Aku saat ini sedang berada di dalam Panti Melati, yaa... Nama Panti ini adalah Panti Melati. Panti Melati sudah ada sejak 30 Tahun yang lalu, aku sangat terkejut setelah mengetahui kalau yang punya panti ini adalah Ibu nya Ratih. Ratih juga di beri amanah untuk menjaga Panti ini setelah Ibunya nanti terkena Musibah, kayak sakit, atau mungkin Meninggal.
Yang gua tidak duga itu si Ratih sendiri, cobak banyangin. Anak Nakal, tiba-tiba jadi baik begini. Di Combor apa ni Anak, kok kelakuanya bisa berubah, aku hanya bisa membanding-bandingkan Ratih yang dulu sama yang sekarang. Serem pokoknya, saat ketemu gua aja Ratih langsung jadi Wanita Nakal lagi, behhhhhh... gak enak pokoknya.
Aku di ajak Ratih mampir dulu di Panti, dan aku hanya nerima saja ajakkanya. Karena aku bisa melihat ada banyak anak Kecil di dalam Panti. Bangunan Panti itu sendiri cukup besar, bisa menampung 200 Orang Lebih, sayangnya hanya ada 100 Anak saja yang ada di panti. Kata Ratih kenapa bisa sedikiti itu dikarenakan ada banyak yang mengapdopsi anak-anak dari Panti ini.
Dimulai dari yang umurnya 5 Tahunan, sampai umurnya yang 10 Tahunan. Sekarang yang tinggal di Panti hanya Anak umurnya sekitar 12 Tahunan dan 15 Tahun, hemmmmm.... kayaknya orang yang mau mengapdopsi Anak itu pilih-pilih ya? kenapa mereka hanya memilih Anak kecil? Bukanya Anak yang sudah Dewasa itu malah sopan dan punya Etika? Apa lagi Anak-anak Panti.
Meskinya Msreka di Ajari hal-hal yang Positif. Biar lah aku juga tidak tau apa isi dari Pikiran orang yang ngapdopsi.
"Ini Dia kopinya, Ayo Cong di minum."Ucap Ratih membuatkan Kopi untuk ku.
"Hehhhhh... Hanza, gua udah bilang nama Gua Hanza." Ucapku kesal.
"Hehehehe... siapa suruh punya wajah kek Wanita gitu. Malah sekarang lo makin kayak Perempuan." Ucap Ratih sambil menyentuhi Mukaku.
"Hedehhhhh... kau ini. Bagus lah, kalau lo sudah berubah begini, gua salud lo bisa berubah kayak gini Ck Ck Ck.... gimana nanti Temen-temen pada dengerya, Preman Sekolah jadi anak Wanita hati lembut...." Ucap gua sambil meledek.
"Hahhhhh?!." Bisa dilihat kalau mukanya Ratih sekarang udah berurat-urat.
"Huffffff.... untung lo disini Han, kalau enggak udah gua tampol lo!." Ucap Ratih sambil membawa nampan yang ada ditanganya pergi dari Ruang Tamu.
Aku melihat kelakuan Ratih hanya bisa menghela nafas, kutarik ucapnku tadi, kalau Ratih itu masih sama kayak dulu. Cuman situasi nya saja yang bisa buat ia kayak Dulu lagi. Aku melihati anak-anak yang sedang bermain-main, aku hanya tersenyum melihat ke arah mereka. Meskipun mereka tidak mempunyai keluarga Kandung, ataupun sanak Keluarga.
Tapi Mereka bisa tersenyum sepeti itu, terlebih lagi mereka kelihatanya tidak ada rasa kekecewaan apapun itu tentang Orangtua kandung mereka. Mungkin dari sepersekian anak di Panti ini ada satu atau lebih yang di Buang Orangtua mereka, bisa jadi kan?. Aku berfikir, bukankah aku ini anak yang sudah di bilang beruntung? aku mempunyai Ibu, tapi ia sudah ku angap Wanita Jelang, untung ada ayah. Yang sudah merawatku hingga besar, hingga aku bisa mandiri.
