Arnold sedang bersama papanya, mereka berdua sedang menunggu kedatangan dari asisten Ferdi.
"apa aku membuat kalian menunggu lama?" tanya asisten Ferdi.
"tidak masalah, kami juga baru datang," jawab Arnold.
"dia orang yang ingin kamu bantu?" tanya Ron.
"dia siapa Arnold," tanya asisten Ferdi yang tak pernah melihat pria yang tampak matang dengan aura kejam.
"dia adalah Daddy ku, dia adalah Ronald Reagan Carter," kata Arnold.
asisten Ferdi melongo di buatnya, pasalnya dia tak mengira pengusaha dunia itu sekarang di depannya.
"tak usah cari muka, aku membantu karena permintaan Arnold dan menantuku," kata Ron dingin.
"baiklah tuan, saya mengerti," jawab asisten Ferdi.
mereka pun menuju ke ruang private, mereka membahas semua rencana dan sebelum itu mereka mematikan ponsel mereka.
sedang David berkunjung ke rumah sakit, tapi dia berhenti karena dia melihat semua teman Mei datang.
David pun memilih memberikan semua bawaannya pada seorang suster, agar di sampaikan ke dalam.
"selamat malam nyonya, ini ada titipan dari tuan, dan beliau langsung pamit karena sibuk," kata suster itu di depan semua teman Mei.
"iya sus, tolong taruh di sana saja," jawab Mei lirih.
Widya langsung memeluk Mei agar gadis itu kuat, sedang Steve dan Revan saling pandang.
karena mereka tak tau jika Mei sudah menikah, "tenanglah para jomblo, Mei belum menikah tapi teman dekatnya salah mengisi adminitrasi, jadi dia dikira sudah menikah," jelas Widya.
"oh... ku kira kamu begitu jahat, kasihan dong kami bertepuk sebelah tangan," goda Revan.
"tutup mulutmu," kesal Steve.
Mei pun tersenyum melihat hal itu, begitupun dengan semua orang. Widya pun memutuskan untuk menginap di rumah sakit.
"kamu di sini, terus suamimu?" tanya Mei.
"dia sibuk, apalagi Daddy datang dari Inggris, jadi aku milih disini saja menemanimu," kata widya.
"kamu ini aneh deh, masak mertua datang kamu malah disini," kata Mei.
"tak masalah, lagi pula dia itu orangnya terbuka, dan lagi saat kamu bertemu dengannya, mungkin akan langsung jatuh cinta," kata Widya.
"tidak semudah itu kali, setidaknya butuh dua tahun untuk itu," jawab Mei terkekeh.
"itu tak mungkin, dia itu mertua yang begitu gagah, modis bahkan tubuhnya begitu bagus di banding suamiku," kata Widya santai.
tanpa keduanya sadari Arnold dan Ron datang, dan Ron menahan tawanya mendengar pujian dari menantunya itu.
"benarkah, tubuhku tak lebih bagus dari Daddy, kalau begitu kamu mau di apakan sayang, karena berani menghina suamimu sendiri," omel Arnold sambil menjewer kuping Widya.
"ampun sayang, aku bercanda," jawab Widya.
Mei pun tertawa lebar melihat itu, dan di saat itulah Ron terperangah melihat gadis cantik yang begitu menawan.
bahkan Ron tak bisa memalingkan pandangannya dari wajah cantik yang di hiasi senyum itu.
bahkan tiba-tiba jantungnya berdetak kencang hanya melihat gadis itu. bahkan dia lupa di sana ada Arnold dan Widya.
Widya pun menarik Arnold, dan menunjuk kearah Rin yang masih terdiam.
"lihat Daddy, kenapa dia memandang Mei seperti itu," bisik Widya.
"jangan bilang, nih pria tua ke semsem sama Mei juga ya, kasihan amat Mei di cintai pria tua terus," bisik Arnold.
"sialan, itu Daddy mu," kata Widya memukul Arnold.
sedang Mei takut karena terus di tatap begitu tajam oleh Ron, bahkan pria itu seakan tak berkedip sedikitpun memandangnya.
"maaf tuan,apa ada yang salah padaku," kata Mei takut.
"ah tidak ada Mei, Daddy memang seperti ini jika melihat seseorang yang cantik, benar tidak Daddy," kata
Arnold.
"tutup mulutmu dasar anak tak berguna," kesal Ron memukul kepala Arnold cukup keras.
Arnold sampai tersungkur karena pukulan itu, dia tak mengira kekuatan dari Ron begitu besar.
"aku harap kita bisa bekerja sama, dan aku akan berusaha melindungi kalian, ini janjiku," kata Ron pada Mei.
"terima kasih tuan," jawab Mei tersenyum sekilas.
tak terasa sudah tiga hari, dan kandungan Mei di nyatakan begitu sehat dan kuat.
dan sekitar satu bulan lagi rencana itu akan di jalankan, dan Arnold masih mengawasi Mei melalui kerjasama dengan perusahaan David.
David juga sekarang tak seperti dulu yang memperlakukan Mei denhan seenaknya.
tapi dia tetap pria kasar saat berhubungan badan, karena bagaimanapun Mei masih terikat kontrak.
tapi Mei juga meminum vitamin yang di berikan oleh ton dan mulai berlatih fisik untuk kebugarannya.
Ron sedang memilih mobil untuk di modifikasi agar nantinya bisa mudah menyelamatkan Mei.
"Daddy, apa yakin kita akan melakukan ini?" tanya Widya masih khawatir.
"hanya dengan cara ini kita bisa menghindar kemungkinan terburuk, terlebih David itu bukan pria yang mudah di tangani, mungkin Mei bisa saja lepas tapi keluarganya bisa terancam, jadi lebih baik pakai cara ini," jawab Ron mulai membuat mobil sesuai keinginannya.
sedang Widya juga akan mengikuti semua rencana dari Arnold, Ron dan juga asisten Ferdi, dan semua ini demi Mei dan bayinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Nuriyah
semangat lanjut up nya lagi thor ❤️❤️❤️😍😍😍😍💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
2021-10-04
2
Alfih Fituhrahman
lanjut kak
2021-10-04
1
Laili Fatkhu
next
2021-10-04
0