"Baiklah, kali ini aku akan berhati - hati" Ucap Rino.
"Baiklah segera jalankan mobilnya" Ucap Ina lalu menepuk pundak Rino dengan tersenyum padanya dan Rino pun membalas senyuman Ina.
"Kau pakai lah sabuk pengaman" Ucap Rino sldan Akhirnya Ina menurut, ia lupa memakai sabuk pengaman.
Akhirnya mereka pun berangkat menuju Apartemen Daniel.
(Flashback)
Brakkk!!!
"Tolong keluar!!" Ina berteriak di ruang utama.
"Siapa itu?" Tanya Ayah Daniel kepada Istrinya.
"Aku juga tidak tau, aku akan segera melihatnya" Jawab Ibu Daniel dan akhirnya menemui Ina di ruang utama.
"Kau?" Tanya Ibu Daniel.
Saat Ibu Daniel turun untuk menemui Ina, Rino segera menuju ke kamar tempat Ayah Daniel berada. Dan Rino tanpa basa - basi menembak Ayah Daniel dengan tembakan yang sama persis dengan Ina. Rino membawa Ayah Daniel keluar dan tidak lupa dengan surat pemindahan kekuasaan yang ingin Ibu Daniel beri tanda tangan.
Dan sebelum Ina dan Rino datang para penjaga sedang tidak ada dan mereka tidak tau keberadaan para penjaga atau juga orang suruhan Ibu Daniel. Akhirnya tanpa basa - basi Ina dan Rino meluncurkan aksi sesuai rencana yang sudah mereka susun dengan baik dan cepat.
Dan bisa Rino akui bahwa Ina adalah memiliki perencanaan skill yang handal.
...
"Huftt... Kita harus kembali ke Rumah Naya" Ucap Rino.
"Kau benar, kita harus menyelesaikannya secepat mungkin" Ucap Ina lalu Rino menancapkan gas mobil untuk pergi menuju Rumah Naya setelah membawa Ayah Daniel di Apartemen Daniel.
Ina dan Rino masuk ke Rumah Naya dan melihat Ayah Naya yang keluar dari ruang penjara.
"Awasi mereka baik - baik" Ucap Ayah Naya ke salah satu penjaga.
Ina dan Rino yang melihat itupun langsung buru - buru pergi ke ruang penjara untuk melihat keadaan Daniel dan Naya.
Dan benar saja Daniel dan Naya yang hanya susuk diam sembari melihat kedatangan Ina dan Rino.
"Apa semua baik - baik saja?" Tanya Rino kepada Cayo dengan berbisik - bisik dan Cayo yang daritadi sibuk menjaga mereka.
"Semua baik" Jawabnya.
"Hei! Kalian tadi dari mana?" Tanya salah satu penjaga.
"Kami? Kami tadi di berikan perintah oleh bos untuk memindahkan barang" Jawab Rino dan penjaga itupun mengangguk paham.
"Tolong jaga dan awasi mereka, kami akan pergi keluar dulu sebentar" Ucap penjaga itu dan pergi bersama salah satu penjaga yang lain.
Setelah mereka pergi Daniel mendekati mereka.
"Bagus, ini waktu yang tepat untuk kabur" Ucap Daniel.
"Aku akan berjaga di luar dengan Rino" Ucap Cayo.
Akhirnya Cayo dan Rino berjaga di luar dan Ina mengambil kunci penjara.
"Aku akan ambil kuncinya" Ucap Ina dan akhirnya pintu penjara terbuka mereka pun keluar dari penjara.
"Aku tau jalan pintas keluar dari rumah" Ucap Naya dan mereka pun mengikuti Naya.
"Tunggu, aku akan panggil mereka berdua" Ucap Ina dan ia pergi untuk memanggil Cayo dan Rino.
Akhirnya mereka semua pergi mengikuti jalan yang di pimpin oleh Naya.
"Kau membawa mobil?" Tanya Naya.
"Aku membawa mobil" Ucap Rino.
"Aku, Ina dan Daniel akan membawa mobilku dan sisanya yaitu Rino dan Cayo" Ucap Naya.
