Erinka, merupakan seorang gadis bangsawan dari kerajaan dan ia berpetualang seorang diri untuk menemukan Burung Api Phoenix.
Iapun berhasil menemukannya akan tetapi diluar dugaan Sang Phoenix sangat kuat dan Erinka yang tak mampu mengatasinya mengalami luka parah ketika menghadapinya.
Lalu disaat yang paling mengejutkan seorang lelaki misterius muncul tepat disaat yang sangat dibutuhkan dan menyelamatkan Erinka.
"Eehh...??!!" Erinka perlahan membuka mata dan sangat terkejut saat menyadari tempat dimana ia berada sekarang.
Sebuah ruang yang semuanya terbuat dari batu mulai dari meja, tempat duduk maupun tempat ia berbaring sekarang, "Di mana aku??" Ucapnya dengan mengamati daerah sekeliling yang terlihat sangat-sangat sederhana karena semua perkakas rumah terbuat dari batu.
Erinka kembali dikejutkan ketika mendapati lengan kirinya yang telah putus kembali utuh lagi, "Bagaimana mungkin?" Iapun memeriksa dengan teliti dan tiada luka goresan sedikitpun pada lengan kirinya itu, "Aku ingat betul bahwa lengan kiriku telah putus kemarin?"
"Tapi kenapa lenganku sekarang tersambung kembali? Apa yang terjadi sebenarnya?" Iapun mencoba mengingat-ingat.
"Eeehh...!!" Erinka tersadar bahwa saat ini ia tak mengenakan busana yang menutupi dirinya hanyalah sebuah kain putih, "Kenapa aku bisa telanjang??" Iapun mulai panik.
Erinka mencoba mengamati tempat sekitar yang ternyata tiada seorangpun, "Fiuh..." iapun sedikit lega.
Iapun segera berdiri, membungkus dirinya yang tidak berpakaian dengan kain putih yang semula digunakan sebagai dan dengan langkah perlahan segera mencari jalan keluar, "Dimana sebenarnya aku??" Ucapnya dengan tatapan kagum ketika melihat keluar.
Diluar ternyata ada pemandangan indah tanpa terhalang apapun yaitu sebuah hutan yang sangat hijau.
Sekarang ia sadar berada disebuah gua yang letaknya ditebing dan dikanan kiri tebing itu ada air terjun yang menglir deras.
"Bagaimana caraku keluar dari tempat ini??" iapun menengok ke bawah yang ternyata ada air yang terlihat sangat dalam.
"Ngeri deh, kalau sampai jatuh..." ucapnya yang takut pada tingginya tebing.
Iapun menatap ke atas yang ternyata ada pakaiannya, "Itu bajuku!! Tetapi mengapa dijemur disana...!!!" Ucapnya yang benar-benar terkejut.
Hal-hal yang sangat janggal dan terkesan ekstrem tengah menimpa dirinya dan hal itupun membuatnya terdiam, "Bagaimana mungkin hal ini bisa menimpa diriku??"
Dalam benak pikiran Erinka memiliki niat mengambil pakaiannya akan tetapi ia juga merasa takut pada ketinggian, "Hah...!! Kurasa aku harus menunggu orang yang telah menyelamatkan diriku kembali kesini...!!"
"Tapi siapa lelaki yang kemarin itu?" Pikirnya yang mulai teringat akan kejadian sebelumnya.
Erinka menyerah dan meski tanpa busana, ia memilih berdiam diri saja daripada mengambil resiko jatuh dari tebing yang curam.
Sambil menunggu, ia masuk kembali ke dalam dan memutuskan untuk melihat-lihat tempat tinggal seseorang yang tak dikenalnya itu.
*****
Beberapa saat kemudian.
Seseorang lelaki yang masuk ke dalam gua itu dengan membawa potongan daging dan ia masuk ke dalam dengan seutas tali yang diikatkan dari atas.
"...!!!" Lelaki itu terkejut ketika mendapati Erinka yang telah diselamatkannya telah tak ada ditempatnya semula.
"Dimana dia?? Hmm... apakah dia telah pergi??"
Disaat lelaki itu berfikir, Erinka langsung menendang wajahnya dari belakang, "Jbbuuak...!!" Lelaki itu jatuh tersungkur.
Erinka yang hanya berbalutkan kain putih berdiri tegak dengan berkacak pinggang, "Dimana aku berada??" Ucapnya dengan sorot mata tajam.
"Cih...!!" Lelaki itu memegangi pipinya yang memar dan merasa kesal karena ditendang oleh orang yang ia selamatkan, "Dasar gak tau diri...!!!" Gumamnya dengan suara pelan.
Meski telah diselamatkan Erinka terlihat geram, "Apanya yang tak tau diri?? Ambilkan pakaianku sekarang...!!" Iapun mengancamnya dengan mencubit pipi.
"Aduh, sial sekali aku..." Lelaki itu menjadi sedikit kesal akan tetapi ia segera melakukan apa yang diperintah oleh Erinka.
