CHAPTER 8 - MOMMY INI AKU !

SELAMAT MEMBACA SEMUANYA...

TAPI SEBELUM MEMBACA, AKU MINTA KALIAN UNTUK LIKE DAN VOTE DULU YA...

KASIH AUTHOR BINTANG LIMA, BAGI YANG BELUM.

SUPAYA AUTHOR-NYA BERSEMANGAT DAN RAJIN UPLOAD.

...o0o...

Cuaca hari ini sungguh sangat cerah. Matahari bersinar dengan sangat terik, angin yang berhembus sepoi-sepoi membuat udara menjadi segar. Dan jangan lupakan burung yang berkicau dengan sangat merdunya.

Namun berbeda dengan cuaca yang tampak bersahabat, sepasang kakak beradik itu tampak begitu pucat dengan pakaian serba hitam yang mereka kenakan.

Mata mereka mengalirkan air mata yang tak ada hentinya hingga tubuh mereka bergetar hebat sampai kakinya tak mampu menahan berat tubuhnya.

Tangan mereka saling bertautan untuk menguatkan satu sama lain. Dengan genggaman tangan itu mengatakan seolah-seolah “kita akan baik-baik saja setelah ini” padahal tidak.

Waktu terus berjalan, orang-orang berpakaian hitam itu satu demi satu telah pergi meninggalkan area pemakaman itu. Tak ada satu orangpun yang Putri kenal di sini, entah dimana sanak saudara, teman, dan rekan kerja Ayahnya.

Putri tersenyum tipis dengan tatapan kosongnya. Sungguh sangat menyedihkan sekali hidupnya. Tak punya apapun selain adik dan ibu yang sudah kehilangan kewarasannya.

Pandangannya masih setia menatap gundukan tanah yang ditaburi oleh kelopak mawar merah diatasnya. Kini otaknya berputar mengingat kejadian beberapa jam yang lalu.

Jasad Ayahnya tidak dapat dikuburkan karena ia belum membayar biaya rumah sakit Ayahnya. Ia ingat sekali jumlah uang yang ada di rekeningnya. Hanya tersisa 53 juta saat itu, rencananya uang itu akan ia gunakan untuk membayar cicilan rentenir. Namun Tuhan berkata lain, ia harus membayar biaya rumah sakit kedua orang tuanya.

Sungguh sangat plot twist sekali.

Sudah 15 juta ia habiskan untuk membayar biaya rumah sakit Ayahnya dan juga membayar biaya pemakaman. Beribu-ribu ia ucapakan kata maaf pada makam sang Ayah karena hanya bisa membelikan rumah baru yang sederhana dan di daerah perkampungan. Berbeda dengan saudara-saudaranya yang berada di pemakaman mahal. Padahal dulu Ayahnya mengatakan jika ia meninggal ingin dimakamkan di sebelah ibu kandungnya.

Namun sekali lagi, ia tidak memiliki cukup uang untuk membelikan rumah baru yang berada di kawasan yang elit itu.

“Hiks….hiks…hiks… Da−daddy kenapa tinggalin Dinda,” isak Dinda hebat.

Dada Putri serasa ditusuk oleh pisau yang sangat tajam mendengar ucapan sang adik. Masa muda adiknya berbeda dengan dirinya dulu, jika dulu masa remaja Putri sangat bahagia, karena Ayahnya masih bekerja sebagai Direktur Utama.

“Hustt… sudah jangan menangis lagi, nanti Daddy juga ikut sedih,” ucap Putri seraya mengelus punggung sang adik.

Bukannya mereda, tangisan sang adik malah semakin pecah. “Kenapa jadi seperti ini kak ? Aku sendirian, aku takut…” katanya parau.

“Din, kakak akan selalu ada bersama mu. Selamanya!” jawab Putri tegas.

Ia merengkuh tubuh adiknya dan membawanya kedalam pelukannya. “Sudah, ayo kita pulang. Aku yakin Daddy pasti sudah berada di surga, dia sudah bahagia di sana. Sekarang ayo kembali ke rumah sakit. Mommy membutuhkan kita!”

Dinda menganggukkan kepalanya singkat, lalu berjalan keluar dari area pemakaman itu bersama dengan sang kakak.

“Tuhan, beginikah nasibku sekarang ?” batinnya pedih.

...o0o...

