SELAMAT MEMBACA SEMUANYA...
TAPI SEBELUM MEMBACA, AKU MINTA KALIAN UNTUK LIKE DAN VOTE DULU YA...
KASIH AUTHOR BINTANG LIMA, BAGI YANG BELUM.
SUPAYA AUTHOR-NYA BERSEMANGAT DAN RAJIN UPLOAD.
...o0o...
Kedua orang tua Putri kini tengah berada di ruang ICU, keadaan mereka yang parah membuatnya harus diperiksa secara ketat,
“Kak, Mom dan Dad akan baik-baik saja kan ?” tanya Dinda dengan suara bergetar.
Putri tersenyum lembut kearah adiknya dan mengelus kepala adiknya itu sayang. "Doakan saja yang terbaik, Din," jawabnya tenang.
Lalu keheningan mulai menyapa mereka lagi. Mungkin hanya mukjizat yang dapat membantu mereka berdua.
Klik...
Lampu ruangan ICU itu mati, itu artinya operasi telah selesai untuk ruangan Ibu mereka.
Sepasang kakak beradik itu berdiri dari duduknya menuju ruang Ibunya berada. Meskipun pintu ICU itu belum terbuka.
"Tuhan, semoga Mommy baik-baik saja," doa Dinda yang di Amin-i oleh sang kakak dalam hati.
Ceklek...
Pintu ruangan ICU itu terbuka, keluar sang dokter dengan ditemani oleh 2 perawat. Dari sorot wajahnya, Putri tahu bahwa ini pasti tidak akan sebaik apa yang ia dan adiknya harapkan.
"Dok, dok..." Dinda tampak begitu antusias saat sang dokter keluar dari ruangan. "Bagaimana dengan keadaan Mommy, apa dia baik-baik saja ?"
"Tidak terjadi sesuatu yang buruk kan pada Mommy ?"
"Apa Mommy sudah siuman dok ?"
"Kapan aku bisa masuk untuk melihat keadaan Mommy ?"
Banyak sekali perkataan yang terlontar dari mulut Dinda. Remaja itu tampak antusias, mungkin ia mengira jika selesai dilakukan pemeriksaan, maka Ibunya sudah membaik.
"Din, biarkan dokter menjelaskan dulu," tegur Putri sadar.
Dengan mata saya miliknya, ia tersenyum kearah sang dokter. "Bisa dijelaskan dok, keadaan Ibu kami ?" tanyanya sopan.
"Seperti yang kalian tahu, pasien telah mengalami pelecehan seksual dan juga kekerasan. Beberapa tulang rusuk patah, dan juga ada pembekuan darah di otak," jelas sang dokter
Putri dan Dinda saling melirik dengan sorot mata kecewa.
"Namun untungnya perdarahan yang dialami oleh pasien hanya bersifat minimal, yang artinya darah dapat diserap kembali dan fungsi otak pun kembali normal," sambungnya.
"Terima kasih, Tuhan!" ucap kakak beradik itu kompak.
"Tapi..."
Ucapan dokter yang menggantung itu berhasil membuat sedikit kelegaan dihati mereka sirna seketika.
"Ta-tapi apa dok ?" tanya Putri takut-takut.
Sang dokter menatap kedua mata kakak beradik itu dalam. "Karena pelecehan seksual yang dialami oleh ibu kalian, membuatnya trauma. Itu terbukti saat akan melakukan operasi, ibu kalian sadar dan langsung memberontak ketakutan. Saya sarankan, setelah ibu anda siuman nanti agar segera berkonsultasi pada psikiater, dokter spesialis gangguan kejiwaan untuk mendapatkan penanganan yang tepat," jelasnya.
Deg....
Bagai petir di siang bolong, ibunya mengalami gangguan jiwa ? Apa ini yang dimaksud oleh sang dokter.
"Kak, mommy, kak..... hiks....hiks...hiks...." Dinda menangis dan menjatuhkan dirinya pada sang kakak.
Karena iba, sang dokter menepuk bahu Putri seolah menenangkannya. "Semua kejadian sudah pasti ada hikmahnya. Tetap sabar dan jangan berputus asa."
"Sebentar lagi ibu kalian akan di bawa ke ruang inap karena kondisinya yang sudah cukup pulih, jadi kalian bisa menunggu sebentar," sambung sang dokter. "Kalau begitu, saya pamit kembali ke ruangan," pamitnya.
Sang dokter itu pergi dari hadapan Putri dan adiknya bersama dua orang perawat. Putri membawa tubuh adiknya untuk duduk lagi di kursi yang sebelumnya mereka tempati.
"Din, kita harus kuat ya. Jangan tunjukin kelemahan kita sama siapapun, termasuk Daddy dan juga Mommy. Mengerti ?" tanya Putri.
Dinda menganggukkan kepalanya mengerti dalam pelukan sang kakak. "Hiks...hiks...iya kak," ucapnya sembari menangis.
"Dinda sekarang sudah berusia 15 tahun, kamu harus kuat ya. Karena ada kakak yang selalu menjaga Dinda, kakak akan selalu membahagiakan Dinda."
Pelukan pada tubuh Putri terasa begitu kencang dari sebelumnya. Ia tahu bahwa adiknya ini masih tak rela mendengar ibunya begitu.
"Kita harus apa kak ? Mommy sudah seperti itu, Daddy juga masih dalam ruang ICU. Sementara....hiks...hiks...hiks.... rentenir itu akan datang ke rumah dalam 7 hari, lalu siapa yang akan membayar tagihan rumah sakit ?" tanya Dinda beruntutan.
