"Bagaimana kalau... Tukijem?." Aku bertanya ke Sistem.
[Tuan sudah tidak bisa menganti Nama Sistem]
"Lahhhh... kan tadi suruh namai apa saja?." Aku bingung ama ni Hikari/Sistem.
[Hanya ada satu kali kesempatan untuk menamai Sistem]
"Hidihhhhhh... kamu nya aja yang gk mau nama Paijo, Tukijem, Brewok, Tekek, Cungkring, Memdot, As*. Iyakan?." Ucapku dengan wajah berseri-seri.
[Bukan begitu Tuan, karena Tuan sudah memilihkan Nama Sistem dari pertama kali menamai. Jadi Sistem tidak bisa di beri nama lagi mulai dari sekarang.]
"Sekarang? jadi dari tadi boleh kan?." Aku bertanya ama ni Hikari, makin hari makin Konslet progamnya.
[........]
"Lah napa diem Jo?" tanyaku.
[Nama saya Hikari Tuan.]
"Nah itu ngomong. Dahlah, gk usah basa-basi lagi, mana hadiah Mobilku?. kan aku sudah belanja ampek uang ku abis." Tanyaku karena dari tadi tidak ada Notivikasi.
[Owhhhh..m Saya lupa Tuan. Misi Habiskan Jal 1 Juta Jal. Selesai!.
Hadiah: Bugatti La Voiture Noire.]
[Hadiah sudah ada di Garasi Rumah Tuan.]
"Wihhhhh... cepet amat kerja lo Tong." Ucapku senang ama Hikari.
[Nama saya Hikari Tuan]
Aku memgabaikan ucapan Hikari, dan melanjutkan perjalanan menuju Rumah, saat di perjalanan aku bisa melihat ada anak kecil yang sedang di hajar Masa apa bukan tu. Kenapa itu? anak kecil dihajar begitu? mana sih belas kasihan ni orang-orang.
Akhirnya aku memberhentikan Vanenoku di pinggir jalan, dan langsung buru-buru berjalan menghampiri anak kecil yang sedang di hajar lima Orang itu. Di perhatiin ni orang tampangnya kayak preman? bodo amatlah, gua udah kuat begini masak takut ama ni Debu, enggak kan? ya enggak lah.
"Woiiiii Berhenti ******!." Teriakku, Khirnya mereka berhenti memukuli Anak kecil itu, dan perhatian mereka ter alihkan ke arah ku.
"Kenapa lo? sok jagoan? Hahhhh... bocah ambu ingus koyok ko–." Ucapnya terpotong.
"Anj*ng lah ni orang, tonjok ajalah gk usah Bac*t!!." Aku langsung memukul hidung ni Kang Bac*t ampek idung nya bunyi Kretek*
Bukk*
Satu orang pingsan, dan aku melihat ke empat orang lainya, mereka linglung sebentar, dan tersadar setelah persekian Detik. Dua orang maju secara bersamaan, yang satunya mukul di arahin ke muka ku, dan yang satunya lagi nendang ke arah Perut.
Seakan-akan waktu melambat, ni pukulan kok lambet bener ya? ahhhh... bodo amat. Yang penting ajar, aku langsung memukul Perut si orang yang ninju, dan memukul Pipi si yang nendang. Kejadian itu hanya butuh Tiga detik saja, akhirnya dua orang yang nyerang tadi langsung tumbang.
Brakkkk*
Tuk*
Tuk*
Are.... kenapa kepalaku kayak digigit semut ya? saat gua nengok kebelakang, gua ngeliat dua orang megang kayu, dan Kayu dari salah satu orang itu sudah tinggal ganggangnya saja. Tu Kayu? kayaknya di gebukin ke pala gua dah? kok gk kerasaya?. Bodo amat, sono Pakek kayo, gua juga harus pakek kayu.
Mana Kayu!? nah itu ada. Setelah gua ngambil Kayu yang di sandarkan di tembok pagar orang, gua maju sambil mengayunkan kayu ke kepala Orang yang mukul gua pake kayu tadi *Brakkk* kayu ku langsung meremukkan Tengkorak bagian samping si orang yang memukul gua tadi.
