David pun meminta pak Qin untuk memindahkan dua pot bunga itu ke rumah besar.
kebetulan Vivi memiliki rumah kaca khusus tanaman, setidaknya David bisa bersama keduanya.
penyesalan selalu datang terlambat, David menyadari betul bagaimana saat ini dia begitu merasa bersalah.
apalagi Mei juga sudah di nyatakan hilang, David juga memerintahkan asisten Ferdi dan pak Qin ke kampung Mei.
saat sampai di kampung, mereka melihat Keluarga Mei sedang mengadakan tasyakuran atas berkat panen yang melimpah.
asisten Ferdi dan pak Qin malah saling pandang, keduanya binggung harus menyampaikan berita duka yang di alami putri mereka.
pak Rozak pun langsung menghampiri keduanya, bahkan pria itu nampak begitu bahagia saat ini.
"selamat datang, ada apa ini? masuk dulu ayok, kebetulan kami sedang merayakan sesuatu," ajak pak Rozak.
asisten Ferdi dan pak Qin mengikuti pak Rozak, tapi saat semakin dekat asisten Ferdi memutuskan mengatakan semuanya.
"maaf pak Rozak, kedatangan kami kemari kami ingin menyampaikan jika Mei mengalami kecelakaan dan jenazahnya tak bisa di temukan!" ucap asisten Ferdi cukup keras.
langkah pak Rozak berhenti, dia berbalik dan melihat kedua orang itu, "itu tak mungkin seminggu yang lalu dia masih mengatakan semua baik-baik saja," kata pak Rozak tak percaya.
"dia mengalami kecelakaan mobil, dia masuk kedalam danau dan jenazahnya tak dapat di temukan," kata pak Qin lagi.
mendengar itu pak Rozak marah dan langsung mencengkram kerah baju dari asisten Ferdi.
"kamu jangan membohongiku, putriku tak semudah itu mati!" teriak pak Rozak frustasi
Bu Vena pun langsung jatuh pingsan saat mendengar teriakan dari pak Rozak, dan semua tetangga terdiam kaget.
pak Rozak pun terkena serangan jantung, pasalnya dia merasa begitu sedih mendengar kematian dari Mei.
David mendapat laporan dari asisten Ferdi tentang semua apa yang terjadi, David pun makin merasa buruk.
tapi David memberikan uang santunan sebesar lima milyar pada keluarga Mei, tapi uang itu di tolak oleh pak Rozak.
"maaf pak, tolong ambil uang ini, ini adalah tanggung jawab kami," kata asisten Ferdi.
"aku tidak butuh, uang itu tak bisa mengembalikan putriku, dan mengurangi semua rasa bersalahku padanya," jawab pak Rozak.
sedang Bu Vena juga sakit mendengar kematian dari Mei, tapi beruntung kedua putra mereka bisa sedikit meringankan beban hati pak Rozak dan Bu Vena.
pak Qin dan asisten Ferdi memutuskan untuk pulang karena mereka tak bisa lagi menunda semua pekerjaan.
saat sampai di rumah besar itu, David dan mana Vivi sedang duduk sambil melihat dua mawar yang selama ini di rawat oleh Mei.
"tuan, saham perusahaan turun tiga poin, saya harap anda mau kembali memimpin perusahaan yang mulai goyah," kata asisten Ferdi.
"itu benar David, biar mama yang merawat dua mawar ini, kamu harus melanjutkan hidupmu, jangan terus seperti ini, Mei pasti akan sedih melihatnya," kata mama Vivi.
"baiklah ma, aku akan kembali bekerja besok, dan jika mama bisa lebih baik buang pria tak berguna mu itu, dia sudah terlalu sering melukai mu mama," kata David sebelum pergi.
mama Vivi hanya mengangguk, dia benar-benar sedih saat tau Mei kecelakaan tapi dia tak habis pikir bagaimana bisa David membunuh dua anak kandungnya sendiri.
terlebih Mei yang tetap Setia di sisi David meski sudah sering terluka, "apa dia sebaik itu, hingga bisa bertahan dengan perangai buruk David?" lirih mama Vivi.
"iya nyonya, karena nona Mei terus mendapatkan ancaman dari tuan David jika pergi dan melanggar kontrak," jawab pak Qin.
vivi pun tak habis pikir dengan putranya itu, setidaknya dia bisa menikahi Mei jika mencintainya tapi dia hanya melakukan hubungan tanpa status bersama gadis itu.
keesokan harinya, David datang ke perusahaan miliknya, saat sampai di lobi dia masih bisa melihat foto Mei yang masih terpajang di sana.
David pun menaruh buket mawar merah dan putih di depan foto itu, "aku sudah begitu merindukanmu, tapi semoga kamu tenang dan bahagia di sana," kata David mengusap air matanya.
kemudian dia langsung naik ke lift untuk memulai pekerjaan yang sudah terbengkalai selama seminggu ini.
David langsung memulai kembali beberapa proyek yang mangkrak, bahkan asisten Ferdi harus menyesuaikan semua jadwal milik David.
asisten Ferdi cukup kuwalahan pasalnya dia sendiri menjalankan sema pekerjaan itu, dia pun merasa kehilangan Mei saat ini.
"bolehkah aku minta teman untuk bekerja, aku sedikit kuwalahan karena kepergian gadis ini," gumam asisten Ferdi.
David pun memikirkan untuk mencari asisten baru mengantikan Mei membantu asisten Ferdi.
"tuan, sore ini kita akan mengunjungi universitas milik keluarga anda untuk menyeleksi beberapa orang sesuai permintaan anda, dan ini berkas yang harus anda tanda tangani segera," ucap asisten Ferdi sambil meletakkan setumpuk berkas di meja.
"atur saja, dan nanti sore pastikan calon pegawai memiliki kompetensi unggul dan memiliki kepribadian yang sempurna," syarat David.
"baik tuan," jawab asisten Ferdi yang mengambil berkas yang sudah di tanda tangani.
mereka hari ini benar-benar sibuk, karena sudah cukup lama cuti. sedang Vivi merawat dua mawar itu dengan sangat baik.
sore hari David di temani Bastian, pria itu juga ingin mencari asisten, mereka jadi pergi bersama ke universitas keluarga milik David.
saat sampai semua mahasiswi histeris melihat dua pria tampan dengan tubuh yang begitu sempurna datang menaiki mobil mewah.
mereka berdua langsung menuju ke gedung tempat interview di lakukan.
saat berjalan di lorong, David teringat pertemuannya pertamanya bersama Mei.
gadis yang begitu ceroboh, tapi begitu menggoda dengan tubuhnya sesaat berhasil membius David.
David duduk dan mengawasi di ruangan lain, sedang Bastian ikut melakukan interview bersama para kepala devisi.
Bastian merasa tak ada yang menarik, sedang David masih tak tertarik dengan semua jawaban dari para pelamar.
seorang mahasiswa dengan pakaian biasa datang, dan dia pun mengikuti interview dengan sangat baik.
"aku menyukainya," kata David melalui sambungan earphone dengan asisten Ferdi.
"selamat anda di terima nona, Isabella Putri Wulandari," kata asisten Ferdi.
"terima kasih tuan, kau begitu saya pamit," kata gadis itu begitu senang.
"eh Ferdi, mata bos mu rusak ya, kenapa mau dengan gadis jelek kampungan begitu?" tanya Bastian.
"dulu Mei juga seperti itu, tapi gadis itu berubah jadi begitu menawan dan mempesona saat sudah bekerja bersama tuan," jawab asisten Ferdi.
akhirnya Bastian mengerti, jika David itu mementingkan otak dan kecerdasan bukan kecantikan asistennya.
Bastian juga sudah mendapatkan satu asisten dengan penampilan biasa, tapi memiliki semua yang dia butuhkan untuk membantunya di perusahaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Pspta_24
perasaan rencana kaburnya Mei si ferdi apa fredi tau deh?
kok ini kek ga tau
Maksudnya gimana
2021-10-16
0
Pramita Sandra
semangat thor pertemukan mereka kembali ya thor , jangan ada org ketiga g seru nanti
2021-10-06
1
N⍟⃝ᑎสƤe𝕜⍟⃝𝕜
Semangat trus thor..
Di tunggu up slanjut nya🤍
2021-10-06
0