Chapter 7 : Ke Pelabuhan Dan Berlayar

Erinka dan Ragna keluar dari hutan belantara yang perlahan memasuki perkotaan.

Semua tatapan mata penduduk tertuju pada mereka berdua pasalnya Erinka merupakan gadis yang cantik dengan pakaian minim ketat dan mengenakan celana pendek berjalan bersama Ragna yang hanya seorang lelaki hutan dengan pakaian yang didapat dari merampok petualang.

"Apa ini pertama kalinya kau keluar hutan?"

"Yap..." jawab Ragna singkat tanda ia bersemangat.

Erinka agak kesal dan bergumam dalam hati,"Menyebalkan!! Aku seperti berjalan dengan monyet saja..."

Sebagai seorang bangsawan kini Erinka merasa kebingungan karena biasanya memiliki banyak uang dan bisa melakukan berbagai hal sekarang tak punya apapun, iapun harus memutar otak untuk menghadapi masalah yang ada, "Duh, harus gimana ni?" Pikirnya.

Dilain sisi, Ragna seolah tanpa beban karena memang biasanya tak punya apapun dan tinggal ditengah-tengah hutan, ia sekarang ini tengah menikmati bangun-bangunan megah yang ada dikota, "Hmm... bisakah kita masuk ke dalam sana?"

"Tidak bisa!! Kita tak punya uang jadi tak bisa kemana-mana...!!" Teriak Erinka tanpa sengaja dan teriakannya itu membuat dirinya semakin menjadi pusat perhatian, "Ups..." ia secara refleks langsung menutup mulut dan kemudian menarik lengan Ragna

Erinka membawa Ragna ke tempat yang sepi dan menjelaskan situasi yang ada.

"Biar ku perjelas lagi!! Kita tidak punya apa-apa!! Jadi jangan harap bisa pergi ke sembarang tempat seenaknya..." ucap Erinka dengan nada sedikit marah, "Kehidupan kota jadi sangat mengenaskan saat kau tak punya apa-apa!!" Ia memperjelas keadaannya pada Ragna.

"Hmm... sebenarnya aku sudah tau kok!!" Ragna merespon dengan datar, "Aku tak punya rasa khawatir meski tak punya uang..."

"Pepatah mengatakan 'Hidup senang meski tak punya uang' dan aku berpegang pada pepatah itu saat ini..."

"Cih..." Erinka jadi kesal karena Rikie memiliki sifat bertolak belakang dengan dirinya, "Gi mana sih caranya hidup senang meski tak ada uang??"

"Anu... kalau itu sih?" Ragna kebingungan menjawab.

"Kau dibodohi oleh pepatah itu..." ucap Erinka yang terlihat kesal

Setelahnya mereka berdua kembali menyusuri kota dengan memikirkan cara untuk keluar dari kota tersebut tanpa menggunakan biaya.

Lalu disaat nyaris putus asa tiba-tiba dalam benak pikiran Erinka terbesit sebuah ide cemerlang ketika melihat barang-barang yang dibawa Ragna dipunggung, "Aha... aku ada ide...!!!"

"Hah??" Ragna menoleh kebelakang, "Ide??"

"Hehehe..." Erinka tertawa, "Bagaimana kalau kita jual perlengkapan yang kau punya itu??"

"Heeehh...!!!! Kenapa aku harus menjualnya??" Ragna terkejut dan nampak tak setuju.

Erinka agak kesal, "Diamlah dan turuti kata-kataku!! Lagi pula barang-barang itu kau dapatkan dari para petualang yang memasuki hutan, 'kan?"

"..." Rikie terdiam.

"Tenang saja aku akan membelikannya lagi saat sudah sampai rumah!! Saat ini yang terpenting kita punya uang dulu..." Erinka yang biasanya angkuh kini berusaha merayu.

Ragna terdiam dan tak punya alasan untuk menolak, "Baiklah, kau boleh menjualnya!! Tapi ingat janjimu, ya?"

"Tentu saja..." ucap Erinka dengan tersenyum manis sambil memejamkan satu mata.

