Awal Masalah

Vani masih diruang TV, ia menunggu kedatangan ayahnya, tapi kenapa ayahnya ga pulang pulang, tentu ia sangat cemas.

"Ayahnya tidak biasa pulang telat, kalau pun telat biasanya ayahnya akan mengabariku," gerutunya, ia masih mondar mandir diruang tamunya. Ahirnya Vani pun lelah menunggu

hingga tertidur, hampir jam dua dini hari ayahnya baru pulang.

Ayah Vani terlihat kusut, ia melihat sang putri terlelap disofa, ia pun membangunkanya.

"Van, pidah kamar nak," ayah Vani menggoyang goyangkan lengan Vani.

"Ayah udah pulang, Jam berapa ini yah?" tanya Vani.

"Udah jam 2 adikmu mana?" tanya ayah Vani.

"Doni dikamarnya yah".

"Ya udah kamu masuk kamar sana," suruh ayahnya, Vani masih menguap dan mengucek ucek matanya, ia pun beranjak dari sofa.

"Ya, yah selamat malam".

"Malam."

.........

Pagi hari dirumah Vani terdengar ribut ribut, tentu saja Vani terkejut, ia pun langsung bangun dan mencuci mukanya serta mengikat rambut panjangnya asal asalan.

Vani benar benar terkejut melihat apa yang sedang terjadi didepan matanya, beberapa orang berpakaian hitam sedang menghajar ayahnya.

" Hay, apa yang kalian lakukan pada ayah ku?" tanya Vani, sambil berlari menuruni anak tangga.

"Vaniii, pergiiii" teriak ayahnya

"Tidak yah kalian siapa?" tanya Vani berani pada salah satu preman yang menjabak rambutnya, Vani menginjak kaki preman itu, Menyikutnya dan membanting nya.

"Jangan sentuh dia," kata seseorang masuk kerumah.

Ketiga preman itu mundur teratur. Mata Vani terbelalak melihat siapa yang masuk, itu adalah big bos yg dia temui beberapa hari yang lalu di proyek ayahnya.

"Boleh saya tanya sesuatu tuan?" tatapan Vani sungguh berani, membuat berdebar hati yang ditantangnya, big bos itu hanya tersenyum penuh tantangan juga.

"Tentu silahkan nona," pria itu duduk dan menyilangkan kakinya.

Cih, arogan sekali, batin Vani.

"Apa yang kalian lakukan pada ayahku?" tanya Vani berani.

"Kau baca saja," ucapnya lantang.

Vani membaca map yang dilempar big bos itu kemukanya, ia pun membuka lembar demi lembar kertas yang dilemparkan kepadanya barusan, Vani sangat terkejut.

"Tidak, ini tidak mungkin, ayah saya tidak mungkin korup".

"Yah, ini ga bener kan," tanya Vani pada ayahnya.

Lalu big bos itu mengambil satu amplop lagi, Vani membukanya, Ia sangat shock. Disana terdapat foto ayah Vani sedang menerima amplop, ada juga ayah Vani membuka isi amplop sambil tersenyum.

"Tidak nak itu ayah dijebak, ayah memang menerima itu, tapi mereka bilang itu adalah hadiah karena mereka menilai kinerja ayah," ayah Vani mencoba menjelaskan.

"Maaf tuan, saya percaya ayahku," jawab Vani lagi.

"Silahkan saja nona itu hak anda, tapi yang perlu anda tau semua bukti mengarah pada keterlibatan ayah anda," si pria arogan itu berdiri mendekati Vani.

"Baik apa yang anda mau," tanya Vani berani tapi ia memundurkan langkahnya, walaupun ia berani tetap saja ia gugup.

"Kau yakin akan menyetujui usulku?", pertanyaan yang menyakitkan batin Vani.

"Tentu jika itu juga menguntungkan untuk kami, " jawab Vani.

"Oke," big bos itu mendekati Vani.

Vani memeluk ayahnya.

"Tenang yah semua akan baik baik saja, Vani akan berusaha," Vani berusaha menenangkan ayahnya.

