Chapter 10 : Masih Jauh

Erinka berhadapan lagi dengan pria yang dua kali bermasalah dengannya dibar.

Sebagai musuh, pria itu menggunakan sebuah item sihir yang berupa sarung tangan besi.

"Hahahaha...!!" Ia tertawa lepas setelah berhasil membuat lengan kanan Erinka patah.

Erinka menatap dengan tatapan tajam, "Sialan, apa kau pikir dirimu telah menang?"

"Cih, kau masih sombong juga, gadis kecil..." pria itu melesatkan serangan lanjutan dengan melompat lalu menghantam.

"DYYEESS...!!" Tinju pria itu meleset dan hanya mengenai permukaan tanah lalu menciptakan sebuah cekungan.

Meski Erinka mampu menghindar tapi tetap saja ia terlempar ke belakang karena kuatnya hembusan angin.

"Ugh!!" Erinka berusaha berdiri tegak dengan tangan kiri memegangi tangan kanan yang patah, "Sial, apa aku harus menggunakan kekuatan Phoenix? Tapi masalahnya aku belum menguasainya!! Aku takut malah kehilangan kendali..." pikirnya

"Hahahaha..." lawan Erinka tertawa lepas, "Kau boleh juga masih bertahan, gadis kecil..."

Ragna yang sedang melawan para penyelundup lainnya sangat jengel, "Dia terdesak juga..." ucapnya saat melihat Erinka terberhasil dipojokan oleh lawan.

"Sudah ku duga, kami tak mungkin menang melawan mereka..." gumam Ragna dalam hati dan iapun tengah memikirkan sebuah cara untuk melarikan diri.

Ragna yang memikirkan sebuah rencana akan tetapi ia menemui jalan buntu, "Sial, kurasa tak ada pilihan lain..."

Lelaki hutan itu berteriak dengan mengambil sebuah dinamit, "Cih...!!! Aku muak!! Mari mati bersama...!!!"

Iaupun menyalakan sumbu pada peledak itu lalu melemparkannya pada kotak besar yang seluruh isinya dinamit.

"Apa...!!!" Semua pekerja yang melihatnya langsung panik dan terkejut pada aksi gila dari Ragna dan bahkan Erinka yang sedang melawan bertarung ikut terkejut.

"Apa kau sudah gila, bocah?" Teriak pria yang bertarung melawan Erinka.

"Ya, aku sudah gila..." jawab Ragna dengan tersenyum lebar.

Erinka segera berlari ke arah Ragna dan menarik tangannya, "Dasar bodoh!!"

"Kaulah yang bodoh!!" Keduanya berlari menjauh.

Mereka semua langsung dilanda kepanikan yang luar biasa dan berlarian ke segala arah.

"Semuanya lari!!!"

"Tinggalkan tempat ini!!!"

"Kita akan mati!!!" Teriak para penyelundup itu yang berlarian tak karuan.

Erinka sangat jengkel, "Apa yang kau pikirkan...!!!"

"Aku tak memikirkan apapun...!!!" Teriak Ragna.

"Apa kau juga tak memikirkan nyawa kita?"

"Tentu saja tidak!!"

Keduanya berlari secepat mungkin lalu melompat ke dalam air bersama-sama, "DHHUUAARR...!!!!" Ledakan yang luar biasa hebat terjadi secara beruntun digelapnya malam itu.

Hal itu membuat seluruh penduduk dikota sebelah yang letaknya agak jauh terkejut ketika mendengar suara ledakannya.

Mereka berlarian keluar rumah dan menjadi terbelalak ketika melihat kobaran api ledakan membumbung tinggi dengan cahaya merah menyala digelapnya malam, "Apa yang sebenarnya terjadi?" Mereka yang terkejut bertanya-tanya.

*

Waktu yang semula malam secara perlahan berganti dengan pagi, cahaya rembulan perlahan berganti dengan sinar mentari.

Hari yang barupun datang.

Lalu ledakan besar dimalam hari yang sangat mengejutkan itu membuat pasukan keamanan kota terdekat bergerak menuju ke tempat itu.

Meskipun begitu yang tersisa disana hanyalah sisa-sisa ledakan besar dengan kepulan asap dibeberapa tempat.