Ya, karena telah menemukan ide untuk mendapatkan uang maka keduanya segera mencari tempat untuk menjual perlengkapan milik Ragna.

Dan tak berselang waktu lama mereka berdua menemukan sebuah bar yang berisikan para petualang.

Ditempat itu terdapat banyak sekali petualang dan mereka terlihat menyeramkan.

Lalu seluruh tatapan tajam tertuju pada Erink yang sebelumnya di tempat itu membuat masalah.

Mereka masih agak kesal pada Erinka karena kejadian 5 hari yang lalu sebelum ia memasuki hutan.

"Aneh?? Entah mengapa aku merasa tatapan mata mereka tertuju pada kita dan mereka terlihat marah pada kita..." ucap Ragna yang tak mengerti.

Erinka berkata dengan suara pelan, "Abaikan saja mereka!! Anggap saja mereka batu jadi kau tak perlu menganggap mereka ada..."

Ragna bukanlah orang bodoh terlebih ia sudah mengetahui sifat Erinka yang angkuh, "Sebenarnya apa yang telah dia lakukan sebelumnya?" Pikirnya atas sorot mata tajam yang tertuju padanya.

"Hey, apa sebelumnya kau pernah kemari?"

"Jujur saja, sebelum aku masuk ke hutan 5 hari yang lalu aku mampir ke tempat ini dan disinilah aku mengalami masalah kecil...."

"Masalah kecil?" Ucap Ragna pelan.

"Yap, itu hanya masalah kecil jadi tak perlu dipikirkan lagi..." ucap Erinka dengan entengnya.

Ragna menjadi semakin khawatir dan bergumam dalam hati, "Dia pasti punya banyak musuh diberbagai tempat..."

Erinka benar-benar mengabaikan semua orang yang ada ditempat itu, iapun berjalan menuju ke tempat pelayan, "Aku mau menjual beberapa barang yang ku temukan didalam hutan..."

Pelayan itu sedikit takut karena beberapa hari yang lalu Erinka membuat masalah di tempat itu, "Anu... barang-barang yang kau temukan ini sudah sangat usang jadi harganya tak begitu memiliki nilai..." iapun berbohong dan berharap Erinka segera pergi.

"Ya, tak masalah!! Aku tetap mau menjualnya!! Meski murah tapi selama laku aku tetap ingin menjualnya..." ucap Erinka yang tak mempedulikan keadaan, ia seakan lupa pada kejadian kemarin.

Dari kerumunan pelanggan, seorang petualang yang kemarin bermasalah dengan Erinka berjalan mendekat, "Hahahaha... ini dia nona bangsawan yang kemarin!! Ya, apa kau sekarang seorang pemulung yang sekarang mengumpulkan rongsokan hutan..."

Erinka terdiam karen tak ingin cari masalah terlebih sekarang ini ia dalam keadaan miskin dan dilain sisi Ragna yang mengetahui keadaan mulai tak beres memilih menjauh agar tak terlibat masalah.

Pria itu berkata lagi, "Hahahaha... menyedihkan sekali!! Apa kau jatuh miskin? Ya, jika kau miskin tak masalah kau cukup minta uang padaku tak perlu menjual rongsokan hutan..."

"Tetapi ada syaratnya yaitu kau harus jadi milikku..." ucapnya dengan tersenyum menyeringai lalu diiringi tawa lepas rekan-rekannya.

Kesabaran Erinka mulai habis dan sifat angkuhnya kembali, ia sudah tak bisa menahan diri lagi.

Erinka mengambil botol minuman yang ada dimeja dan tanpa ragu memukulkannya, "Cthaarr...!!!" Pencahan kaca berserakan dilantai dan sekali lagi orang itu basah kuyup.

"Sialan...!!! Kemarin aku menahan diri atas semua penghinaan yang telah kau lakukan tapi sekarang kesabaranku sudah habis...!!!!"

Erinka malah bertambah kesal dan emosinya memuncak, "Ya, kesabaranku juga sudah habis dan sekarang ayo bergelud...!!"

Gadis bangsawan angkuh itu malah menantang dan membuat keributan di tempat itu lalu bukan hanya keduanya saja tapi secara perlahan keributan menyebar ke seluruh pengunjung yang ada di bar itu.

Ragna yang melihat kejadian itu memilih keluar dan membiarkan Erinka bertarung, "Hadeh, aku tak mau terlibat dalam masalah ini..." ucapnya dengan nada agak malas.

Tak butuh waktu lama keributan menimbulkan kekacauan yang luar biasa sehingga membuat pihak keamanan kota bergerak memasuki bar itu, "DOORR...!!!" Mereka menembakan tembakan peringatan, "Hentikan semua ini...!!!"

Semuanya terdiam.

"Siapa yang memulai keributan ditempat ini...!!!"

Semua orang yang ada disana menunjuk secara spontan menunjuk ke arah Erinka, "Hey, aku tak bersalah...!!!" Protes gadis bangsawan angkuh itu.

"Jangan banyak alasan!! Angkut dia...!!! Jika kau ingin menjelaskan maka dikantor saja..." Para pasukan keamanan langsung membawa Erinka pergi.

"Sudah ku bilang aku tak bersalah...!!! Dan kenapa hanya aku yang ditahan...!!!" Protes Erinka

"Tutup mulutmu dan biarkan pengadilan kota yang memutuskan kau bersalah atau tidak besok..." ucap mereka yang membawanya pergi.

Pada akhirnya Erinka dijebloskan ke penjara setempat sebelum diadili besok, iapun masih berteriak-teriak tak jelas merasa benar sendiri, "Keluarkan aku dari sini...!! Aku tak bersalah...!!!" Ia berteriak-teriak berulang kali sepanjang hari hingga malam tiba.

Ia menekuk lututnya karena sudah putus asa, Erinka bisa saja menggunakan kekuatannya akan tetapi hal itu mungkin malah menimbulkan keributan baru yang mungkin mencemarkan nama baik bangsawan.

Lalu disaat ia putus asa, Ragna muncul dihadapannya dengan menyamar menjadi salah satu petugas keamanan, "Hadeh, disuruh mencari duit malah membuat keributan!! Kau ini benar-benar tak bisa diandalkan...!!"

"Eehh...!!!" Erinka terkejut pada kemunculan Ragna.

"Tak ada waktu untuk terkejut!! Kita harus segera keluar tempat ini dan menuju ke pelabuhan lalu berlayar..." ucap Ragna.

Bersambung Ke The Legend Of Ragna Chapter 8 : Masalah

Terpopuler

Comments

Oi Min

Oi Min

bknkah Erinka mirip Arashi?? pembuat masalah??

