Chapter 18 : Berhenti!!

Mereka bertiga lengah karena sibuk berdebat dan tak segera membunuh Raja Goblin lalu hal itupun berakibat buruk.

Kereta yang mereka tumpangi mendadak berguncang hebat dan bergerak makin cepat, "Apa...!!!" Ketiganya menjadi terkejut.

"Apa-apaan ini...!!" Ucap Ragna dengan berpegangan pada dinding kereta.

Erinka yang kehilangan keseimbangan sampai-sampai tengkurap dilantai dan berpegang erat, "Hey, bukankah semua masalah telah selesai!! Bukankah kau telah membunuh Raja Goblin?"

Reynhard menjadi terkejut begitu mendengar kata-kata Erinka, "Sial, aku teledor..." ucapnya yang menjaga keseimbangan dengan menancapkan pedang pada lantai kereta yang digunakan untuk berpegangan.

"Hey, apa katamu?" Tanya Ragna

Reynhard berjalan menjauh menuju jalan keluar, "Raja Goblin belum mati..."

"Apa...!!" Ragna maupun Erinka menjadi terkejut.

"Sialan!! Kau benar-benar brengsek, Reynhar!! Bukankah kau bilang tadi sudah mengalahkannya? Kau pembohong besar!!" Erinka mencaci keturunan pahlawan itu.

"Berisik!! Diamlah, kau!!" Bentak Reynhard.

Erinka menjadi jengkel, "Kau mau kemana? Apa kau mau lari dari tanggung jawab?"

Reynhard memasang ekspresi kesal, "Tentu saja menuju ruang masinis!! Ku yakin makluk sialan itu ada disana..."

"Baik, mari ke sana!!" Ucap Ragna dan Erinka juga mengikuti dari belakang.

Kereta yang melaju sangat cepat membuat mereka bertiga kesusahan berjalan menuju gerbong ruang kendali kereta.

Tetapi meski membutuhkan waktu yang cukup lama ketiganya akhirnya sampai juga digerbong utama yang merupakan tempat kendali kereta.

Disana Raja Goblin sudah duduk bersandarkan dinding kereta dan ia terlihat menunggu ketiganya.

Luka yang ada dibahunya terus saja mengeluarkan darah akan tetapi ia malah tersenyum menyeringai, "Aku sudah menunggu kalian..."

"Dan asal kalian tau saja!! Aku tak akan pernah menerima kekalahan jadi jika aku kalah maka semuanya harus mati..."

"Mari mati bersamaku...!!"

"Hahahahahaha...!!!!" Iapun tertawa lepas tanpa merasa bersalah meski melakukan kejahatan.

Ketiganya terdiam saat melihat pendirian lawan meski ia hanya merupakan goblin.

Mereka geram akan tetapi emosi itu sudah terlambat karena semuanya sudah terjadi, Erinka meningkatkan energi sihir dan mengepalkan lengan kanan.

Lengan kanannya dengan cepat terlapisi balutan api, "Kau tak bisa diampuni...!!!"

"Jbbllast...!!!" Dengan penuh emosi ia memukul goblin itu sekuat tenaga hingga membuatnya terlempar keluar dari kereta.

"Hah... hah... hah..." Erinka mulai mengatur nafas dan ia perlahan menurunkan emosinya, gadis bangsawan itu secara bertahap menjadi tenang lalu dapat berfikir jernih, "Kita harus segera turun dari kereta ini..."

Renhard yang merasa bersalah berkata, "Itu mudah saja tapi dikereta ini banyak sekali wanita korban goblin dan juga dengan kecepatan seperti ini maka kereta ini akan sampai dipemberhentian terakhir pagi hari lalu menghantam stasiun saat ramai-ramaianya para penduduk beraktifitas..."

"Akan banyak sekali korban berjatuhan!!"

"...!!!" Ragna maupun Erinka terkejut saat mendengarnya, "Kalau begitu kita harus melakukan sesuatu...!!!" Ucap Ragna

"Ya, itu benar...!!!" Sahut Erinka.

