Selama Waktu siang ini, aku hanya berjalan-jalan dengan kedua adikku. Ya meskipun itu hanya sebatas mengelilingi beberapa kota dan perhutanan, tapi aku senang ketika melihat kedua Adikku tertawa. Aku masih menganggap kalau kehidupanku ini hanya sebuah mimpi! kalau benar ini hanya mimpi, aku ingin selmanya tinggal di dunia Mimpi ini.
Hahhh... Mimpi? bukan Brather, masak ada mimpi yang bisa membuat dirikita merasakan sakit, indra perasa seluruh tubuh. Bukankah itu hanya ada kalau kamu memang masih hidup dan bangun dari kenyataan dan bukanya mimpi?. Benar! semua ini adalah kenyataan Sistem, Uang, Tahta, dan lainya masih banyak lagi.
Aku melihat ke arah keluar jendela Heli, bisa terlihat kalau dibawah sana ada berbagai bangunan Kecil yang berdempetan. Sungguh pemandangan yang menakjubkan, aku belum pernah manaiki Benda terbang seperti ini. Dan ini adalah pengalaman pertama ku menaiki benda terbang, meskipun sekarang ini aku yang menyetir Heli tapi, sensansi yang ku alami dari pemberian Keahlian tranformasi sangat berbeda di saat mengalami nya sendiri.
Sungguh luar biasa, aku bisa mengalami berbagai hal yang tak pernah kuduga, dari mendapatkan Sistem yang menentang Hukum Logika Manusia, mendapatkan Uang yang bahkan sudah tidak bisa dihitung jumblahnya dan memiliki seorang adik yang sangat manis.
Serasa, kehidupanku lebih berwarna dari sebelumnya, Senang?. Benar aku sangat senang saat ini, kalau bukan karena Sistem yang muncul dalam hidupku, mungkin aku masih bekerja di Restoran dan menjadi Pelayan lagi. Hahhhh... memang aku ini orang yang sangat beruntung di seluruh Dunia! dan aku tidak akan menyalahgunakan Sistem, seharusnya Sistem mematuhi Tuannya dan aku adalah orang yang sangat berbeda.
Meskipun aku memiliki Sistem, aku hanya akan menggunakan Sistem untuk kebaikan. Lihat lah disana, ada orang yang lebih membutuhkan Makanan, pakaian, obat-obatan dan Uang! aku ini bukan orang yang akan membelanjakan Uang dengan sembarangan.
Author: saya meragukan ucapan ni orang
Bahkan aku sudah berdonasi ke berbagai Panti, Orang pinggiran, Lansia, dan orang yang membutuhkan Lainya.
"Apa kalian berdua senang?." Aku bertanya ke kedua adikku.
"Ya kami senang!." Balas mereka berdua sambil berteriak.
"Kalau begitu sudah ya jalan-jalanya." Ucapku sambil membelokkan Heli ke Rumah.
"Baiklah, aku masih ingin belajar dirumah." Jawab Luna sambil melihat ke arah bawah.
"Benar, aku juga ingin belajar." Lanjut Lina.
"Bagusss... begitulah seharusnya adik Kakak!." Ucapku senang setelah mendengar ucapan mereka berdua.
Akhirnya aku menerbang kan Heli menuju rumah, sebenarnya aku tadi dapet telepon dari Sabas, katanya ada orang yang mencariku. Aku bertanya-tanya kepada diriku sendiri, siapa? kenapa ada orang yang mencariku? bukankah keluarga ku masih ada di luar Kota? aku hanya punya teman di Kota Bandung, bahkan hanya sedikit saja temanku. Jadi siapa yang mencariku?
Aku gk mau ambil pusing hanya memikirkan Orang yang sedang mencariku/menungguku di rumah Sekarang ini. Ehhhhh.... bukanya hanya Mbak Farisa saja yang tau rumahku, kenapa ada orang orang lain yang mrngetahui nya?
Setelah sampai di halaman tempat memdaratkan Heli, aku bisa melihat kalau di bawah ada Sabas dan pelayan lainnya. Hanya butuh sebentar saja aku mendaratkan Heli dan langsung saja aku turun sehabis mematikan mesin Heli.
"Sabas siapa yang mencariku?." Aku bertanya ke sabas setelah memberikan Kunci Heli.
"Saya tidak tau Tuan, mereka hanya bilang, kalau mereka kenalanya Tuan." Jawab Sabas sambil menunduk.
"Mereka? ada berapa orang?." Aku bertanya sekali lagi.
"Dua orang Tuan, mereka berdua perempuan." Jawab Sabas.
"Baiklah, kamu bawa Lina dan Luna ke Guru mereka." Perintahku.
"Baik Tuan, owhhhh iya, mereka berdua berada di Ruang Tamu Tuan." Ucap Sabas memberi tahu ku.
"Hmmmm.." Balas ku mengngangguk.