"Jangan drama didepanku," kata big bos itu dengan tatapan mengintimidasi.

"Baik saya akan dengarkan permintaan anda," jawab Vani tegas.

"Emmmm, bagus, kamu berani, aku mau kamu bekerja padaku, ikut denganku dan menjadi pelayanku mungkin," jawab pria arogan yang super menyebalkan itu.

"Aku curiga apakah kau menjebak kami," Vani mencoba membela diri.

"Apa kau pikir aku serendah itu nona, kau tau maksud kedatanganku kemari karena aku sudah mencium kebusukan ayahmu dan komplotanya, kamu tau nona kejadian ini sudah cukup lama tapi mereka tak sadar malah semakin jadi," pria itu memukul kepala Vani dengan map yang ia pegang, Ingin rasanya Vani tendang pria arogan ini.

"Aku makin curiga padamu," Vani semakin berani menyuarakan pikiranya.

"Terserah kau bisa mencari bukti dan jika aku terbukti seperti tiduhanmu aku akan memberikan uang dengan jumlah nominal yg tertera di dokumen itu, tapi jika kau kalah maka kau harus ikuti permainan ku, bagaimana?". Big bos itu mulai memberi penawaran yang bikin kuping Vani panas.

"Okey deal," Vani tak ada pilihan lain.

"Kau sungguh berani nona, aku kasih kau waktu tiga hari Jika tiga hari kau tidak berhasil maka hari itu juga kau, harus mengikuti perintahku tanpa ada penolakan sedikitpun paham," big bos itu dan beberapa ajudanya pun pergi meninggalkan kediaman Stevani.

"Yah apa yg sebenernya terjadi?", tanya Vani pada ayahnya.

"Ayah memang betul menerima uang itu nak, tapi ayah benar benar tidak tau kalo uang itu hasil penggelapan, kau tau bagaimana ayah bekerja, ayah tidak mengerti urusan bayar membayar bahan bagunan, itu semua diurus bedahara kantor, ayah hanya menerima upah pegawai lalu ayah bagikan semestinya, selebihnya hanya gaji biasa yang ayah terima, ayah paham agama Van,mana mungkin melakukan itu,"jawab ayah Vani dengan begitu lancarnya.

"iya yah Vani paham Vani percaya sama ayah".

"Lalu bagaimana jika dalam tiga hari kamu ga dapat bukti". Ayah mulai khawatir.

" Tidak ada pilihan lain yah, Vani harus menuruti kemauan si tuan brengsek itu," Vani mengedus kesal.

"Dia sangat kejam Van, ayah ga bisa memberikanmu padanya," ayah Vani sangat khawatir pada putrinya sekarang.

"Vani bisa jaga diri yah, ayah pikirkan Doni saja," Vani mencoba menenangkan ayahnya.

"Maafkan ayah nak, ayah melibatkanmu dalam urusan ayah."

"Ga papa yah anggap aja ini balas budi vani pada ayah".

***

Tiga hari berlalu tapi sayang Vani tak bisa membuktikan bahwa pria arogan itu yang menjebak ayahnya, pria arogan itu kembali kerumah Vani, Dia telihat sangat arogan memang, dia juga membawa serta beberapa ajudan nya.

"Bagaimana nona kamu sudah mendapatkan bukti kalo aku yang menjebak ayahmu," pria arogan yang menyebalkan itu langsung to the poin.

Vani diam, Matanya berkaca kaca.

"Aku bukan tipe orang yg tidak menepati janji tuan," duara Vani terdengar bergetar karena menahan tangisnya.

"Bagus, kamu sudah siap menjadi pelayanku," ucap big bos itu mencoba menjatuhkan harga diri Vani.

"Berapa lama aku menjadi pelayanmu tuan?". Vani masih berani melawan.

"Hutang ayahmu 6 milyar nona, kamu hitung sendiri kira kira berapa lama kau akan kerja padaku". Jawab tuan Arogan itu.

Vani diam dan mengigit bibirnya, Vani tidak bisa bergikir lagi.

"Baik saya siap, " Vani sudah merasa terpojok.

