8. Pertanyaan yang Sulit di Jawab

"Bang, kok sepi?" tanya Firda ketika Bujang memasukkan kunci rumah ke dalam lobang kunci.

"Tadi kan sudah Abang bilang kalau Abah sama Umi mau pergi ke rumah kerabatnya, masih kecil sudah pikun. Makanya hidup itu jangan pakai drama mulu!" sahut Bujang masuk ke dalam rumah.

"Kan baru sekali,"

Itu yang Abang tau, hihihi

"Drama satu diikuti oleh drama-drama berikutnya, apa kamu nggak pusing hidup seperti itu?"

Firda diam, dalam hati sih ngomong pusing lah.

Bujang memasukkan motornya ke dalam garasi, lalu mengunci rapat semua jendela.

Dia belum mengatakan pada Firda bahwa mereka akan tinggal bersama Abah dan Umi sepanjang hidup keduanya.

Permintaan Umi yang tiba-tiba. Ketika Bujang hendak menikah dengan Mawar, Umi tidak mempermasalahkan Bujang dan istrinya akan tinggal dimana setelah menikah. Tapi tidak sekarang, Umi belum percaya atau tidak percaya jika Firda bisa mengurus Bujang dan rumah tangga jika mereka tinggal terpisah.

Bujang itu putra sulungnya, putra kebanggaannya, tapi nasib perjodohannya sedikit berliku hingga berakhir dengan pernikahan penuh drama dengan gadis yang bahkan belum genap berusia dua puluh tahun. Sementara Bujang sudah jalan tiga puluh lima tahun.

"Memang cita-citamu apa?" tanya Bujang lagi sambil mengunci pintu.

"Jadi artis," jawab Firda asal

"Pantes, sudah sana pergi mandi! Pamali perempuan hamil muda mandi petang-petang!" sindir Bujang santai.

Firda cuma bisa nyengir, Bujang cuek.

"Abang saja dulu, aku mau nyusun barang."

Firda menyeret tas pakaiannya di depan lemari pakaian, Bujang sudah menunjukkan pintu lemari mana bagiannya untuk meletakkan pakaian miliknya.

Bujang hanya bisa menghembuskan napas kuat menyadari ada saja jawaban dan bantahan dari bibir Firda.

Setelah Bujang keluar dari dalam kamar mandi, bukannya Firda sudah selesai menyusun pakaian justru berbaring telentang bermain ponsel sambil senyum-senyum sendiri.

"Astagfirullah...." Bujang langsung merebut ponsel dari tangan Firda, Firda langsung terkejut. Dia berusaha merebut ponselnya kembali tetapi Bujang sudah mengangkat ponselnya tinggi-tinggi.

"Cepat mandi, jangan banyak alasan! Abang nggak mau setelah Abang ke mesjid kamu masih saja malas-malasan ber haha hihi dengan benda mati."

"Tapi balikin dulu ponsel aku!" rengek Firda kuatir ketahuan rahasia obrolan dirinya dengan kedua temannya.

"Nggak, setelah ba'da Is'a baru Abang berikan. Sudah cepat mandi Firda! Atau mau Abang mandikan?" Bujang memperlihatkan wajahnya yang tidak bisa di bantah.

Firda cemberut. Mengubek-ubek isi tasnya untuk mencari handuk, dia lupa kalau handuknya tergantung di jemuran dekat pintu kamar mandi yang tertutup dengan partisi dari rotan.

"Apalagi yang kamu cari?"

"Handuk."

Bujang menepuk jidatnya.

"Lihat di gantungan handuk!"

Firda cengengesan segera kabur masuk ke kamar mandi sebelum taringnya Bujang muncul dari atas kepala.

Kebanyakan nonton film kartun ya gitu.

Keluar dari kamar mandi, Firda melihat Bujang sudah berpakaian lengkap dengan baju Koko dan sarung.

Tidak pernah hadir dalam mimpi Firda sekalipun jika dia akan menikahi bapak-bapak, bahkan saat Firda lupa membaca do'a sebelum tidur.

Hampir setiap malam juga nggak baca do'a, Fir.

"Abang mau kemana?"

"Nonton, mau ikut?"

Firda terkekeh.

