Eps. 9

"Ba-baik Tuan" Manager tersebut langsung menutup teleponnya.

"Roni, cepat hubungi badan pengawasan!"

"Baiklah, Tuan"

Daniel melihat wanita yang tempatnya tidak jauh dengannya. Ia melihat wanita itu tidur dengan nyaman seperti tidak ada beban apapun di pundaknya.

"Aku tidak akan melepaskanmu" Ucap Daniel dengan tegas.

...

"Apa kalian sudah mengerjakan tugas kalian?"

"Sudah Nyonya"

"Baiklah aku hanya tinggal menunggu permainan selanjutnya" Ucap Wanita puruh baya itu dengan tersenyum.

"Impianku akan segera dimulai" Lalu wanita itupun menuju ke kamar suaminya.

"Suamiku, aku sudah mendengar perusahaan kita menurun menjadi peringkat 3, Apa pendapatmu tentang ini?"

"Aku harap Daniel akan menyelesaikan tugas menjadi pemimpin yang benar demi kemajuan perusahaan"

"Lalu apa pendapatmu tentang perjodohan?"

"Daniel harus menikah dengan gadis itu secepatnya, waktunya hanya sedikit mari kita persiapkan pertunangannya"

"Bagaimana jika Daniel berontak untuk menolaknya? Dia bisa saja melarikan diri"

"Ambil ahli pengawasan ketat untuknya"

"Baiklah, Suamiku" Jawab Nyonya yang tidak lain Nyonya Kunta tersebut. Dia tersenyum kemenangan.

"Aku juga membawakan obat rutin untukmu" Ucapnya sambil menyiapkan obat untuk Suaminya itu.

"Minumlah, Suamiku" Lalu ia memberika gelas yang kaca yang sedikit berlapis emas. Pria paruh baya itupun meminumnya sampai habis.

"Jaga selalu kesehatanmu, aku akan membantumu untuk mengurusnya" Ucapnya sambil tersenyum dan Suaminya itu hanya mengangguk patuh.

"Terimakasih, aku sangat beruntung bisa mengandalkanmu"

"Sudah menjadi tanggung jawab untuk menjagamu selalu"

...

Naya mencoba bergerak dengan tangannya yang sedang dalam ikatan tali.

"Rantai ini sangat menjengkelkan"

"Lihatlah anak bos itu, dia sangat sengsara, hahaha" Salah satu anak buah Ayah menertawai Naya.

"Kau benar, sudah di berikan fasilitas untuk menikah dengan orang kaya malah menolak, hahaha"

"Dasar wanita bodoh! Hahaha" Tawanya semakin keras.

"Diam kalian atau mulut kalian akan aku sobek!"

"Lihatlah tangan dia saja sedang dalam ikatan tali, lalu bagaimana dia bisa menyobek mulut kita? hahaha"

"Dasar laki - laki B4j*ng4n!"

"Anak bos memang sangat bodoh, hahaha"

"Sama seperti Ayahnya! Hahaha" Lalu anak buah itu pun meninggalkan Naya.

"Aku harus mencari cara untuk keluar dari penjara ini" Naya mencoba untuk mencari ide dan melihat barang yang bisa ia gunakan di sekitarnya.

"Aku punya ide"

"Penjaga! Penjaga!" Naya berteriak keras mungkin agar penjaga mendengar teriakannya.

Lalau para penjaga itu pun menghampiri keberadaan Naya.

"Penjaga aku lapar! Bukankah ini waktunya makan malam?! Matahari sudah tidur! Apa kalian akan membuat aku mati disini?!"

"Maafkan kelalaian kami Nona, Kami akan membawakan makanan untuk Nona" Ucap salah satu pelayan itu dan akhirnya mengambilkan sepiring nasi dan lauk untuk Naya.

"Silahkan Nona" Penjaga itu memberi hidangan itu di celah penjara.

"Lain kali jangan lalai dalam tugas, kalian akan mati jika melihat aku mati di penjara ini" Ucap Naya dengan tegas lalu penjaga itu pun hanya mengangguk paham.

"Baik Nona" Lalu sekelompok penjaga itu pun pergi.

Naya segera memakan makanan tersebut sampai habis agar energinya terisi dan setelah itu melanjutkan rencana untuk lepas dalam penjara.

Naya memecahkan piring tersebut dan ia mencoba untuk merobek ikatan tali yang ada di tangannya.

Ia juga waspada agar tidak ketahuan oleh para penjaga. Dan Ayahnya pasti tidak akan menjenguknya karena ia akan sibuk dengan hari pertunangan besok lagi pula ini juga sudah malam.

Naya masih mencoba merobek ikatan tali tersebut sampai dirinya yang sudah berkeringat.

"OH AYOLAH" Omel Naya yang tidak sabaran untuk bebas.

Akhirnya ikatan tali itu terlepas dan ia melihat sekitarnya.

"Aku harus cepat lepas dari sini" Ia mengambil jepit rambutnya dan mulai mencoba untuk menjadikan jepit rambut tersebut menjadi kunci.

"Aku mohon untuk bisa berhasil" Lalu Naya pun mencoba membuka gembok penjara menggunakan jepitnya.

"Ini sangat susah"

Lalu gembok itu pun terbuka.