Mereka yang tiba disana sangat terlambat karena tak menemukan apa-apa kecuali puing-puing ledakan, semuanya hangus ditelan oleh api ledakan.

Ragna dan Erinka, keduanya sangat beruntung bisa lolos dari ledakan itu.

Mereka mengambang dipermukaan air dengan berpijak pada sebuah puing-puing yang ada diatas permukaan laut.

Erinka masih tak percaya pada aksi gila yang dilakukan temannya itu dan iapun terlihat marah, "Cih, aku tak percaya kau melakukannya!! Kau nyaris membunuhku...!!"

"Jangan berkata seperti itu!! Ini juga salah karena menyerang tanpa pikir panjang..!!" Jawab Ragna yang tak terima disalahkan.

Erinka tetap saja menganggap semuanya adalah kesalahan Ragna, "Semua ini gara-gara dirimu, dalang penyelundupan gagal terungkap dan juga aku jadi gagal dalam misi level A"

"Aku tak mendapatkan uang dan penghargaannya..."

Ragna hanya terdiam dan tak menjawab lagi, iapun tak ingin bermasalah dengan kemarahannya Erinka tetapi ia bergumam dalam hati, "Bodoh ah...!! Yang penting selamat!!"

Karena sudah lolos dari masalah dan selamat secara perlahan mereka berdua berenang menepi ke daratan terdekat yang kebetulan ada sebuah kota.

Sekali lagi keduanya tak punya apapun selain pakaian lusuh, kotor dan compang-camping bagaikan seorang gelandangan yang keduanya kenakan.

"Hah..." keduanya menghela nafas panjang dan terlihat sangat lelah.

Erinka si gadis bangsawan menggerutu, "Sial, apa yang harus kita lakukan? Apa kita akan memasuki kota dengan penampilan seperti ini?"

Ragna menjadi kesal pada gadis bangsawan yang mengajak dirinya keluar dari tengah hutan itu, "Kau benar kita tak mungkin berkeliaran ditengah kota dengan penampilan seperti ini...!!!"

"Kita seperti gelandangan saja!! Aku sangat lapar dan tiada pilihan lain selain menuju ke kota untuk cari makanan...!!"

Erinka yang merupakan bangsawan merasa malu pada penampilannya, "Aku tak akan pergi ke kota dengan pakaian lusuh dan kotor seperti ini...!!"

Ragna makin jengkel, "Ya sudah kalau begitu!! Kita berpisah disini dan aku akan menemukan ingatan masa lalu ku sendirian saja..." ucapnya dengan perlahan berjalan menjauh.

"Eehh...???!!!" Erinka terkejut, "Kau bercanda??"

"Aku serius..." ucap Ragna tetap berjalan menjauh.

"Tapi aku membutuhkanmu!!"

"Aku tak peduli!!"

Erinka tak punya pilihan lain selain mengejar Ragna karena tau betul bahwa lengan kiri akan putus lagi dan pengendalian kekuatan api Phoenix yang ada dalam dirinya akan lepas jika menjauh dari Ragna, "Hey, tunggu aku..."

"Khehehe..." Ragna tertawa dalam hati sambil melirik kebelakang karena berhasil mematahkan keegosian Erinka.

Hari perlahan mulai siang dan kebetulan dikota tersebut sedang diadakan sebuah parade sehingga banyak orang berkerumunan memenuhi trotoar jalanan.

Karena keramaian Ragna dan Erinka jadi malu untuk menampakan diri, mereka malu karena pakaian yang dikenakan kotor terlebih bau tubuh mereka sekarang ini sangat menyengat dan menusuk hidung.

Keduanya bersembunyi digang sempit dan menatap dari jauh, "Duh, sekarang kita harus bagaimana?" Ucap Erinka.

"Dengan pakaian kita yang sekarang maka kita bisa disangka gembel..." Ragna jadi pesimis untuk menampakan diri.

Mereka sedang berfikir untuk mencari makan dan uang tanpa harus menampakan diri akan tetapi setelah berfikir keras keduanya menemukan jalan buntu.

Ya, entah itu keberuntungan atau kesialan menimpa keduanya karena beberapa orang mendekat dari arah belakang, "Hey, ini daerah kami!! Dan pakaian kotor kalian mengganggu pandangan mataku...!!"