2022-10-04

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Si Gadis Angkuh
2 Chapter 2 : Lelaki Berambut Putih
3 Chapter 3 : Bantu Aku!!
4 Chapter 4 : Menantang Kembali!!
5 Chapter 5 : Ajakan!!
6 Chapter 6 : Meninggalkan Hutan
7 Chapter 7 : Ke Pelabuhan Dan Berlayar
8 Chapter 8 : Masalah
9 Chapter 9 : Ledakan!!
10 Chapter 10 : Masih Jauh
11 Chapter 11 : Naik Kereta
12 Chapter 12 : Ilusi
13 Chapter 13 : Sekawanan Goblin
14 Chapter 14 : Raja Goblin
15 Chapter 15 : Keturunan Pahlawan
16 Chapter 16 : Selamatkan Kereta Ini!!
17 Chapter 17 : Melaju Semakin Cepat
18 Chapter 18 : Berhenti!!
19 Chapter 19 : Hantaman Keras
20 Chapter 20 : Penyelamat
21 Chapter 21 : Selamat Datang Di White Tiger
22 Chapter 22 : Orang-orang Aneh
23 Chapter 23 : Misi Dalam Pertambangan
24 Chapter 24 : Saingan
25 Chapter 25 : Melawan Minotaur
26 Chapter 26 : Dia Dapat Bicara!!
27 Chapter 27 : Terdesak
28 Chapter 28 : Lemak Atau Otot
29 Chapter 29 : Misi Sukses
30 Chapter 30 : Mari Pulang!!
31 Chapter 31 : Pembagian Bayaran
32 Chapter 32 : Insiden
33 Chapter 33 : Dragon Slayer
34 Chapter 34 : Tragis
35 Chapter 35 : Black Tiger
36 Chapter 36 : Rusuh
37 Chapter 37 : Serang!!
38 Chapter 38 : Petarung Elite
39 Chapter 39 : Kekuatan Phoenix
40 Chapter 40 : Empat Lawan Empat
41 Chapter 41 : Delapan Pedang
42 Chapter 42 : Sihir Air
43 Chapter 43 : Memakan Iblis
44 Chapter 44 : Bersiaplah Untuk Dihajar!!
45 Chapter 45 : Aku Memakan Iblis!!
46 Chapter 46 : Aku Masih Lebih Kuat!!
47 Chapter 47 : Kejahatanmu Tak Bisa Diampuni
48 Chapter 48 : Master Guild
49 Chapter 49 : Pertarungan Antar Master
50 Chapter 50 : Pertarungan Antar Master II
51 Chapter 51 : Pertarungan Antar Master III
52 Chapter 52 : Dewan Sihir
53 Chapter 53 : Julius Nova
54 Chapter 54 : Kesepakatan
55 Chapter 55 : Berlatih
56 Chapter 56 : Misi Gabungan
57 Chapter 57 : Tiga Istri
58 Chapter 58 : Sabertooth
59 Chapter 59 : Guild Besar
60 Chapter 60 : Malam
61 Chapter 61 : Berlayar
62 Chapter 62 : Pasukan Rahasia
63 Chapter 63 : Monster Laut
64 Chapter 64 : Monster Laut II
65 Chapter 65 : Tenggelam
66 Chapter 66 : Terdampar
67 Chapter 67 : Bala Bantuan
68 Chapter 68 : Bala Bantuan II
69 Chapter 69 : Bala Bantuan III
70 Chapter 70 : Bala Bantuan IV
71 Chapter 71 : Bala Bantuan V
72 Chapter 72 : Berkumpul Kembali
73 Chapter 73 : Master Sabertooth
74 Chapter 74 : Master Sabertooth II
75 Chapter 75 : Dia Kembali!!
76 Chapter 76 : Pertarungan Kedua
77 Chapter 77 : Pertarungan Kedua II
78 Chapter 78 : Batalion Bayangan
79 Chapter 79 : Batalion Bayangan II
80 Chapter 80 : Pemimpin Ke-9 dan Ke-8
81 Chapter 81 : Dragon Slayer
82 Chapter 82 : Pertarungan Orang Dewasa
83 Chapter 83 : Pertarungan Orang Dewasa II
84 Chapter 84 : Kematian Pak Tua
85 Chapter 85 : Lari!!
86 Chapter 86 : Kekuatan Phoenix
87 Chapter 87 : Kekuatan Phoenix II
88 Chapter 88 : Perintah