Setelah hampir 1 jam berkendara dengan taxi online-nya, akhirnya kakak beradik itu kembali ke rumah sakit. Dengan lesu mereka berdua berjalan menyusuri lorong rumah sakit untuk ke kamar sang Ibu.

Tapi ia mendapatkan pesan dari rumah sakit jika Ibunya sudah dipindahkan ke ruang inap. Yang artinya kondisi fisik Ibunya sudah hampir membaik, sehingga tak perlu berada di ruang ICU.

“Mom, sudah tidak berada di ruangan itu kak ?” tanya Dinda.

Putri menggeleng dan tersenyum singkat kearah sang adik. “Mommy sudah jauh lebih baik, maka dari itu kamu harus semangat terus biar bisa jaga Mommy,” jawab Putri cepat.

Dinda menganggukkan kepala semangat. “Sekarang orang tua Dinda cuma Mommy saja, tidak mungkin Dinda mengecewakan Mommy dan juga kakak!” jawabnya cepat.

Ia tertawa kecil mendengarkan guyonan sang adik, lalu mengacak rambut adiknya itu sayang. “Kalau itu wajib!”

Mereka terus mengobrol sampai tak terasa sudah sampai pada kamar inap sang Ibu. “Nah iya benar, yang ini kamar Mommy!”

Mereka berdua saling pandang tepat di pintu ruangan itu. “Kak…” ucap sang adik. “Jangan bilang dulu sama Mommy kalau Daddy sudah tiada.”

“Hah…” Putri menghela nafas panjang.

Tak mau menunggu lama, is segera membuka ruang inap sang Ibunda.

Ceklek….

“Hiks….hiks….hiks….”

Terdengar suara tangis yang sangat menyakitkan bagi siapapun yang mendengar. Putri mengira pasti Ibunya tahu tentang kabar kematian sang Ayah dari para perawat, itulah sebabnya ibunya menangis.

Dinda menepuk bahu sang kakak pelan yang berada di depannya “Kak, kenapa Mommy menangis ? Apa dia sudah tahu ?” bisik Dinda perlahan.

Putri mengabaikan adiknya itu, ia berjalan perlahan menuju ranjang sang Ibu. Tangannya terangkat untuk menyentuh pundak Ibunya.

“Mom…” panggilnya lembut.

“ARGHHHH!!!” teriak Ibu Putri kencang yang membuat Putri memundurkan tubuhnya karena terkejut begitupun dengan Dinda.

“Mo−mom, ini Putri dan ini Din−“

“KELUAR !! KELUAR!!! TOLONG!!! TOLONG!!!” teriaknya lagi lebih kencang dari sebelumnya.

Putri dan adiknya mencoba menenangkan sang Ibu tapi usahanya sia-sia sang Ibu semakin memberontak.

“TOLONG!!! TOLONG!!!”

“KALIAN INGIN MEMPERK*SA KU LAGI HAH ?!?!?”

Tak berselang lama, banyak orang yang datang mendekat kearah ruang inap ibunya itu dengan wajah penasaran mereka. Karena memang Ibu Putri berteriak kencang sekali.

“Heh, ada apa ini ?”

“Kenapa sampai berteriak begitu di rumah sakit ?”

“Siapa mereka berdua ini ?”

Ucap beberapa orang itu.

Hingga ada seorang dokter muda yang datang menerobos masuk kedalam ruangan itu.

“Permisi, saya dokter, bisa saya periksa ibunya ?” ucap seseorang dari belakang.

Putri dan adiknya sontak membalikkan tubuhnya ke sumber suara. Di sana ada dokter yang tersenyum kearah Putri dengan tulus. “Saya dokter, boleh saya cek keadaan pasien ?” tanyanya.

Tanpa menjawab mereka menyingkir untuk memberi ruang pada sanga dokter. Bisa ia lihat dokter muda itu dengan cekatan memenangkan ibu mereka.

“TOLONG!!!!”

“MEREKA ADALAH ORANG JAHAT!!”

Dokter muda itu mendekat dan memegang kedua tangan ibu Putri erat. "Iya, sekarang sudah ada saya di sini. Nanti mereka berdua saya masukkan kedalam penjara.”