"Enyahlah!! Kalian para gembel!!" Mereka yang muncul adalah sekumpulan preman.

Erinka maupun Ragna melirik ke belakang dan tersenyum menyeringai karena menemukan sebuah ide yang sama, "Khehehe...!!!"

"Apanya yang lucu??!!!" Bentak ketua preman tersebut.

"Jbbuak...!!! Jbbuak...!!!" Ragna dan Erinka bertarung menghadapi mereka tanpa ampun.

Keduanya menghajar para preman itu lalu mengambil beberapa pakaian dari mereka serta merampas seluruh uang mereka.

Sekarang Ragna mengenakan kaos merah dengan celana hitam panjang dan Erinka memakai kaos putih tanpa lengan, celana hitam panjang dan sebuah topi diatas kepala.

"Kita lebih buruk dari mereka..." ucap Ragna yang kasihan pada para preman yang terkapar ditanah dalam kondisi telanjang.

"Kau tau, kadang kehidupan kota lebih kejam dari pada dihutan..." ucap Erinka tanpa ada rasa bersalah.

"Yap, sekarang kita bisa jalan-jalan..." ucap Ragna

"Benar sekali!!" Sahut Erinka yang terlihat cantik meski dengan pakaian rampasan.

*****

Kerumunan orang memenuhi jalan kota, mereka terdiri dari para pedagan dan para penduduk yang sedang menikmati keramaian dari parade.

Keduanya berjalan menyusuri jalan kota untuk mencari makan dan melihat-lihat karena telah memiliki uang dari memeras para preman.

"Hmm... aku tak habis pikir? Meski tadi malam terjadi ledakan yang luar biasa tapi orang-orang disini tidak merasakan panik sedikitpun..." ucap Ragna

"Yah, mungkin para penjabat atau otoritas ditempat ini merahasiakan kejadian itu..." ucap Erinka.

"Aku paham!! Jika kejadian itu diketahui publik ku yakin mereka akan panik..." ucap Ragna.

"Tepat sekali!!" Ucap Erinka dengan melihat kesana kemari, "Duh, seandainya semalam aku tidak gagal mengungkap dalang penyelundupan pasti hari ini aku akan terkenal dan punya banyak uang..."

"Jangan mengada-ada!! Kita tak mungkin menang melawan mereka semua karena kita kalah jumlah dan juga kau terlalu gegabah..." ucap Ragna yang masih kesal pada sikap egois dari Erinka, "Ngomong-ngomong berapa jarak tujuan kita sekarang dari tempat ini??"

"Jangan ditanya lagi, tujuan kita masih jauh..."

"Huff... gitu, ya?" Ragna menghembuskan nafas panjang, "Kita harus cari informasi dan ide tentang cara perjalanan kita selanjutnya..."

"Semuanya akan terasa jauh lebih mudah kalau aku tak kehilangan tas punggungku..." gerutu Erinka yang merupakan gadis bangsawan.

Bersambung Ke The Legend Of Ragna Chapter 11 : Naik Kereta

Terpopuler

Comments

Oi Min

Oi Min

bagus Ragna...... hrs kmu beri pelajaran buat si Erinka

2022-10-04

0

Oi Min

Oi Min

kwe kwi sing ra mikir Erinka. Ragna selalu menolong mu, tp dia jga selalu saja kmu salahkan

2022-10-04

0

Estiyanto Sri Nugroho

Estiyanto Sri Nugroho

Salah ketik nama MC thor...

