Mengisi waktu luang

"Oh. Kakak ancem tuh Alex?"

"Iya Di. Kalau masih ngajak Vika setubuh. Bakal gue laporin dia kepolisi. Apalagi sampe ngelakuin hal yang gak-gak sama Vika."

"Oh.."

"Em.. Makasih ya kak Za. Aku sayang banget ma kakak." meluk aku.

"Iya Vika. Masama. Aku juga sayang kamu Vik. Sudah sepantasnya kakak begini Vik." aku membalas pelukkannya sambil mengelus kepala Vika.

"Ekhem. Apa kata lo tadi vik? Lo sayang gue? Gue juga sayang lo kok."

Vika langsung melepas pelukannya. Dia menatap Dio dengan tatapan marah.

"Etdah, lo budek ya Di? Gue bilang gue sayang kak Reza. Bukan lo."

"Iya tuh Vik, kayaknya Dio budek deh." tambahku.

"Iya tuh kak."

"Ah, gak usah malu gitu lah Vik. Bilang aja lo sayang gue."

"Tau ah, emang lo budek Di." memalingkan mukanya dari Dio.

"Nahoo, ngambek kan tuh adek gue Di. Lo sih."

"Hehehe... Iya kak za. Ngambek ni ye?"

"Gak tuh." cuek.

"Bohong."

"Tuh lo tau."

"Gak bohong Di, tapi gak jujur. Hahahha...." kataku.

"Iya kak. Tau nih bocah kenapa pula."

"Gue gak pa-pa Dio."

"Yakin nih?"

"Iya."

"Iya dah"

"Kayaknya lo harus periksa ke dokter deh Di. Soalnya lo budek."

"Gak lah Vik. Gue mah gak perlu ke dokter. Gue gak sakit tau. Tadi tuh gue bercanda Vik."

"Hem.. Iya dah Di."

"Vik, udah mau malem nih, gue pulang dulu ya?"

"Iya Di."

"Kak, gue pulang dulu." pamitnya kepadaku.

"Iya Di. Hati-hati."

"Siap kak."

Dio pun pulang ke rumahnya.

"Vik, belajar sana. Biar jadi anak yang pintar." suruhku.

"Aku kan emang udah pintar kakak." cemberut.

"Iya, aku tau. Tapi kamu kan juga harus belajar. Emang kamu gak ada PR apa?"

"Ada PR sih kak."

"Tuh ada, udah, kamu kerjain aja tuh PRnya sekarang. Jangan nanti-nanti. Ntar malah gak ngerjain PR lagi."

"Iya deh kak Za. Aku ngerjain PR sekarang. Kakak juga belajar sana."

"Iya Vik, nih aku juga mau belajar."

"Iya kak."

Aku dan Vika pun masuk kamar masing-masing. Kita belajar.

HARI MINGGU

★VIKA★

Aku sedang belanja di sebuah toko swalayan. Tiba-tiba saja saat aku mengambil lem Fox, ada seseorang yang menyapaku.

"Hai Vika."

Aku langsung melihat orang tersebut.

"Eh kak Leo."

"Beli apa Vik?" tanyanya basa-basi.

"Ini kak, beli bahan buat bikin celengan nanti siang."

"Oh, kamu mau aku bantuin gak bikin celengannya?"

"Mau sih kak, kalau kakak gak sibuk."

"Aku gak sibuk kok. Sekalian aja, ngisi waktu luang dengan hal yang positif."

"Iya deh kak. Em.. Aku ke kasir dulu ya kak? Mau bayar."

"Oh, oke Vik. Ntar siang aku ke rumah kamu."

"Iya kak."

Aku pergi ke kasir untuk membayar belanjaanku tadi.

★REZA★

Aku sedang menonton TV di ruang tengah. Beberapa menit kemudian, Vika datang dari luar rumah. Dia langsung duduk di sofa sambil menaruh tas kresek yang dia bawa di meja. Aku penasaran sama apa yang dibawa Vika. Soalnya tas kresek tersebut berwarna hitam. Jadi, aku gak bisa deh lihat isi di dalamnya. Atau sekedar menebakpun gak bisa. Soalnya tas kresek itu tidak tembus pandang.

"Itu apa Vik?" tanyaku pada Vika.