"Bagus, beresi barangmu, aku tunggu 10 menit, awas lama," ayah Vani menatap punggung putrinya yang berlari menaiki tangga dan masuk kedalam kamarnya, diluar Si pria arogan itu memaksa Ayah Vani untuk menandatangi berkas persetujuan bahwa ia setuju jika pria arogan ini menikahi putrinya. setelah mendapat yang ia mau pria arogan ini pun keluar rumah dan menunggu Vani dimobilnya.

Ayah Vani memeluk erat putrinya, bahkan Doni pun menangis, dia menyesal karena tak bisa melindungi kakaknya.

"Kakak maafkan adek," ucap Doni dalam isaknya.

"Kakak akan baik baik saja sayang jaga ayah ya, telpon kakak jika ada apa apa," Vani memberi pesan pada adeknya.

Vani mengusap air matanya dan masuk kedalam mobil William, ya pria arogan yang menyebalkan itu bernama Willam Wijaya, didalam mobil Vani hanya melihat keluar dan ga bicara apa pun, Vani terlihat kesal.

" Ck, ni anak ga ada takut takutnya sama gue lihat aja ntar, gue bakal bikin lo tekuk lutut ama gue," batin William.

William menghubungi seseorang,Vani pura pura tak mendengarnya.

"Apa kalian sudah mengurusnya?" tanya William kepada asistenya

"Sudah tuan sampai dirumah sudah bisa akad, " salah satu asisten Willi menjawabnya.

"Akad, akad apa, bodoh amat lah," batin Vani sambil mengigit kukunya.

Mobil yang mereka tumpangi ahirnya

sampai di rumah minimalis yang terlihat sangat mewah mereka pun keluar, rumahnya tidak terlalu besar tapi fasilitas disana lengkap, kolam renang, taman, sungguh indah dan tertata rapi.

Vani dijemput oleh dua asisten rumah tangga disana, lalu mereka membawa Vani untuk berganti pakaian.

"Mari nona silahkan," ucap salah satu asisten rumah tangga itu.

Nona batin Vani bukankah nanti aku akan bekerja sama seperti mereka, ah tidak mereka asisten rumah tangga tapi aku budak batinya.

Ketokan pintu menyadarkan lamunan Vani.

dua asisten rumah tangga itu membawa Vani keruang tamu, bagai dihantam ribuan beda tajam, hati Vani terasa hancur, inikah yang dia bilang pelayan penjara bergedok pernikahan.

Vani menghela nafas dalam, Vani mencoba berdamai dengan keadaan.

" Pelayan kan okeeeey ,aku akan jadi pelayan nya mulai sekarang," Gumam Vani setengah emosi.

"Vani kau pelayan sekarang nurut jika ingin selamat," ucap Vani lagi menguatkan hatinya sendiri.