2022-08-06

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Si Gadis Angkuh
2 Chapter 2 : Lelaki Berambut Putih
3 Chapter 3 : Bantu Aku!!
4 Chapter 4 : Menantang Kembali!!
5 Chapter 5 : Ajakan!!
6 Chapter 6 : Meninggalkan Hutan
7 Chapter 7 : Ke Pelabuhan Dan Berlayar
8 Chapter 8 : Masalah
9 Chapter 9 : Ledakan!!
10 Chapter 10 : Masih Jauh
11 Chapter 11 : Naik Kereta
12 Chapter 12 : Ilusi
13 Chapter 13 : Sekawanan Goblin
14 Chapter 14 : Raja Goblin
15 Chapter 15 : Keturunan Pahlawan
16 Chapter 16 : Selamatkan Kereta Ini!!
17 Chapter 17 : Melaju Semakin Cepat
18 Chapter 18 : Berhenti!!
19 Chapter 19 : Hantaman Keras
20 Chapter 20 : Penyelamat
21 Chapter 21 : Selamat Datang Di White Tiger
22 Chapter 22 : Orang-orang Aneh
23 Chapter 23 : Misi Dalam Pertambangan
24 Chapter 24 : Saingan
25 Chapter 25 : Melawan Minotaur
26 Chapter 26 : Dia Dapat Bicara!!
27 Chapter 27 : Terdesak
28 Chapter 28 : Lemak Atau Otot
29 Chapter 29 : Misi Sukses
30 Chapter 30 : Mari Pulang!!
31 Chapter 31 : Pembagian Bayaran
32 Chapter 32 : Insiden
33 Chapter 33 : Dragon Slayer
34 Chapter 34 : Tragis
35 Chapter 35 : Black Tiger
36 Chapter 36 : Rusuh
37 Chapter 37 : Serang!!
38 Chapter 38 : Petarung Elite
39 Chapter 39 : Kekuatan Phoenix
40 Chapter 40 : Empat Lawan Empat
41 Chapter 41 : Delapan Pedang
42 Chapter 42 : Sihir Air
43 Chapter 43 : Memakan Iblis
44 Chapter 44 : Bersiaplah Untuk Dihajar!!
45 Chapter 45 : Aku Memakan Iblis!!
46 Chapter 46 : Aku Masih Lebih Kuat!!
47 Chapter 47 : Kejahatanmu Tak Bisa Diampuni
48 Chapter 48 : Master Guild
49 Chapter 49 : Pertarungan Antar Master
50 Chapter 50 : Pertarungan Antar Master II
51 Chapter 51 : Pertarungan Antar Master III
52 Chapter 52 : Dewan Sihir
53 Chapter 53 : Julius Nova
54 Chapter 54 : Kesepakatan
55 Chapter 55 : Berlatih
56 Chapter 56 : Misi Gabungan
57 Chapter 57 : Tiga Istri
58 Chapter 58 : Sabertooth
59 Chapter 59 : Guild Besar
60 Chapter 60 : Malam
61 Chapter 61 : Berlayar
62 Chapter 62 : Pasukan Rahasia
63 Chapter 63 : Monster Laut
64 Chapter 64 : Monster Laut II
65 Chapter 65 : Tenggelam
66 Chapter 66 : Terdampar
67 Chapter 67 : Bala Bantuan
68 Chapter 68 : Bala Bantuan II
69 Chapter 69 : Bala Bantuan III
70 Chapter 70 : Bala Bantuan IV
71 Chapter 71 : Bala Bantuan V
72 Chapter 72 : Berkumpul Kembali
73 Chapter 73 : Master Sabertooth
74 Chapter 74 : Master Sabertooth II
75 Chapter 75 : Dia Kembali!!
76 Chapter 76 : Pertarungan Kedua
77 Chapter 77 : Pertarungan Kedua II
78 Chapter 78 : Batalion Bayangan
79 Chapter 79 : Batalion Bayangan II
80 Chapter 80 : Pemimpin Ke-9 dan Ke-8
81 Chapter 81 : Dragon Slayer
82 Chapter 82 : Pertarungan Orang Dewasa
83 Chapter 83 : Pertarungan Orang Dewasa II
84 Chapter 84 : Kematian Pak Tua
85 Chapter 85 : Lari!!
86 Chapter 86 : Kekuatan Phoenix
87 Chapter 87 : Kekuatan Phoenix II
88 Chapter 88 : Perintah
