Felix sedang menjebak Elizabeth yang semakin hari keterlaluan terhadap ibunya. Tangan lincahnya sedang menerobos isi ponsel miliknya dengan virus yang telah ia program. Lalu menyebarkan ke penjuru dunia seperti waktu lalu momynya terkena serangan.
“Kali ini aku tidak mau gagal lagi dan kalah dari wanita j*l*ng itu. Ayo Elizabeth berpikir”, gumam Elizabet sambil mondar mandir.
Setelah menemukan ide liciknya, Elizabeth menghubungi Reino, “tut tuttt tuttt”,lalu Reino mengangkat ponselnya.
“Hallo Eli, ada apa?”, tanya Reino yang berada di ruang klub bersama wanita sexy.
“Hallo Rein, aku mempunyai tugas untuk kamu. Kamu akan menang banyak. Aku menawarkan untuk menculik temanku maksudku mantan teman”, ucap Elizabeth.
“Siapa namanya? Dan dia cantik tidak?”, tanya Reino bertubi-tubi sambil mengpulkan asap rokok.
“Namanya Tina, dia cantik. Kamu bisa mendapatkan uang sekaligus tubuhnya. Akan aku kirim fotonya. Kamu akan puas”, ucap Elizabeth dengan tersenyum licik. Lalu ia mematikan ponsel dan mengirimkan gambar kepada Reino diujung sana.
Setelah terkirim, Reino menerima notif gambar foto Tina dengan tersenyum tipis, “cantik”, gumam Reino. Lalu ia bergegas untuk menculik Tina Reffalino.
Ketika Tina sedang berjalan pulang tiba-tiba ada beberapa preman mengepungnya. Membuat Tina sedikit takut dan was-was.
“Siapa kalian! Kalian mau ngapain?!”, bentak Tina dengan tubuhnya berputar melihat lima preman yang mengepung dirinya.
“Mbak cantik jangan judes begitu, kami hanya ingin bermain-main dengan kamu sebentar”, ucap preman bergundul plontos itu dengan lengan kanan bertato penuh menyentuh dagu Tina.
“Kalian jangan coba-coba, aku akan teriak!”,ucap Tina dengan suara keras.
Sementara Thomas masih berkutat dengan dokumen di meja, lalu kaki tangannya mengetuk pintu, tok, tok, tok”, terus Thomas menyuruhnya masuk. Reyhand lalu masuk setelah dipersilakan oleh bosnya.
“Maaf tuan mengganggu, saya sudah siapkan mobil. Apakah anda jadi menemui Liam tuan?”, ucap Reyhand.
“Ya, tentu. Saat ini saya juga sedang suntuk. Mari kita pergi”, ucap Thomas dengan mengambil mantel dan membawa ponsel ke saku mantel.
Thomas berjalan ke depan yang diikuti Reyhan dari belakang.
Pada saat Thomas bersama Reyhan berjalan menuju klub melihat para preman yang sedang menganiaya seorang wanita. Lalu Reyhan menawarkan kepada Thomas, “Apakah kita berhenti untuk membantu wanita itu tuan? Wanita itu sungguh kasihan”, ucap Reyhan dengan fokus mengemudi dan sekali-kali melirik ke belakang dari kaca Sd pion.
“Tumben kamu merasa kasihan”, ucap Thomas sambil berdecak.
“Bagaimana tuan?”, tanya kembali Reyhan sebelum melaju cepat. Thomas yang mendapatkan pertanyaan itu tidak menjawab ketika melihat wanita yang ada di segerombolan preman itu dengan mengamati secara cermat. Lalu saat Reyhan mendapat jawaban diam, dia melajukan kecepatan tinggi, namun tiba-tiba Thomas berteriak berhenti dan Reyhan mengerem dengan dadakan hingga terpental kedepan.
Saat Reyhan akan bertanya, Thomas langsung bergegas menghampiri para preman itu dan menolong wanita itu. Ketika Thomas mendekat , dia terkejut jika wanitanya tersungkur dan di pegang oleh banyak preman dengan tangan nakalnya membukakan kancing di tengah jalan membuat Thomas mengetatkan giginya lalu menyeret baju preman dari belakang dan memukul wajah preman-preman itu, “bugh, bugh, bugh”.
Reino bertanya dengan suara lantang, “kamu siapa?!”. Kemudian Thomas tidak menjawab langsung menyeret Reino kedepan dengan memegang ujung pisau tajam yang disodorkan olehnya. Thomas langsung merebut dan membuang pisau itu dan menghajarnya hingga ia tersungkur dan kabur para preman itu tetapi malah tercegat oleh anak buah Thomas.
Setelah selesai menghajar para preman itu Thomas melepaskan mantelnya lalu menyelimuti tubuh Tina dan menggendong briday stayle. Tina menangis di dada bidang Thomas dalam pangkuan pria itu dengan menyembunyikan wajahnya.
Thomas menenangkan Tina, “ust, sweety, tenanglah sudah tidak apa-apa”, ucap Thomas.