***Bersambung***

Terpopuler

Comments

Mia

Mia

wahh... kasian Vani.. sabar yaa Van,

2023-12-09

0

Devi Handayani

Devi Handayani

pelayan khusus juga melayani urusan ranjang tuan wiliam🤭🤭

2023-05-21

0

Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun

Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun

menikah dg tuan wiliam

2023-03-07

0

lihat semua
Episodes
1 Putri Proyek
2 Awal Masalah
3 Pernikahan ini Penjaraku
4 Eric Tidak Bohong
5 Ciuman Pertama Mereka
6 Apa Mau Mu
7 Selalu Begitu
8 Menghindar Tapi Malah Dekat
9 Semangat Habis Dapet Vitamin
10 Dia datang
11 Selesai
12 Keluargaku Hilang
13 Vani Dapet Bonus
14 Vani Merasa Lain
15 Kehamilan Vani
16 Pengen Semangka Kuning
17 Kehadiran Babyboy
18 Suka Duka Mengasuh Babyboy
19 Eric Bertemu Lauren
20 Vani Ketemu Mantan Pacar
21 Kamu
22 Willi Mulai Bucin
23 Aku Ingin Hatimu
24 Mana Aku Berani
25 Aku Ingin Melindungimu Rahasia Willi Terungkap
26 Berasa Punya Istri
27 Maaf Aku Harus Memilih
28 Kepergian Vani
29 Kangen Kamu
30 Fakta Baru
31 Siasat Licik
32 Begitu Rupanya
33 Perjodohan William
34 Meski Tau
35 Memainkan Peran
36 Kegelisahan Rosaline
37 Sedikit Tahu
38 Wijaya Grub
39 Vani Bertemu Seseorang
40 Lauren Ingin Dekat
41 Kemarahan Lauren
42 Memanfaatkan Keadaan
43 Berulah
44 Saudara Kandung
45 Perasaan Ibu
46 Makan Malam
47 Bunga Bunga Cinta Lauren dan Eric
48 Lauren Jujur
49 Biang Masalah
50 Bandara
51 The Power Of Mother
52 The Power Of Mother (2)
53 Belum Bisa Menerima
54 Tamu Untuk Vani
55 Susah Kalau Sudah Marah
56 Luluh
57 Kembali
58 Bertemu
59 Fakta Seru William
60 Akting William
61 Lauren Paham
62 Minta Ijin Nikah Lagi
63 William Modus
64 Dasar Tuan Arogan
65 Pernikahan Dadakan
66 Kemarahan William Takluk Pada Cinta Vani
67 Menempel Seperti Lintah.
68 Bahagia dan Insiden
69 Wiliam Sadar Eric Koma
70 Ujian Cinta Lauren
71 Aku Merindukanmu
72 Pulang Ke Rumah Emak
73 Jangan Bangun Kesiangan
74 1 Tahun Kemudian..
75 Lauren Pendarahan
76 Salah Orang
77 Kamu Bawa Pengaruh Buruk.
78 Kami Butuh Kamu
79 Pengasuh Yang Cantik
80 Bos Vs Pengasuh
81 Tunjukan Pesonamu Brother
82 Ada Apa Dengan Bang Willi
83 Kamu Kemana
84 Vani Shock
85 Terdiam Sepi
86 Pembawa Kabar Buruk
87 Kenyatan Tentang Willi
88 Perawat Cantik Untuk Willi
89 Stevani
90 Sus Nama Kamu Siapa
91 Gara Gara Ciuman
92 Ditolak Pas Sayang Sayange
93 The Power Of Love.
94 Dokter Kenan
95 Bunda Cantik Banget
96 Senyuman Yang Mencurigakan
97 Daddy Malu Bunda
98 Ngantor
99 Bali
100 Vani Menang
101 Kadal
102 Sudah Hobi
103 Rumah Sakit
104 Rumah Sakit (2)
105 Rumah Sakit (3)
106 Salahku Dimana
107 Maafkan Aku
108 Sepakat
109 Kemeja Marun
110 Indahnya Jatuh Cinta
111 Wejangan Buat Dita
112 Teledor
113 Hampir Saja
114 Jangan Dekati Aku
115 Sakitkan
116 Beri Aku Kesempatan