89 Chapter 89 : Hari Yang Cerah
90 Chapter 90 : Pulang!!
91 Chapter 91 : Anggota Guild
92 Chapter 92 : Kami Kembali!!
93 Chapter 93 : Pewaris
94 Chapter 94 : Pewaris II
95 Chapter 95 : Permainan
96 Chapter 96 : Kita Sama
97 Chapter 97 : Mandi Dan Rapi
98 Chapter 98 : Pertarungan Sesama Anggota Guild
99 Chapter 99 : Pertarungan Sesama Anggota Guild II
100 Chapter 100 : Dragon Slayer Lava
101 Chapter 101 : Aku Keturunan Pahlawan
102 Chapter 102 : Terseret
103 Chapter 103 : Imajinasi
104 Chapter 104 : Imajinasi II
105 Chapter 105 : Aku Juga Akan Bertarung!!
106 Chapter 106 : Bangkit
107 Chapter 107 : Kyuubi
108 Chapter 108 : Kyuubi II
109 Chapter 109 : Devil Slayer
110 Chapter 110 : Devil Slayer II
111 Chapter 111 : Tinju Kemenangan
112 Chapter 112 : Bantu Kami!!
113 Chapter 113 : Lisensi Penyihir
114 Chapter 114 : Lisensi Penyihir II
115 Chapter 115 : Mendapatkan Lisensi
116 Chapter 116 : Anak Iblis
117 Chapter 117 : Anak Iblis II
118 Chapter 118 : Siapa Namamu?
119 Chapter 119 : Mereka Lagi!!
120 Chapter 120 : Serahkan Anak Iblis Itu!!
121 Chapter 121 : Pertarungan Ulang
122 Chapter 122 : Pemimpin Baru
123 Chapter 123 : Komandan Pasukan Penyihir
124 Chapter 124 : Mundur
125 Chapter 125 : Aku Akan Menyelamatkannya!!
126 Chapter 126 : Menyusup
127 Chapter 127 : Menyusup II
128 Chapter 128 : Ketemu!!
129 Chapter 129 : Habisi
130 Chapter 130 : Lari
131 Chapter 131 : Aku Sangat Marah!!
132 Chapter 132 : Aku Akan Membunuh Kalian!!
133 Chapter 133 : Empat Lawan Tiga
134 Chapter 134 : Empat Lawan Tiga II
135 Chapter 135: Empat Lawan Tiga III
136 Chapter 136 : Gadis Dengan Regenerasi Super
137 Chapter 137 : Mana Zone
138 Chapter 138 : Kuwalahan
139 Chapter 139 : Sisi Gelap
140 Chapter 140 : Sisi Gelap II
141 Chapter 141 : Iblis
142 Chapter 142 : Sadarlah!!
143 Chapter 143 : Sadarlah!! Bagian 2
144 Chapter 144 : Gencatan Senjata Selesai
145 Chapter 145 : Gencatan Senjata Selesai II
146 Chapter 146 : Sang Waktu
147 Chapter 147 : Sang Waktu II
148 Chapter 148 : Kembali Pulang
149 Chapter 149 : Dragon Slayer Es
150 Chapter 149 : Dragon Slayer Es
151 Chapter 149 : Dragon Slayer Es
152 Chapter 149 : Dragon Slayer Es
153 9
154 9
155 01
156 2
157 3
158 4
159 5
160 6
161 Chapter 149 : Dragon Slayer Es
162 Chapter 149 : Dragon Slayer Es
163 Chapter 149 : Dragon Slayer Es
164 Chapter 149 : Dragon Slayer Es
165 Chapter 150 : Dragon Slayer Es II
166 Chapter 151 : Rekan Sementara
167 Chapter 152 : Rekan Sementara II
168 Chapter 153 : Hajar!!
169 Chapter 154 : Sang Cahaya
170 Chapter 155 : Kejar
171 Chapter 156 : Penyusup
172 Chapter 157 : Penyusup II
173 Chapter 158 : Megalodon
174 Chapter 159 : Penyusupan
175 Chapter 160 : Mari Menyusup
176 Chapter 161 : Sang Hiu
177 2
178 2
179 2
180 3
181 3
182 4
183 5
184 6
185 5
186 6
187 7
188 8
189 9
190 Chapter 161 : Sang Hiu
191 1
Episodes

