7. Do'a Terbaik

"Assalamualaikum, hello epribadeh, any body home." Suara cempreng Sisil makin memekakkan gendang telinga di depan teras rumah.

Firda berjalan hilir mudik di ruang makan, belum membukakan pintu untuk kedua temannya yang berteriak mirip tukang kredit karena sudah nunggak lima hari belum bayar.

"Fir, kenapa? Itu Sisil dan Gita kan? Kenapa tidak kamu temui? Apa kalian sedang bertengkar?"

" Nggak, Buk, hanya saja..." wajah Firda sudah mau menangis.

"Apa mereka tidak tahu kamu dan Bujang...."

"Nggak, Buk, dan jangan beritahu dulu, please!"

"Kamu malu?"

Firda menunduk, ekor matanya melirik ke arah pintu belakang yang terbuka. Kalau dia menjawab malu lalu kedengaran dengan Bujang, Firda kuatir Bujang akan tersinggung. Karena semua ini kan Firda yang mulai.

"Firda belum siap memberitahukan, itu saja, Buk. Buk, tolong tahan bang Bujang tetap berada di teras belakang ya, Bu! Ibu dan ayah ajak ngobrol apa saja terserah yang penting jangan sampai bertemu dengan mereka."

Ibunya hanya bisa mengangguk.

Kenapa ketika kamu melakukannya tidak pikir panjang sampai ke situ, Fir.

Mendapat kesanggupan dari ibunya, Firda segera melesat keluar rumah.

"Ngapain aja sih, dari tadi dipanggil nggak keluar-keluar? Kaya' rumahmu segede istana saja dari kamar mau keluar harus menggunakan skuter." Gita mendengkus jengkel.

"Aku tadi lagi nongkrong, gara-gara teriakan kalian jadi masuk lagi kan? Mana sudah dua hari lagi, bisa semakin gemuk aku kalau nggak di buang." Firda pura-pura mengelus perutnya, biar dramanya semakin sempurna.

"Memang ayah dan ibumu kemana? Raka belum pulang? Itu motor siapa?" tanya Sisil memperhatikan motor matic berbodi besar parkir di sebelah motor yang biasa di pakai ibunya ke pasar.

"Ibuk dan ayah lagi pacaran, motor itu punya teman Raka." jawab Firda asal.

"Fir, ngobrol di kamar mu yuk seperti biasa. Ngadem, sekalian ada yang kami tanyakan." Sisil sudah nyelonong masuk ke dalam rumah orang tua Firda dan langsung menuju ke kamar Firda, tapi sebelumnya dia berhenti tepat di depan pintu kamar Bagas.

"Nggak lihat orangnya, pintu kamarnya pun, jadilah." ujar Gita mengelus-elus pintu kamar Bagas.

"Jangan macam-macam deh Git! Kau kan bisa mencari pria yang lain, bang Bagas milikku."

Firda hanya bisa memutar bola matanya jengah. Kedua temannya itu sama-sama naksir bang Bagas abangnya, padahal Bagas saja nggak terlalu peduli dengan kedua teman adiknya yang berisik.

"Hei, sebelum janur kuning melengkung di rumahmu, persaingan masih berlaku. Lagi pula bang Bagas juga belum memproklamirkan memilih siapa diantara kita berdua." Gita tidak mau kalah.

"Ngapain kalian ribut? Bang Bagas itu sudah punya pacar, iya kan, Ka?" tanya Firda pada Raka yang baru pulang sekolah.

Raka yang nggak tahu apa-apa tentu saja bingung, tapi melihat mata kakaknya yang berkedip-kedip kaya' orang kelilipan hanya bisa menganggukan kepalanya.

Gita dan Sisil sama-sama mendesah kecewa.

"Baru pacar, belum istri, masih ada kesempatan. Aku do'akan semoga cepat putus." ucap Gita masuk kedalam kamar Firda, diikuti oleh Sisil dan Firda sendiri.

"Fir, tadi waktu kita telepon bertiga kau sedang bersama siapa? Kenapa kami mendengar suara laki-laki?"

Gita menatap serius wajah Firda yang mendadak pucat.

Tuh kan, mereka dengar. Bang Bujang sih, doyannya main bungkam mulut terus.

