Hari sudah menunjukkan Waktu paginya, sekarang ini aku sudah bangun dari Tidur panjangku. Kemarin aku mendapatkan Kesialan yang besar, dan mendapatkan Keberuntungan yang sangat besar. Aku bangun tidur dengan penuh semangatnya.
"Mandi dulu ahhh... biar seger"
Aku Hanza, saat ini mau membersihkan tubuhku di kamar mandi. Selama lima belas menit aku mandi, dan akhirnya selesai mandi. Setelah mengeringkan tubuh ku dengan handuk, aku langsung memakai baju biasaku yang ada di dalam lemari.
Celana pendek berwarna Hitam, dan Kaos putih polos. Berjalan ke dapur untuk membuat makanan pagi ini, aku berfikir. Kayak nya makan Mie goreng akan enak, di pagi hari yang dingin ini. Makan Mie gorang sambil di temani teh anget akan mendapatkan sensi menghangatkan.
"Baiklah, aku akan membuat makanan dulu"
Aku lalu melihat kelemari Makanan Saset di atas Kompor, dan mengambil Kemasan Mie goreng disana, setelahnya aku membuka Mie sasetan itu. dan meletakkannya di air yang sudah aku siapkan. Setelah itu aku membuka penyedap Mie keatas piring, tak lupa juga kecap hitamnya, biar Mie terlihat kehitaman.
Sepuluh Menit Mie rebus Gereng sudah jadi, dan aku memakanya di meja makan dengan lahapnya. Setelah Mie habis, aku langsung meminum teh anget, dan ahhhhhhh... rasanya mantap.
[Dinggg... Misi terpicu, selamtkan Gadis cantik dari Preman yang mau melecehkanya]
"Misi?"
[Benar, pengguna akan mendapatkan Misi ketika ada hal yang di sekitar Pengguna terjadi suatu musibah atau pun sebaliknya]
"Preman? aku saja tidak bisa berkelahi. Bukan kah itu misi yang sangat berat"
[Pengguna mempunyai Keterampilan Bela diri Kuno di Inventory, apa mau dipakai?]
"Owhhhh... aku melupakan itu, cepat pakai Sistem!"
[Harap pengguna manahan kesadaranya]
"Apa ya– Arhggggggggg!! sial ini sangat sakit Arhggggggggg!!"
Ini sangat sakit! tubuhku terasa di hancurkan dan di kemabilakan lagi, terus dihancurkan lagi. Kejadian itu terulang–ulang sampai sepuluh menit, dan aku merasa kalau kejadian itu terasa berpuluh–puluh tahun lamanya.
"Sial, kenapa kamu tidak memberi tahuku kalau ini akan menyakitkan?"
[Pengguna tidak bertanya]
"Sial, sudah lah. Aku akan ketempat biasanya para preman berada."
Aku bisa merasakan kalau tubuhku sangat ringan, bahkan aku tadi saat berjalan menuju pintu keluar Rumah seperti aku melesat sangat cepat. Dan tampa di sadari aku sudah memegang ganggang pintu, aku mengabaikan pikiranku itu dulu.
Yang sedang kupikirkan adalah, Memori seorang petarung yang sedang bersemayang di Dalam Benakku, Seakan–akan. Gambaran Petarung itu adalah aku, aku juga merasa kalau aku ini sudah sangat beroengalaman si dunia Petarungan. Apa ini Efek dari Pemasangan Bela Diri Kuno? itu mungkin saja.
Selama aku berjalan di tempat ramai, akhirnya aku sampai di depan gang. Gang ini adalah tempat menuju Rumah Malam. Tempat itu biasanya hanya berisi Pria hidung Belang dan para Wanita penghibur, aku dulu pernah kesana. Tapi untungnya aku berhasil keluar dari tempat itu.
Kalau tidak, aku akan terus dihisap sama Wanita penghibur disana hingga kering. Aku sebenarnya Tampan, bukanya sombong. Tapu itu fakta, di SMA dulu, aku ini adalah Pria idaman sejuta umat. Sudah beratus kali aku di tembak perempuan, tapi aku menolak mereka, bahkan bunga sekolah pun juga menembakku tapi di akhiri dengan penolakanku.
"Baiklah, Sistem disini kan tempatnya?"
[Apa pengguna peramal? bagaimana Pengguna bisa tau kejadiannya akan terjadi disini?]
"Kamu meremehkan ku Sistem"
Akhirnya aku masuk ke Gang itu, tak lama kemudian, aku mendengar jeritan wanita yang sedang minta Lonton-eh Tolong. Aku tampa pikir panjang langsung melesat ke teriakan tadi berasal, setelah sampai. Aku bisa melihat Lima Preman yang sedang mengepung Dua Gadis cantik–cantik.
"Bukankah dilihat dari penampilan mereka itu, kedua Gadis itu masih SMP?"
"Hehehehe neng manis, jangan melawan begitu, Om hanya mau mengajak Neng manis ini beesenang–senang dengan om"
"Benar Neng manis, ayo bermain dengan Om–Om ini, pasti besok Neng manis mau bermain lagi"
"Benar–Benar, ayo bermain dengan Om"
"Tidakkkk!! Tolong!!"
Kedua gadis itu kayaknya sudah sangat ketakutan, apa aku langsung muncul disana saja? kayaknya aku langsung kesana saja. Biar tidak ada masalah yang lebih serius nanti.
Suwshhhhhh*
"Bukankah kalian ini bajingan?"