"Tidak ada yang bisa kita lakukan..."

"Pasti ada!!" Ucap Erinka.

Reynhard bertanya dengan serius, "Kalian punya ide?"

Keduanya seketika terdiam membisu.

"Aku punya sebuah ide akan tetapi kita tak bisa melakukan keduanya sekaligus..." ucap Reynhard lagi.

Keduanya mengangkat wajah ketika mendengar kata-kata itu, "Memang apa idemu??" Tanya Ragna.

Reynhard menjelaskan idenya dengan ekspresi serius, "Kita tak punya banyak waktu jadi rencana ini harus dijalankan secepatnya..."

Erinka maupun Ragna mendengarkan dengan seksama.

"Pertama kita kumpulkan semua penumpang pada satu titik yaitu digerbong 9 lalu kita bisa memotong gandengan gerbong agar bisa selamat..."

"Gerbong 9 berisikan semua penumpang secara perlahan akan melambat dan kita harus segera turun lalu setelah itu kita harus bergerak secepat mungkin menuju stasiun terakhir untuk memperingatkan para penduduk yang sedang beraktifitas..."

"Ya, masalah terakhir dan belum terselesaikan adalah kereta ini akan tetap melaju kencang dan menghantam stasiun pemberhentian terakhir..."

Begitu mendengar penjelasan dari keturunan pahlawan itu, Erinka maupun Ragna tersenyum dan kembali bersemangat, "Ayo kita jalankan idemu itu, pria gay...!!!" Ucap keduanya dengan kompak.

"Jangan panggil aku seperti itu...!!!!!" Bentak Reynhard dengan emosi.

"Baik, pria gay!!" Jawab keduanya dengan tersenyum ceria.

Reynhard menjadi semakin kesal akan tetapi ia nggan memperdebatkannya, "Ah... Ya sudahlah!! Mari bergerak!!"

Saat itu malam hari begitu tenang dengan gemerlap bintang bertebaran digelapnya malam dan cahaya bulan menerangi.

Suasana sunyi terasa dipegunungan dan hutan akan tetapi hal itu berubah karena sebuah kereta melaju semakin kencang setiap detiknya.

Cerobong uap dari kereta juga terdengar keras seakan tanpa jeda karena kereta terus saja bergerak.

Reynhard, Erinka dan Ragna dengan cepat berhasil mengumpul semua penumpang wanita disatu gerbong yaitu gerbong terakhir atau gerbong 9.

Dalam gerbong itu semua wanita pakaiannya compang-camping sehabis diperkosa oleh para goblin, mereka nampak depresi dan trauma.

Ya, meski telah lepas dari goblin para penumpang wanita itu masih saja dilanda kekhawatiran karena kereta yang mereka tumpangi belum berhenti dan malah bergerak makin cepat.

Mereka cemas, gelisah dan khawatir akan hal buruk yang akan menimpa mereka lagi.

Reynhard adalah orang yang telah mengalahkan hampir semua goblin berusaha menenangkan mereka, "Semua yang ada disini dengarkan kata-kataku...!!!" Ucapnya dengan tegas.

Meski telah mendapatkan sedikit kepercayaan dari para penumpang tetapi hal itu tak membuat mereka mendengarkan kata-kata Reynhard.

"Bagaimana ini?"

"Kita akan mati!!"

"Ini buruk!! Kita dalam kesialan..." mereka cemas dan khawatir.

Giliran Ragna yang mencoba menenangkan, "Aku tau apa yang kalian rasakan sekarang!! Ya, tapi tenang saja!! Dengan segenap jiwa raga aku tak akan membiarkan satupun dari kalian mati..."

"Aku akan mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan kalian semua...

"Aku berjanji!!! Dan kalian bisa percaya padaku!!!" ucap Ragna yang bersemangat.

"Bagaimana caranya kau menyelamatkan kami?"

Ragna kebingungan dalam menjawab, "Entahlah, tapi segala cara akan ku coba!!!" Ucapnya dengan sorot mata penuh keseriusan.