“USIR MEREKA!! KELUARKAN MEREKA DARI SINI!!” teriaknya lagi

“Ibu tenang saja, saya yang akan memukul mereka. Tapi jika mereka saya keluarkan dari sini, mungkin saja mereka kabur dan tidak bisa saya masukan ke penjara,” jelas sang dokter itu lagi.

Sang dokter terus saja membujuk ibu Putri itu dengan ucapan manisnya. Merayu, memenangkan, dan juga memeluk tubuh renta itu dengan lembut.

Setelah dirasa sudah tenang, ia memencet tombol yang berada di sebelah ranjang. Tak berselang lama 2 perawat datang, dan dengan cepat sang dokter menyuntikkan obat penenang.

Selesai menyuntikkan obat itu, sang dokter tak ikut pergi bersama dengan dua orang perawat itu. Ia terus mengelus lembut puncak kepala pasien itu dengan sayang. Hingga ibu Putri itu tertidur.

...o0o...

GIMANA ? SERU GAK CHAPTER HARI INI ?

YUK LANGSUNG NEXT KE CHAPTER SELANJUTNYA....

TAPI SEBELUMNYA JANGAN LUPA MASUKKAN CERITA INI KE FAVORIT YA...

BANTU AUTHOR VOTE+KOMEN+LIKE.

SUPAYA AKU LEBIH SEMANGAT NULISNYA 🥰

TERIMA KASIH SEMUANYA

Terpopuler

Comments

asri handaya

asri handaya

seru seru...

2023-12-30

0

izu hasyim

izu hasyim

lanjut ya kk authorrr...

