Mei terus menganggu David, "ayolah tuan, aku yang membuatnya, aku juga ingin makan," kata Mei berusaha merebut onigiri di tangan David.
karena kesal David pun menarik Mei kepangkuan nya dan menggigit onigiri itu.
"ambil jika mau," kata David.
Mei pun langsung memakan onigiri yang di gigit David, David pun langsung menekan penghalang mobil.
David pun memeluk erat tubuh asisten cantiknya itu, dan Mei sudah tak bisa melepaskan diri dari David.
"tuan, tolong jangan meninggalkan bekas merah di tubuhku, aku tak bisa menjawab pertanyaan ibu nantinya," kata Mei memohon.
"kalau begitu buat tanda padaku, untuk kali ini aku mengizinkannya."
David pun sekarang menikmati perjalanan cukup mengasyikkan, apalagi ada wanita cantik di pangkuannya.
"tuan besar, apa kita perlu berhenti untuk makan siang?" tanya pak Qin.
"kau lapar cantik?" tanya David pada Mei.
"boleh, kalau tidak salah ada rumah makan yang cukup enak di sini, dan cukup terkenal."
"ah.... aku ingat itu, kita kesana? aku suka dengan sambel mentahnya dan ikan sungai," kata asisten Ferdi.
"wah boleh itu, dan ayam bakarnya juga enak banget loh," tambah Mei.
David melihat wanita di depannya itu, gadis itu pun sadar jika David menatapnya lekat.
dia pun menutup mata David dengan tangannya, "jangan menatapku seperti itu tuan, aku bisa jatuh hati pada anda nanti, dan aku tak ingin melanggar kontrak kita," lirih Mei yang kini duduk di samping David.
David pun mengarahkan wajah gadis itu untuk menatapnya, tapi Mei terus menundukkan kepalanya.
"tenang, karena kamu tak akan melanggar kontrak apapun," jawab David.
asisten Ferdi pun memarkirkan mobi yang di bawanya di sebuah warung makan.
mereka semua pun turun, tapi saat akan masuk langkah Mei terhenti saat melihat sosok seorang pria yang memakai baju coklat.
"kenapa diam, ayo masuk!" panggil David.
"iya tuan," jawab Mei menghampiri David dan merangkulnya.
tapi pria yang berpapasan dengannya berbalik dan melihat Mei tertawa dengan bahagia bersama David.
bahkan David memeluk pinggang wanita itu dengan begitu mesra, pria itu pun pergi bersama rombongan aparat desa.
keempatnya pun memilih tempat duduk lesehan, "Ferdi coba pesan yang spesial di tempat makan ini," perintah David.
"baik tuan," jawab asisten Ferdi.
David sibuk dengan ponselnya, "pak Qin, nanti jika membutuhkan sesuatu bisa panggil saya ke villa, apalagi villa tak terlalu jauh dari desa saya."
"tentu nona, saya juga ingin merasakan masakan ibu anda lagi yang begitu lezat itu," kata pak Qin.
"benarkah, oke nanti biar aku minta ibu membuatkan pak Qin makanan yang seperti dulu," jawab Mei senang.
"wah apa ini? kalian begitu dekat di belakang ku?" kata David kesal.
"apaan sih tuan, hanya masalah makanan saja," jawab Mei.
"tuan juga pernah makan masakan ibu dari nona Mei loh, ingat waktu anda makan nasi dengan urap-urap dan juga ayam bakar, serta daging semur, itu masakan ibu nona," kata pak Qin menjelaskan.
"owh... makanan enak itu,aku pikir kamu beli pak Qin," kata David mengingat sesuatu.
"jadi tuan mau main ke rumah ku, biar nanti ibu yang memasak agar tuan bisa puas makan," kata Mei memberi ide.
"tidak, aku tak ingin menjadi sapi gemuk karena makan dengan kalori tinggi," jawab David.
Mei pun langsung cemberut, tak lama makan siang mereka sampai, dan mereka pun menikmati dengan hangat.
setelah itu mereka melanjutkan perjalanan, pertama-tama mereka mengantarkan Mei ke rumahnya.
tapi mobil tak bisa mendekat karena ada keramaian di depan rumah Mei, "eh non, di rumahmu kenapa begitu ramai?" tanya asisten Ferdi.