Kata-kata Ragna yang terkesan bermakna dan berapi-api sampai pada mereka yang putus asa, mereka sedikit mulai menaruh harap padanya.

Mereka melihat secerca harapan dimata Ragna, "Apa kau sungguh-sungguh bisa memegang kata-katamu itu?" Tanya salah satu penumpang.

"Tentu saja!!!" Ragna menjadi makin semangat.

Mereka seakan bernafas lega, "Kalau begitu selamatkan aku...!!"

"Aku juga...!!"

"Dan aku juga mau diselamatkan...!!"

"Serahkan padaku...!!!" Jawab Ragna dengan optimis.

Erinka maupun Reynhard yang melihat kemampuan Rikie mengambil simpati orang lain menjadi kagum.

"Padahal aku saja tak mampu menenangkan mereka..." ucap Reynhard.

"Ya, kadang kata-kata jauh lebih berpengaruh dari pada kekuatan..." sahut Erinka.

"Dimana kau menemukan pria itu?"

"Ditengah hutan yang jauh..."

"Oh..." Reynhard sedikit kagum pada Ragna.

Ragna membalikan badan dan berkata pada dua rekannya yaitu Erinka dan Reynhard, "Mari beraksi...!!!"

"Ya...!!" Jawab keduanya dengan semangat.

Kereta bergerak semakin cepat dan tak terkendali meskipun begitu Reynhard bergerak menuju sambungan gerbong 9 dan 8.

Iapun menarik sebilah pedang yang tersarung dan melapisinya dengan sihir elemen angin, "HIIAA...!!!" Reynhard mengangkat pedangnya dan mengayunkannya sekuat tenaga.

"Sllash...!!!" Dengan sekali tebasan sambungan gerbong kereta putus terpotong.

Begitu terpotong gerbong 9 berjalan melambat sementara itu kereta tetap bergerak cepat.

"Kita berhasil!!" Ucap Erinka.

"Ya, dan yang harus kita lakukan adalah memberitahu warga kota kalau akan ada hantaman kereta..." sahut Reynhard.

Ragna mendadak melompat turun, iapun menciptakan sebuah sayap dari elemen kegelapan dan terbang melesat mengejar kereta.

"Hey, apa yang akan kau lakukan??" Teriak Erinka.

"Aku akan berjuang memperlambat laju kereta sementara kalian menuju kota..." jawab Ragna dengan berteriak.

Ragna melesat dengan cepat dan tak butuh waktu lama untuk mengejar kereta.

Kedua tangannya terlapisi kegelapan dan mengeluarkan jaring-jaring untuk mengikat kereta, "Ku bilang berhenti...!!!!!" Teriak Ragna dengan menarik kembali kereta itu.

Bersambung Ke The Legend Of Ragna Chapter 19 : Hantaman Keras.