2021-10-06

1

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

kasian ibunya smp trauma

2021-10-05

1

lihat semua
Episodes
1 CHAPTER 1 - AWAL MULA
2 CHAPTER 2 - AWAL MULA II
3 CHAPTER 3 - SIAPA DIA ?
4 CHAPTER 4 - HAPPY ANNIVERSARY
5 CHAPTER 5 - KAPAN ?
6 CHAPTER 6 - KEJADIAN SIAL
7 CHAPTER 7 - DIA MENINGGAL
8 CHAPTER 8 - MOMMY INI AKU !
9 CHAPTER 9 - AKU AKAN KEMBALI !
10 CHAPTER 10 - INI HANYA SEMENTARA!
11 CHAPTER 11 - JANGAN PERGI!
12 CHAPTER 12 - RENCANA MADAM
13 CHAPTER 13 - PILIH YANG MANA ?
14 CHAPTER 14 - GAUN MALAM
15 CHAPTER 15 - REZEKI LEBIH
16 CHAPTER 16 - DOKTER ABRAHAM
17 CHAPTER 17 - IZINKAN KAKAK!
18 CHAPTER 18 - BERANGKAT!
19 CHAPTER 19 - SAMPAI
20 CHAPTER 20 - BERSANTAI
21 CHAPTER 21 - AYO LAKUKAN !
22 CHAPTER 22 - JANGAN MACAM-MACAM
23 CHAPTER 23 - MEMBUAT LUBANG KEMATIAN
24 CHAPTER 24 - PUASKAN!
25 CHAPTER 25 - KEMANA ?
26 CHAPTER 26 - PASRAH
27 CHAPTER 27 - LAKUKANLAH
28 CHAPTER 28 - MALAM TERAKHIR -
29 CHAPTER 29 - MITOS ?
30 CHAPTER 30 - JANGAN PERNAH!
31 CHAPTER 31 - SIAPA DIA SEBENARNYA ?
32 CHAPTER 32 - ADA 2 PEKERJAN
33 CHAPTER 33 - KITA HARUS TERBUKA!
34 CHAPTER 34 - PUTRI ?
35 CHAPTER 35 - KE MALL ?
36 CHAPTER 36 - JANGAN CERAIKAN AKU!
37 CHAPTER 37 - DUA WANITA SEKALIGUS
38 CHAPTER 38 - SUDAH CUKUP EL!
39 CHAPTER 39 - HUKUMAN
40 CHAPTER 40 - BANTUAN
41 CHAPTER 41 - AWAS JANGAN KETAHUAN...
42 CHAPTER 42 - HARUSKAH ??
43 CHAPTER 43 - PILIH SIAPA ?
44 CHAPTER 44 - AKHIRNYA KETEMU!
45 CHAPTER 45 - TERKEJUT ? KERJA SAMA ?
46 CHAPTER 46 - PENJELASAN
47 CHAPTER 47 - RENCANA GILA PUTRI
48 CHAPTER 48 - DI KAMAR MANDI
49 CHAPTER 49 - DI GODA EL!
50 CHAPTER 50 - STRATEGI PERTAMA!
51 CHAPTER 51 - MENDAPATKAN SEGALANYA
52 CHAPTER 52 - ADA APA DENGAN SANDRA
53 CHAPTER 53 - SANDRA BERUBAH
54 CHAPTER 54 - KETAKUTAN
55 CHAPTER 55 - MENGHARAPKAN ANAK ?
56 CHAPTER 56 - JANJI DENGAN AYAH EL
57 CHAPTER 57 - KETAHUAN
58 CHAPTER 58 - DUA CIRI YANG SAMA
59 CHAPTER 59 - SEORANG BAYI ?
60 CHAPTER 60 - SELAMAT, IBU
61 CHAPTER 61 - AKU MAU SAHAM!
62 CHAPTER 62 - PENYERAHAN DAN PEMERIKSAAN
63 CHAPTER 63 - NATHAN ???
64 CHAPTER 64 - KABAR BAIK ATAU BURUK?
65 CHAPTER 65 - HARUSKAH IA PERGI ?
66 CHAPTER 66 - MELIHAT KEBAHAGIAAN MEREKA
67 CHAPTER 67 - RENCANA PERTAMA
68 CHAPTER 68 - TERCYDUK ATAU SUDAH TERENCANA ?
69 CHAPTER 69 - MENGGODA SANDRA
70 CHAPTER 70 - MEMANFAATKAN NATHAN ?
71 CHAPTER 71 - BERITA TERHOT!
72 CHAPTER 72 - PENGAKUAN LEONELLO
73 CHAPTER 73 - RENCANA KEDUA
74 CHAPTER 74 - TRIK PUTRI
75 CHAPTER 75 - POLEMIK...
76 CHAPTER 76 - IBLIS ?
77 CHAPTER 77 - TWO FACE
78 CHAPTER 78 - KLARIFIKASI SANDRA DAN THOMAS
79 CHAPTER 79 - PERUNDINGAN
80 CHAPTER 80 - MENGUPING
81 CHAPTER 81 - KABUR 1
82 CHAPTER 82 - KABUR 2 + PSHYCO GILA
83 CHAPTER 83 - KABUR 3
84 CHAPTER 84 - DIA TELAH KABUR
85 CHAPTER 85 - PERUBAHAN
86 CHAPTER 86 - HARUSKAH PUTRI DATANG?
87 CHAPTER 87 - END (TAMAT)
88 FB 1 - EL PUTRI AWAL BERKENCAN
89 FB 2 - EL SEMAKIN POSESIF - PYCHO
90 FB 3 (END) - SALAH PAHAM YANG MEMBUAT KEBENCIAN
91 EXTRA CHAPTER
92 EXTRA CHAPTER II
Episodes