"Itu belanjaanku kak. Kayak lem, cat, sama kuas kak."

"Oh, bahan-bahan buat bikin celengan ya?" tebakku.

"Iya kak."

"Kamu udah ada botolnya Vik?"

"Udah kak. Ada tuh botolnya di dapur. Ada lima kalau gak salah sih kak."

"Oh.. Aku juga mau ikutan buat deh. Boleh Vik?"

"Ya tentu boleh lah kak. Kak Leo tadi katanya juga mau bantuin buat."

"Leo?" tanyaku.

"Iya kak Za, kenapa?"

"Gpp kok Vik. Cuma tanya aja."

"Oh."

"Pasti deh tuh si Leo PDKT." batinku.

★LEO★

Aku lagi ada di perjalanan pergi ke rumah Vika. Naik motor beatku. Sesampainya di sana, aku membuka pintu pagar. Lalu menaruh motorku di garasi. Setelah aku menutup pintu pagar, aku masuk ke rumah Vika. Yang kebetulan banget pintu rumahnya terbuka. Aku langsung masuk ke dalam aja. Soalnya aku udah biasa nganggep rumah Leo ini kayak rumahku sendiri. Tak lupa aku menutup pintu rumah leo. Aku pun masuk ke ruang tengah.

"Loh, Vika kemana ya? Di ruang tamu gak ada juga. Aku ke halaman belakang aja deh. Sapa tau dia ada di sana." ucapku.

Aku pun pergi ke halaman belakang. Dan ternyata itu benar. Vika sedang bersama Reza membuat celengan dari botol bekas di halaman belakang rumahnya. Mereka sedang membentuk botolnya.

"Tuh dia mereka, langsung aku samperin aja ah."

Aku menghampiri mereka berdua.

"Apa nih yang bisa gue bantu?" tanyaku.

"Kakak bantuin bentuk botolnya aja sama kak Reza. Aku mau ngecat aja."

"Iya Vik."

Aku langsung bantuin Reza membentuk botolnya. Sedangkan Vika, dia mengecat celengan botol yang sudah di bentuk.

"Dateng juga lo ke sini Yo. Gue kirain enggak."

"Hehehe, ya pasti dateng lah gue Za. Kan di rumah gue gak ada kegiatan."

"Masaa? Lo gak ada kegiatan apa lagi PDKT hah?"

"Ssttt... Lo diem napa Za. Ah, gak asyik lo."

"Hehehe... Iya-iya Yo. Santai aja kali."

"Hmm... Eh Vik, nih tinggal ngecat aja deh. Aku bantuin ngecat ya? Biar cepetan jadinya."

"Iya tuh Vik. Aku bantuin ngecat juga deh." Reza ikut-ikutan.

"Yee, ikut-ikutan gue aja lo Za."

"Sapa juga yang ngikutin elo. Emang bener kok. Nih udah di lem, udah di bentuk pula. Kan tinggal ngecat."

"Iya kak, bantuin ngecat aja. Terserah kalian deh warnanya apa. Tapi yang jelas, harus rapi dan cantik ya?"

"Siiaappp.." kataku dan Reza barengan.

Kita semua mengecat celengan dari botol yang masing-masing kita bawa.

Sekitar 30 menit kita mengecat, akhirnya celenganpun telah diwarnai. Dan kita bertiga menaruh celengan itu di bawah sinar matahari. Agar cepat kering celangannya.

"Akhirnya, selesai juga ya kak? Ya udah, kita masuk ke dalam aja. Ntar sore kita ambil celengannya."

"Iya Vika." kata Reza.

Kita bertiga pun masuk ke dalam rumah. Saat kita di dapur. Kita gantian ambil air putih. Soalnya kita haus. Kita pun minum air putih tersebut.

"Vik, kamu habis ini mau ngapain?" tanyaku setelah meminum minuman.

"Ngerjain PR kak. Biar nanti malem gak ada tanggungan."

"Oh. Bagus dong. Aku malah udah ngerjain PR dari semalem. Biar hari ini gak ada tanggungan."

"Wah.. Kak Leo hebat. Kakak sama dong kayak kak Reza. Kak Reza juga gitu. Iya kan kak?"

Reza menyelesaikan minumnya dulu. Lalu Reza menjawab Vika.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!