang pesawat Merpati Indonesia dengan nomor penerbangan MA3003 tujuan Las Vegas dipersilahkan naik ke pesawat udara melalui pintu C01."
Pengumuman keberangkatan pesawat yang ditumpangi oleh putri dan Mr. Jack telah terdengar.
Dengan segera ketiga orang itu berdiri dari duduknya dan bersiap untuk berangkat, kecuali Madam Chie yang harus tetap di Indonesia karena mengurus Club Malamnya.
Wanita tua itu memeluk tubuh Putri dengan sangat erat. "Berhati-hatilah kamu di sana dan ingat janjimu padaku!"
Madam Chie mengeluarkan sesuatu dari dalam tas. Ada sebuah ponsel dan juga satu kartu ATM. "Ini ada ponsel yang di dalamnya sudah berisi nomor negara Amerika, jadi kalau kamu sudah sampai di sana, kamu bisa langsung aktifkan nomor itu dan menghubungi aku dan juga adik mu," jelasnya.
"Lalu ini kartu yang bisa kamu gunakan untuk mentransfer uang kepada adikmu, ada fitur transfer dari dollar ke rupiah di sana, meskipun aku membayar sedikit mahal, tapi hanya itu kartu yang bisa mengirim uang langsung dari dollar ke rupiah," sambung wanita.
Dan Putri sudah tidak bisa mengatakan apapun, wanita tua di hadapannya ini benar-benar seperti malaikat penolong baginya.
Ia memeluk tubuh Madam Chie erat. "Aku pasti akan mendapatkan pria Billionaire terkaya di sana Madam, nanti saat aku sampai di sana aku akan menghubungi. Dan setelah aku mendapatkan uang aku akan segera membayar semua kebaikan kebaikanmu berkali-kali lipat," bisiknya di telinga madam Chie.
Madam Chie tersenyum smirk mendengar ucapan Putri. Ia kali ini benar-benar tak akan salah pilih!
Putri melepaskan pelukan mereka dengan perlahan, namun saat akan berbalik untuk berjalan menuju pesawat bersama Mr. Jack. Madam Chie menggenggam tangan Putri erat.
"Aku sangat berharap banyak padamu, lakukan yang terbaik, Put!"
...o0o...
GIMANA ? SERU GAK CHAPTER HARI INI ?
YUK LANGSUNG NEXT KE CHAPTER SELANJUTNYA....
TAPI SEBELUMNYA JANGAN LUPA MASUKKAN CERITA INI KE FAVORIT YA...
BANTU AUTHOR VOTE+KOMEN+LIKE.
SUPAYA AKU LEBIH SEMANGAT NULISNYA 🥰
TERIMA KASIH SEMUANYA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Ass Yfa
gimana nasib Putri disana...jadi was2
2022-07-26
0
Ney Maniez
🤔
2022-05-19
0
Mohammad Zakki
jadi penasaran sama kehidupan baru Putri semangat ya put,,, 💪💪
2021-10-19
0