Yang satunya udah gemeteran kakinya, dan ia berniat lari. Hey-hey... Mau lari? owhhhhh tidak bisa Ferguso! aku melempar balok kayu yang ada di tangan ku dan Balok kayu yang kulempar melesat dengan cepatnya *Bukkkkk* Heatshot.... Nice.... Kena kepela!.
"Hehehehe... makin hari makin jago aja gua." Ucapku bangga.
[Dinggg... Misi tersembunyi Terselesaikan. Bantu Anak kecil kesusahan dari Preman. Selesai.
Hadiah: Airbus H225 Super Puma.]
[Barang sudah ada di Landasan Helikopter pribadi Tuan.]
"Wihhhhh... dapet barang mahal lagi ini mah." Ucapku senang, ehhhhhh.... tunggu gua aja belum liat kondisi tu bocah.
Aku langsung saja melihat anak kecil yang sedang msringkuk, umurnya sekitar 10 ampe 12 Tahunan. Yaam puuunnnn.... makin hari kok makin aneh ni Dunia, pertama-tama gua liat anak cantik di Jual?, sekarang ada anak Kecil Laki Imut di Pukuli? Hedehhhhh.... Anak ini salah apa cobak, kok bisa ampek di ajar ama tu Preman.
"Heyyy... kamu tidak apa-apa kan? kalau ada yang luka biar Kakak antar ke rumah sakit ya." Ucapku sambil memgibas-ngibaskan baju Anak itu dengan tangan di bagian yang kotor.
"Te-terimaksih P-pak a-aku gak a-apa-apa." Ucap anak ini sangat gugup.
"Jangan gitu, ayo ikut Kakak kerumah sakit, nyembuhin luka kamu ini. Biar gk infeksi." Ajak ku sambil menggandeng anak Kecil ini. Tapi kok ia buru-buru lepasin tangan gua? gua gk jahat kok.
"Kenapa?." Tanya ku sambil jongkok.
"I-itu.... aku punya a-adik, ja-jadi aku harus pulang dulu." Jawab ni Anak Kecil gemeteran.
"Kalok begitu biar Kakak anterinya." Ucapku sambil tersenyum, dan mengelus rambut Anak kecil itu.
Aku bisa melihat ada banyak warga disana-sini. Kenapa mereka gk nolong anak kecil dipukuli Preman? bukankah nanti akan bahaya, bahkan bisa menyebabkan kematian. Aku hanya menggelengkan Kepala melihat Sikap Manusia yang gk punya hati Nurani seperti mereka.
Sudah jelas, ada Anak kecil yang dipukulu. Tapi mereka hanya tutup mata dan buka Telinga lebar-lebar, seakan-akan mereka hanya ingin mendengar saja. Dan tidak mau bertindak, bener-bener ni Warga. gk ada rasa kemanusiaan nya sama sekali.
"Emmmm Ituuuu... Rumah aku Jauh Kak." Ucap Anak ini sambil memainkan Jarinya. Hahahaha.... Lucu juga ternyata tingkah ni Bocah.
"Gk apa-apa, ayo ikut kakak. Nanti kamu tunjukin jalanya." Ucapku sambil menggandeng tangan Anak Kecil itu untuk menyebrang jalan.
Anak Kecil yang namanya saja gua gk nanya, hanya nurut saat gua masukkan ke Mobil. Pertama-tama ia kayak takut saat mau masuk ke dalam Mobil, tapi aku memasukkan nya dengan agak memaksa, biar cepet aku anterinya. Karena di rumah ada Adik Kecilku yang nunggu.
Di sepanjang perjalanan, aku hanya bisa terbengong-bengong, gimana tidak. Anak kecil ini ternyata tinggalnya di Panti asuhan. Kenapa ia bisa berada di sono tadi? Arggghhhh gua bingung. Perjalanan di tempat tadi sampe kesini membutuhkan 7 Menit, dengan kecepatan Mobil 50 Km/h.