117 Butuh bantuan Vani
118 Benci Benci Cinta
119 Benci Benci Cinta(2)
120 Sama Saja
121 Senengnya
122 Rintangan Lain
123 Anniversary Vani dan Willi
124 Kenyataan Yang Harus Dihadapi
125 Hancur
126 Tak Ingin Mengingatnya Lagi
127 Aku Bisa Apa
128 Tidak Semua Paham
129 William Kenapa Lagi
130 Emak Gue
131 Emak Gue(2)
132 Terpaksa
133 Menikah
134 Solo-Jakarta
135 Sensitif
136 Dress Cantik Almira
137 Hadiah Dari Emak
138 Modus
139 Kamu Miliku
140 CCTV
141 Hukuman
142 Frustasi
143 Baby twins
144 Bikin Iri
145 Kalila Cemburu
146 Takut
147 Malam Bersejarah
148 Mengulang Kembali
149 Terima Nasib
150 Mencintaimu
151 Sampai Kapan
152 Jangan dekat dekat
153 Dia Dosenku Mantan Pacar Temanku
154 Perjanjian Konyol
155 Maafkan Aku
156 Ternyata Ayu
157 Mengikat Janji
158 Bersamamu Itu Indah
159 Pertemuan Tak Terduga
160 Rasanya Nano Nano
161 Indahnya Move On
162 Harus Extra Sabar
163 Melupakan Itu Memang Berat
164 Semakim Mencintaimu
165 Kamu Menggemaskan
166 Pengen Momongan
167 Nikmat Mana Yang kau Dustakan
168 Perasaan Istri vs Perasaan Mantan
169 Jaga Mata
170 Bius Cinta
171 Kejujuran
172 Asiknya Godain Kamu
173 Titik Terang
174 Komitmen
175 Kesungguhan Marten
176 Antara Senang dan Sedih
177 Ariana Ariene
178 Tidak Semudah Yang Dibayangkan
179 Sia Sia
180 Pasrah
181 Aku Tau Aku Salah
182 Mana Mungkin Aku Ingkar Janji
183 Kena Juga Ahirnya
184 Kesabaran Cinta
185 Kesabaran Cinta 2 (End)
186 Cinta Untuk Kalian
187 Pengumuman
188 KC2 NASEHAT IBU
189 KC2 # KETAHUAN
190 KC2 # PERGI
191 KC2 #BERJANJI MEMPERBAIKI DIRI
192 KC2 #PUTUS
193 KC2 # BERTEMU GADIS GILA
194 KC2 # MENCARI BALA BANTUAN
195 KC2 #MENEPATI JANJI
196 KC2 #TERTAMPAR KEADAAN
197 KC2 #MUSIBAH TAK TERDUGA
198 KC2 #BERTEMU LAGI
199 KC2 #BAGAIMANAPUN
200 KC2 #RAHASIA HATI
201 KC2# KEKONYOLAN DEVAN
202 KC2 # DIAM-DIAM TERBAYANG-BAYANG
203 KC2 #SESUATU
204 KC2 #DEBARAN JANTUNG
205 KC2 #TUDUHAN untuk SABRINA
206 KC2 # ENTAHLAH
207 KC2 # BAHAYA yang MENGINTIP SABRINA
208 KC2 #TERIMA KASIH
209 KC# SIKAP AROGAN DONI
210 KC2 # MASIH AROGAN
211 KC2 #PERMINTAAN IBU
212 KC2 #ALASAN IBU
213 KC2 #KESEPAKATAN
214 KC2 #AKHIRNYA
215 KC2 #CEMBURU
216 KC2 #BUKAN CEMBURU tapi RAGU
217 KC2 #BERUSAHA MENYEMBUNYIKAN ISI HATI
218 KC2 # TENTANG BRINA
219 KC2 # DIAM dan RASAKAN
220 KC2 #PEMBAWA KABAR BAHAGIA
221 KC2 #KEWAJIBAN MEMBAWA CINTA
222 KC2 #TERNYATA DIAWASI
223 KC2 #DONI TUMBANG
224 KC2 #PENGORBANAN SEORANG KAKAK
225 KC2 #LUKMAN TERTANGKAP
226 KC2 # DOKTER MENYERAH
227 KC2 # HAMPIR KEHILANGAN
228 KC2 #KELUGUAN VANI
229 KC2 #KEJUTAN UNTUK SABRINA DAN VANI
230 KC2 # MASALAH BARU
231 KC2 # BAHAGIAKU ITU KAMU
232 KC2 # KLARA SEMAKIN KRITIS
233 KC2 #SELAMAT JALAN KLARA
234 Fans Jan Meronta
235 KARYA BARU
236 KARYA BARU
237 Karya Baru
238 Promo Karya Sahabat
Episodes

Updated 238 Episodes

1
Putri Proyek
2
Awal Masalah
3
Pernikahan ini Penjaraku
4
Eric Tidak Bohong
5
Ciuman Pertama Mereka
6
Apa Mau Mu
7
Selalu Begitu
8
Menghindar Tapi Malah Dekat
9
Semangat Habis Dapet Vitamin
10
Dia datang
11
Selesai
12
Keluargaku Hilang
13
Vani Dapet Bonus
14
Vani Merasa Lain
15
Kehamilan Vani
16
Pengen Semangka Kuning
17
Kehadiran Babyboy
18
Suka Duka Mengasuh Babyboy
19
Eric Bertemu Lauren
20
Vani Ketemu Mantan Pacar
21
Kamu
22
Willi Mulai Bucin
23
Aku Ingin Hatimu
24
Mana Aku Berani
25
Aku Ingin Melindungimu Rahasia Willi Terungkap
26
Berasa Punya Istri
27
Maaf Aku Harus Memilih
28
Kepergian Vani
29
Kangen Kamu
30
Fakta Baru
31
Siasat Licik
32
Begitu Rupanya
33
Perjodohan William
34
Meski Tau
35
Memainkan Peran
36
Kegelisahan Rosaline
37
Sedikit Tahu
38
Wijaya Grub
39
Vani Bertemu Seseorang
40
Lauren Ingin Dekat
41
Kemarahan Lauren
42
Memanfaatkan Keadaan
43
Berulah
44
Saudara Kandung
45
Perasaan Ibu
46
Makan Malam
47
Bunga Bunga Cinta Lauren dan Eric
48
Lauren Jujur
49
Biang Masalah
50
Bandara
51
The Power Of Mother
52
The Power Of Mother (2)
53
Belum Bisa Menerima
54
Tamu Untuk Vani
55
Susah Kalau Sudah Marah
56
Luluh
57
Kembali
58
Bertemu
59
Fakta Seru William
60
Akting William
61
Lauren Paham
62
Minta Ijin Nikah Lagi
63
William Modus
64
Dasar Tuan Arogan
65
Pernikahan Dadakan
66
Kemarahan William Takluk Pada Cinta Vani
67
Menempel Seperti Lintah.
68
Bahagia dan Insiden
69
Wiliam Sadar Eric Koma
70
Ujian Cinta Lauren
71
Aku Merindukanmu
72
Pulang Ke Rumah Emak
73
Jangan Bangun Kesiangan
74
1 Tahun Kemudian..
75
Lauren Pendarahan
76
Salah Orang
77
Kamu Bawa Pengaruh Buruk.
78
Kami Butuh Kamu
79
Pengasuh Yang Cantik
80
Bos Vs Pengasuh
81
Tunjukan Pesonamu Brother
82
Ada Apa Dengan Bang Willi
83
Kamu Kemana
84
Vani Shock
85
Terdiam Sepi
86
Pembawa Kabar Buruk
87
Kenyatan Tentang Willi
88
Perawat Cantik Untuk Willi
89
Stevani
90
Sus Nama Kamu Siapa
91
Gara Gara Ciuman
92
Ditolak Pas Sayang Sayange
93
The Power Of Love.
94
Dokter Kenan
95
Bunda Cantik Banget
96
Senyuman Yang Mencurigakan
97
Daddy Malu Bunda
98
Ngantor
99
Bali
100
Vani Menang
101
Kadal
102
Sudah Hobi
103
Rumah Sakit
104
Rumah Sakit (2)
105
Rumah Sakit (3)
106
Salahku Dimana
107
Maafkan Aku
108
Sepakat
109
Kemeja Marun
110
Indahnya Jatuh Cinta
111
Wejangan Buat Dita
112
Teledor
113
Hampir Saja
114
Jangan Dekati Aku
115
Sakitkan
116
Beri Aku Kesempatan
117
Butuh bantuan Vani
118
Benci Benci Cinta
119
Benci Benci Cinta(2)
120
Sama Saja
121
Senengnya
122
Rintangan Lain
123
Anniversary Vani dan Willi
124
Kenyataan Yang Harus Dihadapi
125
Hancur
126
