Bab 12

Tap... Tap.... Tap... Iel mendengar suara langkah kaki berjalan, dan tubuhnya serasa terayun-ayun. Ia membuka mata, dan betapa terkejut ketiks seseorang mengendongnya ala bridesmaid.

"Eh... Kenapa gendong saya?" tanya Iel, pada ajudan bernama Brian itu.

"Maaf, daritadi kami semua mencari Nyonya kemana-mana, ternyata disini. Maaf, saya yang menggendong, karena Tuan masih sakit."

Brian lalu menurunkan tubuh Iel, diruang makan, dimana semua staf dan karyawan Jack sudah menunggu untuk makan malam bersama. Seorang pelayan lalu menarik sebuah kursi disebelah Jack, yang diperuntukkan untuk Iel, yang berstatus istrinya sekarang.

"Saya mengundang kalian kemari, untuk memberi kabar jika... Benar, saya sudah menikahi Zielova Anastasia. Tapi, saya harap agar kalian semua merahasiakan pernikahan ini dari publik, dan bungkam semua yang mempertanyakan semua ini pada kalian. Mengerti?"

"Menegerti, Tuan. Kami tahu benar, apa alasan Tuan merahasiakan Nyonya, itu semua demi kebaikan Nyonya." jawab salah seorang kepercayaan Jack, dihotel bintang Lima miliknya.

"Keselamatan? Keselamatan dari apa?" tanya Iel dengan melirik Jack.

"Keselamatan untuk nyawamu ditangan musuh-musuhku." jawab Jack dengan terus terang.

Iel yang terkejut seketika berdiri dengan emosi dan ketakutan-nya, memulai memberanikan diri untuk bertanya agar lebih jelas.

"Sebenarnya... Apa pekerjaan anda, sehingga memiliki banyak musuh, yang bahkan bisa mengancam nyawa?"

"Kau tidak perlu tahu."

"Jelas harus tahu, bagaimanapun aku ini istrimu sekarang. Meski pernikahan ini dirahasiakan, setidaknya aku harus tahu apa pekerjaanmu, Tuan."

Jack langsung berdiri, menghampiri Iel dan menatapnya dengan tajam, begitu menusuk dan membuat jantung Iel berdebar-debar," Tuan, kamu mau apa? "

"Aku memiliki sebuah hotel bintang Lima, dan dari hotel itu, aku memiliki banyak rahasia kelam dalam setiap kajadian. Dan dari sanalah, aku memiliki musuh yang bahkan mengincar nyawaku. Maka dari itu, aku langsung menyetujui semua persyaratan yang kau ajukan untuk pernikahan ini. Salah satunya untuk merahasiakan pernikahan kita. Faham?"

Iel perlahan memundurkan kakinya, hingga terseleo dan nyaris jatuh, untung Jack segera menangkapnya.

"La-lalu, bagaimana dengan aku?" tanya Iel, yang masih dalam dekapan Jack.

"Brian, jelaskan!" pinta Jack, dengan melepas pelukan itu.

Brian lalu mengajak Iel duduk kembali, lalu mulai membacakan semua syarat yang harus Iel penuhi sebagai istri Jack.

Pertama: Iel harus bersedia diawasi kemanapun. Karena musuh akan ada dimana saja, dan kapanpun.

Kedua: Iel bebas dengan kehidupan-nya yang biasa, dengan syarat, kurangi intensitas mereka untuk bertemu.

Ketiga : Jack akan bertanggung jawab selayaknya suami yang sebenarnya, dengan memberikan nafkah pada I'el selaam menjadi istrinya.

"Sebentar.... Untuk apa aku diawasi? Lagian kalau aku diawasi seperti itu, bagaimana dengan kehidupan normalku, aku tidak bisa hidup seperti biasanya?" potong Iel.

"Itu adalah aturan dari kami, semua demi keamanan Nyonya."

"Turuti saja, hanya Dua bulan. Jika perjanjian selesai, kehidupanmu akan kembali normal. Maka dari itu, kami berusaha menjauhkan mu dari para musuhku." jawab Jack dengan santai, lalu mengajak semua staf untuk minum bersama.

Mereka dengan bahagianya menengguk segelas wine mahal, tanpa memikirkan perasaan Iel yanh galau dan gundah gulana memikirkan nasibnya yang harus terjebak dalam sangkar emas itu.

"Sekali lagi, sebuah kesialan datang menghampiri hidupmu. Dan bahkan kamu tak akan pernah bisa memilih bagaimana jalan hidupmu, Iel." gerutunya, dengan begitu kesal.

Ada sebuah penemuan unik yang I'el temukan saat itu, yaitu ketika semua menikmati wine mahalnya, sedangkan Jack hanya menengguk segelas air putih. Begitu aneh, bagi seorang yang bahkan bisa mentraktir tamunya dengan hidangan mewah, namun Ia sendiri hanya dengan air putih murninya.