"Atau, kau sudah jadian dengan Hans? Kok nggak bilang-bilang kami, kapan? Gimana cara kalian ngungkapin perasaan."

Sisil kalau tanya suka borongan, kaya' belanja di toko grosir saja.

"Suara televisi, aku sedang nonton film tentang psikopat."

"Beneran?"

Gita sepertinya tidak percaya, apalagi saat matanya menatap meja tempat biasa Firda meletakkan segala macam produk skincare ala anak kuliahan. Meja itu terlihat bersih, tidak ada satupun perlengkapan yang biasa Firda gunakan.

"Bener lah, ngapain bohong. Eh, kalian nggak pulang?"

Entah kenapa, melihat Sisil dan Gita meneliti isi kamar Firda yang terlihat aneh membuat Firda was-was kalau mereka tahu ada keganjilan. Apalagi Bujang sedang mengobrol di belakang dengan ayahnya.

"Tumben ngusir, padahal kita mau bahas bang Bujang yang menikah dengan siapa. Penasaran ey." Sisil mencebik.

"Tau ah, padahal kami rencana pulang lepas magrib, mau lihat bang Bagas." ternyata Gita lebih tidak tahu malu mengakui niat terselubung datang sore-sore.

Walaupun keduanya bukan sekali dua kali datang sore dan pulang malam, rumah mereka berdua kan cuma beda jalan.

Begitu juga dengan Firda, rumah Gita dan Sisil sudah rumah kedua bagi mereka bertiga yang saling bergantian.

Hanya saja beda untuk kali ini, Bujang sudah berpesan agar dirinya mengemas pakaian dan barang-barang pribadi selagi Bujang ngobrol dengan ayahnya. Jadi sebelum magrib mereka sudah kembali ke rumah abah, atau Firda mau Bujang pergi ke mesjid bareng ayahnya?

Nggak, Firda belum siap, dan entah kapan siapnya. Firda merasa pernikahan dadakannya palingan juga bertahan sampai bulan depan, atau bulan depannya lagi ketika perutnya masih saja rata. Lalu sandiwaranya akan ke bongkar dan mereka di suruh berpisah, nah....

Eh, tunggu dulu! Seantero komplek perumahan harmoni dan kompleks-kompleks sebelahnya bakal tahu dong kalau Firda memfitnah Bujang, terus bagaimana dengan pandangan Hans terhadap dirinya?

Augh ah pusing, yang terjadi terjadilah. Yang penting sekarang ini Sisil dan Gita harus pulang dulu sebelum mereka tahu Bujang ada di teras belakang rumah.

"Kami mau kerumah nenek sebentar lagi, tante Nora mau dilamar dengan anaknya juragan kambing." alasan Firda asal.

Gita dan Sisil sama-sama menatap wajah Firda yang terlihat tenang, keduanya mencoba mencari kebenaran dari alasan Firda. Seingat mereka Firda tidak punya tante dari pihak ayah atau ibunya yang belum menikah, atau mereka yang lupa.

"Tante...."

"Kak Firda....Disuruh cepetan! Sebentar lagi magrib, pamali buat kakak."

Selamat.

Lengkingan suara Raka yang sudah ngebass menyelamatkan Firda dari pertanyaan Sisil.

"Noh, buruan pulang! Besok kita ketemu di kampus, kita bahas sampai tuntas masalah bang Bagas."

Gita dan Sisil saling berpandangan, kenapa larinya ke Bagas? Ah, sudahlah. Keduanya pulang juga walaupun dengan berat hati.

Setelah Firda mengemasi buku-buku dan segala perlengkapan pribadinya, dia segera keluar dari dalam kamar dengan memakai masker mulut dan kacamata hitam.

Ayah dan ibunya sampai melongo melihat penampilan nyeleneh Firda, tapi tidak dengan Bujang. Dia tahu, pasti Firda malu. Salah sendiri, kenapa dia berani-beraninya iseng memfitnah, terimalah akibatnya.

"Fir, sekarang kan sudah mau magrib, kenapa pakai...."

"Takut ada yang minta tanda tangan dan minta foto di jalan, Buk, kan bisa telat sampai di rumah."