"Abang bisa aja becanda, serius lah!"

"Ke mesjid, memang kalau pakaian seperti ini mau kemana? Kondangan?" Bujang berdecak melangkah keluar dari kamar, Firda mengejarnya.

"Bang, sholat di rumah aja untuk kali ini, aku takut sendirian di rumah."

"Tetangga kanan kiri banyak, Firda, apa yang ditakutkan?"

"Tapi kan aku belum kenal."

"Ya sudah besok kenalan! Buat kue, antar tuh kepara tetangga. Kenalkan diri kalau kamu menantu Abah Surya dan Umi Sri, sekalian minta do'a supaya kandunganmu tumbuh dengan sehat." sindir Bujang.

Firda mencebik.

"Please, sholat di rumah! Aku belum terbiasa disini."

Bujang hanya bisa menghembuskan napas kuat, sabar, sabar.

Untuk pertama kalinya, Bujang mengimani Sholat seorang perempuan dan itu istrinya.

Perasaan Bujang campur aduk menjadi satu antara haru, bahagia dan entah apa lagi.

Setelah salam Bujang berbalik menatap Firda yang juga menatapnya. Bujang mengulurkan tangannya, Firda juga tidak bodoh dan nggak tahu apa yang harus dilakukannya. Dia mencium tangan Bujang untuk kedua kalinya setelah akad nikah malam kemarin.

Kemudian Bujang mengangkat kedua tangannya, berdo'a dengan suara yang pelan sembari memejamkan kedua matanya.

"Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiat yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa".

Harusnya itu do'a dia panjatkan di malam pengantin kemarin dan ketika keduanya hendak melakukan ibadah halal, tapi dia dan Firda tidak menjalankan ritual seperti itu. Jadi tidak mengapa di berdo'a setelah sholat Maghrib bersama, setelah mengusap wajahnya sendiri Bujang hanya memegang kepala Firda pelan lalu berdiri mengambil mushaf.

Firda tidak tahu mau apa lagi, dia hanya speechless dengan apa yang baru terjadi. Firda hanya diam mendengarkan suara Bujang yang pelan melantunkan qalam-qalam Allah.

"Abang nggak ke cafe? Kalau malam kan masih ramai." tanya Firda setelah Bujang selesai membaca Alquran.

"Besok, kenapa? Mau bantuin sebagai imbalan untuk mengangsur hutangmu?"

Firda mencebikkan bibir bawahnya. Firda sebel, Bujang terus mengingatkan kerugian yang sudah diakibatkan oleh dirinya. Dan Firda tidak berani menanyakan berapa biaya yang sudah Bujang keluarkan, kuatir dia akan pingsan jika Bujang menyebutkan nominalnya.

"Cuma tanya, ponselku mana?" Firda menyodorkan tangannya, Bujang malah memberikan mushaf yang tadi baru dibacanya.

"Baca Qur'an! Jangan cuma gawai saja yang kamu pegang, bisa ngaji nggak?"

Firda menatap mushaf dan wajah Bujang secara bergantian, dia kandang mengaji juga sih tapi cuma tiap kamis malam saja. Itu juga kalau ayahnya mengingatkan.

"Mulai malam ini, setiap ba'da magrib, mengaji. Awali dari surah Al-fatihah lalu lanjutkan ke surah Al-Baqarah dua puluh ayat, ba'da Is'a baru boleh pegang ponsel."

Dia ini guru ngaji atau apa sih?

"Ayo mulai! Jangan ngeliatin Abang terus, nanti jatuh cinta sama aki-aki." sarkas Bujang dengan mengangkat dagunya menyuruh Firda membuka mushaf.

Terbata-bata Firda mengaji karena terus di perbaiki bacaannya oleh Bujang, Firda sampai kesal sendiri.

Dia sudah ingin saja langsung menyudahi sampai ayat ke lima, tapi Bujang melotot horor.

"Bang, udah ya, besok sambung lagi! Tenggorokan ku sudah kering." Firda merengek sembari batuk-batuk, Bujang cuma mencibir. Dia sudah hafal dengan drama berbagai judul yang dibuat Firda.

"Minum lah kalau haus, kita ngaji sampai menjelang adzan isya."