89 Chapter 89 : Hari Yang Cerah
90 Chapter 90 : Pulang!!
91 Chapter 91 : Anggota Guild
92 Chapter 92 : Kami Kembali!!
93 Chapter 93 : Pewaris
94 Chapter 94 : Pewaris II
95 Chapter 95 : Permainan
96 Chapter 96 : Kita Sama
97 Chapter 97 : Mandi Dan Rapi
98 Chapter 98 : Pertarungan Sesama Anggota Guild
99 Chapter 99 : Pertarungan Sesama Anggota Guild II
100 Chapter 100 : Dragon Slayer Lava
101 Chapter 101 : Aku Keturunan Pahlawan
102 Chapter 102 : Terseret
103 Chapter 103 : Imajinasi
104 Chapter 104 : Imajinasi II
105 Chapter 105 : Aku Juga Akan Bertarung!!
106 Chapter 106 : Bangkit
107 Chapter 107 : Kyuubi
108 Chapter 108 : Kyuubi II
109 Chapter 109 : Devil Slayer
110 Chapter 110 : Devil Slayer II
111 Chapter 111 : Tinju Kemenangan
112 Chapter 112 : Bantu Kami!!
113 Chapter 113 : Lisensi Penyihir
114 Chapter 114 : Lisensi Penyihir II
115 Chapter 115 : Mendapatkan Lisensi
116 Chapter 116 : Anak Iblis
117 Chapter 117 : Anak Iblis II
118 Chapter 118 : Siapa Namamu?
119 Chapter 119 : Mereka Lagi!!
120 Chapter 120 : Serahkan Anak Iblis Itu!!
121 Chapter 121 : Pertarungan Ulang
122 Chapter 122 : Pemimpin Baru
123 Chapter 123 : Komandan Pasukan Penyihir
124 Chapter 124 : Mundur
125 Chapter 125 : Aku Akan Menyelamatkannya!!
126 Chapter 126 : Menyusup
127 Chapter 127 : Menyusup II
128 Chapter 128 : Ketemu!!
129 Chapter 129 : Habisi
130 Chapter 130 : Lari
131 Chapter 131 : Aku Sangat Marah!!
132 Chapter 132 : Aku Akan Membunuh Kalian!!
133 Chapter 133 : Empat Lawan Tiga
134 Chapter 134 : Empat Lawan Tiga II
135 Chapter 135: Empat Lawan Tiga III
136 Chapter 136 : Gadis Dengan Regenerasi Super
137 Chapter 137 : Mana Zone
138 Chapter 138 : Kuwalahan
139 Chapter 139 : Sisi Gelap
140 Chapter 140 : Sisi Gelap II
141 Chapter 141 : Iblis
142 Chapter 142 : Sadarlah!!
143 Chapter 143 : Sadarlah!! Bagian 2
144 Chapter 144 : Gencatan Senjata Selesai
145 Chapter 145 : Gencatan Senjata Selesai II
146 Chapter 146 : Sang Waktu
147 Chapter 147 : Sang Waktu II
148 Chapter 148 : Kembali Pulang
149 Chapter 149 : Dragon Slayer Es
150 Chapter 149 : Dragon Slayer Es
151 Chapter 149 : Dragon Slayer Es
152 Chapter 149 : Dragon Slayer Es
153 9
154 9
155 01
156 2
157 3
158 4
159 5
160 6
161 Chapter 149 : Dragon Slayer Es
162 Chapter 149 : Dragon Slayer Es
163 Chapter 149 : Dragon Slayer Es
164 Chapter 149 : Dragon Slayer Es
165 Chapter 150 : Dragon Slayer Es II
166 Chapter 151 : Rekan Sementara
167 Chapter 152 : Rekan Sementara II
168 Chapter 153 : Hajar!!
169 Chapter 154 : Sang Cahaya
170 Chapter 155 : Kejar
171 Chapter 156 : Penyusup
172 Chapter 157 : Penyusup II
173 Chapter 158 : Megalodon
174 Chapter 159 : Penyusupan
175 Chapter 160 : Mari Menyusup
176 Chapter 161 : Sang Hiu
177 2
178 2
179 2
180 3
181 3
182 4
183 5
184 6
185 5
186 6
187 7
188 8
189 9
190 Chapter 161 : Sang Hiu
191 1
Episodes