Erinka yang telah mendapatkan pakaiannya segera mengenakannya kembali karena menurutnya mengenakan balutan kain putih sulit bergerak lalu terkesan memalukan.
Ia yang telah mengenakan celana hitam pendek dan baju putih tanpa lengan yang terlihat ketat bertanya, "Jadi siapa kau??"
"Namaku adalah Kurogami Ragna...!!" Jawab lelaki itu dengan ekspresi sedikit jengkel, "Dan aku adalah lelaki hutan yang telah menyelamatkan dirimu dari Burung Api Phoenix."
"Owh..." Erinka terlihat biasa saja tanpa mengucapkan kata terima kasih.
"Apa-apaan ekspresimu itu...!! Setidaknya tunjukan sopan santunmu padaku dengan memperkenalkan dirimu...!!" Ragna menjadi kesal pada sikap tak tau diri dari gadis yang ia temui itu.
"Aku Erinka!! Ya, itulah namaku...!! Kau tak perlu mengenalku lebih jauh dan akupun tak ingin mengenalmu" Ucap Erinka yang malah tak menunjukan rasa sopan santun sebagai gadis bangsawan ia menganggap rendah Ragna yang merupakan lelaki hutan, "Sekarang aku lapar jadi segera buatkan aku makanan...!!"
"Apa...!!! Kenapa aku harus menuruti permintaanmu itu...!!!" Ragna merasa kesal karena tiba-tiba diperintah oleh orang yang tak dikenalnya.
"Yah, karena aku adalah wanita dan sudah tugas lelaki menuruti kata-kata wanita..." jelas Erinka dengan nada seenaknya sendiri.
"Cih...!! Siapa sih yang menciptakan aturan lelaki harus menuruti apa mau wanita?"
"Entahlah, tapi jika kau tak begitu maka kau akan kesulitan untuk mendapatkan kekasih..."
"Itulah sebabnya aku menjoblo ditengah hutan" dengan berat hati, Ragna menuruti permintaan Erinka meski dia adalah orang asing yang baru saja ditemui dan dalam hati ia berkata, "Kuharap dia segera meninggalkan rumahku setelah aku menuruti permintaannya..."
Ragna merasa jengkel karena sifat Erinka akan tetapi ia menurut saja dan berharap gadis yang ia selamatkan segera pergi.
Erinka yang merasa sedikit penasaran bertanya, "Hmm... apakah kau tinggal dihutan ini sendiri atau bersama orang lain?"
"Aku tinggal dihutan seorang diri terus setelah kau mengetahuinya kau mau apa?" Jelas Ragna yang memasak.
"Aku hanya penasaran saja kok..." ucap Erinka, "Lalu darimana kau mendapatkan perabotan yang ada didapurmu itu? Apa dari kota??"
"Yah, aku merampoknya dari beberapa petualang yang memasuki hutan..."
Erinka menyadari bahwa tas besar yang berisikan semua perlengkapannya tak ada, "Jadi kalau begitu dimana semua perlengkapanku...!!! Kau pasti mengambilnya...!!" Iapun tiba-tiba langsung menuduh Ragna sebagai pelaku.
Ragna yang memasak menjadi sangat kesal, "Aku tak mengerti akan apa yang kau tuduhan yang kau katakan...!!! Memangnya kau punya bukti?"
Erinka terdiam dan bergumam dalam hati, "Hmm... kalau begitu tas yang berisikan perlengkapan milikku masih ada ditempatnya semula..."
Ia yang terdiam lalu berkata, "Jadi berapa lama aku tak sadarkan diri??"
"3 hari"
"3 tiga hari...!!!" Erinka terkejut.
"Yap, aku tak bohong!! Memang apa yang sedang kau lakukan disarang Burung Api Phoenix? Apa kau tak tau makluk itu sangat berbahaya dan telah menghabisi banyak sekali petualang...!!"
"Kau beruntung aku datang tepat waktu untuk menolongmu jika tidak kau pasti akan mati!! Kau membuatku kerepotan karena aku terpaksa harus bertarung dengan Burung Api Phoenix..."
"Bertarung melawan Phoenix...!!" Erinka terkejut dan menyadari bahwa Ragna orang yang kuat, iapun langsung berlutut dihadapan,"Tiada orang lain dihutan ini!! Jadi kumohon bantu aku mengalahkan Burung Api Phoenix...!!"
"Eehh...!!!" Ragna terkejut pada perubahan sikap Erinka yang semula angkuh dan sombong kini meminta bantuan padanya terlebih permintaannya sangat berat.
Akankah Ragna membantu Erinka menaklukan Sang Phoenix?
Bersambung Ke The Legenda Of Ragna Chapter 4 : Menantang Kembali!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Oi Min
aq seketika membayangkan klo Erinka itu anak Arashi dan Tsuruna...... wkwkwkkww wkkwk....... beda rumah padahal. y karna Erinka pnya rambut merah..... xixixi xixixixi....
2022-10-04
0