Updated 191 Episodes

1
Chapter 1 : Si Gadis Angkuh
2
Chapter 2 : Lelaki Berambut Putih
3
Chapter 3 : Bantu Aku!!
4
Chapter 4 : Menantang Kembali!!
5
Chapter 5 : Ajakan!!
6
Chapter 6 : Meninggalkan Hutan
7
Chapter 7 : Ke Pelabuhan Dan Berlayar
8
Chapter 8 : Masalah
9
Chapter 9 : Ledakan!!
10
Chapter 10 : Masih Jauh
11
Chapter 11 : Naik Kereta
12
Chapter 12 : Ilusi
13
Chapter 13 : Sekawanan Goblin
14
Chapter 14 : Raja Goblin
15
Chapter 15 : Keturunan Pahlawan
16
Chapter 16 : Selamatkan Kereta Ini!!
17
Chapter 17 : Melaju Semakin Cepat
18
Chapter 18 : Berhenti!!
19
Chapter 19 : Hantaman Keras
20
Chapter 20 : Penyelamat
21
Chapter 21 : Selamat Datang Di White Tiger
22
Chapter 22 : Orang-orang Aneh
23
Chapter 23 : Misi Dalam Pertambangan
24
Chapter 24 : Saingan
25
Chapter 25 : Melawan Minotaur
26
Chapter 26 : Dia Dapat Bicara!!
27
Chapter 27 : Terdesak
28
Chapter 28 : Lemak Atau Otot
29
Chapter 29 : Misi Sukses
30
Chapter 30 : Mari Pulang!!
31
Chapter 31 : Pembagian Bayaran
32
Chapter 32 : Insiden
33
Chapter 33 : Dragon Slayer
34
Chapter 34 : Tragis
35
Chapter 35 : Black Tiger
36
Chapter 36 : Rusuh
37
Chapter 37 : Serang!!
38
Chapter 38 : Petarung Elite
39
Chapter 39 : Kekuatan Phoenix
40
Chapter 40 : Empat Lawan Empat
41
Chapter 41 : Delapan Pedang
42
Chapter 42 : Sihir Air
43
Chapter 43 : Memakan Iblis
44
Chapter 44 : Bersiaplah Untuk Dihajar!!
45
Chapter 45 : Aku Memakan Iblis!!
46
Chapter 46 : Aku Masih Lebih Kuat!!
47
Chapter 47 : Kejahatanmu Tak Bisa Diampuni
48
Chapter 48 : Master Guild
49
Chapter 49 : Pertarungan Antar Master
50
Chapter 50 : Pertarungan Antar Master II
51
Chapter 51 : Pertarungan Antar Master III
52
Chapter 52 : Dewan Sihir
53
Chapter 53 : Julius Nova
54
Chapter 54 : Kesepakatan
55
Chapter 55 : Berlatih
56
Chapter 56 : Misi Gabungan
57
Chapter 57 : Tiga Istri
58
Chapter 58 : Sabertooth
59
Chapter 59 : Guild Besar
60
Chapter 60 : Malam
61
Chapter 61 : Berlayar
62
Chapter 62 : Pasukan Rahasia
63
Chapter 63 : Monster Laut
64
Chapter 64 : Monster Laut II
65
Chapter 65 : Tenggelam
66
Chapter 66 : Terdampar
67
Chapter 67 : Bala Bantuan
68
Chapter 68 : Bala Bantuan II
69
Chapter 69 : Bala Bantuan III
70
Chapter 70 : Bala Bantuan IV
71
Chapter 71 : Bala Bantuan V
72
Chapter 72 : Berkumpul Kembali
73
Chapter 73 : Master Sabertooth
74
Chapter 74 : Master Sabertooth II
75
Chapter 75 : Dia Kembali!!
76
Chapter 76 : Pertarungan Kedua
77
Chapter 77 : Pertarungan Kedua II
78
Chapter 78 : Batalion Bayangan
79
Chapter 79 : Batalion Bayangan II
80
Chapter 80 : Pemimpin Ke-9 dan Ke-8
81
Chapter 81 : Dragon Slayer
82
Chapter 82 : Pertarungan Orang Dewasa
83
Chapter 83 : Pertarungan Orang Dewasa II
84
Chapter 84 : Kematian Pak Tua
85
Chapter 85 : Lari!!
86
Chapter 86 : Kekuatan Phoenix
87
Chapter 87 : Kekuatan Phoenix II
88
Chapter 88 : Perintah
89
Chapter 89 : Hari Yang Cerah