Updated 191 Episodes

1
Chapter 1 : Si Gadis Angkuh
2
Chapter 2 : Lelaki Berambut Putih
3
Chapter 3 : Bantu Aku!!
4
Chapter 4 : Menantang Kembali!!
5
Chapter 5 : Ajakan!!
6
Chapter 6 : Meninggalkan Hutan
7
Chapter 7 : Ke Pelabuhan Dan Berlayar
8
Chapter 8 : Masalah
9
Chapter 9 : Ledakan!!
10
Chapter 10 : Masih Jauh
11
Chapter 11 : Naik Kereta
12
Chapter 12 : Ilusi
13
Chapter 13 : Sekawanan Goblin
14
Chapter 14 : Raja Goblin
15
Chapter 15 : Keturunan Pahlawan
16
Chapter 16 : Selamatkan Kereta Ini!!
17
Chapter 17 : Melaju Semakin Cepat
18
Chapter 18 : Berhenti!!
19
Chapter 19 : Hantaman Keras
20
Chapter 20 : Penyelamat
21
Chapter 21 : Selamat Datang Di White Tiger
22
Chapter 22 : Orang-orang Aneh
23
Chapter 23 : Misi Dalam Pertambangan
24
Chapter 24 : Saingan
25
Chapter 25 : Melawan Minotaur
26
Chapter 26 : Dia Dapat Bicara!!
27
Chapter 27 : Terdesak
28
Chapter 28 : Lemak Atau Otot
29
Chapter 29 : Misi Sukses
30
Chapter 30 : Mari Pulang!!
31
Chapter 31 : Pembagian Bayaran
32
Chapter 32 : Insiden
33
Chapter 33 : Dragon Slayer
34
Chapter 34 : Tragis
35
Chapter 35 : Black Tiger
36
Chapter 36 : Rusuh
37
Chapter 37 : Serang!!
38
Chapter 38 : Petarung Elite
39
Chapter 39 : Kekuatan Phoenix
40
Chapter 40 : Empat Lawan Empat
41
Chapter 41 : Delapan Pedang
42
Chapter 42 : Sihir Air
43
Chapter 43 : Memakan Iblis
44
Chapter 44 : Bersiaplah Untuk Dihajar!!
45
Chapter 45 : Aku Memakan Iblis!!
46
Chapter 46 : Aku Masih Lebih Kuat!!
47
Chapter 47 : Kejahatanmu Tak Bisa Diampuni
48
Chapter 48 : Master Guild
49
Chapter 49 : Pertarungan Antar Master
50
Chapter 50 : Pertarungan Antar Master II
51
Chapter 51 : Pertarungan Antar Master III
52
Chapter 52 : Dewan Sihir
53
Chapter 53 : Julius Nova
54
Chapter 54 : Kesepakatan
55
Chapter 55 : Berlatih
56
Chapter 56 : Misi Gabungan
57
Chapter 57 : Tiga Istri
58
Chapter 58 : Sabertooth
59
Chapter 59 : Guild Besar
60
Chapter 60 : Malam
61
Chapter 61 : Berlayar
62
Chapter 62 : Pasukan Rahasia
63
Chapter 63 : Monster Laut
64
Chapter 64 : Monster Laut II
65
Chapter 65 : Tenggelam
66
Chapter 66 : Terdampar
67
Chapter 67 : Bala Bantuan
68
Chapter 68 : Bala Bantuan II
69
Chapter 69 : Bala Bantuan III
70
Chapter 70 : Bala Bantuan IV
71
Chapter 71 : Bala Bantuan V
72
Chapter 72 : Berkumpul Kembali
73
Chapter 73 : Master Sabertooth
74
Chapter 74 : Master Sabertooth II
75
Chapter 75 : Dia Kembali!!
76
Chapter 76 : Pertarungan Kedua
77
Chapter 77 : Pertarungan Kedua II
78
Chapter 78 : Batalion Bayangan
79
Chapter 79 : Batalion Bayangan II
80
Chapter 80 : Pemimpin Ke-9 dan Ke-8
81
Chapter 81 : Dragon Slayer
82
Chapter 82 : Pertarungan Orang Dewasa
83
Chapter 83 : Pertarungan Orang Dewasa II
84
Chapter 84 : Kematian Pak Tua
85
Chapter 85 : Lari!!
86
Chapter 86 : Kekuatan Phoenix
87
Chapter 87 : Kekuatan Phoenix II
88
Chapter 88 : Perintah
89
Chapter 89 : Hari Yang Cerah
90
Chapter 90 : Pulang!!
91
Chapter 91 : Anggota Guild
92
Chapter 92 : Kami Kembali!!
93
Chapter 93 : Pewaris
94
Chapter 94 : Pewaris II
95
Chapter 95 : Permainan
96
Chapter 96 : Kita Sama
97
Chapter 97 : Mandi Dan Rapi
98
Chapter 98 : Pertarungan Sesama Anggota Guild
99
Chapter 99 : Pertarungan Sesama Anggota Guild II
100
Chapter 100 : Dragon Slayer Lava
101
Chapter 101 : Aku Keturunan Pahlawan
102
Chapter 102 : Terseret
103
Chapter 103 : Imajinasi
104
Chapter 104 : Imajinasi II
105
Chapter 105 : Aku Juga Akan Bertarung!!
106
Chapter 106 : Bangkit
107
Chapter 107 : Kyuubi
108
Chapter 108 : Kyuubi II
109
Chapter 109 : Devil Slayer
110
Chapter 110 : Devil Slayer II
111
Chapter 111 : Tinju Kemenangan
112
Chapter 112 : Bantu Kami!!
113
Chapter 113 : Lisensi Penyihir
114
Chapter 114 : Lisensi Penyihir II
115
Chapter 115 : Mendapatkan Lisensi
116
Chapter 116 : Anak Iblis
117
Chapter 117 : Anak Iblis II
118
Chapter 118 : Siapa Namamu?
119
Chapter 119 : Mereka Lagi!!
120
Chapter 120 : Serahkan Anak Iblis Itu!!
121
Chapter 121 : Pertarungan Ulang
122
Chapter 122 : Pemimpin Baru
123
Chapter 123 : Komandan Pasukan Penyihir
124
Chapter 124 : Mundur
125
Chapter 125 : Aku Akan Menyelamatkannya!!
126
Chapter 126 : Menyusup
127
Chapter 127 : Menyusup II
128
Chapter 128 : Ketemu!!
129
Chapter 129 : Habisi
130
Chapter 130 : Lari
131
Chapter 131 : Aku Sangat Marah!!
132
Chapter 132 : Aku Akan Membunuh Kalian!!
133
Chapter 133 : Empat Lawan Tiga
134
Chapter 134 : Empat Lawan Tiga II
135
Chapter 135: Empat Lawan Tiga III
136
Chapter 136 : Gadis Dengan Regenerasi Super
137
Chapter 137 : Mana Zone
138
Chapter 138 : Kuwalahan
139
Chapter 139 : Sisi Gelap
140
Chapter 140 : Sisi Gelap II
141
Chapter 141 : Iblis
142
Chapter 142 : Sadarlah!!
143
Chapter 143 : Sadarlah!! Bagian 2
144
Chapter 144 : Gencatan Senjata Selesai
145
Chapter 145 : Gencatan Senjata Selesai II
146
Chapter 146 : Sang Waktu
147
Chapter 147 : Sang Waktu II
148
Chapter 148 : Kembali Pulang
149
Chapter 149 : Dragon Slayer Es
150
Chapter 149 : Dragon Slayer Es
151
Chapter 149 : Dragon Slayer Es
152
Chapter 149 : Dragon Slayer Es
153
9
154
9
155
01
156
2
157
3
158
4
159
5
160
6
161
Chapter 149 : Dragon Slayer Es
162
Chapter 149 : Dragon Slayer Es
163
Chapter 149 : Dragon Slayer Es
164
Chapter 149 : Dragon Slayer Es
165
Chapter 150 : Dragon Slayer Es II
166
Chapter 151 : Rekan Sementara
167
Chapter 152 : Rekan Sementara II
168
Chapter 153 : Hajar!!
169
Chapter 154 : Sang Cahaya
170
Chapter 155 : Kejar
171
Chapter 156 : Penyusup
172
Chapter 157 : Penyusup II
173
Chapter 158 : Megalodon
174
Chapter 159 : Penyusupan
175
Chapter 160 : Mari Menyusup
176
Chapter 161 : Sang Hiu
177
2
178
2
179
2
180
3
181
3
182
4
183
5
184
6
185
5
186
6
187
7
188
8
189
9
190
Chapter 161 : Sang Hiu
191
1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!