Raka nyengir mendengarkan jawaban kakaknya yang sok ngartis.

"Nggak apa-apa, Buk, mungkin bawa'an yang di dalam. Iya kan, sayang?" Bujang mengedipkan matanya genit mau tertawa, tapi berusaha ditahannya.

Ayah dan ibunya Firda hanya bisa tersenyum, beda dengan Raka. Anak remaja itu justru membuka mulutnya lebar-lebar.

Gile, pantesan saja kak Firda klepek-klepek dan lupa diri di buat bang Bujang, ucapannya bikin melayang. Tuh, wajah kak Firda saja sampai merah.

"Ya sudah, terserah kamu saja! Perempuan yang sedang hamil muda nggak baik ada di luar rumah ketika hari sudah senja." ujar ibunya mengalah.

Bujang mengambil alih tas bawaan Firda, biar semakin sempurna sandiwara yang dibuat oleh Firda.

"Ingat semua pesan ayah, Mish!" ucap ayah Deni pelan sebelum Bujang keluar rumah.

"Insyaallah, Yah, kami pulang dulu, Assalamualaikum..."

"Waalaikumussalam." jawab ayah dan ibunya Firda bersamaan.

"Yah, Ibuk kok masih nggak rela ya kalau Firda menikah dengan cara seperti ini." ujarnya lirih dengan tatapan masih melihat motor yang dikendarai oleh Bujang hampir menghilang di ujung jalan.

"Jalan hidup tidak selalu sama seperti yang kita inginkan, Buk. Kita berdo'a saja semoga Hamish bisa membahagiakan anak kita."

"Aamiin,"

...****************...

Terpopuler

Comments

dewi rahmi

dewi rahmi

ngakak habis kak bacanya...untung bang Hamish ganteng ya eee dapetin Firda yg cantik pula

2023-09-26

1

dyul

dyul

Dasar perawan koplak semua🤣🤣🤣

2023-03-24

0

Eliani Elly

Eliani Elly

ga bisa berhenti baca aku thor 😄

2022-08-19

0

lihat semua
Episodes
1 1.TANTANGAN
2 2. Senjata Makan Tuan
3 3. Menuai Badai
4 4. Bagaikan Mimpi
5 5. RATU DRAMA
6 6. Dunia Mereka yang Punya
7 7. Do'a Terbaik
8 8. Pertanyaan yang Sulit di Jawab
9 9. Bertemu Mawar dan Suaminya
10 10. Lain Di Mulut, Lain yang dirasakan
11 11. Mencuri milik Sendiri
12 12. Lupa Alamat Pulang
13 13. Terungkapnya Kebenaran yang disembunyikan.
14 14. Membangunkan, tapi Tidak Bertanggung jawab
15 15. Menginap di Istana negara
16 16. Berterus Terang
17 17. Apakah itu Mimpi?
18 18. Gangguan dari Abah
19 19. Cuma Di Gigit Nyamuk
20 20. Gagal Romantis
21 21. Praktek Ilmu
22 22. Mal Praktek
23 23. Permintaan Mawar
24 24. Sudah Masuk lagi.
25 25. Ikan Sapu-sapu
26 26. Gangguan
27 27. Menjual Mimpi Manis
28 28. Mendadak Jadi Kucing Rumah.
29 29. Ayam Kampus
30 30. Fitnah
31 31. Satu Rumah Dua Cinta
32 32. Penjelasan Yang Tersirat
33 33. Cuma Cinta Semu
34 34. Teman Makan Kawan
35 35. Senam Bibir
36 36. Menantang
37 37. Kalem-kalem Buaya
38 38. Bersembunyi
39 39. Pagar Bambu
40 40. Cukup sekali
41 41. Bang Napi
42 42. Pesan Ayah.
43 43. Nggak jelas
44 Bab. 44
45 44. Terlalu Sempurna
46 45. Tidak Mau Dimadu
47 46. Tidak Percaya Diri
48 47. Konsultasi Cinta
49 48. Pahit
50 49. Kejutan
51 50. Merajuk
52 51. Rayuan
53 52. Kebingungan.
54 53. Saran dari Bagas
55 54. Gombalan Jadul
56 55. Pengharapan
57 56. Ingin Mengulang kisah
58 57. Sudut pandang
59 58. Cuma ada kamu.
60 59. Keisengan Firda
61 60. Besok saja!
62 61. Tidak mau Kalah
63 62. Kucing, dong!
64 63. Noah galau
65 64. Menginginkan Sate kerang
66 65. Imajinasi
67 66. Latah
68 67. Lebih Manis
69 68. Gara-gara Firda
70 69. Syakila pingsan
71 70. Pura-pura Pingsan
72 71. Terlanjur sayang
73 72. Menolak
74 73. Tawaran Abah
75 74. Kelahiran Ali.
76 75. Kangen
77 76. Tidak Jadi
78 77. Ditelan bulat-bulat
79 78. Calon Besan
80 79. Ngambek
81 80. Season 2 ( Kedatangan Sophia )
82 Bab. 82 ( Season 2 )
83 Bab. 83 ( Season, 2 )
84 Bab, 84 [ Season 2 ]
Episodes