"Kita akan bertemu di Apartemenku" Ucap Daniel.
"Baiklah" Jawab Rino dan Cayo dan akhirnya mereka pun berpencar.
Mereka masuk ke mobil masing - masing.
"Daniel, kau yang menyetir mobil dan ini kuncinya" Ucap Naya dan memberikan kunci mobilnya.
Mobil Naya keluar dari basement dengan Daniel yang mengendarai mobil tersebut.
...
"Kita sudah sampai" Ucap Daniel dan akhirnya mereka keluar dari mobil. Hari yang sudah sore dengan langit yang hampir malam.
"Aku dan Cayo akan pergi ke kantor polisi pusat, sementara Rino akan menjaga kalian untuk tetap disini dengan aman.
Akhirnya mereka pun masuk ke Apartemen untuk menemui Ibu Naya.
"Ibu!" Teriak Naya dan langsung memeluk Ibunya yang selama ini ia rindukan.
"Naya, kau baik - baik saja kan?" Tanya Ibunya sambil membelai kepala Naya.
"Aku baik - baik saja, semuanya akan baik - baik saja" Jawab Naya sambil memeluk Ibunya dengan air mata yang keluar alias menangis.
OH~ Bunda ada dan tiada dirimu kan selalu ada di dalam hatiku~~
#maafauthorjugabutuhhiburan😭😭
#hiburauthor
"Aku merindukan Ibu" Naya pun terisak dan mereka semua melihat Naya dengan Ibunya berpelukan. Ina pun merasa terharu dan bahagia melihat Ibu dan Anak itu kembali bersama.
"Terimakasih, semuanya" Ucap Ibu Naya dan mereka pun mengangguk.
"Kalian anak yang baik" Ucap Ibunya.
"Ina, saya sangat senang Anak saya berteman dengan kamu" Ucap Ibu Naya.
"Ayo kita pergi, Rino jagain mereka ya" Ucap Daniel dan Cayo pun mengikutinya. Rino pun mengangguk paham.
"Kami permisi" Ucap Daniel dan Ibu Naya pun mengangguk.
"Saya lega akhirnya Ibu dan Naya bersama lagi" Ucap Ina.
"Ini semua berkat kalian semua, Ina dan Rino" Ucap Ibu Naya.
"Ehem" Naya pun berdehem, mengejek Ina dan Rino.
"Aku akan ke Ayah Daniel sebentar" Ucap Rino.
"Apa Ayah Daniel disini?" Tanya Ibu Naya.
"Betul, Ayah Daniel disini kami membawanya kemari" Jawab Ina dengan sopan.
"Lalu bagaimana dengan Ibunya?" Tanya Ibu Naya.
"Eumm... Ibu Daniel di rumah, dia pingsan" Ucap Ina, dia gugup jika Ibu Naya bertanya tentang Ibu Daniel yang tidak tega jika Ibu Naya mengetahui yang sebenarnya.
"Ibu Daniel dan Ayah Naya bersekongkol" Ucap Ibu Naya. Naya dan Ina yang mendengar itupun terkejut, mereka berdua kira Ibu Naya tidak tau yang sebenarnya.
"Ibu tau sejak mereka membuat rencana untuk menikah kalian demi perusahaan" Ucap Ibu Naya dengan serius.
"Ibu mencoba untuk melindungi Naya tapi di saat itu Ibu tidak tepat untuk melindungi Naya dan hasilnya Naya di culik"
"Maafkan Ibu Naya" Ucap Ibunya.
"Tidak Ibu, Ibu sudah melakukan yang terbaik dari Naya lahir sampai sekarang, Ibu membesarkan Naya menjadi Naya yang luar biasa" Ucap Naya dan mereka pun berpelukan.
"Sini" Ibu Ina memberika tangannya untuk Ina mengisyaratkan untuk berpelukan bersama. Dan Ina pun menerima pelukan tersebut.
Ina juga merindukan Ayah dan Ibunya.
...
