Eric terkejut ketika masuk ke ruangan bosnya,
Eric juga tersenyum menggoda, asistenya ini memang selalu tau apa yg dimau bosnya.
Bos aneh satu ini ga semua orang tau apa maunya, tapi Eric mudah sekali menebaknya itu mungkin karena Eric sudah lama bersama bosnya.
"Ehemmm sore bos. " Sapa Eric.
"Hem sore. "Jawab William.
"Udah makan bos. " Tanya Eric lagi
"Udah."
"Istri masak apa bos kok sampai ganti baju segala. " Canda Eric.
"Kepo kamu sana cari istri."
"Emang enak ya bos punya istri?." Goda Eric lagi.
"Enak lah." Jawabnya singkat sambil tersenyum renyah.
"Kayaknya udah gol ni sumringah banget hawanya."
"Sial lo." Willi melepar polpen yang dipegangnya ke arah Eric.
"Gimana rasanya bos." Dasar asisten koplak, begituan ditanyain huuff.
"Rasanya muantep masih segel."
"Wah jadi barusan buka segel ya bos." Eric tertawa pelan sambil menutup mulutnya dengan jari jarinya.
"Diem ga lo ntar dia denger."
"Oke oke." Eric tertawa lagi dan menutup mulut nya.
"Bos udahlah jangan jual mahal, gue tau kok kalo bos ga main main sama bini bos, apa sih yang bos takutin, dia wanita baik bos, pindahin kekamar bos aja lah." Saran Eric.
"Heemm ga usah ngatur dia bini gue." Eric menangkap sesuatu yang berat di mata bos sekaligus sahabatnya ini, tapi Eric tak berani bertanya lebih.
"Kan cuma kasih saran bos."
"Oia ini bawa semua kerjaan saya, jangan ganggu saya lagi, kamu boleh pulang , tapi ingat besok sudah harus ada dimeja saya." William memberikan beberapa map pada Eric.
"Gimana mau cari istri setiap pulang dikasih kerjaan." Eric mengeluh.
"Mau potong gaji kamu." Dih kambuh.
"Iye bos iye bos ma bebas."
Eric keluar meninggalkan ruangan bosnya.
**
Willi masuk ketempat Vani tidur, dia melihat wajah teduh Vani ketika terlelap, dia tersenyum bahagia.
"Kamu sangat cantik Van." Tapi aku masih ragu, apakah aku mencintaimu atau hanya terobsesi padamu, aku ga tau Van. Willi bermain main sendiri demgan pikiranya.
Vani terbangun dari tidurnya dia melihat Willi yang duduk disandaran ranjang, dia sedang memainkan ponselnya.
"Heeemmm maaf Vani bobonya lama."
"Ga papa." Willi tau Vani pasti capek, Willi meletakan ponselnya dinakas, Willi mencium lembut bibir Vani. dia melanjutkan aksinya lagi.
Rasanya Vani ingin memita sudah tapi Willi tak bisa dicegah, dia bener bener tak memberinya ampun, bahkan sekujur tubuhnya penuh tanda merah.
Willi tersenyum puas.
Willi memeluknya mesra, menciumi kening dan juga pipinya. "Tidurlah lagi." bisiknya.
"Apakah habis ini kamu akan melakukanya lagi tuan."
"Tergantung mood."
"Hah,saya sudah lemas tuan," Vani manyunkan bibirnya, Willi tersenyum licik.
"Heemm tidurlah nanti aku bangunin."
"Tapi janji stop dulu ya." Pinta Vani memohon.
"Kenapa kamu nglawan saya." Kumat sifat bossy nya.
"Ga tuan."
"Siapa suruh kamu dateng."
"Pak Eric. " Jawab Vani lugu, padahal bukan itu maksud Willi, tapi pria arogan ini malah senang. Aku mesti kasih kamu bonus Eric batin willi.
Willi melirik Vani, Vani menatapnya mesra, Willi melihat binar cinta dimata istri cantiknya,
dia mengecup kedua mata indah itu, tak henti hentinya dia memuji kecantikan istrinya,
Kamu sungguh indah istriku batin nya.
Vani memejamkan matanya lagi, dia tidur dipelukan Willi dadanya sangat nyaman batin Vani, dia juga sangat menyukai bau tubuh pria aroganya.
Willi teringat Eric, dia mengambil ponsel dinakasnya, dia mengirim sejumlah uang untuk asisten konyolnya, Eric yang menerimanya langsung konfirmasi.
Eric
"Bro uang apa ini."
Willi
"Bonus buat lo. "
Eric
"Tumben banyak banget."
Eilli
"Dikasih rejeki bawel."
Eric
"Iye, semangat yang habis dapet vitamin."
Willi
"Sialan lo."
Eric
"😂😂😂😂😂"
Willi
"Kirimkan beberapa baju buat bini gue Sekalian makan sekarang, Lo ga usah dateng suruh orang aja."
Eric
"Siap bosku, mau yg sexy apa yg digiman ni."
Willi
"Ga yang bisa nutupi lehernya."
Eric
"Wow, keganasanmu sudah kebali bro."
Willi
"Brisik lo."
Eric
😂😂😂😂
Willi tak membalas lagi chat dari Eric, Asisten pribadinya ini memang bisa di andalkan, Willi menciumi Vani lagi.
"Kamu harum Van, aku suka, terimakasih kamu telah membuatku sangat baik hari ini.
Maaf kalo aku tidak mencintaimu, jujur aku masih mengharapkan dia kembali, aku ingin tau kenapa dia meninggalkan aku," Ucap Willi dalam lamunanya, tanpa sadar Vani mendengarnya, seperti dihantam benda tajam rasanya.
Tapi ya sudah lah biarkan saja toh ini adalah konsekuensi yang harus aku tanggung, aku aku selalu tau siapa aku.
"Aku tidak akan berharap lebih Wil, aku bisa melayanimu saja sudah kebangganan tersendiri buatku, izinkan aku mencintaimu dengan caraku." Ucap Vani dalam
***Bersambung***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
Rita Lovita
terll rendah donk derajat perempuan klu bgn thor
2024-04-04
1
Murni Ulina Boru Aritonang
jgn biji lah Thor bahasanya... kayna terlalu jelek kali kata-katanya..maunya ya Thor kata²ny do ganti jd istri
2023-05-23
0
Murni Ulina Boru Aritonang
bisa gak Thor di ganti dgn kata tidur
2023-05-23
0