Ragna melesat dengan cepat menggunakan sebuah sayap hitam yang dari sihir kegelapan miliknya, "Wuuss...!!" Iapun tak butuh waktu lama untuk mengejar kereta yang melaju kencana itu.
"Akhirnya terkejar juga..." ucapnya yang terlihat lega.
"Ku harap aku bisa memperlambatnya..." iapun meningkatkan energi sihirnya lagi.
Kedua tangan Ragna terlapisi oleh sihir kegelapan lalu ia mengeluarkan jaring-jaring selayaknya laba-laba dari sepuluh jari tangannya untuk mengikat kereta, "Ku bilang berhenti...!!!!!" Teriak Ragna dengan menarik kembali kereta itu ke belakang
Meski sudah berusaha menarik kereta itu sekuat tenaga tetapi Ragna tetap saja tak mampu menghentikan pergerakan kereta itu.
Kereta itu tetap melaju kencang bahkan Ragna yang berjuang menariknya malah ikut tertarik oleh kereta.
"Sialan, aku malah tertarik oleh kereta!!" gumamnya dalam hati.
Iapun berjuang sekuat tenaga hingga otot-otot dikeningnya terlihat, "HIIAA...!!!!"
"Aku tak akan kalah darimu...!!!!!" Ucapnya yang menganggap kali ini pertarungannya dengan kereta.
Didalam salah satu gerbong masih tersisa satu goblin dan ia terlihat sangat kesal.
"Anak-anak itu membuatku jengkel..." dia adalah goblin penyihir yang semula menggunakan sihir ilusi.
Iapun merasa pergerakan kereta sedikit melambat dan terjadi guncangan-guncangan tak biasa, "Ada yang aneh..." ucap Goblin Penyihir itu.
Goblin Penyihir bergegas memeriksa rasa penasarannya itu, iapun menuju atas gerbong dan melihat Ragna berjuang sekuat tenaga menghentikan laju kereta, "Apa...!!!!"
Goblin Penyihir terkejut, "Dia pasti sudah gila...!!!! Menghentikan kereta ini seorang diri itu tidak mungkin...!!!"
Awalnya ia terkejut akan tetapi Goblin Penyihir itu kemudian berfikir, "Anak-anak sialan itu telah mengganggu kami!! Tak akan ku biarkan rencana mereka berhasil..."
"Dengan segala cara aku akan menggagalkan usahanya..." ucapnya saat melihat Ragna berjuang sekuat tenaga.
Dilain sisi, Ragna memperbesar sayap kegelapannya untuk memperkuat tarikan, "Aku tak akan menyerah...!!!"
*****
Lalu Erinka dan Reynhard tertinggal digerbong 9 menatap Ragna dikejauhan.
"Apa yang akan dilakukan si Ragna itu?" Pikir Erinka yang khawatir dan cemas pada rekannya yang berniat menghentikan kereta.
Reynhard berjalan mendekati gadis bangsawan itu, "Gerbong ini berhasil dihentikan akan tetapi aku terkejut bocah yang kau temukan itu memiliki sihir unik yaitu Devil Slayer..."
"Devil Slayer??" Erinka bertanya-tanya.
"Jangan-jangan kau tak tau?" Reynhard terkejut pada respon Erinka, "Akan ku jelaskan sedikit saja..."
"Devil Slayer sesuai dengan namanya adalah sihir khusus untuk membunuh iblis..."
"Aku yang merupakan keturunan pahlawan dapat merasakan bahwa sihir kegelapan miliknya berasal dari iblis yang telah dia bunuh..."
"Dimasa lalu kakek buyutku membunuh Raja Iblis dan oleh sebab itu aku dikenal dengan keturunan pahlawan..."
"Ya, kami mengalahkan dan membunuh Raja Iblis lalu kami juga membenci pengguna sihir Devil Slayer..." jelas si keturunan pahlawan itu.
"Tapi apa yang membuat kalian membenci pengguna sihir Devil Slayer??" Tanya Erinka lagi.
"Cih..." Reynhard merasa agak kesal, "Lain kali saja aku menjelaskannya padamu..."
"Yang terpenting gerbong kereta ini telah berhenti dan kita harus bergegas ke kota untuk memperingatkan para penduduk..."
"Kau benar!! Kita harus segera memperingatkan para penduduk kalau ada kereta tak terkendali yang mengarah ke kota mereka..." ucap Erinka yang setuju pada ide Reynhard.
Gadis bangsawan dan keturunan pahlawan itu segera bergerak menuju kota dengan menunggangi kuda putih milik Reynhard.
Kereta cepat itu bergerak berjalan memutar akan tetapi Erinka dan Reynhard yang menunggangi kuda bergerak secara lurus agar cepat mencapai kota.
*****
Ragna mengembangkan sayap hitam menyerupai bentuk sayap kelelawar dan mengikat kereta yang melaju cepat itu dengan jaring-jaring hitam bagaikan laba-laba, "Sialan!!!!! Berhentilah...!!!" Teriaknya dengan seluruh tenaga yang dimilikinya tetapi kereta tersebut tak menunjukan tanda-tanda akan berhenti.
Meski berusaha sekuat tenaga tetapi apa yang tengah dilakukan Rikie belum membuahkan hasil bahkan hal yang lebih gawat terjadi.
Goblin Penyihir naik ke atas gerbong dan melemparkan pisau-pisau dengan lincah, "Sllash...!!! Sllash...!!!" Dengan mudahnya jaring-jaring kegelapan milik Ragna terpotong.
"Apa...!!!" Ragna terkejut dan iapun mencari-cari orang yang telah memotong jaring kegelapan miliknya.
Ia menengok ke kanan kiri dan ternyata musuh berdiri digerbong paling belakang, "Bukankah dia sudah dikalahkan oleh Erinka?" Ucapnya ketika melihat si pelaku.
Ragna yang terbang diudara akhirnya mengepakan sayapnya dan turun, iapun berdiri tegak dihadapan Goblin Penyihir dan menatap tajam, "Aku tak ada lagi urusan denganmu!! Jangan ganggu aku lagi ada kereta yang harus ku hentikan...!!"
"Khi..." Goblin Penyihir itu malah menyeringai, iapun berlari ke arah Rikie, "Aku ada urusan denganmu dan itu adalah mengganggu dirimu...!!" Teriaknya dengan lantang dan langsung menusuk dengan pisau.
Ragna berhasil mengelak dan iapun segera mengepalkan tangan yang berlapiskan kegelapan, "Enyahlah kau...!!" Iapun memukul dengan kepalan tangan berukuran besar dari atas.
"Jbbuuak...!!!"
Goblin Penyihir itu mampu menghindar dengan mudah dan pukulan Ragna hanya mengenai atap gerbong.
"Cih...!!" Ragna menjadi geram dan iapun bergumam dalam hati, "Berbeda dengan goblin raksasa yang tadi sepertinya yang ini tak terlalu memiliki kekuatan fisik tetapi ku akui pergerakannya sangat lincah..."
Ragna mengumpulkan energi sihir ditelapak tangan kanan dan terbentuklah sebuah pedang dari elemen kegelapan, "Aku akan segera menghabisimu, goblin sialan...!!!" Teriaknya dengan tangan kanan memegang sebuah pedang dan tangan kiri terlapisi kegelapan sehingga membentuk kepalan tangan yang besar.
"Coba saja kalau bisa, manusia rakus...!!"
"HIIAA...!!!" Keduanya saling melesat mendekat.
Ragna tanpa ragu memukul sekuat tenaga dengan kepalan kegelapan, "Jbbllast...!!!" Serangannya tepat sasaran akan tetapi ia malah terkejut, "Itu hanya ilusi...!!!!"
Goblin Penyihir mendadak muncul dibelakang Ragna dan tanpa ragu menusuk menggunakan pisau, "Cthing...!!" Meskipun begitu Ragna yang memiliki insting tajam berhasil menangkis dengan pedangnya yang tercipta dari kegelapan.
"Kau tak mungkin bisa menang melawanku..." sekali lagi goblin penyihir yang sedang berhadapan menghilang menjadi ilusi.
Ragna menjadi sangat geram dan bergumam dalam hati, "Aku tak punya banyak waktu lagi..."
Iapun sekali lagi melayang ke udara dan dengan seksama mengamati sebuah gerbong yang mungkim saja menjadi tempat berpijak Goblin Penyihir, "Sial, aku tetap saja tak menemukannya..." ucapnya dari atas.
Ragna kemudian menuju sambungan gerbong, "Jika kau tak bisa mengalahkannya maka buat dia menjauh...!!" Iapun menghantam sambungan gerbong.
"Apa...!!!" Goblin Penyihir terkejut karena terpisah dari kereta utama, iapun segera berlari menuju gerbong depan, "Aku tak boleh membiarkannya pergi...!!" Ia terlihat tergesa-gesa.
Ragna bukannya pergi mengejar kereta utama tapi ia menarik gerbong yang terpisah ke arah samping, "Sialan...!!!" Dengan perlahan gerbong itu miring lalu terlepas dari rel.
Gerbong itu jatuh ke sebuah jurang dan meledak bersama goblin penyihir, "DHHUUARR...!!" Ledakan yang besar terjadi akan tetapi Ragna segera bergegas terbang ke arah gerbong kereta utama.
Sekali lagi ia menciptakan jaring-jari lalu enarik kereta itu agar melambat, "Sialan...!!!"
Waktupun terus berjalan, pagipun datang dan tak terasa stasiun pemberhentian sudah didepan mata, "DHHUUAARR...!!!" Ragna gagal menghentikan kereta itu dan terciptalah ledakan besar yang membakar stasiun tersebut
Bersambung Ke The Legend Of Ragna Chapter 20 : Penyelamat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments