"Ini penyelundupan...!!!" Teriak Erinka.
Keduanya lalu terdiam dalam kepanikan akan tetapi secara perlahan mereka menjadi lebih tenang agar bisa berfikir jernih.
Ragna mengungkapkan apa yang ia rasakan saat ini, "Aku benar-benar tak percaya dikapal ini ada dinamit..."
"Sudah ku bilang!! Ini penyelundupan..." sahut Erinka yang terlihat bersemangat, "Ku yakin bukan hanya ada satu kotak besar tapi masih ada yang lain..."
Ragna panik dan tak percaya, "Kau bercanda? Satu kotak ini saja sudah untuk menghancurkan seisi kota dan jika masih ada banyak lagi aku tak tau apa dampaknya..."
Erinka menanggapi dengan datar, "Yah, kalau tak percaya maka lebih baik kita periksa saja..."
"Baik..." Ragna mengangguk setuju lalu mereka berdua memutuskan secara mengecek satu persatu kotak-kotak kayu yang ukurannya besar.
Sungguh mengejutkan karena dari hasil pemeriksaan keduanya terdapat 3 kotak besar berisikan peledak yang diangkut oleh kapal tersebut.
Ragna tercengan, "Sekarang apa yang akan kita lakukan? Ini adalah penyelundupan dengan skala besar jadi ku pikir kita tak perlu terlibat dalam masalah ini..."
"Bukankah kau setuju pada pedapatku? Kita disini hanya menumpang jadi pura-pura saja tak lihat apa-apa..."
"Khihihi...!!" Erinka malah tertawa dan tersenyum menyeringai seolah-olah mendapatkan harta karun, "Kita harus mengungkap dalang penyelundupan ini...!!"
"Eehh...!!!!" Ragna menjadi terkejut pada kata-kata Erinka, "Apa kau sudah gila?"
"Sebagai petualang yang berkerja menjalankan misi demi uang kau tak mengerti..."
"Dalam menjalankan misi terbagi menjadi beberapa level dan kurasa mengungkap dalang penyelundupan berada dilevel A"
"Bayaran untuk level A adalah 100 keping emas..."
"100 keping emas jika dibelanjakan maka kau tak perlu berkerja selama 1 bulan penuh..." jelas Erinka dengan semangat.
Ragna yang melihat Erinka bersemangat menjadi sangat kesal dan bergumam dalam hati, "Sialan!! Dasar wanita!! Dia bersikeras untuk mengungkap dalang penyelundupan ini karena sifat mata duitan miliknya muncul..."
"Aku tak yakin bisa mengungkap dalangnya..."gm
"Hey, ayolaah!! Berfikirlah positif, kita pasti bisa mengungkap dalangnya..."
"Hadeh..." Ragna mengeluh, "Kalau urusan uang saja kau bersemangat sekali!!"
"Hehehe..."
"Baiklah, mari kita gagalkan penyelundupan ini!!" Ucap Ragna dengan semangat.
"Siap...!!!!!" Teriak Erinka.
Mereka berdua mulai bergegas dengan masuk ke sebuah kotak kayu berukuran kecil yang sebelumnya mereka masuki agar tak ketahuan oleh penjaga kapal.
Lalu dalam kotak kayu sempit itu mereka menunggu kapal berlabuh di dermaga, keduanya tetap tenang untuk mengatur rencana dalam mengungkap dalang penyelundupan.
*
Bulan purnama terang menyinari dan bintang-bintang berhamburan dilangit malam
Suasana malam hari terasa begitu dingin apalagi sekarang mereka berada ditengah-tengah lautan tetapi Ragna dan Erinka yang berada diruang sempit tak begitu merasakannya.
Lalu tak butuh waktu lama kapal yang ditumpangi oleh mereka berdua berlabuh disebuah dermaga kecil yang letaknya tak jauh dari kota.
Dermaga itu sangat kecil dan jauh dari keramaian karena mengangkut barang selundupan yang berbahaya seperti peledak.
Setelah mengetahui kapal berlabuh, Ragna dan Erinka keluar dari persembunyian dan mulai bergegas.
Dari atas kapal keduanya mengamati para pekerja yang sedang membongkar muatan kapal.
"Sial, jumplah mereka terlalu banyak!! Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang?" Ucap Ragna yang berfikir, "Kita bahkan tak tau siapa diantara mereka yang merupakan bos..."
Erinka yang angkuh karena telah memiliki kekuatan sang Phoenix merasa sombong, iapun berteriak, "Kita cukup tangkap mereka semua saja dan bos mereka pasti akan muncul!!!!" Iapun tanpa ragu melompat dari atas kapal.
"Woiy, pakai rencana...!!!!" Ragna terkejut pada sikap gegabah rekannya itu.
Ragna kebingungan harus melakukan apa dan egitu sampai dibawah Erinka langsung berteriak lantang pada orang-orang yang sedang membongkar muatan kapal, "Kalian ketahuan...!!! Aku akan menangkap kalian semua...!!!"
"...!!!" Semua orang yang sedang berkerja disana terkejut atas kemunculan Erinka yang begitu mendadak terlebih ia muncul dengan langsung berteriak.
Mereka segera mengepung gadis itu.
"Kita tak mengenal gadis ini tapi dia tak boleh dibiarkan hidup!!"
"Benar sekali!!" Mereka bersiap menyerang.