Aku pun berjalan ke dalam Rumah, dan menuju Ruang Tamu, sesampainya disana aku sangat terkejut dengan kedua Tamu ku itu. Adel? Bu Dea? kenapa mereka bisa kesini? emangnya siapa mereka?. Aku langsung berjalan ke arah mereka duduk dan saat mereka sudah melihatku. Langsung saja Bu Dea menghampiriku.
"Hanza, maaf kan Anakku!." Ucap Bu Dea sambil bersujut di depanku.
Ehhhh... kenapa nih? aku bingung dengan Bu Dea dan aku mengangkat tubuh Bu Dea biar tidak berlutut lagi.
"Bu Dea ngapain?." Aku bertanya sambil mendudukkan Bu Dea ke Sofa.
Dan akhirnya Bu Dea bercerita tentang Adel yang Hamil, setelah itu Bu Dea juga bercerita kalau Anaknya itu di tinggal oleh Ayah dari Kandungan Adel. Bu Dea juga bercerita kalau dirinya gk tau bagaimana Adel bisa berubah seperti itu dan ia juga tidak tau kalau Adel berpisah dengan Ku.
"Hikss... maafkan anakku Hanza." Tangis bu Dea pecah.
"Ehhhh... ibu tidak usah sebgitunya." Ucapku sambil menyodorkan Tisu ke bu Dea
Adel hanya bisa melihat ke arah ku dengan tatapan penuh penyesalan, sedih, malu, Dll. Aku hanya menatap Adel dengan tatapan dingin ku, dan aku melihat ke arah Bu Dea, ternyata Ibu Dea sendiri tidak mengatahui perihal tentang Adel yang menghianatiku? bukankah Adel sudah berubah begitu jauh?.
Gadis yang selalu berbakti ke pada orang tua, selalu baik kepada sesama, rendah diri dan sekarang berubah hanya kerana Uang? sungguh pemikiran Manusia tentang Uang itu bagaimana sih? kok bisa-bisa nya merubah orang sebegitu baiknya menjadi Mata duitan begitu!.
Dan Adel Hamil? Hahahahaha... aku tertawa mendengar nya, bukankah itu akan menghambatku dalam balas dendam? anak yang ada di kandungan nya tidak bersalah. Meskipun itu anak Haram sekali pun, mereka tetap Bayi yang polos setelah lahir nanti.
"Sebenarnya aku masih marah soal Adel bu, tapi....." Ucapku sambil menatap mereka berdua dengan sangat dingin.
Bu Dea dan Adel yang melihat ku langsung ketakutan dan tubuh mereka bergetar.
"Aku akan membuat Anak Ibu menjadi Pelayanku di Rumah ini sampai Anak yang ada di kandunganya Lahir." Ucapku sambil memandang Adel.
"..."
"..."
Bu Dea dan Adel hanya diam saja, tapi setelahnya Ibu Dea juga menyetujui usulanku itu. Ibu Dea juga ingin menghukum Anaknya, tapi ia berfikir, Bayi yang ada di kandungan Dea akan celaka kalau ia memukuli Adel nantinya.
Memukuli? benar, di benak Bu Dea, ia ingin sekali memukuli Adel bukankah akan sangat memalukan memiliki anak yang seperti Adel ini? Sangat Malu, Ibu Dea bahkan ingin membuang Adel.
Hahahaha... aku suka itu, kalau begitu. Hukuman yang akan ku berikan akan lebih sadis dari itu, hehehehehe.... jangan menganggap aku ini naif. Hihihi... aku sudah tidak sabar untuk menguliti Adel di ruang bawah tanah.
"Kalau begitu aku akan menyuruh Supirku untuk mengantar Ibu Pulang." Ucap ku sambil menelepon Jojos.
Bu Dea hanya mengangguk kan kepala nya saja setelah itu ia pergi meninggalkan Adel yang dari tadi hanya diam di Sofa. Kepergian Bu Dea membuat Raut wajah Ku berubah menjadi Sangat Dingin.
"Sabas, Bawa Jelang itu ke Ruang Penyiksaan!." Ucapku dengan hawa membunuh yang kuat, dan sabas langsung menuruti ucapan Ku.
Sebenarnya Pelayan yang ada di rumah Ku itu adalah orang Khusus semua, Sabas. Sabas adalah mantan pasukan Khusus, dan ia sangat terampil di bidang Pisau kecil/Belati, Jojos. Jojos adalah petarung tangan Kosong di Dunia Bawah dan yang lainya aku males jelasin, jadi segitu saja informasinya saat ini.
Author: Ilustrasi Buggati Hanza
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Bagus...
2021-11-08
0
NEZUKO
kata y polos baru dihianatin doang bales y Udah kaya keluarga y ada yg dibunuh sewajar y aja thorrr
2021-10-16
1
Anak_Orang
wih keren amat mobilnya
2021-10-01
1