"entahlah, yang aku tau tak ada acara khusus, sebentar aku turun dulu," pamit Mei turun dari mobil.
ternyata terdengar suara seorang pria yang sedang memaki-maki Keluarganya itu.
Mei pun menerobos kerumunan orang, David pun ikut turun karena khawatir.
"ibu, bapak," panggil Mei pada orang tuanya.
"wah kebetulan gadis cantik datang, hallo cantik kita bertemu lagi," kata pria tua itu.
"juragan Sukoco, ada apa ini?" tanya Mei binggung.
"hanya menagih hutang, karena bapak mu meminjam uang padaku, jumlahnya sedikit kok, dan jika bapak mu tak bisa bayar maka-" kata juragan Sukoco menyeringai.
"apa? bapak apa itu benar? kenapa pak, bukankah uang yang ku berikan tiap bulan itu lebih dari cukup?" tanya Mei.
"karena aku ingin membantu pamanmu, tapi dia malah lari dengan semua uang itu," jawab pak Rozak.
"jangan bohong pak," kata Mei yang sudah menangis.
"berapa hutangnya?" tanya David.
"dua ratus juta," kata juragan Sukoco tertawa.
"apa? aku hanya berhutang lima puluh juta, kenapa sekarang jadi dua ratus juta?" tanya pak Rozak tak terima.
"kau lupa, itu juga berserta bunga lima puluh persen, dan aku bisa menganggap hutang itu lunas saat aku bisa menikahi putrimu yang cantik itu, bagaimana?" kata juragan Sukoco.
"aku yang akan membayarnya, pak Qin tolong ambilkan uang cash," kata David.
"baik tuan besar," jawab pak Qin.
"Ferdi buat surat pernyataan, dan minta pria itu menandatangani perjanjian itu, dan sekali lagi menganggu keluarga ini, buat mereka semua masuk penjara hingga mati," kata David datar.
"baik tuan," jawab asisten Ferdi.
juragan Sukoco pun tak suka dengan David, apalagi pria itu menggagalkan usahanya untuk memiliki Mei yang makin cantik.
pak Qin membawa uang dua ratus lima puluh juta, setelah itu asisten Ferdi juga membawa surat perjanjian.
kedua belah pihak membubuhkan tanda tangan, dan juragan Sukoco mengambil uang itu.
"sudah aku pergi, dan jika ingin pinjam lagi datang saja ya, dan aku masih ingin meminang anak gadis mu itu," kata juragan Sukoco.
David tak menyukai pria yang berani memberi tatapan mesum pada miliknya, "pak Qin, buat mereka tau siapa aku," perintah David.
"baik tuan besar," jawab pak Qin yang langsung pergi dengan mobil.
"terima kasih tuan, sudah membayarkan hutang-hutang kami," kata pak Rozak dengan sopan.
"itu uang sedikit, dan Mei aku sudah pernah bilang jika kamu butuh, kamu tinggal bilang padaku," kata David di depan semua orang.
"tapi tuan sudah membantu begitu banyak, aku jadi malu untuk meminta bantuan lagi," jawab Mei.
"maaf tuan, sebenarnya anda siapa?" tanya Bu Sena.
"saya adalah bos di tempat Mei bekerja, dan saya senang karena pekerjaannya selama ini begitu memuaskan, jadi saya tak segan memberikan apapun yang dia minta," jawab David.
Bu Sena dan pak Rozak mengangguk, mereka pun mempersilahkan David masuk kedalam rumah.
sedang pak Qin membawa penjaga yang ada di villa untuk memberikan pelajaran untuk juragan Sukoco dan para centengnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Pankhurie Alxia
Rozak....Rozak.. kamu adalah bapak yg tak tahu malu. Sebelumnya di mana uratmu hah? kamu sendiri yg menghina putrimu.
kita lihat ja, balasan apa yg akan menimpamu...😏
q rasa bos David sdh mengetahui kejahatan bapaknya....
2021-11-07
0
oen
hutang 50 jt ditagih 200 jt krn berbunga dan dibyr rp. 250 jt 🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔
2021-10-31
1
[💝¹³_ALi💫¹⁶JaFar²⁰*💝
hadir
2021-10-20
0