Di bandingkan dengan anak Panti, aku merasa aku paling beruntung dari mereka. Hahhhhhh... biarlah, aku hanya akan membatu mereka di balik layar. Mungkin itu bisa jadi, membantu tampa ada yang mengetahui, bukan kah itu keren? kayak di Film-film, membantu tampa dikatahui. Hemmmmm... tapi itu semua butuh kekuatan dan kekuasaan.
"Status." Ucapku membuka Status.
STASTUS
Nama: Hanza Pratama
Umur: 20
Kelamin: Laki
Garis darah: Pejuang Kuno
Tubuh: Peseni Beladiri Kuno
Kemampuan: Mengemudi semua Kendaraan. Seni Beladiri Kuno
Saldo: 150 Juta Jal.
Inventory: ****** *****, Bikini, Kunci Heli.
_____________________________________________
"Wihhhhhh.... gua udah kaya aja, 150 Juta Jal? hihihi bukankah itu sangat banyak!." Batinku senang.
"Huhhhh... kok masih ada Bikini?." Ucapku Heran, karena aku sudah membuang itu Bikini.
[Itu dikarenakan Hikari menginginkan Tuan untuk menikmati Hidup, Ada Uang, Wanita, Tahtah. Yang Tuan nikmati hanya Uang dan Tahtah, tapi Wanita Belum]
"Apa-apaan ni Hikari, udah tau gua masih galau." Umpatku kesal sama Hikari.
[Bukan begitu Tuan, Hikari hanya ingin Tuan segera menghilangkan Pikiran Mantan Tuan, jadi Hikari berinisiatif untuk membuat Tuan Nyaman dengan Wanita Lain.]
"Hahhh... aku tau kamu ingin aku melupakan itu Jelang, tapi gua belum puas kalau gua gk balas dia sendiri, pakek tangan gua sendiri." Ucapku sambil mengingat Jelang itu berciuman sama Pria nya.
"Hehehehe... gk akan lama lagi, bersenang-senang lah dulu. Habis itu barulah aku akan membuat penyesalan yang tiada taranya ke padamu Hihihi....." Batin ku sambil tertawa mengerikan, hawa membunuh juga ada di sekitarku.
"Ha-hanza, k-kamu ti-tidak apa-apa?." Ratih bertanya ke padaku.
Ehhhhh... main nongol aja ni bocah.
"Hemmmm aku baik-baik saja, tidak usah khawatir." Balasku, kayaknya dia merasakan aura kematian ku tadi.
"Ohya, omong-omong aku mau menyumbang kan sedikit Uang ke Panti ini, Boleh kan?." Aku bertanya ke Ratih yang saat ini duduk di sebelahku.
"Hmmmmm... kalau kamu ingin menyumbang.... boleh saja sih, tapi kan kamu tuhh... Kayaaa kan..... Pasti punya uang banyakkkk..." Balas Ratih sambil memberi kata-kata Lebay ke padaku.
"Dasar gk ada malunya." Guman ku.
"Apa!? apa yang kamu bilang tadi!?." Tanya Ratih dengan nada geramnya.
"Bukan, bukan apa-apa hehehehe...." Jawab ku buru-buru.
"Ini, ada Beberapa Jal didalam Amplot." Aku menyerahkan Amplot berwatna coklat.
"Terimaksih." Balas Ratih menerima Amplot ku dengan senyumanya.
"Apa kamu mau pulang?." Lanjut Ratih.
"Benar, aku sudah pergi dari Siang tadi, dan sekarang sudah sore." Balas ku sambil melihat keluar cendela, dan nampak langit sudah berwarna Oren.
"Baiklah kalau kamu sudah mau pulang." Balas Ratih kayak enggan kalau aku pergi.
"Hahahahaha... apa kamu sangat sebegitunya ingin aku tinggal disini?." Aku bertanya setelah melihat raut wajah Ratih.