Firda langsung menjatuhkan bobotnya diatas ranjang dengan menelungkup, mana Bujang peduli.

"Uang dari mana kamu bisa punya ponsel semahal itu?"

Mati aku.

Firda langsung kembali duduk.

"Kamu kan cuma mahasiswi? Ayah yang membelikan? Nggak mungkin." Bujang menggelengkan kepalanya.

"Bukan Abang meremehkan dan menghitung-hitung rezeki ayah, kalau ayah punya uang berlebih pasti di tabung. Masih ada kamu dan Raka yang butuh biaya, dari Bagas? Itu juga tidak mungkin. Kalau dia mendapatkan bonus setiap tahun, pasti di beli untuk dirinya sendiri atau di tabung. Dia kelak juga akan menikah, jadi dari mana kamu bisa memiliki ponsel semahal itu?"

Bujang berdiri tegak dengan melipat kedua tangannya diatas dada, pandangan matanya terus mengawasi bahasa tubuh Firda yang sudah terlihat gelisah dari awal dirinya bertanya tentang ponsel miliknya.

"Itu...."

"Kamu nggak jadi ayam kampus kan?"

"Nggak, jangan menganggap aku terlalu rendah dong!" jawab Firda berteriak.

"Santai, Fir! Nggak perlu emosi juga, makanya jawab saja. Abang rasa Bagas, Ayah dan ibuk pasti belum tahu kalau kamu memiliki ponsel baru yang masih mulus itu. Ingat, sebelum kamu jujur bisa memiliki ponsel mahal itu darimana, ponselnya Abang tahan." ujar Bujang melangkah keluar dari dalam kamar.

...****************...

Terpopuler

Comments

dyul

dyul

wakwak.... ketemu guru ngaji suami sendiri🤣🤣🤣

2023-03-24

1

Malem Sihombing

Malem Sihombing

untuk perempuan seperti firda memang cocok suami kayak hamish ini, mendidik tegas

2022-12-08

1

Eni Utami

Eni Utami

oh ababg... adek meleleh dg kesabaranmu, bang... 🫠🫠🫠🫠

2022-07-13

0

lihat semua
Episodes
1 1.TANTANGAN
2 2. Senjata Makan Tuan
3 3. Menuai Badai
4 4. Bagaikan Mimpi
5 5. RATU DRAMA
6 6. Dunia Mereka yang Punya
7 7. Do'a Terbaik
8 8. Pertanyaan yang Sulit di Jawab
9 9. Bertemu Mawar dan Suaminya
10 10. Lain Di Mulut, Lain yang dirasakan
11 11. Mencuri milik Sendiri
12 12. Lupa Alamat Pulang
13 13. Terungkapnya Kebenaran yang disembunyikan.
14 14. Membangunkan, tapi Tidak Bertanggung jawab
15 15. Menginap di Istana negara
16 16. Berterus Terang
17 17. Apakah itu Mimpi?
18 18. Gangguan dari Abah
19 19. Cuma Di Gigit Nyamuk
20 20. Gagal Romantis
21 21. Praktek Ilmu
22 22. Mal Praktek
23 23. Permintaan Mawar
24 24. Sudah Masuk lagi.
25 25. Ikan Sapu-sapu
26 26. Gangguan
27 27. Menjual Mimpi Manis
28 28. Mendadak Jadi Kucing Rumah.
29 29. Ayam Kampus
30 30. Fitnah
31 31. Satu Rumah Dua Cinta
32 32. Penjelasan Yang Tersirat
33 33. Cuma Cinta Semu
34 34. Teman Makan Kawan
35 35. Senam Bibir
36 36. Menantang
37 37. Kalem-kalem Buaya
38 38. Bersembunyi
39 39. Pagar Bambu
40 40. Cukup sekali
41 41. Bang Napi
42 42. Pesan Ayah.
43 43. Nggak jelas
44 Bab. 44
45 44. Terlalu Sempurna
46 45. Tidak Mau Dimadu
47 46. Tidak Percaya Diri
48 47. Konsultasi Cinta
49 48. Pahit
50 49. Kejutan
51 50. Merajuk
52 51. Rayuan
53 52. Kebingungan.
54 53. Saran dari Bagas
55 54. Gombalan Jadul
56 55. Pengharapan
57 56. Ingin Mengulang kisah
58 57. Sudut pandang
59 58. Cuma ada kamu.
60 59. Keisengan Firda
61 60. Besok saja!
62 61. Tidak mau Kalah
63 62. Kucing, dong!
64 63. Noah galau
65 64. Menginginkan Sate kerang
66 65. Imajinasi
67 66. Latah
68 67. Lebih Manis
69 68. Gara-gara Firda
70 69. Syakila pingsan
71 70. Pura-pura Pingsan
72 71. Terlanjur sayang
73 72. Menolak
74 73. Tawaran Abah
75 74. Kelahiran Ali.
76 75. Kangen
77 76. Tidak Jadi
78 77. Ditelan bulat-bulat
79 78. Calon Besan
80 79. Ngambek
81 80. Season 2 ( Kedatangan Sophia )
82 Bab. 82 ( Season 2 )
83 Bab. 83 ( Season, 2 )
84 Bab, 84 [ Season 2 ]
Episodes

Updated 84 Episodes

1
1.TANTANGAN
2
2. Senjata Makan Tuan
3
3. Menuai Badai
4
4. Bagaikan Mimpi
5
5. RATU DRAMA
6
6. Dunia Mereka yang Punya
7
7. Do'a Terbaik
8
8. Pertanyaan yang Sulit di Jawab
9
9. Bertemu Mawar dan Suaminya
10
10. Lain Di Mulut, Lain yang dirasakan
11
11. Mencuri milik Sendiri
12
12. Lupa Alamat Pulang
13
13. Terungkapnya Kebenaran yang disembunyikan.
14
14. Membangunkan, tapi Tidak Bertanggung jawab
15
15. Menginap di Istana negara
16
16. Berterus Terang
17
17. Apakah itu Mimpi?
18
18. Gangguan dari Abah
19
19. Cuma Di Gigit Nyamuk
20
20. Gagal Romantis
21
21. Praktek Ilmu
22
22. Mal Praktek
23
23. Permintaan Mawar
24
24. Sudah Masuk lagi.
25
25. Ikan Sapu-sapu
26
26. Gangguan
27
27. Menjual Mimpi Manis
28
28. Mendadak Jadi Kucing Rumah.
29
29. Ayam Kampus
30
30. Fitnah
31
31. Satu Rumah Dua Cinta
32
32. Penjelasan Yang Tersirat
33
33. Cuma Cinta Semu
34
34. Teman Makan Kawan
35
35. Senam Bibir
36
36. Menantang
37
37. Kalem-kalem Buaya
38
38. Bersembunyi
39
39. Pagar Bambu
40
40. Cukup sekali
41
41. Bang Napi
42
42. Pesan Ayah.
43
43. Nggak jelas
44
Bab. 44
45
44. Terlalu Sempurna
46
45. Tidak Mau Dimadu
47
46. Tidak Percaya Diri
48
47. Konsultasi Cinta
49
48. Pahit
50
49. Kejutan
51
50. Merajuk
52
51. Rayuan
53
52. Kebingungan.
54
53. Saran dari Bagas
55
54. Gombalan Jadul
56
55. Pengharapan
57
56. Ingin Mengulang kisah
58
57. Sudut pandang
59
58. Cuma ada kamu.
60
59. Keisengan Firda
61
60. Besok saja!
62
61. Tidak mau Kalah
63
62. Kucing, dong!
64
63. Noah galau
65
64. Menginginkan Sate kerang
66
65. Imajinasi
67
66. Latah
68
67. Lebih Manis
69
68. Gara-gara Firda
70
69. Syakila pingsan
71
70. Pura-pura Pingsan
72
71. Terlanjur sayang
73
72. Menolak
74
73. Tawaran Abah
75
74. Kelahiran Ali.
76
75. Kangen
77
76. Tidak Jadi
78
77. Ditelan bulat-bulat
79
78. Calon Besan
80
79. Ngambek
81
80. Season 2 ( Kedatangan Sophia )
82
Bab. 82 ( Season 2 )
83
Bab. 83 ( Season, 2 )
84
Bab, 84 [ Season 2 ]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!