Ketika sedang menapaki sepanjang jalan di mall. Tina melihat teman masa lalunya yang tidak tahu terima kasih dengan menarik lengan Grace dan ikut bersembunyi.
“Tina, kita lihat gaun warna biru merah maroon yuk. Sepertinya cocok untukmu. Kamu akan terlihat cantik dan anggun ketika di pesta ulang tahunku”, ajak Garce dengan menarik lengannya untuk mencoba gaun kembali.
Tina mengikuti saran Grace untuk mencoba gaun yang dipilih olehny dan dia terlihat cantik.
“Wao..kamu terlihat cantik babe dan cocok”, ucap Grace.
“Kita beli yang ini”,Grace langsung menyuruh Tina cepat-cepat ke kasir untuk mengambil gaun itu bersama Grace dan ia yang membelikannya gaun yang dikenakan oleh sahabat kecilnya.
“Grace ini terlalu mahal”, ucap Tina
“Sudah, no problem. Gaunnya juga sudah dibeli dan tidak bisa dikembalikan lagi..,” ucap Grace menenangkan, “ayo sekarang kita makan”, ajak Grace dengan berjalan dahulu dan diikuti Tina dari belakang. Tiba-tiba tidak sengaja melihat Eluzabeth dengan memakai pakaian sexy di depannya dan langsung menarik tangan Grace lalu dia terkejut.
“Ada apa sih”, teriak Grace yang langdung dibekap mulutnya dengan tangan kanan Tina, “usst..diamlah”, ucap Tina sambil menolehkan kepala Grace, “lihatlah ke depan”, Grace terkejut dengan menutup mulutnya, “oh my god, nenek sihir itu”.
“usstt..,” dengan telunjuk Tina menempel dibibir Grace.
“Kenapa kita harus sembunyi?”, marah Grace dengan suara bisik-bisik.
“Sudahlah diam, kita hanya perlu menghindari dia. Aku tidak mau punya masalah dengannya”, suara pelan Tina.
“Kenapa takut?”, tanya Grace.
“Bukannya takut, tapi aku muak melihat dia. Apalagi berurusan dengan wanita bertopeng dua dan berwajah tebal”, sangkal Tina
“Benar juga”, ucap Grace yang baru menyadari tingkah laku nenek sihir itu.
Otaknya dalam kepala Tina juga sedang mendidih melihat wanita itu saat berjalan dihadapannya dengan senyum tak pernah punya dosa begitupun dengan Grace dia juga memiliki dendam dengannya, gara-gara dia namanya tercemar buruk saat masih kuliah.
Mereka pergi meninggalkan mall sebelum nenek sihir itu datang lalu tiba ke rumah bertemu Felix yang sedang membenarkan robot mainannya.
“uhhh..”, tarikan nafas lega dari dua wanita dewasa yang duduk di sofa sambil meletakkan tas belanjaan di atas meja.
“Mom, aunty..kalian kenapa?”, tanya Felix yang melihat ekspresi dua wanita dewasa seperti menghadapi sesuatu yang besar dengan hanya mendengar helaan nafas kasar dan ekspresi wajah mereka.
“Tidak ada apa-apa sayang”, ucap Tina dengan mengusap kepala lalu berjalan ke dapur membuat es chocolate.
Sedangkan Grace sibuk chatingan dengan kekasihnya dan Felix masih asyik dengan robotiknya yang ia buat untuk tugas sekolah.
Pada saat sedang menaruh minuman ada suara nada dari ponsel milik Tina yang berada di dapur dengan lagu berjudul believer milik Imagine dragons. Lalu Tina mengambil ponsel dan menatap depan layar ponsel dengan tertera pria iblis. Kemudian mengangkatnya.
“Hallo, ada apa?”, malas Tina
“Hei sweety, kamu jangan judes begitu. Nanti cantikmu hilang”, ucap Thomas dari seberang sana yang sedang duduk di sofa sambil menikmati siaran tv dan lembaran-lembaran kertas yang sudah ia kerjakan dan menumpukkan kembali.
“Ada apa?”
“Aku meminta tolong kamu untuk segerahlah datang ke rumahku. Aku menunggumu dan ini bukan hanya minta tolong tapi juga perintah”, ucapnya langsung mematikan ponsel sepihak. Membuat Tina jengkel setengah mati dan mengumpat dengan ekspresi wajah kesalnya yang terlihat oleh Felix dan Grace.
“Pria gila, banyak maunya, seperti hantu, yang tiba-tiba memerintahkan dengan sekenanya”, umpat Tina sambil berjalan ke kamar mengambil jaket sweater rajut lalu mengambil minuman sekali tegukan habis. Membuat Grace sedikit takut dengan amarah Tina. Dia kemudian pamit pada Grace dan Felix.
“Grace aku pergi dahulu”, ucap Tina dengan berjalan menghampiri Felix yang duduk di lantai dengan mengusap kepalanya, “momy pergi dahulu”, sambil mengecup keningnya lalu berangkat melesat ke rumah Thomas.
Setelah perginya Tina, Grace lalu bergabung dengan Felix melihat dia mengotak atik robotik dengan lincahnya apalagi saat menyetelkan program di laptopnya.
“Tadi momy itu wajahnya seram habis dapat mangsa menjengkelkan. Aunty jadi penasaran dengan wajah bos momy kamu”, ucap Grace.
“Tidak perlu penasaran aunty pasti pernah menemukan majalah dan foto Thomas Stefanus di bisnis man.
“Tunggu, tunggu, kamu bilang Thomas Stefanus di majalah, aunty pernah lihat di majalah milik Jack dan di tv kayaknya”, ucap Grace dengan mencoba mengingat-ingat dalam otak kecilnya karena ia mudah pelupa yang dia lihat yang lalu kecuali uang dan soal bisnis online nya.
“Iya aunty, dia pernah muncul di layar tv kemana-mana seluruh penjuru dunia ataupun eropa”, ucap Felix yang sudah menyelesaikan robotiknya lalu mengambil es cocholate buatan Tina terus menyeruput.
“oh iya, aunty ingat nama Thomas Stefanus yang sering dibicarakan oleh bapak-bapak dan ibu-ibu kemana-mana kan..,”dengan menyeruput minumannya, “ dia juga mirip dengamu deh felix. Itu cuman perasaan aunty. Coba aunty lihat wajah kamu..,” ucap Grace sambil memegang kepala milik Felix dengan di tolehkan ke sana-sini dan tiba-tiba ada bunyi ketukan di apartemen, “tok, tok, tok”, tiga kali ketukan. Garce membuka ternyata pesanan makanan datang lalu ia mengambil dompet dan membayar kemudian masuk kembali terus makan bersama dengan Felix sambil menikmati film action terbaru yang dibawa oleh Grace.
Sementara Thomas menyuruh Tina memasak makanan untuk ia santap dengan berpura-pura tidak memiliki pembnatu. Padahal ia memiliki begitu banyak pembantu yang sedang ia sembunyikan agar dia bisa berduaan bersama dengan wanita yang di rindukannya.
Suara bunyi pintu luar, “ting tong, ting tong”, Thomas beranjak membukakan pintu rumahnya dan disuguhkan ekspresi wajah jengkelnya milik Tina.
“Masuklah”, ajak Thomas yang langsung berjalan dahulu di depan dan duduk di sofa yang diikuti oleh Tina dari belakang dengan ekspresi tidak enak untuk dipandang bagi Thomas.
“Ada apa?”, judes Tina.
“Sweety, ingat kamu tidak boleh kesal selama bekerja di perusahaan milik Stefanus”,ucap Thomas. Kemudian ekspresi Tina berubah dengan senyum paksaan.
“Baiklah, kamu harus kuat apa yang dia mau. Ingat Felix, malaikat kecilku. Tarik nafas dalam-dalam lalu tersenyum”, kata hati Tina.
“Tuan, ada apa kamu memanggil karyawan di akhir pekan. Bukankah itu tidak sopan”, ucap Tina dengan senyuman dibuat-buat.
“Ya, maaf..,” ucap Thomas dengan wajah tak berdosa.
“Maaf, maaf, sudah tahu salah. Kata maaf tidak akan mengaruh”, batin Tina
“Ya, sekarang tuan ingin apa?”,ucap Tina dengan hati yang mendongkol.
“Aku lapar dan masakan saya santapan untuk mengganti sarapan pagi saya”, perintah Thomas yang berbohong.
“Bukankah anda memiliki banyak pembantu?”,tanya Tina.
“Aku hanya memiliki satu pembantu, dia hanya tukang bersih-bersih rumah setiap minggu sekali”, ucap Thomas
“Masak sih.., bukankah anda orang kaya dan terkenal dimana-mana”, curiga Tina
“Tetapi kenyataannya begiti, sweetheart”, sangkal Thomas yang tidak mau mengalah.
“Ya, sudah..,”Tina menyerah, “mau sarapan apa?”, kesal Tina.
“Apa saja? Yang terpenting lezat dan nikmat”, ucap Thomas.
“Lebih nikmat lagi menyantap kamu sayang”, batin Thomas.
Tina langsung melesat ke dapur dengan memakai celemek dan mengambil bahan-bahan di kulkas dua pintu itu. Dia saat ini sedang membuat nasi goreng dengan nugget chiken ala Tina. Thomas yang berada di meja makan terus mengamatinya tanpa berkedip. Dia melihat Tina lincah dalam urusan dapur. Apalagi saat tubuhnya bergerak sana kemari membuat Thomas menikmatinya.
“Sweety, kamu sangat se*y saat sedang memasak”, batin Thomas lalu beranjak menghampiri Tina dan memeluknya dari belakang dan membuat Tina terkejut.
“Apa yang kau lakukan Thomas”, ucap Tina yang terus bergoyang dan meronta untuk lepas dari pelukan.
“Jangan bergoyang sayang, nanti kamu harus bertanggung jawab”, bisik Thomas dan mengecup telinga terus tengkuk di leher.
“Lepasin, semua makanan akan gosong jika kau merecoki ku”, ucap Tina dengan melepaskan pelukan Thomas di pinggangnya. Thomas tidak memperdulikan masakannya, ia langdung membalikan tubuh Tina dan diam-diam mematikan kompornya lalu menciumi bibir dengan begitu dalam. Membuat Tina terus memukul dada bidang Thomas. Di dalam sela-sela ciuman Tina terus minta dilepasin. Kemudian Thomas melepaskan ciuman iti dan mengusap bibir Tina. Lalu meninggalkan Tina di dapur dan melesat ke kamar karena Thomas tahu bahwa dia akan meledak.
“Thomassssss!!!”, teriak Tina dengan amarahnya yang meledak. Thomas tersenyum tipis menikmati setiap momen bersama wanitanya.
Kini masakan telah selesai di hidangkan ke meja makan lalu Tina akan pamit karena telah menyelesaikan tugasnya. Namun oleh Thomas dicegah.
“Saya sudah menyelesaikan tugas,jadi saya akan pamit tuan. Silahkan dinikmati”, pamit Tina
“Apa aku sudah menyuruhmu pulang?”, tanya Thomas dan Tian menggeleng kepala.
“Kalau begitu duduklah dan temani saya makan. Dan jangan berharap setelah makan untuk dapat pulang”, ucap Thomas sambil menyantap hidangan buatan Tina.
“Ta..ta..tapi saya..,”ucapannya dipotong oleh Thomas.
“Kamu masih ada tugas mungkin sampai sore hari”, ucap Thomas dan Tina terkejut.
“Whatt?”, ekspresi terkejutnya Tina, “tapi saya hanya di suruh memasak saja kan tuan. Itu namanya eksploitasi pegawai tuan”, ucap Tina yang tidak terima dan Thomas hanya mengedikan bahunya.
“Dasar laki-laki be**ngsek”, umpat Tina dalam hati.
Setelah menyelesaikan makanan Thomas beranjak dan tiba-tiba mengangkat tubuh Tina seperti karung beras dan meletakkannya ke kamar utama miliknya. Tina terkejut merasakan tubuhnya tiba-tiba melayang dan bersamaan Thomas membawanya ke atas. Dia terus meronta-ronta dengan memukul punggungnya Thomas sampai masuk ke dalam.
Thomas terdiam melihat ekspresi wajah Tina yang kesal saat tangannya di cekal di atas kepalanya. Lalu Tina mengumpat, “kau laki-laki licik seperti iblis”, amarah Tina memuncak. Namun bagi Thomas umpatan dari bibir mungil Tina bagaikan angin lalu.
Saat ini Thomas menciumi dengan begitu dalam sambil melepaskan cekalan tangannya. Ia merasakan tubuhnya yang mulai panas dan Thomas mulai aksinya diatas tubuh Tina yanh sudah mulai terkulai lemas. Aksi mereka hanya dinikmati berdua dengan berbagai macam gerakkan hingga terkulai lemas dan tertidur saling berpelukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
miss see
kata pandai seni bela diri..knpa x digunakan..
2024-02-21
0
Supartini
hadeh
2024-02-17
0
RH 1225
Beladirinya kalah dengan pesona di Thomas Tu😒😒😒😒
2022-03-19
2