Putri memejamkan matanya sejenak karena tiba-tiba rasa pusing menyerang kepalnya. "Sekarang yang wajib Dinda pikirkan itu hanya sekolah, urusan itu biar kakak semua yang tanggung," jelasnya. Meskipun entah bagaimana cara membayar semua hutang itu.
Ia melepaskan pelukan sang adik perlahan. "Kamu tunggu di sini sebentar ya, kakak lapar ingin membeli makan di kantin. Kamu juga belum makan, kan ?" tanya Putri yang diangguki oleh sang adik.
Putri tersenyum singkat dan mengelus kepala adiknya sayang. "Baiklah kalau begitu, kamu tunggu di sini sebentar ya," pamitnya dan langsung pergi.
Wanita itu berjalan dengan lesu menuju kanti rumah sakit yang juga berada pada lantai 1 rumah sakit.
Dapat ia lihat banyak sekali orang yang sedang makan di kantin rumah sakit itu. Tiba-tiba ia tersenyum singkat. "Hah...." ia menghela nafas panjang.
"Setidaknya bukan aku saja yang paling sengsara di sini," gumamnya sembari terkekeh kecil.
Ia berjalan menuju stan penjual nasi goreng. Sembari mengantri ia duduk bersama dengan segerombolan wanita berdandan menor, berbaju ketat, dan berbau asap rokok.
"Gila ya, untung gue masih bisa nafas!" ujar seorang wanita berpakaian merah.
"Iya benar banget, Indah sampai masuk rumah sakit gara-gara berantem sama tuh cewek!" jawab temannya.
"Tapi pasti mereka semua rebutan untuk menjadi wanita malam di Club itu," kata seseorang berpakaian minim berwarna kuning.
Mereka semua yang ada disitu menganggukkan kepalanya setuju. "Iya benar, aku juga berharap dipilih menjadi wanita malam di Club yang ada di Las Vegas itu!"
"Kenapa semua orang ingin pergi ke Las Vegas sih ? Bukankah sama saja mau di Las Vegas atau di Indonesia kita juga akhirnya jadi wanita malam, pemuas laki-laki berduit," ucap salah satu wanita itu heran.
Tuk...
Wanita berpakaian merah itu memukul kesal kepala temannya. "Beda dong tol*l, kalau di Indonesia mungkin bayaran kita semalam hanya 5-10 juta saja. Tapi kalo kita dikirim ke Las Vegas dan kita memuaskan salah satu Billionaire yang ada di sana, mungkin bayaran kita bisa sampai satu Milyar di sana," jelasnya.
Putri yang sedari tadi mendengar pembicaraan mereka menggelengkan kepalanya. Meskipun ia miskin, jangan sampai ia terjerat dengan hal kotor begitu.
Dari kecil ia diajarkan yang baik oleh ayahnya. Bisa-bisa ayahnya akan sangat kecewa padanya.
"Apalagi kalau kamu masih pera*an, bisa-bisa semalam kamu dihargai 10 Milyar!" sambung wanita itu.
Putri memejamkan matanya, obrolan para wanita cantik itu bisa-bisa menggoda imannya. "Tahan put, sabar. Sebentar lagi makanan untuk adikmu akan jadi," batinnya.
"Wow!!!"
"Tapi aku tak ingin memiliki nasib yang sama seperti Indah, ia sampai dipukuli oleh Madam Chie karena ia berpura-pura menjadi pera*an. Beruntung kita segera membawanya ke rumah sakit ini!" ucap wanita berbaju kuning.
Putri seperti tak asing dengan nama Madam Chie. Bukankah itu bosnya dulu, saat ia bekerja sebagai pengantar minuman di Club mewah di daerah Jakarta Selatan.
Tak heran jika Club itu bekerja sama dengan Club besar yang ada di Las Vegas itu. Karena dulu saat Putri bekerja di sana, para tamu Madam Chie kebanyakan bukan berasal dari Indonesia.
"Maka dari itu sebaiknya kita jujur saja dengan keadaan kita, apala–"
"Ini mbak pesanannya," ucap seseorang sembari membawa 2 bungkus nasi goreng pesanan Putri.
Setelah membayar Putri segera berjalan untuk kembali pada ruangan kedua orang tuanya berada.
"Madam Chie...." gumamnya sembari berjalan.
Hingga langkah kakinya berhenti saat melihat adiknya terduduk dilantai sembari menangis hebat.
Perasaan Putri sudah tak enak, dengan perlahan ia mendekati adiknya. Dan semakin kencang pula tangis adiknya itu.
"Din...." panggilnya.
Dinda mengangkat kepalanya menatap sang kakak dengan pandangan kosong, bibir pucat dan mata yang memerah.
"Daddy meninggal.”
...o0o...
GIMANA ? SERU GAK CHAPTER HARI INI ?
YUK LANGSUNG NEXT KE CHAPTER SELANJUTNYA....
TAPI SEBELUMNYA JANGAN LUPA MASUKKAN CERITA INI KE FAVORIT YA...
BANTU AUTHOR VOTE+KOMEN+LIKE.
SUPAYA AKU LEBIH SEMANGAT NULISNYA 🥰
TERIMA KASIH SEMUANYA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Faridah Nurlandi
sptnya msh hrs brsabar dg ceritanya...
2022-05-26
0
Kadek Ariani
sejauh ini aku baca aku masih gak ngerti loh alur ceritanya mau dibawa kemana jadi pusing bacanya
2022-01-17
0
Senja Merona🍂
keren karyamu thor
2021-10-30
0