Thomas memeritahkan Reyhan untuk kembali ke manshion. Reyhan melajukan mobil menuju manshion milik bosnya. Beberapa lama kemudian telah sampai di mansion dan membawa Tina dalam gendongan ke kamar utama lalu menyapu bersih seluruh badan Tina yang disentuh oleh para preman tadi meski Tina meronta, tapi bagi Thomas tidak petduli. Ia terus melakukan aksinya hingga esok paginya mereka terbaring tanpa sehelai kain.
Felix bersama Grace sedang berada di Cafe sedang menikmati makanan manis dan minuman es susu kocok tiba-tiba Elizabeth datang entah darimana dia muncul tiba-tiba mengancam Grace untuk Tina.
“Bark..,”Grace dan Felix terkejut, “aku minta kepadamu untuk bilang kepada Tina jangan pernah mendekati Thomas...,” ancaman Elizabeth. Ketika Elizabeth sedang melontarkan ancaman Felix diam-diam dengan lihai mengambil ponselnya dalam tas selempangnya lalu membuka dan memberi program virus. Setelah selesai mengancam secara bersamaan Felix menaruh ponsel milik aunty menor itu.
“Kamu mengerti kan”, ucap Elizabeth lalu pergi berlalu sambil bokongnya dilenggak lenggokan. Grace tertawa setelah kepergian Elizabeth saat dia mengomel bikin Grace geram namun setelah melihat aksi Felix menjadikan kesenangan.
“Felix kamu tadi membuka ponselnya kau beri apa?”, tanya Grace.
“Rahasia aunty, nanti lihat saja”, ucap Felix melanjutkan menikmati makanan manisnya yang ia pesan.
Keesokan paginya para jagat maya dihebohkan berbagai macam foto sexy sebelum operasi dan setelah operasi bersama om-om. Para netizen bereaksi dengan mencemooh Elizabeth. Para wartawan mengerubungi apartemen mewah yang ditempati Elizabeth. Sedangkan Felix dan Grace menikmati berita hebohnya dengan tertawa tanpa diketahui oleh Tina aksi Felix yang membuat kehebohan untuk Elizabeth.
Sementara Elizabeth depresi dengan wajah yang dipenuhi make up berantakan dan dicerca oleh agensi berbagai kemarahan dan umpatan. Pada akhirnya agensi yang dinaungi oleh Elizabeth memutuskan kontrak sepihak dengan mengganti rugi milyaran yang harus dikeluarkan. Bagi agensi tidak masalah darpada menurunkan drastis dunia bisnis agensi tersebut.
Di kantor Tina terus diributkan oleh Thomas soal kisah percintaan dan meminta kembali menjadi calon istrinya.
“Tina, c’mon, kita tidak perlu meminta restu kedua orang tuaku. Kita langsung membuat sertifikat pernikahan dan membuat pesta lusa nanti”, rengek Thomas dalam ruangan.
“Thomas berhentilah, aku tidak bisa menerima kamu”, ucap Tina dengan keluar ruang kerja yang terus diikuti oleh Thomas.
Tapi Thomas terus berusaha memperjuangkan cintanya dengan Tina yang sering kabur ketika bertemu dengannya.
"Thomas bisa berhenti tidak? Aku sungguh jengah Thomas dan aku kembalikan karangan bunga yang kamu kirim di apartemen ku", ucap Tina dari balik ponsel dan mematikan lalu melemparkan diatas ranjang.
Thomas memijat keningnya yang penat dan tiba-tiba ada pesan notif dari anaknya.
Felix :
**Daddy dengan momy marahan ya?
Felix:
Aku punya ide dad, aku akan beri waktu daddy berduaan dengan momy di apartemen lalu aku pergi ke rumah aunty Grace. Saat ini dia sendirian.
Felix:
Semoga lancar membuat adik untukku dad.
^^^^^^Thomas^^^^^^
^^^Thank you son, daddy akan berjuang membuat adik untukmu. Daddy akan segerah bergegas**.^^^
Senyum Thomas terpancarkan setelah mendapatkan notif dari Felix. Lalu pergi meninggalkan kantor menuju apartemen dan diam-diam membuka pintu setelah ditinggalkan Felix di meja depan pintu apartemen. Thomas masuk menerobos ke kamar Tina dan Tina terkejut dengan berteriak lalu terus meronta hingga ia kewalahan. Di dalam kamar hanya terdengar suara lenguhan dari sepasang sejoli dengan hawa panas hingga esok pagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Pa'tam
di bab awal yang aku baca, katanya tina jago bela diri. tapi mana?
2022-03-09
1
Ilan Irliana
di bab awl kt'y tina jago beladiri....trnyt tina sdang berhalu...fakta'y tina cuma wanita biasa yg lemah...
2022-01-25
0
NurHafni
Loh katanya di Bab ke 2 Tina udah berlatih Taekwondo,Pencak Silat dn Ketahanan Fisik lainnya buat lindungin malaykat kecilnya si Felix,
tp cumn ngalahin 5 Preman aja gk bs...hahhhhhh.
2021-12-26
5