Ragna tak diam diri dan iapun mengambil keputusan dengan melompat turun lalu jatuh tepat disamping Erinka, "Hey, jumlah mereka terlalu banyak sementara kita hanya berdua jadi kita tak mungkin menang melawan mereka...!!"
"Omong kosong!!" Erinka nampaknya tak peduli dan berniat bertarung tanpa rencana.
"Mereka hanya pengganggu!!"
"Ayo bunuh mereka!!"
"Ya, dan setelah itu kita kembali berkerja atau kita akan kena marah..." dengan persenjataan lengkap mereka mulai menyerang
Ragna menjadi panik dan berfikir keras,"Duh, sekarang apa yang harus kami lakukan?" Iapun menatap ke arah orang-orang yang berlari ke arahnya.
Dilain sisi, Erinka tanpa pikir panjang langsung berlari maju ke depan, "HIIAA...!!!!
"Hey, tunggu dulu!!! Jangan asal serang!! Teriak Ragna yang berusaha mengejar rekan wanitanya itu tetapi para penyelundup telah menghadangnya, "Cih...!!!"
Erinka yang percaya diri berlari dengan memfokuskan seluruh energinya pada lengan kanan dan dalam sekejap saja lengan kanan terlapisi oleh kobaran api berwarna merah, "Jbbuak...!!!" Sekali pukulan dilesatkan dan mengenai salah satu mereka lalu seketika ia terbakar.
"...!!!" Meski bersenjatakan lengkap tetapi mereka sedikit terkejut saat Erinka menggunakan sihir elemen api.
"Hah!! Elemen api!!"
"Rupanya dia penyihir!!"
"Awas dan hati-hati!! Dia berbahaya...!!" Mereka sedikit takut pada kemampuan Erinka
Gadis bangsawan merasa diatas angin, ia berteriak dan menggertak, "Majulah dan akan ku bakar kalian semua...!!"
Ya, gertakan itu membuat sebagaian dari mereka memundurkan langkah kaki.
*
Ragna yang juga menghadapi para penyelundup merasa sedikit jengkel, "Dasar pamer!! Apa dia tak menyadarinya bahwa kemampuan sihir memiliki batasan dan tergantung stamina..." ucapnya saat melihat Erinka bertarung.
"Jumlah mereka terlalu banyak dan kita hanya berdua jadi kita tak mungkin menang..." gumam Ragna dalam hati.
Ragna menarik nafas panjang, "Woiy, kita harus mundur...!!!" Teriaknya tetapi Erinka tak mendengarkan dan tetap bertarung dengan rasa percaya diri tinggi.
Erinka bertarung dengan lincah, gesit dan tangguh melawan para penyelundup itu, iapun juga jadi tak terkalahkan dengan api yang berkobar-kobar dilengannya, "Kalian tak berarti dihadapanku...!!"
"Enyahlah!! Kalian hanya orang-orang rendahan yang tak berguna!! Suruh bos kalian untuk menghadapiku...!!!" Teriak Erinka dengan lantang dan hal itu sukses membuat mereka semakin takut.
Seorang pria bertubuh besar kekar dan mengenakan sarung tangan besi pada tangan kanan maju, ia tanpa ragu memukul, "DYYEESS...!!!" Pukulan itu hanya mengenai permukaan tanah karena Erinka berhasil menghindar dengan melompat ke belakang.
"Item sihir...!!" Ucap Erinka yang geram, ia terkejut saat diserang dengan senjata sihir.
Iapun cukup terkejut karena pria yang menyerangnya adalah orang yang dua kali bermasalah dibar.
"Halo, gadis kecil!! Kita bertemu lagi dan sekarang aku akan memberikan pelajaran padamu..." ucapnya dengan tersenyum menyeringai.
"Kali ini aku akan menghajarmu habis-habisan..." ucap Erinka yang kesal, iapun segera mengepalkan tangan yang terlapisi kobaran api
"HIIAA...!!" Gadis bangsawan itu tanpa ragu berlari melesat dan memukul akan tetapi lawan juga mengepalkan sarung tangan besi dan memukul, "Jbbllast...!!!"
"Kraak...!!"
"ARRGGH...!!!" Lengan kebanggaan Erinka yang terlapisi api jadi patah dan ia segera memundurkan langkah.
"Khahahaha...!!" Pria yang dua kali bermasalah dengan Erinka itu tertawa serasa balas dendamnya sudah tercapai.
*
Ragnj yang sedang bertarung dengan penyelundup lainnya terlihat khawatir, "Dia terdesak juga..."
"Kami tak mungkin menang dan aku muak memikirkan rencana jadi akan ku akhiri semua ini dengan cara gila...!!!" Teriak Ragna yang telah mengambil sebuah peledak.
Iaupun menyalakan sumbu peledak itu dan melemparkannya pada kotak besar yang seluruh isinya dinamit.
"Apa...!!!" Semuanya panik dan terkejut pada aksi Ragna itu.
"Semuanya lari!!!"
"Tinggalkan tempat ini!!!"
"Kita akan mati!!!" Para penyelundup itu dalam kepanikan yang luar biasa.
"DHHUUAARR...!!!!"
Bersambung Ke The Legend Of Ragna Chapter 10 : Masih Jauh
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Oi Min
kapok..... mulakno jo sok kuat Erinka..... wong wadon sak karep udele dewe
2022-10-04
0
Oi Min
Erinka ini sdah lemah tp masih seenaknya sendiri
2022-10-04
0