"Ihhhh... kamu tuh yaaa!." Balas Ratih dengan Muka Merona.
"Hihihihi.... Wanita tetap Wanita, apapun itu yang menyangkut gombalan Pria Ganteng seperti ku, pasti mereka akan Klepek-klepek." Batin ku melihat perubahan muka Ratih.
"Kalau begitu aku pamit dulu ya." Salam ku ke Ratih, saat ini aku sudah di dalam mobil.
"Yaaaa hati-hati." Balas Salam Ratih.
"Hati-hati Kak." Ucap Reza yang ada di samping Ratih.
"Kapan-kapan main lagi kesini Kak" Ucap Anak-anak lainya.
"Baiklah, aku nanti akan kesini lagi. Juga aku akan bawain mainan untuk Kalian Semua." Balasku sambil melambaikan tangan, dan menancap gas Mobil Vanenoku.
"Hahhhh... Sudah pergi dia.... Baiklah, Ayo Anak-anak. Kalian belum mandi, cepat mandi sana!." Teriak Ratih ke anak-anak itu.
"Baik Mbak!." Jawab Anak-anak serempak.
Ratih pun berjalan masuk ke dalam Panti, dan masuk di ruangan yang di pintunya bertulis Ruangan Pengurus. Ratih membuka pintu dan masuk secara perlahan-lahan. Di dalam Ruangan ada meja serta kursi, semenyara di kursi Besar ada seseorang yang sedang membaca artikel-artikel tentang Panti.
"Ibu aku mau memberikan ini, tadi temen ku mampir kesini, dan menyumbangkan Uangnya." Ucap Ratih ke Wanita yang sedang membaca tadi, ternyata wanita itu Ibu Ratih.
"Owhhhh... Temen mu yang mana Rat?." Tanya Ibu Ratih.
"Itulohhh... Yang sering Ratih Kerjai Hehehehe..." Balas Ratih sambil terkekeh.
"Hedehhhh... Hanza ya?." Tanya si Ibu Ratih.
Ibu Ratih pun membuka Amplot yang di berilan Hamza, saat membukanya. Tangan Ibu Ratih gemeter tak karuan, Ratih yang melihat tingkah aneh Ibunya pun melihat apa yang terjadi. Saat ia melihat Kertas yang di pegang Ibunya, ia langsung kaget sekaget kagetnya.
"1 Juta Jal!!." Teriak Ratih Kaget.
Di tempat Ku.
Saat ini aku sudah ada si depan gerbang Rumah, dan para penjaga Gerbang membukakan Pintu Gerbang setelah melihat Mobil gue. Gua masuk ke halaman Rumah dengan perlahan-lahan, kalau mbalap nanti bis rusak semua bunga-bunga di taman ini.
"Akhirnya pulang juga, Huffffff..." Ucapku ku menghela nafas lega.
Author: Sorry ya para pembaca, sebenarnya tadi siang itu sudah bisa Up, tapi ada kendala. Yaitu Paket Data Thor tiba-tiba habis, gk ada Uang lagi buat beli Peket Data. Jadi aku Chat Ayah yang sedang kerja luar kota untuk membelikan Paket Data, nunggu lama ampe sore. Karena di tempatku lagi hujan deras, jadi hawanya itu kayak bikin ngantuk. Tertidur deh gua, ampe jam 23.51 Malem ini gua bangun, dan langsung ngecek Hp, apa udah di beliin atau Belum. Ternyata sudah, jadi aku langsung lanjutin Cerita yang kurang sedikit lagi biar selesai, terus Review deh. Nanti aku janji akan Update 3 Chp Lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
spooky836
bercakap xbanyak tapi ceritanya kosong thor otak udang limbah ke apa. xde otak aku nk bg pakai otak bapak lthor..
2024-10-24
0
cahaya
ya Thor biar bisa tau jumlah uang nya
2024-05-07
0
yusuf
thor mata uangnya ganti ke rp
2023-02-13
2