"Bukanya ini Panti ya? kenapa kamu bisa ada disana tadi?." Tanya ku ke Anak ini, jauh lo tempatnya tadi, apa lagi ia berjalan kaki dari sini ampe sono.
"Ituuu... aku hanya ingin jalan-jalan." Balas Anak ini ambil Malu-malu.
"Rezaaa!." Teriak Wanita dari dalam panti, dan berlari ke arah Ku dan Anak yang bernama Reza ini.
"Kemana aja tadi! Mbak tadi udah cariin kamu!." Ucap Wanita ini marah-marah, tapi ada rasa khawatir terpancar dari Ucapan yang keluar dari Kata-katanya.
"Ummm.... Maaf Mbak, tadi Reza hanya jalan-jalan" Balas Reza. Kenapa bocah ini takut? owhhhh mungkin ia merasa bersalah, bagus lah. Anak panti disini dididik dengan benar.
"Kenapa dengan muka mu ini?." Tanya Wanita yang sedang marahin Reza tadi. Nampak kalau ia semakin khawatir.
"It-itu....." Reza gk bisa ngomong.
"Owhhhh... Itu tadi ada preman yang mukulin Reza, jadi aku langsung bantu." Ucapku sambil mengelus kepala Reza biar ia tenang.
"Aduhhh... Maaf ya mas udah ngerepotin." Wanita ini sama sekali belum melihatku, dan langsung menunduk meminta maaf.
"Tidak apa-apa, Reza masih kecil, saat aku tadi melihatnya. Langsung saja saya emosian." Ucapku sambil tertawa.
"Untunglah Mas ini gk marah, malah baik. Udah kaya, liat aja mobilnya. Kerennnn Banget" Batin Wanita ini.
"Owhhh... iya, namanya siapa ya Mbak?." Aku bertanya.
"Ehhhh... Maaf Mas, belum ngenalin diri. Nama saya Ratih," Ucap Ratih memperkenalkan diri.
"Ratih? kayak pernah denger deh.... Perkenalkan juga nama saya Hanza." Aku memperkenalkan diri ku juga.
"Kok pernah denger itu nama? dimana ya?." Batin Ratih, karena penasaran, ia mendongakkan Kepalanya, dan bisa terlihat, kalau ia memandangku dengan tatapan tidak percaya.
"Hanza!." Teriak Ratih.
"Ehhhhhh.... iya ada apa?." Tanya ku kaget karena Ratih teriak.
"Hehehehehehe.... Weleh-weleh, bak e koweto." Ucap Ratih sambil merangkul Leherku.
"Ehhhhh... Napa nih?." Tanya ku bingung. Tapi tunggu, namanya Ratih kayak gk asing di telinga ku. Jangan-jangan.
"Hahhhh.... Cewekkk Gendeng!." Teriakku juga, karena gua inget orang yang satu ini.
"Eittttt.... Mana bisa gua di panggil gitu, gua itu Bos lo tau." Ucap Ratih yang saat ini mukanya sudah kayak Preman. Versi Wanita.
"Bossss... gimana bisa Cewekkk Gendeng/Gadiss Gila." Ucapku sambil melepaskan dekaman Ratih.
Yaaa... Ratih ini saat SMP dulu, bisa di bilang Preman Wanita di Sekolah, bukan main-main nakalnya. Gua aja yang ganteng ini sering di Bully:( giamana kata Dunia kalau Calon Penguasa nasibnya yang dulu sering di Bully ama Cewek, mau taruh mana ni muka?
"Hehehehe.... gua gk nyangka ketemuan ama lo Cong." Ucapnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Xan
harga helikopter nya ngeri yah Thor
2022-06-19
0
A°S
Gak paham
2022-01-12
0
pur~nq
MC laknat! udah tau anak kecil di gebukin premana masih... aja nanya. "Kamu tidak apa-apa kan? " e sadar e sadar tu anak di gebukin bukan di ajak main colek"kan
2021-10-21
3