**Author: Kalau ada yang bingun dengan Konsep tentang nama–nama Kota atau Negara, jangan dipusingin. Semua itu sebenarnya sama, Cuman Thor ganti aja namanya, kayak Pulau Jawa, jadi Pulau Magis. Karena Pulau Jawa terkenal dengan Ilmu supranaturalnya.. Kalau tentang Uang kan bedanya hanya nama ama nominal saja kan?
1 Jal sama dengan 50 Rp
1 Jial sama dengan 10 Rp
1 Jil sama dengan 5 Rp
Mudah kan?
Ok Nexs Hanza Story**
Ok marikita mulai lagi, namaku Hanza, kalain pasti sudah tau kan? saat ini aku lagi berkendara dengan Mobil Vanenoku. Dan di sebelahku ada wanita yang bernama Tia, dia udah kukenalin kan? ya dia adalah teman Pas SMP dulu. Anaknya itu Periang, Baik hati, Suka bercanda, yang paling penting, Tia sangat pengertian kepada teman–temannya.
Tia saat SMP dulu adalah Bunga sekolah, meskipun gk cantik–cantik amat, tapi sifat kemulianya lah yang membuat Tia di gemari di kalangan Pria. apalagi sifat setianya, dulu pernah ia mempunyai pasangan, tapi naasnya Pasangan Tia berselingkuh. Si Pria itu berakhir di rumah sakit. Gimana tidak, Tia adalah Favorit Pria di kalangan anak SMP dulu, dan Pria yang menyakiti Tia akan berakhir di rumah sakit gara–gara di hajar Fans Tia.
Lucukan? benar, sangat–sangat lucu. Dan saat ini aku sedang berada di samping sang Wanita Idola itu, aku juga agak terkejut kalau Tia tiba–tiba muncul di hadapanku lagi. Kira–kira udah 5 Tahun aku tidak melihatnya, dan ia saat ini makin cantik. Kalau Fans nya dulu ngeliat Tia sekarang, aku yakin mereka akan sangat senang. Apa lagi Idola mereka semakin Cantik, aku melihat Tia sekilas, kayak ada aura yang mendominasi sekarang.
Seinget ku dulu, Tia adalah Wanita yang lemah lembut dan Baik Hati. Tapi sekarang, entah apa yang membuatku merasa kalau Tia itu tidak hanya sekedar wanita Biasa pada umumnya. Aura yang dikeluarkan Tia saat ini sangat mencenkam. Aku berhalusinasi sedikit, kalau sekarang ini aku berada di dekat Binatang Buas yang seakan–akan bisa menerkamku kapan saja.
Karena rasa penasaranku tidak bisa terbendung, akhirnya aku bertanya ke Tia.
"Tia, selama ini kamu dimna saja?. Maksudku kamu sekolah dimana?" Aku bertanya.
"Hmmmm... saat aku sudah lulus SMP dulu. Aku langsung dibawa sama keluargaku ke tempat yang sangat Terpelosok. Disana bahkan tidak ada yang namanya Listrik." Tia Membalas Ucapnku.
"Tidak ada Listrik? yang benar saja. Manusia itu tidak akan bisa hidup tampa Listrik, apa lagi di jaman Modren begini." Aku tidak percaya akan ucapan Tia.
"Aku jujur, disana tidak ada Listrik sama sekali. Penerangan nya saja pakek Obor ama Ublik." Balas Tia dan aku semakin tercengan.
"Apa kamu tinggal disana selama 5 Tahun?" Aku bertanya dengan sedikir ragu.
"Benar, aku disana tinggal selama... Bukan lima Tahun sih, lebih tepatnya Empat Tahun lebih setengah Tahun." Balas Tia, dan aku sangat kaget dengan Ucapan Tia.
"Aku gk nyangka kalau Kami bisa bertahn disana." Ucapku sambil menggelengkan Kepala.
"Hehehe... Begitulah." Tia hanya bisa tersenyum menanggapi Ucapanku.
"Emang nya kamu disana ngapain saja? bukan kah Empat Taun Setengah itu sangat Lama." Aku bertanya sekali lagi.
"Hehehehe... itu....." Kenapa dengan Tia? apa itu rahasia yang besar? kayaknya iya, kalau begitu aku gk akan tanya lagi.
"Kamu tidak usah menjawabnya, semua orang pasti punya rahasia masing–masing." Ucap ku sambil memberhentikan Mobil, karena di depan ada lampu Merah.
"Hehehe... maaf kalau aku tidak bisa menjawanya." Ucap Tia, bukan masalah, aku sendiri punya Rahasia yang sangat Besar.
"Tidak apa–apa. Owhhhh iya, apa kamu kesini sama Ayah dan Ibumu?." Aku bertanya Melulu anying!.
"He em... aku, Bapak, dan Ibuk, juga sama keluarga Jauh pulang ke Kota Vilgas." Jawab Tua.
"Keluarga Jauh?, Owhhhh Keluarga yang berada di Tempat Plosok itu? apa kamu juga punya Keluarga disana?." Aku bertanya, karena aku sangat penasaran dengan identitas Tia.
