Felix sedang memrogramkan virus untuk perusahaan daddy nya agar seluruh data tidak dapat dicuri oleh musuh Thomas maupun keluarganya yang ingin mengambil alih perusahaan Thomas.
Ponsel Thomas berdering saat sedang makan bersama dengan Felix dan Tina. Lalu ia mengangkatnya.
“Hallo, ada apa Jordan?”, tanya Thomas.
“Maaf tuan mengganggu, saya mau melaporkan bahwa data perusahaan utama anda terkena virus besar-besaran”, ucap Jordan dengan sedikit takut.
“Apa!”, Thomas terkejut, “kalian benaran tidak becus menangani permasalahan ini”, sambil memijat kening.
Felix dan Tina melihat Thomas amarah membuat mereka khawatir. Lalu Tina bertanya setelah selesai mengobrol dengan orang di seberang sana.
“Thomas ada apa?”, tanya Tina dengan khawatir.
“Sweety, kita kembali.Setelah aku mengantar kamu, aku harus kembali ke perusahaan karena ada sedikit problem”, ucap Thomas dengan beranjak dari kursi lalu dicegah oleh Tina.
“Tunggu Thomas, kamu harus cerita dengan kita. Mungkin kami bisa membantu kamu”, ucap Tina menawarkan diri.
“Sweety, biar masalah di kantor aku yang menangani bersama karyawan lain. Jadi kamu jangan khawatir”, ucap Thomas sambil mengusap pipinya.
“Tapi Thomas, jika kamu menceritakan kami bisa membantu. Felix juga ahli dalam teknologi jika permasalahannya pada data di kantor Thomas”,ucap Tina.
“Kamu percaya kan pada kami”,lanjut Tina
“Karena kita keluarga, apapun permasalahannya kita dapat saling membantu. Bukan untuk di pendam sendiri meskipun kamu kepala keluarga”, desak Tina
Thomas menghembuskan nafasa kasar, “ahhh..,” lalu ia mengalah, “baiklah sweety, aku akan menceritakan permasalahan di kantor namun bukan di sini. Kita masuk ke dalam mobil terlebih dahulu”, ucap Thomas
“Thomas kita sudah di dalam mobil coba ceritakan”, ucap Tina dengan tidak sabarnya.
“Ok sweety, saat ini perusahaan sedang mengalami mode kebocoran data tetapi belum menemukan pelaku yang meng hack komputer. Mungkin dia dewa hacker. So, penanganannya akan lama. Jika tidak segerah di tangani perusahaan akan mengalami kerugian atau di sebut inflasi”, ucap Thomas
“Kalau begitu daddy serahkan pada Felix”, ucapnya dengan percaya diri.
“Boy, ini tidak mudah”, pesimis Thomas.
“No dad, jika kita belum mencoba mana tahu”, ucap Felix.
“Iya Thomas kamu harus percaya karena dia gen dari kamu”, ucap Tina menenangkan Thomas.
“Baiklah”, ucap Thomas dengan percaya lalu melajukan mobilnya.
Beberapa lama kemudian mereka telah sampai di pelataran perusahaan dan turun dari mobil. Tina berjalan beriringan dengan menggandeng Felix memasuki perusahaan yang masih penuh dengan karyawan lembur.
Setelah memasuki kantor Thomas menanyakan pada Reyhan.
“Bagaimana kestabilan data?”, tanya Thomas dengan wajah dingin dan datar.
“Maaf tuan, kami sedang berusaha menekan data. Tetapi virusnya terus menyerang”, ucap salah satu karyawan pria di depan komputer.
“Segerah hubungin Jhordan”, ucap Thomas
“Sudah tuan, dia juga sedang mencari IP dibalik hacker”, ucap Reyhan
Sementara Felix sedang mengamati para karyawan dan melihat sekilas data yang terus tercuri. Lalu ia meminta Ryan untuk memberikan kesempatan membantu. Tetapi Ryan mengerut dahinya ketika Felix menyuruhnya untuk menyingkir.
“Maaf uncle bolehkah aku mencobanya”, ucap Felix pada Ryan
“Maaf nak ini bukan main-main”,ucap Ryan.
“Saya tahu uncle, makanya aku mau membantu kalian untuk menangani virus ini”, ucap Felix. Thomas sedang mengamati karyawan yang kewalahan saat itu ia melihat Felix sedang berdebat dengan salah satu karyawannya. Lalu Thomas menghampirinya .
“Ada apa ini?”, tanya Thomas
“Begini tuan..”, saat karyawan melontarkan kalimat lalu Thomas menyuruhnya untuk menyingkir tetapi karyawan itu ragu.
“Ta..tapi..”, ucapnya terpotong dengan tatapan Thomas yang dingin. Kemudian ia beranjak dan Felix menggantikannya. Saat ini Felix mencoba menghandel Virus agar data tidak banyak yang bocor.
Setelah itu Felix membalikkan keadaan dengan mengambil data dari hacker tersebut.
Orang yang berda di seberang sana saat ini sedang emosi karena komputernya dibalik hack.
“Sial”, emosi orang tersebut
“Semuanya cepat bongkar usb dan tancapan kabelnya dilepas. Ada yang membalikkan keadaan. Sebelum tuan Bahrat menghukum kita”, ucap pemimpin hacker tersebut
Tetapi datanya sudah separo didapat oleh Felix dan dia telah menghentikan virus bergambaran aliansi serigala. Lalu Thomas yang berada dibelakang emosi dengan logo serigala itu.
“Sialan, ini ulah Bahrat. Ternyata dia penghianat dibalik wajah liciknya”, batin Thomas dengan senyuman sinis.
“Wahh, nak kamu berhasil, ternyata kamu pintar. Tunggu wajah paras kamu mirip dengan bos kami yaitu tuan Thomas”, ucap Ryan
“Ya,dia mirip denganku karena dia anakku”, ucap Thomas dan Ryan terkejut.
“Hai Felix, thank you. Kamu anak genius”, ucap Reyhan dengan mengusap kepalanya.
“Thank you uncle”, ucap Felix
“Semuanya kalian harus terima kasih dengan tuan Felix!”, teriak Reyhand lalu semua seluruh jajaran karyawan sangat tersentuh dengan aksi Felix membuat mereka terpesona dengan tingkah kepintaran Felix.
Tina yang berada di samping Thomas merasa bersyukur kepada Tuhan dan bangga pada anaknya yang genius.
Setelah itu Felix memberikan pemrograman aplikasi virus untuk mencegah terjadinya kembali para hacker yang merugikan perusahaan ayahnya.
Sedangkan Bahrat mengamuk pada anak buahnya yang tidak becus menangani musuh.
"Kalian sudah aku bayar mahal tapi pekerjaan kalian tidak ada yang sempurna!", emosi Bahrat
"Sekarang cari tahu siapa yang telah berhasil menangani virus yang telah kamu buat Eddie. Aku tidak mau tahu",perintah Bahrat
"Baik tuan, saya akan cari tahu secepatnya", ucap Eddie
"Carilah bersama anak buah kamu yang sudah kau didik",ucap Bahrat.
Sementara Thomas langsung menggerakkan anak buahnya untuk menangani Bahrat.
"Rayhan hubungi Lorenzo untuk membantu kamu menangani pria picik itu", perintah Thomas
"Baik tuan, kami laksanakan", ucap Rayhan lalu bergegas melesat menangani Bahrat.
"Tunggu Rayhan, aku masih punya perintah lagi. Tolong suruh Jordhan mencari mata-mata di kantor secepatnya agar ia tidak kabur", perintahnya kembali lalu diangguki oleh Rayhan dan meninggalkan ruang kerja Thomas.
Tina yang sedang memangku Felix sedang tertidur, Thomas lalu menghampirinya dan duduk di samping Tina yang sedang memangku Felix sambil mengecup kepala anaknya yang tertidur sebagai ucapan terima kasih.
"Tina aku sangat bangga dengan anak kita dan bersyukur kepada Tuhan yang telah menurunkan malaikat kecil di tengah orang dewasa yang terkadang bertingkah seperti anak kecil", senyum Thomas dengan mengecup bibir Tina.
"Iya, aku bangga dengannya terkadang aku takut dan khawatir dengan Felix, jika suatu saat nanti dimanfaatkan oleh orang dewasa yang tidak bertanggung jawab dan menyakitinya", ucap Tina
"Tenang saja sweety, dia bisa menjaga diri. Lihatlah dan tatap mataku, dia mirip denganku.., pasti dia tahu apa yang ia lakukan. Karena dia tidak bisa dibodohi oleh siapa pun", ucap Thomas menenangkan Tina dengan memegang kepala.
"Kata Thomas benar, bahwa malaikat kecilku ini lebih cerdas dan cerdik sama bapaknya", batin Tina dengan terkekeh.
"Ayo sayang kita pulang. Felix juga perlu istirahat karena dia telah bekerja keras membantu kami mengurus permasalahan dengan hacker yang memberikan virus", ajak Thomas
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Uchi Hafiz
lanjut
2021-09-19
1
Umi Ningsih Mujung
❤️❤️❤️
2021-09-18
1