Sebulan sudah Vani menjadi istri William dan hampir setiap hari dia mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan, Kadang William menyuruh nya ini, itu, ambilkan ini, ambilkan itu, duhh ngeselin banget sih.
Pagi itu...
"Hay kamu," panggil Willi.
"Ya tuan,"jawab Vani.
"Aku bilang ambilkan sepatu olah ragaku warna putih bukan crem cari lagi atau gak ganti warna yg biru aja, " Duhhhh aroganya.
Vani memfoto semua sepatu yg warna biru dan mengirimkanya ke William, dia sudah 4x naik turun tangga, capek bro.
William hanya membaca pesan itu dan ga menjawab.
Vani menghela nafas kasar, dia membalikan tubuhnya, dia sangat terkejut karena William sudah ada didepanya.
William berjalan terus kearah Vani, Vani yang merasa takut berjalan mundur, tubuh nya menabrak tembok, William menatap Vani tajam, tentu saja Vani gemeteran.
Vani hanya diam dan menunduk, lalu William meraih payudara Vani dan meremasnya.Vani tidak berani menolak, jujur Vani merasakan sakit bukan hanya sakit dipayudaranya, tapi juga nyeri di hatinya.
Vani menyentuh lembut tangan William, mematap mata indah seolah mengisaratkan sakit, Wiliam melonggarkan remasanya.
Vani melihat wajah william.
William mendekatkan wajahnya dan mendaratkan bibirnya ke bibir Vani, memberikan kecupan kecupan kecil dibibir istrinya, Vani hanya dia tak membalas, kenapa bibirnya terasa lain batin William ini sangat manis, William suka dengan bibir Vani.
Remasan yang semula kasar menjadi pijatan lembut, Vani pasrah dia membiarkan William melakukan hal sesuka hatinya, toh itu adalah hak Willi karena dia adalah istrinya.
Willi melepaskan ciumanya dan berkata.
"Balas ciumaku atau aku akan mengigitmu, "ucap Willi mengancam.
Vani ga ada pilihan lain,ini adalah ciuman pertamaku tuan aku tak mengerti bagaimana cara membalasnya.
Willi menyatukan lagi bibir mereka, Vani sedikit membuka mulutnya memberikan sedikit ruang pada pria arogan ini untuk memuaskan keinginanya, Vani mulai berani membalas ciuman Willi.
Willi membuka kaos Vani dan menciumi dada Vani, setelah dia puas dia langsung pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun, Vani meneteskan air matanya.
"Sampai kapan dia menyiksaku ibu, tolong aku," ucap Vani disela sela tangisnya.
"Dia tidak menginginkan aku ibu, dia hanya ingin melecehkan dan menyakiti ku," Vani duduk diruangan itu sambil melipat kedua kakinya dan menyembunyikan wajahnya disana.
"Aku ga boleh jatuh cinta padanya, Tuhan tolong jaga hati ku jangan sampai aku luluh oleh pesonanya." Ucap Vani lagi dalam isaknya.
Vani kedapur belakang dia ingin membuat brownis kesukaanya, dia suka sekali kue itu, dia akan memakanya kue itu untuk meredakan sesak yang ia rasankan barusan.
Para maid disana juga tidak terlalu berani dekat dengan Vani kalo William ada dirumah.
Vani tidak pernah banyak bicara dia sangat tau posisinya, Vani mulai menghias kuenya dengan hiasan seadanya.
Membuat kue atau memasak adalah hobinya seakan rasa sakit yang ia rasakan hilang ketika ia mulai memegang pealatan dapur.
**
William pulang dari jogging paginya, dia mencium aroma masakan yang tidak biasa ia makan, dia pun bertanya pada salah satu maid yg sedang merapikan taman.
"Bau apa ini?" tanya Willi sambil menghentikan langkahnya.
"Maaf tuan, nona sedang membuat kue dibelakang," jawab maid itu.
"Bilang padanya aku mau, bawakan untuku ke balkon," perintah William pada maidnya.
"Baik tuan," maid itu menyampaikan pesan majikanya kepada Vani.
"Non maaf," Vani membalikan badannya ketika mendengar sapaan maid nya.
"Kenapa apa tuan sudah datang?" dia malah balik bertanya.
"Sudah non tuan mau kue nya," jawab maid lagi.
"Mau kuenya, dari mana dia tau aku bikin kue?" tanya vani
"Dari aromanya non".
"Oh Ya udah," Vani membawa cake itu ke kamar Willi, sebelumnya dia ingin sekali memotong nya, tapi takut nanti Willi merasa dia memberikan sisa untuknya.
"Aku yang pengen kenapa dia juga mau sih," gumam Vani, cake yg dia buat memang ga besar hanya berdiameter 18cm. Vani melangkahkan kakinya menaiki anak tangga menuju kamar pria super aroganya, dia pun mengetuk pintu kamar Willi.
"Masuk," suruh William.
Vani masuk ke kamar suaminya.
"Kenapa kau bawa semua kesini, kamu pikir aku mau makan semua," kata Willi ketus, kali ini Vani memutuskan untuk tak memperdulikan perlakuan Willi padanya.
"Tuan mau seberapa?" tanya Vani.
"Sepotong aja, " Jawab Willi masih dengan suara juteknya.
Vani memotong kui itu dan menaruhnya di piring, Vani menyiapkan garpu dan bersiap undur diri.
"Tunggu kalo ini ga enak kamu bawa lagi," Vani menunggunya, Willi memasukan pot kue itu kemulutnya ,heemmm , lembut batinya.
Kue ini pas dilidah nya.
"Bawa kue ini kebalkon," perintahnya lagi, Vani membawa kue sisa Willi ke balkon dan meletakan teh panas juga disana, biasanya Willi akan menambahkan gula sesuai seleranya.
Vani masuk ke kamar lagi mengambil sisa potongan kue tadi.
"Tunggu mau kemana kamu."
"Balikin kuenya tuan."
"siapa suruh kamu balikin aku mau lagi."
heemmm. terserah lah.
Vani mengikuti Willi dari belakang, dia meletakan kui tadi dimeja balkon, mau ya mau aja sih kenapa mesti judes judes, dasar.
Vani berdiri agak jauh dari Willi,Willi duduk menikmati kue nya.
"Potongkan aku mau lagi," pintanya.
Vani tidak menjawab, dia hanya melaksanakan perintah suaminya.
4 kali Vani memotong kue itu, jujur Vani ingin ketawa, dasar tukang makan batin Vani.
"Simpan itu nanti aku mau lagi," ucap William.
"Baik tuan,"jawab Vani.
William pergi masuk kekamarnya, menyalakan laptopnya dan memeriksa pekerjaanya.
Vani berjalan melewati Wiliam.
"Hay , besok aku mau kue kayak gitu lagi," ucap William lagi sambil menunjuk Vani memakai bolpoinya.
"Baik tuan, "jawab Vani lalu melangkah keluar meninggalkan kamar Willi.
Vani menggerutu," gagal aku mau makan kue brownis dasar dasar.".
**bersambung***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
Mia
banyakin stok sabar Vani, sama diknyangi tuhh perutnya big boss, klo Vani pergi nti big boss akan kehilangan... sabar dulu van
2023-12-09
0
Devi Handayani
sabar ya vani... biasanya orang kayak gini ntar kejeblos ama perasaan nya sendiri... banyakin stok sabar ya vani😌😌😌😌
2023-05-21
0
meilanyokey
sabar Vani dari perut akan merambat ke hati.... nanti jg bucin
2022-12-05
0