Hanza langsung ada di belakang ke lima Preman itu, ahasil ucapan Hanza membuat kelima Preman itu kaget. Dan Kedua Gadis itu melihatku dengan mata penuh Harap.
"Siapa!?"
Para Bajingan itu melihatku dengan tajam, apa–apaan mereka ini, apa aku akan di perkosa? apa mereka Homo?.
"Heyyyy jangan melihatku begitu, aku ini masih Normal kau tahu." Aku berbicara begitu sambil melindungi tubuh ku dengan tangan.
Para Preman itu dan Kedua Gadis melihatku dengan tatapan bengong dengan mata Sweet Drop mereka.
"Siapa yang mau dengan mu Bodoh!" Preman 1 meneriakki ku.
"Benar Siapa yang mau dengan pria kecil seperrimu, kalau kau agak berisi. Aku akan mempertimbangkanya." Ucap Preman dua, dan semua orang kini memandang ke Preman ini.
"Bro ternyata lo Homo!." Teriak Temanya.
"Ahhhhhh... apa gara–gara kau Bokongku menjadi sakit kemarin!" Teriak teman satunya lagi.
Apa–apaan mereka ini, Dasar Preman Homo. Baiklah aku tidak akan basa basi lagi. Aku lasngsung melesat ke arah Preman itu dan memukul salah satu dari mereka. Bukkk... Aku memukul tepat di kening Preman itu, ahasil Preman itu langsung melayang ke belakang dengan cepat.
Bommmm... Tubuh Preman itu menabrak Tong sampah yang dekat dengan Tembok Gang. Aku memanfaatkan kebengongan mereka dengan melayangkan Kaki kanan ku ke Preman yang dekat dengan Preman tadi, Bukkkk.... Kaki ku mengenai Perut Preman itu, kejadian serupa terjadi kembali. Yaitu Preman yang kena tendanganku melesat kebelang bersamaan darah keluar dari Mulutnya.
Stapss... Aku mengimbangi badanku dulu, setelah itu aku melesat ke Preman yang tersisa. Aku memukul Preman ketiga dengan pukukan mangarah janggutnya, dan menendang Preman ke empat tepat di Kedua selangkannya, yang terakhir. Aku membiarkan Preman yang terakhir.
"Bawa teman–teman itu, kalau aku bertemu dengamu lagi. Aku akan menghancurkan Jony kalian!." Kata ku oenuh penekanan.
"Hikkkk... Ba–baiklah." Preman ini sangat ketakutan.
Cuman membutuhkan Sepuluh Detik untuk menumbangkan Ke empat preman itu, dan aku menghampiri kedua Gadis yang sedang linglung itu.
"Apa kalian berdua baik–baik saja?." Tanyaku memastikan kalau keduanya tidak mengalami luka, kalau mereka luka. Aku akan membawa mereka ke Rumah Sakit.
"Kami tidak apa–apa Paman, terimaksih telah menyelamatkanku dan adikku ini." Ucap Gadas yang agak besar, Ehhhh... Adik?
"Apa kalian bersaudara?." Aku memastikan dulu dengan bertanya.
"Benar Paman, Namaku Lina, dan ini adikku Luna." Owhhhh benar juga, dilihat–lihat muka mereka sama, hanya tubuh mereka yang membedakannya.
"Kenapa kalian bisa ada disini?." Aku bertanya ke Dua Kakak beradik itu.
"Itu... sebenarnya kami berdua dijual kedua orang tau kami Hikss.. Hikss.. Untungnya Kami berdua tadi berhasil kabur dari tempat itu." Apa yang di maksud Gadis ini? dijual?
Yaampun..... Orang tua macam apa mereka itu?, tega sekali mereka menjual Anak mereka sendiri, dan lihat. Kedua Gadis ini sangat cantik dan Imut.
[Dingg... Misi selamatkan Gadis Berhasil.
Hadiah: Villa Golden Star
Dinggg... Misi baru di picu. Adopsi Kedua Kakak beradik itu,]
"Misi baru lagi? adopsi? kayaknya aku tidak masalah mengapdopsi mereka, toh mereka juga butuh bantuan. Dan Villa Golden Star, Sial! bukankah itu Villa Nomer Satu Di Kota Vilgas Ini!?" Batinku
"Hiks... Hiks.. Kakak kita nanti mau kemana?." Aku tersadar setelah mendengar tangisan Adik Lina.
"Tenang saja, Kakak akan berkerja nanti, dan menyewa Kos sebentar untuk tempat tinggal kita untuk sementara." Kayaknya Kakaknya ini mencoba menenangkan Adiknya.
"Hahhh... Kalian berdua, mari ikut aku." Ucapku sambil memandang ke Lina dan Luna.
"Kemana Paman?" Lina bertanya ke padaku.
"Bukankah kalian sudah tidak memiliki Rumah? kalau begitu ayo Ke Rumahku, disana kamarnya banyak yang tidak terpakai." Aku berbicara sambil tersenyum.
"Benarkah Paman?" Saat ini Luna menanyaiku.
"Benar, jadi ayo kita ke Rumah." Aku mengulurkan kedua tangaku.
"Baiklah Paman," Kedua nya menerima kedua uluran tanganku, dengan Bahagia
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Jeme Merinem
Hanza bisa merasakan kalau tubuhnya
2024-12-03
0
Jumadi 0707
kog manggilnya paman memang MC kliatan dah tua thor
2024-10-26
0
Elok Fauziah
wah mayan/Drool/
2023-11-27
0