"Benar, Ayah ku yang mempunyai keluarga disana." Balas Tia sambil melihatku, saat itu aku juga melihat ke Tia.
Tia buru–buru memalingkan Wajahnya dan aku bisa melihat Rona merah di Pipinya. Bukan Hanza namanya kalau tidak mengetahui apa yang di alami Tia, aku Hanza menebak kalau Tia sekarang lagi Deman. Ya Tia sekarang lagi Demam, hehehehe... tebakanku sangat benar kali ini. Kalau begitu aku akan membawanya ke rumah sakit.
"Tia kayaknya kami deman deh, liat muka mu sangat memerah. Aku akan membawamu ke Rumah saki." Aku buru–buru tancap Gas setelah Lampu lalu lintas menyala Hijau.
"Dasar gk peka." Guman Tia.
"Apa? kayak nya kamu bilang sesuatu kan?." Aku bertanya.
"Bukan Apa–apa." Balas Tia terburu–buru. Aneh nih Tia.
Author: Gua disini akan membuat Mc yang sangat Polos, masalah tentang hubungan Mc sama Mantanya dulu memang sangat Romantis, tapi Mc saat berhubungan dengan Mantannya hanya sekadar ketemuan, makan Bareng, Nonton Film Dll. Tidak terlalu intim. Mc juga bukan Kang Sad Boy, meskipun ia ada Dendam ama Mantannya/Tunanganya, Author tidak akan membuat Mc menjadi orang yang pendendam. Kecuali itu menyangkut Harga diri dan Keluarganya.
"Dan aku tidak sakit. Mungkin di dalam sini panas." Ucap Tia sambil mengibas–ngibaskan Tangan. Mbak, bukan kah aku dari tadi menyalakan Ac Mobilnya?.
"Owhhhh... begituyah... Hahahaha.." Aku hanya bisa tertawa. Mungkin Tia belum sadar kalau ia sekarang sedang berada di lemari Es. Aku saja agak kedinginan.
"Tia." Aku memanggil Tia.
"Ada apa?." Balasnya.
"Bukankah kamu agak berubah ya?." Aku bertanya.
"Berubah gimana?." Tia memiringkan Kepalanya.
"Saat aku di dekatmu, aku tidak merasakan Hawa keimutan lagi di sekitar tubuhmu, dan hawa kehangatan. Sekarang aku meresa sedang di samping hewan Buas!." Aku berkata dengn jujur, karena aku ingin tau apa yang akan di ucapkan Tia.
"Ah... Itu... Hmmmm.." Nahhhh... Kayaknya ia memiliki Rahasia besar juga. Itu hanya Intuisiku.
"Kenapa?." Aku bertanya ke tia, seakan–akan aku terus mendesaknya untuk mengucapkan rahasia miliknya.
"Hahh..... Apa nanti kamu tiak akan tertawa saat aku jujur?." Tanya Tia ke Aku. Tertawa? mungkin ia memiliki kenangan yang lucu, baik lah aku ingin mendengarnya.
"Apa itu?, aku juga gk akan tertawa." Balas Ku. apa yang akan ia ucapkan yaa... Hehehehe
"Sebenarnya, aku ini Pejuang Beladiri." Ucap Tia sambil menunduk. Pejuang? Beladiri?.
"Puftttt.... Hahahahaha..." Aku tertawa sangat keras di dalam Mobil, bahkan mobilku sempet oleng karena aku tidak fokus saat menyetir, karena mendengar Ucapan Tia.
"Tuhhh... kan... kamu ketawa iihh.." Ucap Tia kesal.
"Bukan begitu. Gimana gk lucu cobak, gadis baik dan ceria seperti mu. Apa lagi dulu kamu tidak suka kekerasan, dan sekarang ini. Kamu bilang, kamu itu seorang Pejuang Beladiri? Hahahaha... itu adalah hal yang sangat menggelikan kalau di ingat–ingat waktu dulu saat kamu SMP." Aku menjawab sambil menahan tawa.
"Hmppp... aku tau pasti kamu tertawa." Ucap Tia sambil memalingkan Wajahnya. Ehhhh... dia ngambek.
"Maaf–maaf, aku salah. aku akan melakukan apa pun yang kamu inginkan, tapi jangan di luar kemampuanku." Ucap ku biar Tia senang.
"Benarkah?." Jawab Tia bersemangat. naaaah... kan udah ku bilang, dia gak akan ngambek lagi.
"Benar!." Jawab ku dengan mantap.
"Boleh kah aku Memilikimu?." Ucap Tia.
"Bole–ehhhh... Apa?." Tanyaku
Author: Nahhhh... Kalian penasaran kan?, kalau begitu sampai jumpa di Chp berikutnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
nmpakkan bodohnya mc. sistem tu divuat thor jadi bodoh.
2024-10-06
0
Queen❄️
mudah pala otak kau di sini orng niat buat baca novel bukan belajar itung itungan sat/Panic/
2024-04-21
0
Tanty Aulia
1 sial gue bacanya
2023-03-04
0