Updated 92 Episodes

1
CHAPTER 1 - AWAL MULA
2
CHAPTER 2 - AWAL MULA II
3
CHAPTER 3 - SIAPA DIA ?
4
CHAPTER 4 - HAPPY ANNIVERSARY
5
CHAPTER 5 - KAPAN ?
6
CHAPTER 6 - KEJADIAN SIAL
7
CHAPTER 7 - DIA MENINGGAL
8
CHAPTER 8 - MOMMY INI AKU !
9
CHAPTER 9 - AKU AKAN KEMBALI !
10
CHAPTER 10 - INI HANYA SEMENTARA!
11
CHAPTER 11 - JANGAN PERGI!
12
CHAPTER 12 - RENCANA MADAM
13
CHAPTER 13 - PILIH YANG MANA ?
14
CHAPTER 14 - GAUN MALAM
15
CHAPTER 15 - REZEKI LEBIH
16
CHAPTER 16 - DOKTER ABRAHAM
17
CHAPTER 17 - IZINKAN KAKAK!
18
CHAPTER 18 - BERANGKAT!
19
CHAPTER 19 - SAMPAI
20
CHAPTER 20 - BERSANTAI
21
CHAPTER 21 - AYO LAKUKAN !
22
CHAPTER 22 - JANGAN MACAM-MACAM
23
CHAPTER 23 - MEMBUAT LUBANG KEMATIAN
24
CHAPTER 24 - PUASKAN!
25
CHAPTER 25 - KEMANA ?
26
CHAPTER 26 - PASRAH
27
CHAPTER 27 - LAKUKANLAH
28
CHAPTER 28 - MALAM TERAKHIR -
29
CHAPTER 29 - MITOS ?
30
CHAPTER 30 - JANGAN PERNAH!
31
CHAPTER 31 - SIAPA DIA SEBENARNYA ?
32
CHAPTER 32 - ADA 2 PEKERJAN
33
CHAPTER 33 - KITA HARUS TERBUKA!
34
CHAPTER 34 - PUTRI ?
35
CHAPTER 35 - KE MALL ?
36
CHAPTER 36 - JANGAN CERAIKAN AKU!
37
CHAPTER 37 - DUA WANITA SEKALIGUS
38
CHAPTER 38 - SUDAH CUKUP EL!
39
CHAPTER 39 - HUKUMAN
40
CHAPTER 40 - BANTUAN
41
CHAPTER 41 - AWAS JANGAN KETAHUAN...
42
CHAPTER 42 - HARUSKAH ??
43
CHAPTER 43 - PILIH SIAPA ?
44
CHAPTER 44 - AKHIRNYA KETEMU!
45
CHAPTER 45 - TERKEJUT ? KERJA SAMA ?
46
CHAPTER 46 - PENJELASAN
47
CHAPTER 47 - RENCANA GILA PUTRI
48
CHAPTER 48 - DI KAMAR MANDI
49
CHAPTER 49 - DI GODA EL!
50
CHAPTER 50 - STRATEGI PERTAMA!
51
CHAPTER 51 - MENDAPATKAN SEGALANYA
52
CHAPTER 52 - ADA APA DENGAN SANDRA
53
CHAPTER 53 - SANDRA BERUBAH
54
CHAPTER 54 - KETAKUTAN
55
CHAPTER 55 - MENGHARAPKAN ANAK ?
56
CHAPTER 56 - JANJI DENGAN AYAH EL
57
CHAPTER 57 - KETAHUAN
58
CHAPTER 58 - DUA CIRI YANG SAMA
59
CHAPTER 59 - SEORANG BAYI ?
60
CHAPTER 60 - SELAMAT, IBU
61
CHAPTER 61 - AKU MAU SAHAM!
62
CHAPTER 62 - PENYERAHAN DAN PEMERIKSAAN
63
CHAPTER 63 - NATHAN ???
64
CHAPTER 64 - KABAR BAIK ATAU BURUK?
65
CHAPTER 65 - HARUSKAH IA PERGI ?
66
CHAPTER 66 - MELIHAT KEBAHAGIAAN MEREKA
67
CHAPTER 67 - RENCANA PERTAMA
68
CHAPTER 68 - TERCYDUK ATAU SUDAH TERENCANA ?
69
CHAPTER 69 - MENGGODA SANDRA
70
CHAPTER 70 - MEMANFAATKAN NATHAN ?
71
CHAPTER 71 - BERITA TERHOT!
72
CHAPTER 72 - PENGAKUAN LEONELLO
73
CHAPTER 73 - RENCANA KEDUA
74
CHAPTER 74 - TRIK PUTRI
75
CHAPTER 75 - POLEMIK...
76
CHAPTER 76 - IBLIS ?
77
CHAPTER 77 - TWO FACE
78
CHAPTER 78 - KLARIFIKASI SANDRA DAN THOMAS
79
CHAPTER 79 - PERUNDINGAN
80
CHAPTER 80 - MENGUPING
81
CHAPTER 81 - KABUR 1
82
CHAPTER 82 - KABUR 2 + PSHYCO GILA
83
CHAPTER 83 - KABUR 3
84
CHAPTER 84 - DIA TELAH KABUR
85
CHAPTER 85 - PERUBAHAN
86
CHAPTER 86 - HARUSKAH PUTRI DATANG?
87
CHAPTER 87 - END (TAMAT)
88
FB 1 - EL PUTRI AWAL BERKENCAN
89
FB 2 - EL SEMAKIN POSESIF - PYCHO
90
FB 3 (END) - SALAH PAHAM YANG MEMBUAT KEBENCIAN
91
EXTRA CHAPTER
92
EXTRA CHAPTER II

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!