Ragna terlempar menembus dinding kereta hingga meninggalkan sebuah lubang di dinding.
Raja Goblin berteriak dengan lantang penuh dengan kesenangan, "Aku menang!! Aku tak terkalahkan dan kereta ini milikku...!!!"
"Tap... tap... tap..." disaat Raja Goblin meneriakan kemenangannya sebuah langkah kaki terdengar mendekat.
Dia adalah keturunan pahlawan dan ia sudah berdiri dihadapan Raja Goblin tanpa rasa takut.
Keturunan pahlawan itu adalah Reynhard Sinaga.
"Maaf mengecewakan dirimu!! Tapi kau bukan pemilik kereta ini dan aku akan menghabisimu..."
"Aku akan menyelamatkan semua penumpang yang ada dikereta ini...!!" ucap Renyhard dengan nada malas.
Raja Goblin mengalihkan pandangan pada pria berpenampilan ksatria itu, "Siapa kau??"
"Yah, aku adalah keturunan pahlawan meski orang-orang menganggap diriku sebagai kriminal..." jawab Reynhard dengan nada malas.
"Hahahahahaha...!!! Muncul lagi satu bocah tak masalah bagiku!!"" Raja Goblin malah tertawa lepas.
"Kau bisa tertawa sekarang tapi aku akan segera menghabisimu..."
"Oh, kalau begitu kau adalah pembela kebenaran, ya?" Raja Goblin terlihat meremehkan.
"Bukan..." ucap Reynhard dengan meningkatkan energi dan menggunakan sihirnya sehingga pusaran angin pelan berhembus mengitarinya.
Raja Goblin segera melompat menjauh ke belakang, "Entah mengapa aku merasakan bahaya darinya..." gumamnya dalam hati.
Renyhard tersenyum saat melihat lawannya menjaga jarak, "Oh, sepertinya ku bisa merasakan angin pemotong yang ada disekitarku..."
"Bodoh, aku mengalami banyak sekali pertarungan jadi tentu saja aku dapat melihat bahaya darimu..."
Renyhard merasa agak tertarik pada goblin yang ada dihadapannya, "Kurasa membunuhmu akan sedikit lebih sulit..."
"Kurang ajar!!!!!" Raja Goblin nampak kesal karena sikap tanpa kenal rasa takut dari Reynhard, "Aku membenci keturunan pahlawan dan aku akan membunuhmu agar terkenal..."
Ia mengangkat gada besi berduri dengan dua tangan dan menghantamkan dengan cepat, "Jbbllast...!!" Hantaman itu hanya menghancurkan lantai gerbong dan meninggalkan sebuah lubang.
"Huh?? Kemana dia??" Ucap Raja Goblin yang tak melihat keberadaan sasarannya.
"Aku disini!!" Jawab Reynhard dengan nada malas, iapun berdiri menggantung dilangit-langit gerbong kereta.
Raja Goblin menjadi terkejut karena lawan dapat menghindari serangannya terlebih iapun tak habis pikir bagaimana bisa Reynhard bisa berdiri dengan jungkir balik tanpa jatuh, "Aku harus berhati-hati...!!!" Pikirnya waspada dengan menggenggam erat gada besi berdurinya.
Dengan sekuat tenaga, Raja Goblin menghantamkan gada besi berdurinya ke atas, "BAAMM...!!!" Reynhard berhasil menghindar bahkan langsung melompat ke bawah dan menendang kepala Raja Goblin.
Raja Goblin menjadi sempoyongan, Reynhard bergumam dalam hati, "Meski dia goblin tapi dia memiliki pengalaman bertarung yang luar biasa!! Dia cerdas sehingga mampu memimpin sekawanan goblin..."
"Membajak sebuah kereta bukan hal yang mudah!! Goblin yang ada dihadapanku ini sungguh aneh..."
"Kecerdasannya benar-benar luar biasa..." gumam keturunan pahlawan itu dalam hati, iapun secara perlahan menarik pedangnya lagi.
Raja Goblin sekarang berdiri tegak lagi dan terlihat sangat geram, "Sialan...!!!"
"Sllash...!!! Sllash...!!!" Reynhard mengayunkan pedangnya dengan cepat dan dalam sekejap kedua lengan Raja Goblin terpotong.
"AARRGGH...!!!" Raja Goblin meringis kesakitan.
Reynhard menyarungkan pedangnya lagi secara perlahan, "Katakan padaku darimana kau mendapatkan kecerdasan dan keterampilan bertarung seperti itu?? Untuk ukuran goblin kau sangat cerdas sehingga terkesan aneh dan mencurigakan..."
Raja Goblin tak menjawab karena kesakitan, iapun yang menyadari bahwa tak mungkin mengalahkan Reynhard sehingga memutuskan untuk lari.
"Hah..." Reynhard menghela nafas panjang, "Mungkin aku harus memaksamu..."
Iapun berniat menyiksa Raja Goblin akan tetapi secara mendadak Erinka yang telah mengalahkan Goblin Penyihir muncul dari balik pintu.
"Eehh...??!!" Baik Reynhard dan Erinka sama-sama terkejut, keduanya yang berasal dari Guild White Tiger tak pernah menyangka bisa bertemu.