"Oh tidak, mereka kabur!" Salah satu penjaga panik ketika melihat penjara kosong tidak ada Daniel dan Naya.
"Bagaimana ini?" Para penjaga pun panik dan mencoba memberanikan diri untuk melapor kejadian ini kepada bosnya.
"APA!!!" Ayah Naya berteriak.
"BAGAIMANA BISA?!!"
"KENAPA KALIAN SELALU TIDAK BECUS DENGAN HAL INI?!!"
"KENAPA HAH?!!"
"Maafkan kami Tuan" Ucap penjaga tersebut.
"BARU SEKARANG KALIAN MINTA MAAF!!"
"CEPAT CARI MEREKA!!"
WIUU~ WIUU~
Daniel pergi ke rumah Naya dengan beberapa Polisi, sementara Cayo melakukan hal yang sama dengan pergi ke rumah Daniel.
"Angkat tangan!" Ucap Para Polisi sambil menunjukkan pistol mereka.
"Tuan Lilao, Anda di tahan dengan laporan bahwa bersekongkol membuat rencana keji dengan Nyonya Kunta" Ucap Pimpinan Polisi tersebut.
"Anda bisa menjelaskan kasus ini di kantor Polisi Pusat, silahkan Anda ikut kami untuk keterangan berikutnya" Ucap Pimpinan Polisi tersebut.
Ayah Naya hanya menurut apa yang di perintahkan.
Daniel pun memberi pesan singkat kepada Cayo mengenai penangkapan tersebut.
...
"LEPASKAN!!" Ibu Daniel terteriak dan mencoba untuk berontak.
"SAYA TIDAK MELAKUKAN KESALAHAN SATU PUN!" Ucap Ibu Daniel.
"Mohon Anda tenang, Nyonya Kunta" Ucap Pimpinan Polisi tersebut.
"Anda di laporkan dengan kasus perencanaan ilegal dan juga anda berencana meracuni suami anda sendiri yaitu Tuan Kunta" Ucap Pimpinan Polisi tersebut.
"Tidak!! Saya tidak pernah berfikir untuk meracuni suami saya sendiri!"
"Anda juga berencana membuat sesuatu yang ilegal dengan Tuan Lilao"
"Saya tidak pernah punya rencana dengan Tuan Lilao!! Daniel! Apa yang kau lakukan dengan Ibumu sendiri?!!"
"Baiklah, Saya akan tahan Ibu sementara sampai semua bukti terkumpul"
"Mari ikuti saya" Ucap Pimpinan Polisi kepada Daniel dan Ibu Daniel maupun Ayah Naya di tahan di penjara untuk sementara waktu.
"Kami aka menyelediki kasus ini lebih dalam dan saya minta bantuan lebih untuk Tuan Daniel maupun Tuan Cayo" Ucap Pimpinan Polisi tersebut.
...
Ina berada di luar Apartemen tepatnya duduk di bangku Apartemen. Naya sedang menemani Ibunya dan Ayah Daniel sudah tenang dari syok.
Ina memulai panggilan telepon dengan Ayahnya.
"Bagaimana Nak? Apa semua baik - baik saja?" Tanya Ayha Ina.
"Semua sudah terkendali hanya menunggu hasil keputusan" Ucap Ina.
"Syukurlah, Semua sudah baik - baik saja"
"Apa di rumah baik - baik saja?" Tanya Ina.
"Semua baik - baik saja, kau jangan khawatir"
"Aku merindukan Ayah"
"Ayah juga Nak, Kapan kau akan pulang?"
"Aku juga tidak tau, mungkin 3 atau 4 hari lagi"
"Baiklah, jika urusan sudah selesai, jangan lupa tetap kabarin Ayah ya?"
"Baiklah"
"Baiklah Nak, selamat malam, tidurlah dengan nyenyak"
Lalu Ina pun menutup teleponnya.
"Hei, kau belum tidur?" Tanya Rino yang berjalan menuju Ina.
"Belum, aku tidak bisa tidur" Ucap Ina.
"Aku juga, kau baru saja menelpon Ayahmu?" Tanya Rino.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments