Sudah setengah hari Iel kebosanan dirumah mewah itu. Berguling kesana kemari, keluar masuk kamar dan berpindah keruang tamu, ruang tv, bahkan keperpustakaan. Dirinya begitu bosan, tapi tak tahu haru pergi kemana, karena Ia sudah tak mempunyai uang saat ini.
"Nyonya kenapa?" tanya Amy, menghampiri Iel dikamarnya.
"Bosan, tapi mau keluar bingung. Keluar kemana, sama siapa, bahkan uang pun tak punya saat ini." Iel mengeluhkan semua kesialan yang Ia alami.
"Tuan memberikan beberapa uang yang diperuntukan untuk Nyonya. Meskipun status kalian adalah sebuah rahasia, tapi Tuan masih mempunyai rasa tanggung jawab untuk menafkahi istrinya. Mau saya temani berbelanja? Saya rasa pakaian Nyonya ini sudah ketinggalan jaman."
Iel yang mendengar hal itu, lalu menggenggam pakaian yang Ia pakai. Benar semua yang dikatakan Amy memang benar. Sudah hampir setahun Iel tak membeli baju baru hingga penampilan-nya terlihat begitu kumal dan tidak modis. Bahkan culun, jika meminta pendapat orang lain disekitarnya.
"Emangnya, nggapapa kalau saya belanja pakaian dengan uang itu?"
"Ya ampun, Nyonya. Namanya dikasih, ya terserah mau dibelanjain apa aja. Nanti kalau habis, akan diberikan lagi oleh Tuan."
Amy kemudian menggandeng Nyonya muda nya, membawanya kesuatu butik mewah ditengah kota. Agar tak mengandung kecurigaan, Amy berpakaian biasa, tak formal seperti ketika Ia dirumah jack, dengan seragam serba hitamnya.
"Jangan kesini, disini mahal. Kasihan uangnya." tegur Iel, yang membayangkan harga baju dan gaun didalam sana. Benar saja, Sebuah gaun seharga biaya hidupnya Satu bulan.
Amy menggandengnya masuk, dan menemui Sang pramuniaga kemudian berpesan agar mencarikan pakaian yang cantik dan sesuai untuk Iel. Lalu Amy duduk santai disofa, dengan membaca majalah fashion yang ada disana.
Iel mengkuti Sang pramuniaga, dan memilih beberapa gaun yang menurutnya cantik. Tapi mundur, ketika melihat harga yang tercantum disana.
"Uang jatahku sebulan saja, tidak cukup untuk membelinya." gumam Iel, meletakkan kembali dress itu disussunan semula.
"Kenapa tidak diambil, Nyonya. Kak Amy sudah memerintahkan, untuk menuruti dan membungkus semua yang Nyonya inginkan." ucap Sang pramuniaga, lalu mengambil kembali dress tersebut untuk Iel.
"Kak Amy adalah orang kepercayaan Tuan Jack, Beliau yang selalu mengurus dan berbelanja keperluan Tuan Jack disini, dari pakaian hingga Underwear nya." imbuh Pramuniaga itu.
"Astaga, Underwear saja diurus asisten-nya. Benar-benar malas Tuan itu." batin Iel, dengan menggidik-kan bahunya karena geli.
Lanjut berbelanja, Iel mencoba beberapa dress untuk langsung dipakainya hari ini. Ia ingin tampil cantik didepan Erick, kekasihnya.
Tap... Tap... Tap...! Suara langkah kaki yang begitu anggun datang menghampiri Amy yang tengah duduk santai dengan kopinya.
"Amy... Dengan siapa kamu kemari?" tanya seorang gadis bernama Naya.
Naya adalah sahabat dekat Jack sejak masih dibangku sekolah. Ia mengenal betul siapa Jack, dan bagaimana masa lalunya yang bahagia, bahkan menyakitkan hingga memunculkan trauma yang begitu dalam. Bahkan, semua orang tahu, jika wanita berkulit putih, dan berpostur tubuh tinggi semampai itu sebemarnya menyukai Jack sejak lama, tapu Jack hanya menganggapnya sebagai sahabat.
"Mengantar seseorang, Nona." jawab Amy, dengan sedikit gugup. Karena Ia lupa memberitahu Iel, tentang butik yang sebenarnya milik Naya ini.
"Kak Amy, bagaimana dengan ini, cantik tidak?" tanya Iel, yang baru saja keluar dari kamar pas.
"Amy, siapa Dia?"tanya Naya yang penasaran, karena Amy tak pernah membawa teman lain bersamanya, dan Naya tahu dengan semua rekan kerjan dan staf Jack dirumah dan dihotelnya.
" Perkenalkan, saya.... "
" Beliau adik angkat Tuan. Biasalah, Tuan kan orang baik, bahkan terlalu baik hingga adik angkatnya ada dimana-mana." potong Amy, pada ucapan Iel.
"Apakah, aku juga dirahasiakan dari gadis ini? Siapa dia?" batin Iel, dengan mengulurkan tangan-nya pada Naya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
emaknita 40
demi keselamatanmu lek...rahasiaaaaa...
2022-04-29
2