Jack kembali keruangan-nya, meminum obat yang telah disediakan Iel padanya.
"Asal jangan suntikan, obat sepahit dan sebanyak apapun, akan aku telan." gerutunya, menelan Satu persatu obat itu dimulutnya.
Jack trauma akan suntikan, karena Ayah angkatnya adalah seorang Dokter dulunya. Sehingga, ketika Jack sakit, Ia tak akan segan memberi suntikan, baik obat maupun vitamin untuk kesehatan Jack dan yang lain. Jacak menjadi trauma akan hal itu, Ia akan lari seketika jika melihat jarum suntik yang ada didepan matanya.
Kreeekkk! Pintu ruangan Jack terbuka. Naya masuk dengan begitu ramahnya, memberi senyuman penuh arti untuk lelaki Gagah itu.
"Naya, ada apa?" tanya Jack.
"Tak apa, aku hanya rindu. Beberapa hari tak bertemu, bahkan kamu tak berkabar sama sekali. Ada apa? Apa kamu sakit?" tanya Naya.
"Tidak apa-apa, hanya masih ingin menyendiri saja." jawab jack, dengan santai.
"Jack, ayolah. Move on dari Deandra, Dia sudah meninggal. Disini ada yang begitu mengharapkanmu."
Naya tiba-tiba beralih, dan memeluk Jack dari belakang, memeluk dan tak sengaja menyentuh dadanya yang sakit.
"Naya.... Sakit..." lirih Jack, dengan nada begitu tertekan.
"Jack, kamu kenapa? Terluka?" tanya Naya dengan raut wajah cemasnya, dan hanya dibalas Jack dengan anggukan.
"Maaf, maafkan aku. Aku benar-benar tidak tahu." sesal Naya, lalu kembali duduk dikursinya.
"Oh iya, Jack. Tadi aku bertemu Amy dan adik angkatmu dibutik."
"Adik angkat?"
"Iya, Iel... Kenapa justru seperti bingung?"
"Owh iya, Iel adik angkatku. Dia dokter yang merawatku beberapa hari ini." jawab Jack, yang konsisten dengan rahasianya.
Obrolan mereka berlanjut dengan berbagai tema menarik. Dari urusan pekerjaan, hingga Naya yang kembali mengungkit masalah hati. Ketika itu, Jack akan berusaha mencari topik lain untuk mengalihkan pembicaraan.
❤️❤️❤️
"Sayang, terimakasih atas Uang yang telah kamu kirimkan. Aku janji, jika telah mendapatkan uang, Aku akan segera mengembalikan-nya." ucap Erick dalam Wanya. Meski Iel tahu dan faham betul, jika uang itu tak akan pernah kembali padanya.
"Nyonya, sebentar lagi Tuan pulang. Sebaiknya Anda mandi, dan berbenag diri." pinta Amy, yang datang kekamarnya.
Iel mengangguk, lalu mengambil handuk dan segera kekamar mandi. Dalam kucuran air yang mengalir membasahi tubuhnya, Iel baru tersadar, "Kenapa harus mengikuti semua perintah itu, Aku kan hanya istri pura-pura dan dirahasiakan statusnya. Kenapa harus mempercantik diri untuk menyambutnya?"
Tapi Iel pun akhirnya tersadar. Jika Jack saja mampu berusaha menjadi suami yang bertanggung jawab dengan menafkahinya, maka Dia pun harus mau melakukan tugasnya sebagai seorang istri. Setidaknya, dengan berpenampilan sedikit cerah dan bisa membuat suaminya itu senang.
"Meski akhirnya, belum tentu Ia mau melirikku." gumam Iel, yang memakai dress baru yang Ia beli dibutik tadi.
Jack datang, Iel menyambutnya dengan senyum ramah, dibalas oleh senyuman Jack, meski hanya sekedarnya saja.
"Apa... Dia tak menghiraukan aku? Keterlaluan."
Iel menoleh kebelakang, menatap Jack yang sedang berjalan menuju kekamarnya dengan tatapan begitu kesal. Jack seperti seorang yang apatis, yang tak terlalu menghiraukan disekelilingmya. Justru orang yang berada dikelilingnya lah, yang terus saja memperhatikan Jack dengan begitu baik.
"Ada apa sebenarnya dengan laki-laki itu? Apa dia sebenarnya tak normal, dan tak pernah jatuh cinta pada perempuan. Jangan-jangan, kamar wanita yang kutemui dilantai atas itu, sebenarnya adalah kamar tersembunyi miliknya."
Iel lalu bergidik geli, dan menyusul Jack kekamarnya untuk menyuntik-kan obat seperti biasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
Iin Karmini
nah itu tahu dan paham...cinta emang buta ya iel?
2023-07-22
0
Alexandra Juliana
Cuma omdo doang mau balikin itu uang...Sebel banget sama cowok parasit ky Erick, smg I'el segera mengetahui belangnya Erick...
2022-11-17
0
Alexandra Juliana
Pantasan di perpustakaannya ada buku² kedokteran ternyata ayah angkatnya seorang dokter...
2022-11-17
0