Tak Ingin Mengingatnya Lagi
127
Aku Bisa Apa
128
Tidak Semua Paham
129
William Kenapa Lagi
130
Emak Gue
131
Emak Gue(2)
132
Terpaksa
133
Menikah
134
Solo-Jakarta
135
Sensitif
136
Dress Cantik Almira
137
Hadiah Dari Emak
138
Modus
139
Kamu Miliku
140
CCTV
141
Hukuman
142
Frustasi
143
Baby twins
144
Bikin Iri
145
Kalila Cemburu
146
Takut
147
Malam Bersejarah
148
Mengulang Kembali
149
Terima Nasib
150
Mencintaimu
151
Sampai Kapan
152
Jangan dekat dekat
153
Dia Dosenku Mantan Pacar Temanku
154
Perjanjian Konyol
155
Maafkan Aku
156
Ternyata Ayu
157
Mengikat Janji
158
Bersamamu Itu Indah
159
Pertemuan Tak Terduga
160
Rasanya Nano Nano
161
Indahnya Move On
162
Harus Extra Sabar
163
Melupakan Itu Memang Berat
164
Semakim Mencintaimu
165
Kamu Menggemaskan
166
Pengen Momongan
167
Nikmat Mana Yang kau Dustakan
168
Perasaan Istri vs Perasaan Mantan
169
Jaga Mata
170
Bius Cinta
171
Kejujuran
172
Asiknya Godain Kamu
173
Titik Terang
174
Komitmen
175
Kesungguhan Marten
176
Antara Senang dan Sedih
177
Ariana Ariene
178
Tidak Semudah Yang Dibayangkan
179
Sia Sia
180
Pasrah
181
Aku Tau Aku Salah
182
Mana Mungkin Aku Ingkar Janji
183
Kena Juga Ahirnya
184
Kesabaran Cinta
185
Kesabaran Cinta 2 (End)
186
Cinta Untuk Kalian
187
Pengumuman
188
KC2 NASEHAT IBU
189
KC2 # KETAHUAN
190
KC2 # PERGI
191
KC2 #BERJANJI MEMPERBAIKI DIRI
192
KC2 #PUTUS
193
KC2 # BERTEMU GADIS GILA
194
KC2 # MENCARI BALA BANTUAN
195
KC2 #MENEPATI JANJI
196
KC2 #TERTAMPAR KEADAAN
197
KC2 #MUSIBAH TAK TERDUGA
198
KC2 #BERTEMU LAGI
199
KC2 #BAGAIMANAPUN
200
KC2 #RAHASIA HATI
201
KC2# KEKONYOLAN DEVAN
202
KC2 # DIAM-DIAM TERBAYANG-BAYANG
203
KC2 #SESUATU
204
KC2 #DEBARAN JANTUNG
205
KC2 #TUDUHAN untuk SABRINA
206
KC2 # ENTAHLAH
207
KC2 # BAHAYA yang MENGINTIP SABRINA
208
KC2 #TERIMA KASIH
209
KC# SIKAP AROGAN DONI
210
KC2 # MASIH AROGAN
211
KC2 #PERMINTAAN IBU
212
KC2 #ALASAN IBU
213
KC2 #KESEPAKATAN
214
KC2 #AKHIRNYA
215
KC2 #CEMBURU
216
KC2 #BUKAN CEMBURU tapi RAGU
217
KC2 #BERUSAHA MENYEMBUNYIKAN ISI HATI
218
KC2 # TENTANG BRINA
219
KC2 # DIAM dan RASAKAN
220
KC2 #PEMBAWA KABAR BAHAGIA
221
KC2 #KEWAJIBAN MEMBAWA CINTA
222
KC2 #TERNYATA DIAWASI
223
KC2 #DONI TUMBANG
224
KC2 #PENGORBANAN SEORANG KAKAK
225
KC2 #LUKMAN TERTANGKAP
226
KC2 # DOKTER MENYERAH
227
KC2 # HAMPIR KEHILANGAN
228
KC2 #KELUGUAN VANI
229
KC2 #KEJUTAN UNTUK SABRINA DAN VANI
230
KC2 # MASALAH BARU
231
KC2 # BAHAGIAKU ITU KAMU
232
KC2 # KLARA SEMAKIN KRITIS
233
KC2 #SELAMAT JALAN KLARA
234
Fans Jan Meronta
235
KARYA BARU
236
KARYA BARU
237
Karya Baru
238
Promo Karya Sahabat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!