"OH terimakasih Tuhan"

Lalu Naya pun keluar dengan diam - diam Agar tidak ada yang bisa mendengar langkahnya.

"Aku harus berhati - hati dan cepat" Lalu Naya mencoba keluar dan akhirnya ia berada di tengah - tengah ruangan dari bangunan.

"Aku pasti bisa bebas!" Ucapnya sambil menyemangati dirinya sendiri.

Lalu Naya mempercepat langkahnya dan tiba lah dia di halaman belakang bangunan.

Ia mencoba untuk naik ke pagar tembok bangunan.

"Akhirnya selesai!" Ucapnya dengan girang.

"Sekarang aku harus cepat - cepat kabur dari sini sebelum ada yang melihatku"

"Ayo Naya semangat untuk bebas!" Lalu Naya pun berlari ke arah hutan.

"Aku hanya harus mengikuti arah mata angin" Lalu Naya pun masuk ke dalam hutan.

Naya berlari sesuai dengan arah mata angin dan merasa sudah jauh dari bangunan ia pun melihat sebuah rumah yang kecil yang sudah kusam.

Naya memberanikan diri untuk mendekati rumah tersebut.

"Siapa yang tinggal disini?" Guman Naya.

"Halo, permisi?" Naya mencoba untuk mencari siapa pemilik rumah tersebut. Tiba - tiba pintu itu pun terbuka dan muncul seorang Nenek yang terlihat sudah tua.

"Permisi Nek?"

"Siapa kamu?" Ucap Nenek yang sedikit terkejut.

"Siapa Nek?" Tiba-tiba ada suara dari dalam rumah tersebut, suara laki - laki.

"Eum... Saya Naya, saya kabur dari sebuah bangunan karena seseorang telah menculik saya dan saya tidak sengaja melihat rumah Nenek akhirnya saya memberanikan untuk menemui pemilik rumah ini"

"Cucu persilahkan anak perempuan ini duduk" Ucap Nenek Tersebut.

"Baiklah Nek, silahkan masuk" Laki - laki yang terlihat seumuran dengan Naya itu pun mempersilahkan untuk masuk.

"Jadi nak, kau kesini karena ketakutan?"

"Saya takut jika bertemu penculik yang sudah menculik saya"

"Nenek mengerti, kamu butuh tempat berteduh untuk saat ini, tapi kenapa kamu bisa di culik?"

"Sebenarnya yang telah menculik saya adalah Ayah saya sendiri, Ayah memaksa saya untuk menikah dengan pria yang tidak saya cintai dan Ayah menikahkan saya hanya demi uang"

"Hidupmu pasti penuh dengan tekanan, yang kau butuhkan sekarang hanya beristirahat dan menemukan kehangatan rumah" Lalu Naya pun mengangguk setuju.

"Kau boleh tinggal disini untuk sementara waktu"

"Terimakasih Nek" Ucap Naya sambil tersenyum girang.

"Tapi nak, bagaimana jika yang menculikmu menemukanmu disini?"

"Tenang saja Nek, saya merencanakan untuk kabur ke hutan karena penculik pasti akan mencari saya ke jalanan dan tidak akan berfikir jika saya kabur ke hutan"

"Baiklah nak, buatlah senyaman mungkin dirimu disini"

"Terimakasih Nek"

"Cucu siapkan tempat tidur untuknya" Ucap Nenek itu kepada Cucunya.

"Sudah kusiapkan Nek" Jawab Cucu tersebut.

"Oh ya, ini adalah Cucu Nenek namanya Denan"

"Halo Denan, aku Naya" Sapa Naya dengan Ramah.

"Halo Naya" Jawab Denan.

"Kalian terlihat seumuran, umurmu berapa?" Nenak pun bertanya kepada Naya.

"Aku umur 21 tahun" Naya pun menjawab.

"Aku juga umur 21 tahun"

"Kalian memang seumuran" Ucap Nenek itu dan semua pun tersenyum.

"Ayo cepat tidur agar besok tidak mengantuk" Seru Nenek tersebut.

...

"Hei! Bangunlah!" Seseorang berteriak di telinga Ina.

"APA KAU BISA DIAM?!" Teriak Ina tidak terima.

"Ini sudah pulang! Waktunya untuk keluar dari pesawat, Apa kau ingin kembali ke negara A?" Daniel pun tidak terima, dia berniat baik untuk membangunkan Ina.

"Aku sudah tau! Jadi jangan menggangguku!" Jawab Ina sambil mengambil nyawanya untuk mengangkat barang - banrangnya.

"Dasar tukang tidur"

"Aku bisa mendengarnya" Ucap Naya yang mendengar Daniel mengatainya.

"Dan aku tidak peduli" Jawab Daniel dengan kesal lalu memerintahkan asistennya untuk membantu mengangkat barang - barangnya.

"Biar saya cari petugas pesawat, tuan"

"Tidak apa - apa, aku hanya mengangkat tas ini saja, kau sisanya" Ucap Daniel sambil menunjuk tas yang berukuran sedang dan menunjuk 2 koper berukuran besar untuk diangkat asistennya.

"Baiklah, Tuan"

"Cepat kerjakan"

"Dasar tuan menjengkelkan" Guman Asistennya itu.

"Aku mendengarnya Roni" Lalu Asistennya yang bernama Roni itu pun pasrah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!