"Kenapa kau ada disini??"
"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu!!" Reynhard malah bertanya balik.
"Anu... kalau aku hanya kebetulan saja bisa ada dikereta ini, lalu bagaimana denganmu?"
Dengan nada malas, Reynhard menjawab, "Aku disini untuk menjalankan misi menumpas goblin..."
Erinka menjadi agak kesal pada penjelasan rekannya itu, "Meskipun begitu kamilah yang menyelamatkan para penumpang yang ada dikereta ini!! Jadi kami yang akan mendapatkan bayarannya nanti...!!!!"
"Woiy, mana bisa begitu!! Akulah yang mengakhiri pemimpin para goblin dan juga ini adalah misi resmi yang sudah disahkan oleh Master..." ucap Reynhard.
Erinka menjadi terdiam akan tetapi tak butuh waktu lama kedua anggota Guild White Tiger itu berdebat lagi.
"Kita bagi dua hasil misi ini...!!" Erinka tetap bersikeras.
"Tidak mau!! Semua uangnya milikku...!!!" Reynhard tak mau mengalah.
"Kau pasti berbohong padaku!! Pasti Ragna yang telah mengalahkan Raja Goblin ditempat ini...!!!" Teriak Erinka lagi.
"Ragna? Siapa dia? Bahkan aku tak melihat seorangpun begitu sampai ditempat ini?!" Ucap Reynhard.
"Kau jangan coba membohongiku!!! Ragna adalah pria hutan yang ku temui tanpa sengaja dan dia akan bergabung dalam Guild White Tiger!!! Dia kuat dan dia pasti orang yang mengalahkan Raja Goblin!!"
"Aku malas berdebat denganmu!!! Nyatanya tiada siapapun begitu aku datang!! Jika ada rekanmu palingan ia sudah mati!! Kau yang tak sengaja berada disini tak berhak meminta upah dari misi ini..." bentak Reynhard.
Keduanya masih saja saling berdebat hingga Ragna muncul dari lubang yang ada diatap gerbong, "Hap...!!"
"Ragna...!!!" Erinka terkejut pada kemunculan rekannya itu dari atas, "Kemana saja kau??"
"Hehehe..." Ragna kebingungan untuk menjelaskan, "Aku dihempaskan oleh hantaman gada besi berduri milik Raja Goblin..."
"Yah, tapi aku beruntung karena berpegangan erat pada gerbong dan tak jatuh dari atas kereta ini..."
"Ngomong-ngomong karena kau sudah ada disini jadi mari kalahkan goblin itu bersama-sama..." ucap Ragna dengan semangat.
Erinka terdiam akan tetapi mendadak Reynhard menyela, "Terlambat!! Karena kau terlalu lemah maka aku sudah mengalahkan Raja Goblin itu..."
Ragna mengalihkan pandangan pada Reynhard, "Siapa kau?"
"Khi..." Reynhard tersenyum menyeringai penuh rasa bangga, "Aku adalah salah satu anggota Guild White Tiger sama seperti gadis itu..." iapun menunjuk ke arah Erinka dan berkata lagi, "Ya, sebenarnya aku adalah keturunan pahlawan..."
"Benarkah itu??" Ragna tak percaya, "Bukankah pahlawan itu adalah orang yang telah mengalahkan Raja Iblis?"
"Benar sekali!!" Jawab Renyhard dengan bangga.
Erinka menyela, "Hati-hati padanya!!
"Kenapa??"
"Dari rumor yang beredar meski tampangnya cukup tampan dan banyak gadis yang mencoba mendekatinya tapi dia adalah gay..."
"Pecinta sesama jenis!! Ia nyaris dihukum oleh pihak kerajaan tapi karena Reynhard merupakan keturunan pahlawan jadi mendapatkan keringanan..." jelas Erinka dengan rasa jijik.
Ragna merinding dan menjaga jarak, "Gue jadi ngeri..."
"Woiy, itu hanya rumor saja!! Jangan percaya begitu saja..." bentak Reynhard dengan nada agak kesal.
"Kalau hanya rumor maka kejelasan dan penjelasan dari rumor itu bagaimana??" Tanya Ragna.
"Yah, kalau soal itu..." Reynhard kebingungan untuk menjelaskan.
*****
Raja Goblin sudah kalah akan tetapi ia belum mati.
Ia memanfaatkan kelengahan ketiganya dan terus berjalan ke gerbong pertama yang merupakan ruang kemudi.
"Sial, aku tak menerima kekalahan!! Jika aku kalah maka semuanya harus mati..." iapun berjalan dengan sempoyongan karena darah terus saja mengalir dari dua lengannya yang terpotong.
"Akan ku bunuh mereka...!!" Raja Goblin dengan tendangan kaki kanan menendang kemudi kereta.
Kemudi kereta hancur lebur dan membuat kereta itu tanpa kendali lalu bergerak melaju semakin cepat, "Ya, kalau aku kalah maka semuanya harus mati..." ucap Raja Goblin itu dengan tersenyum menyeringai meski sudah kalah.
Bersambung Ke The Legend Of Ragna Chapter 18 : Berhenti!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments