David bangun dan dan merasa tubuhnya cukup lelah dan sakit karena tidur sambil duduk.
"kamu sudah bangun cantik?" kata David mencium kening Mei.
sedang Mei hanya mengangguk lemah, "maaf ya Mei, seharusnya aku tak menyakitimu lagi seperti kemarin, aku tak tau jika itu bisa begitu melukaimu."
"iya tuan, tapi anda kenapa masih disini, bukankah jadwal Anda begitu penuh, jangan merugikan anda hanya dengan menemaniku," lirih Mei dengan sedih.
"aku sedang menunggu baju yang di bawakan oleh pak Qin, dan dia juga membuatkan mu sarapan," jawab David sambil mengusap kepala Mei.
tiba-tiba Mei langsung memeluk David dengan erat, entahlah dia hanya ingin di pelukan David.
"bisakah memelukku lebih lama sedikit, aku mohon," minta Mei.
"baiklah, asal jangan jatuh cinta padaku setelah ini, karena kamu juga tau ini tak mungkin terjadi," bisik David.
Mei hanya mengangguk, dia pun mengusap perutnya yang masih rata.
"maaf menganggu tuan, ini saya bawa baju dan keperluan anda," kata pak Qin.
"baiklah aki berganti dulu, dan pak Qin pastikan Mei makan sarapannya sampai habis," perintah David.
"baik tuan, silahkan nona," kata pak Qin menyiapkan makanan untuk Mei.
"maaf pak Qin, aku tak selera ...."
pak Qin pun menggupaskan buah buah jeruk untuk Mei, dan gadis itu begitu senang.
David sudah selesai mandi dan siap berangkat ke perusahaan, David berangkat meninggalkan Mei.
sedang seorang suster datang untuk menjaga Mei sesuai perintah dari David.
Mei masih begitu tak percaya dengan adanya sebuah janin di perutnya, dokter datang untuk visit.
"bagaimana keadaan anda nyonya, sepertinya tadi suami anda datang," kata dokter
"iya dokter, tapi bisakah anda menyingkirkan bayi ini, aku tak menginginkannya,"kata Mei sedih.
"apa maksudmu, ini adalah anugerah," kata Widya yang datang bersama Arnold.
"aku tak menginginkannya, aku takut dia akan meninggalkan ku," kata Mei sedih.
Widya langsung memeluk sahabatnya itu, sedang Arnold bertanya tentang keadaan dari Mei.
"ingatlah Mei, jangan seperti ini, aku bahkan menginginkan seorang anak, tapi kamu malah begitu ingin menyingkirkannya," kata Widya.
"kamu tidak bisa menyingkirkannya, karena itu bisa membahayakan nyawamu, dan kamu harus menjaganya sampai lahir," kata Arnold.
"kenapa? orang lain bisa menyingkirkan bayi, kenapa aku tidak," kata Mei sedih.
"karena kondisimu yang lemah, sudah kamu besarkan bayi itu, kami bisa jadi orang tua angkatnya nanti," kata Arnold.
"tidak semudah itu, kamu tau bagaimana tuan, aku mungkin bisa pergi, tapi keluargaku."
"aku punya ide, tapi mingkin ini akan sedikit menyakitkan, tapi nunggu tubuhmu sehat dan juga kandungan mu kuat," kata Widya.
"perasaan ku tiba-tiba tak enak," kata Arnold.
di perusahaan, David tidak bisa konsen dalam semua pekerjaannya, apalagi pikirannya hanya tertuju pada Mei.
asisten Ferdi datang membawa berkas yang di minta oleh David kemarin.
"maaf tuan, ini adalah semua hasil penyelidikan tentang siapa saja teman dari Mei," kata asisten Ferdi.
"taruh saja," jawab David.
"baik tuan, kalau begitu saya kembali ke ruangan saya," pamit asisten Ferdi.
David pun duduk sambil menutup matanya, sedang asisten Ferdi juga tak bisa konsen karena binggung dengan semua ini.
Arnold menghubungi asisten Ferdi, karena nanti malam dia mengajaknya bertemu untuk membicarakan sesuatu.
David pun melihat berkas yang di berikan oleh asisten Ferdi, dia pun membaca setiap lembar kertas itu.
"Revan Renaldi Sutyoso, dan Steve Anderson Fernandez," gumam David.
David menginggat nama belakang kedua pria itu, Revan adalah seorang putra dari keluarga konglomerat asal Singapura.
tapi dia memilih menjadi model biasa dan memiliki rumah sakit swasta miliknya di Bandung.
sedang Steve adalah putra kedua dari keluarga konglomerat asal Jerman Indonesia.
pria itu seorang dosen dan pemilik beberapa kafe yang sudah tersebar di seluruh Indonesia.
bahkan dia adalah pewaris Fernandez groups. yang bergerak di bidang properti dan juga kapal pesiar.
"aku tak mengira jika dia teman mu begitu hebat," gumam David yang tak merasa baik-baik saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Sunarsih Adin
next thor
2021-10-03
1
Alfih Fituhrahman
lanjut kak
2021-10-03
1
Ozy
next
2021-10-03
0