Updated 84 Episodes

1
1.TANTANGAN
2
2. Senjata Makan Tuan
3
3. Menuai Badai
4
4. Bagaikan Mimpi
5
5. RATU DRAMA
6
6. Dunia Mereka yang Punya
7
7. Do'a Terbaik
8
8. Pertanyaan yang Sulit di Jawab
9
9. Bertemu Mawar dan Suaminya
10
10. Lain Di Mulut, Lain yang dirasakan
11
11. Mencuri milik Sendiri
12
12. Lupa Alamat Pulang
13
13. Terungkapnya Kebenaran yang disembunyikan.
14
14. Membangunkan, tapi Tidak Bertanggung jawab
15
15. Menginap di Istana negara
16
16. Berterus Terang
17
17. Apakah itu Mimpi?
18
18. Gangguan dari Abah
19
19. Cuma Di Gigit Nyamuk
20
20. Gagal Romantis
21
21. Praktek Ilmu
22
22. Mal Praktek
23
23. Permintaan Mawar
24
24. Sudah Masuk lagi.
25
25. Ikan Sapu-sapu
26
26. Gangguan
27
27. Menjual Mimpi Manis
28
28. Mendadak Jadi Kucing Rumah.
29
29. Ayam Kampus
30
30. Fitnah
31
31. Satu Rumah Dua Cinta
32
32. Penjelasan Yang Tersirat
33
33. Cuma Cinta Semu
34
34. Teman Makan Kawan
35
35. Senam Bibir
36
36. Menantang
37
37. Kalem-kalem Buaya
38
38. Bersembunyi
39
39. Pagar Bambu
40
40. Cukup sekali
41
41. Bang Napi
42
42. Pesan Ayah.
43
43. Nggak jelas
44
Bab. 44
45
44. Terlalu Sempurna
46
45. Tidak Mau Dimadu
47
46. Tidak Percaya Diri
48
47. Konsultasi Cinta
49
48. Pahit
50
49. Kejutan
51
50. Merajuk
52
51. Rayuan
53
52. Kebingungan.
54
53. Saran dari Bagas
55
54. Gombalan Jadul
56
55. Pengharapan
57
56. Ingin Mengulang kisah
58
57. Sudut pandang
59
58. Cuma ada kamu.
60
59. Keisengan Firda
61
60. Besok saja!
62
61. Tidak mau Kalah
63
62. Kucing, dong!
64
63. Noah galau
65
64. Menginginkan Sate kerang
66
65. Imajinasi
67
66. Latah
68
67. Lebih Manis
69
68. Gara-gara Firda
70
69. Syakila pingsan
71
70. Pura-pura Pingsan
72
71. Terlanjur sayang
73
72. Menolak
74
73. Tawaran Abah
75
74. Kelahiran Ali.
76
75. Kangen
77
76. Tidak Jadi
78
77. Ditelan bulat-bulat
79
78. Calon Besan
80
79. Ngambek
81
80. Season 2 ( Kedatangan Sophia )
82
Bab. 82 ( Season 2 )
83
Bab. 83 ( Season, 2 )
84
Bab, 84 [ Season 2 ]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!