90
Chapter 90 : Pulang!!
91
Chapter 91 : Anggota Guild
92
Chapter 92 : Kami Kembali!!
93
Chapter 93 : Pewaris
94
Chapter 94 : Pewaris II
95
Chapter 95 : Permainan
96
Chapter 96 : Kita Sama
97
Chapter 97 : Mandi Dan Rapi
98
Chapter 98 : Pertarungan Sesama Anggota Guild
99
Chapter 99 : Pertarungan Sesama Anggota Guild II
100
Chapter 100 : Dragon Slayer Lava
101
Chapter 101 : Aku Keturunan Pahlawan
102
Chapter 102 : Terseret
103
Chapter 103 : Imajinasi
104
Chapter 104 : Imajinasi II
105
Chapter 105 : Aku Juga Akan Bertarung!!
106
Chapter 106 : Bangkit
107
Chapter 107 : Kyuubi
108
Chapter 108 : Kyuubi II
109
Chapter 109 : Devil Slayer
110
Chapter 110 : Devil Slayer II
111
Chapter 111 : Tinju Kemenangan
112
Chapter 112 : Bantu Kami!!
113
Chapter 113 : Lisensi Penyihir
114
Chapter 114 : Lisensi Penyihir II
115
Chapter 115 : Mendapatkan Lisensi
116
Chapter 116 : Anak Iblis
117
Chapter 117 : Anak Iblis II
118
Chapter 118 : Siapa Namamu?
119
Chapter 119 : Mereka Lagi!!
120
Chapter 120 : Serahkan Anak Iblis Itu!!
121
Chapter 121 : Pertarungan Ulang
122
Chapter 122 : Pemimpin Baru
123
Chapter 123 : Komandan Pasukan Penyihir
124
Chapter 124 : Mundur
125
Chapter 125 : Aku Akan Menyelamatkannya!!
126
Chapter 126 : Menyusup
127
Chapter 127 : Menyusup II
128
Chapter 128 : Ketemu!!
129
Chapter 129 : Habisi
130
Chapter 130 : Lari
131
Chapter 131 : Aku Sangat Marah!!
132
Chapter 132 : Aku Akan Membunuh Kalian!!
133
Chapter 133 : Empat Lawan Tiga
134
Chapter 134 : Empat Lawan Tiga II
135
Chapter 135: Empat Lawan Tiga III
136
Chapter 136 : Gadis Dengan Regenerasi Super
137
Chapter 137 : Mana Zone
138
Chapter 138 : Kuwalahan
139
Chapter 139 : Sisi Gelap
140
Chapter 140 : Sisi Gelap II
141
Chapter 141 : Iblis
142
Chapter 142 : Sadarlah!!
143
Chapter 143 : Sadarlah!! Bagian 2
144
Chapter 144 : Gencatan Senjata Selesai
145
Chapter 145 : Gencatan Senjata Selesai II
146
Chapter 146 : Sang Waktu
147
Chapter 147 : Sang Waktu II
148
Chapter 148 : Kembali Pulang
149
Chapter 149 : Dragon Slayer Es
150
Chapter 149 : Dragon Slayer Es
151
Chapter 149 : Dragon Slayer Es
152
Chapter 149 : Dragon Slayer Es
153
9
154
9
155
01
156
2
157
3
158
4
159
5
160
6
161
Chapter 149 : Dragon Slayer Es
162
Chapter 149 : Dragon Slayer Es
163
Chapter 149 : Dragon Slayer Es
164
Chapter 149 : Dragon Slayer Es
165
Chapter 150 : Dragon Slayer Es II
166
Chapter 151 : Rekan Sementara
167
Chapter 152 : Rekan Sementara II
168
Chapter 153 : Hajar!!
169
Chapter 154 : Sang Cahaya
170
Chapter 155 : Kejar
171
Chapter 156 : Penyusup
172
Chapter 157 : Penyusup II
173
Chapter 158 : Megalodon
174
Chapter 159 : Penyusupan
175
Chapter 160 : Mari Menyusup
176
Chapter 161 : Sang Hiu
177
2
178
2
179
2
180
3
181
3
182
4
183
5
184
6
185
5
186
6
187
7
188
8
189
9
190
Chapter 161 : Sang Hiu
191
1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!