Episodes
1 Chapter 1 : Si Gadis Angkuh
2 Chapter 2 : Lelaki Berambut Putih
3 Chapter 3 : Bantu Aku!!
4 Chapter 4 : Menantang Kembali!!
5 Chapter 5 : Ajakan!!
6 Chapter 6 : Meninggalkan Hutan
7 Chapter 7 : Ke Pelabuhan Dan Berlayar
8 Chapter 8 : Masalah
9 Chapter 9 : Ledakan!!
10 Chapter 10 : Masih Jauh
11 Chapter 11 : Naik Kereta
12 Chapter 12 : Ilusi
13 Chapter 13 : Sekawanan Goblin
14 Chapter 14 : Raja Goblin
15 Chapter 15 : Keturunan Pahlawan
16 Chapter 16 : Selamatkan Kereta Ini!!
17 Chapter 17 : Melaju Semakin Cepat
18 Chapter 18 : Berhenti!!
19 Chapter 19 : Hantaman Keras
20 Chapter 20 : Penyelamat
21 Chapter 21 : Selamat Datang Di White Tiger
22 Chapter 22 : Orang-orang Aneh
23 Chapter 23 : Misi Dalam Pertambangan
24 Chapter 24 : Saingan
25 Chapter 25 : Melawan Minotaur
26 Chapter 26 : Dia Dapat Bicara!!
27 Chapter 27 : Terdesak
28 Chapter 28 : Lemak Atau Otot
29 Chapter 29 : Misi Sukses
30 Chapter 30 : Mari Pulang!!
31 Chapter 31 : Pembagian Bayaran
32 Chapter 32 : Insiden
33 Chapter 33 : Dragon Slayer
34 Chapter 34 : Tragis
35 Chapter 35 : Black Tiger
36 Chapter 36 : Rusuh
37 Chapter 37 : Serang!!
38 Chapter 38 : Petarung Elite
39 Chapter 39 : Kekuatan Phoenix
40 Chapter 40 : Empat Lawan Empat
41 Chapter 41 : Delapan Pedang
42 Chapter 42 : Sihir Air
43 Chapter 43 : Memakan Iblis
44 Chapter 44 : Bersiaplah Untuk Dihajar!!
45 Chapter 45 : Aku Memakan Iblis!!
46 Chapter 46 : Aku Masih Lebih Kuat!!
47 Chapter 47 : Kejahatanmu Tak Bisa Diampuni
48 Chapter 48 : Master Guild
49 Chapter 49 : Pertarungan Antar Master
50 Chapter 50 : Pertarungan Antar Master II
51 Chapter 51 : Pertarungan Antar Master III
52 Chapter 52 : Dewan Sihir
53 Chapter 53 : Julius Nova
54 Chapter 54 : Kesepakatan
55 Chapter 55 : Berlatih
56 Chapter 56 : Misi Gabungan
57 Chapter 57 : Tiga Istri
58 Chapter 58 : Sabertooth
59 Chapter 59 : Guild Besar
60 Chapter 60 : Malam
61 Chapter 61 : Berlayar
62 Chapter 62 : Pasukan Rahasia
63 Chapter 63 : Monster Laut
64 Chapter 64 : Monster Laut II
65 Chapter 65 : Tenggelam
66 Chapter 66 : Terdampar
67 Chapter 67 : Bala Bantuan
68 Chapter 68 : Bala Bantuan II
69 Chapter 69 : Bala Bantuan III
70 Chapter 70 : Bala Bantuan IV
71 Chapter 71 : Bala Bantuan V
72 Chapter 72 : Berkumpul Kembali
73 Chapter 73 : Master Sabertooth
74 Chapter 74 : Master Sabertooth II
75 Chapter 75 : Dia Kembali!!
76 Chapter 76 : Pertarungan Kedua
77 Chapter 77 : Pertarungan Kedua II
78 Chapter 78 : Batalion Bayangan
79 Chapter 79 : Batalion Bayangan II
80 Chapter 80 : Pemimpin Ke-9 dan Ke-8
81 Chapter 81 : Dragon Slayer
82 Chapter 82 : Pertarungan Orang Dewasa
83 Chapter 83 : Pertarungan Orang Dewasa II
84 Chapter 84 : Kematian Pak Tua
85 Chapter 85 : Lari!!
86 Chapter 86 : Kekuatan Phoenix
87 Chapter 87 : Kekuatan Phoenix II
88 Chapter 88 : Perintah
89 Chapter 89 : Hari Yang Cerah
90 Chapter 90 : Pulang!!
91 Chapter 91 : Anggota Guild
92 Chapter 92 : Kami Kembali!!
93 Chapter 93 : Pewaris
94 Chapter 94 : Pewaris II
95 Chapter 95 : Permainan
96 Chapter 96 : Kita Sama
97 Chapter 97 : Mandi Dan Rapi
98 Chapter 98 : Pertarungan Sesama Anggota Guild
99 Chapter 99 : Pertarungan Sesama Anggota Guild II
100 Chapter 100 : Dragon Slayer Lava
101 Chapter 101 : Aku Keturunan Pahlawan
102 Chapter 102 : Terseret
103 Chapter 103 : Imajinasi
104 Chapter 104 : Imajinasi II
105 Chapter 105 : Aku Juga Akan Bertarung!!
106 Chapter 106 : Bangkit
107 Chapter 107 : Kyuubi
108 Chapter 108 : Kyuubi II
109 Chapter 109 : Devil Slayer
110 Chapter 110 : Devil Slayer II
111 Chapter 111 : Tinju Kemenangan
112 Chapter 112 : Bantu Kami!!
113 Chapter 113 : Lisensi Penyihir
114 Chapter 114 : Lisensi Penyihir II
115 Chapter 115 : Mendapatkan Lisensi
116 Chapter 116 : Anak Iblis
117 Chapter 117 : Anak Iblis II
118 Chapter 118 : Siapa Namamu?
119 Chapter 119 : Mereka Lagi!!
120 Chapter 120 : Serahkan Anak Iblis Itu!!
121 Chapter 121 : Pertarungan Ulang
122 Chapter 122 : Pemimpin Baru
123 Chapter 123 : Komandan Pasukan Penyihir
124 Chapter 124 : Mundur
125 Chapter 125 : Aku Akan Menyelamatkannya!!
126 Chapter 126 : Menyusup
127 Chapter 127 : Menyusup II
128 Chapter 128 : Ketemu!!
129 Chapter 129 : Habisi
130 Chapter 130 : Lari
131 Chapter 131 : Aku Sangat Marah!!
132 Chapter 132 : Aku Akan Membunuh Kalian!!
133 Chapter 133 : Empat Lawan Tiga
134 Chapter 134 : Empat Lawan Tiga II
135 Chapter 135: Empat Lawan Tiga III
136 Chapter 136 : Gadis Dengan Regenerasi Super
137 Chapter 137 : Mana Zone
138 Chapter 138 : Kuwalahan
139 Chapter 139 : Sisi Gelap
140 Chapter 140 : Sisi Gelap II
141 Chapter 141 : Iblis
142 Chapter 142 : Sadarlah!!
143 Chapter 143 : Sadarlah!! Bagian 2
144 Chapter 144 : Gencatan Senjata Selesai
145 Chapter 145 : Gencatan Senjata Selesai II
146 Chapter 146 : Sang Waktu
147 Chapter 147 : Sang Waktu II
148 Chapter 148 : Kembali Pulang
149 Chapter 149 : Dragon Slayer Es
150 Chapter 149 : Dragon Slayer Es
151 Chapter 149 : Dragon Slayer Es
152 Chapter 149 : Dragon Slayer Es
153 9
154 9
155 01
156 2
157 3
158 4
159 5
160 6
161 Chapter 149 : Dragon Slayer Es
162 Chapter 149 : Dragon Slayer Es
163 Chapter 149 : Dragon Slayer Es
164 Chapter 149 : Dragon Slayer Es
165 Chapter 150 : Dragon Slayer Es II
166 Chapter 151 : Rekan Sementara
167 Chapter 152 : Rekan Sementara II
168 Chapter 153 : Hajar!!
169 Chapter 154 : Sang Cahaya
170 Chapter 155 : Kejar
171 Chapter 156 : Penyusup
172 Chapter 157 : Penyusup II
173 Chapter 158 : Megalodon
174 Chapter 159 : Penyusupan
175 Chapter 160 : Mari Menyusup
176 Chapter 161 : Sang Hiu
177 2
178 2
179 2
180 3
181 3
182 4
183 5
184 6
185 5
186 6
187 7
188 8
189 9
190 Chapter 161 : Sang Hiu
191 1
Episodes

Updated 191 Episodes

1
Chapter 1 : Si Gadis Angkuh
2
Chapter 2 : Lelaki Berambut Putih
3
Chapter 3 : Bantu Aku!!
4
Chapter 4 : Menantang Kembali!!
5
Chapter 5 : Ajakan!!
6
Chapter 6 : Meninggalkan Hutan
7
Chapter 7 : Ke Pelabuhan Dan Berlayar
8
Chapter 8 : Masalah
9
Chapter 9 : Ledakan!!
10
Chapter 10 : Masih Jauh
11
Chapter 11 : Naik Kereta
12
Chapter 12 : Ilusi
13
Chapter 13 : Sekawanan Goblin
14
Chapter 14 : Raja Goblin
15
Chapter 15 : Keturunan Pahlawan
16
Chapter 16 : Selamatkan Kereta Ini!!
17
Chapter 17 : Melaju Semakin Cepat
18
Chapter 18 : Berhenti!!
19
Chapter 19 : Hantaman Keras
20
Chapter 20 : Penyelamat
21
Chapter 21 : Selamat Datang Di White Tiger
22
Chapter 22 : Orang-orang Aneh
23
Chapter 23 : Misi Dalam Pertambangan
24
Chapter 24 : Saingan
25
Chapter 25 : Melawan Minotaur
26
Chapter 26 : Dia Dapat Bicara!!
27
Chapter 27 : Terdesak
28
Chapter 28 : Lemak Atau Otot
29
Chapter 29 : Misi Sukses
30
Chapter 30 : Mari Pulang!!
31
Chapter 31 : Pembagian Bayaran
32
Chapter 32 : Insiden
33
Chapter 33 : Dragon Slayer
34
Chapter 34 : Tragis
35
Chapter 35 : Black Tiger
36
Chapter 36 : Rusuh
37
Chapter 37 : Serang!!
38
Chapter 38 : Petarung Elite
39
Chapter 39 : Kekuatan Phoenix
40
Chapter 40 : Empat Lawan Empat
41
Chapter 41 : Delapan Pedang
42
Chapter 42 : Sihir Air
43
Chapter 43 : Memakan Iblis
44
Chapter 44 : Bersiaplah Untuk Dihajar!!
45
Chapter 45 : Aku Memakan Iblis!!
46
Chapter 46 : Aku Masih Lebih Kuat!!
47
Chapter 47 : Kejahatanmu Tak Bisa Diampuni
48
Chapter 48 : Master Guild
49
Chapter 49 : Pertarungan Antar Master
50
Chapter 50 : Pertarungan Antar Master II
51
Chapter 51 : Pertarungan Antar Master III
52
Chapter 52 : Dewan Sihir
53
Chapter 53 : Julius Nova
54
Chapter 54 : Kesepakatan
55
Chapter 55 : Berlatih
56
Chapter 56 : Misi Gabungan
57
Chapter 57 : Tiga Istri
58
Chapter 58 : Sabertooth
59
Chapter 59 : Guild Besar
60
Chapter 60 : Malam
61
Chapter 61 : Berlayar
62
Chapter 62 : Pasukan Rahasia
63
Chapter 63 : Monster Laut
64
Chapter 64 : Monster Laut II
65
Chapter 65 : Tenggelam
66
Chapter 66 : Terdampar
67
Chapter 67 : Bala Bantuan
68
Chapter 68 : Bala Bantuan II
69
Chapter 69 : Bala Bantuan III
70
Chapter 70 : Bala Bantuan IV
71
Chapter 71 : Bala Bantuan V
72
Chapter 72 : Berkumpul Kembali
73
Chapter 73 : Master Sabertooth
74
Chapter 74 : Master Sabertooth II
75
Chapter 75 : Dia Kembali!!
76
Chapter 76 : Pertarungan Kedua
77
Chapter 77 : Pertarungan Kedua II
78
Chapter 78 : Batalion Bayangan
79
Chapter 79 : Batalion Bayangan II
80
Chapter 80 : Pemimpin Ke-9 dan Ke-8
81
Chapter 81 : Dragon Slayer
82
Chapter 82 : Pertarungan Orang Dewasa
83
Chapter 83 : Pertarungan Orang Dewasa II
84
Chapter 84 : Kematian Pak Tua
85
Chapter 85 : Lari!!
86
Chapter 86 : Kekuatan Phoenix
87
Chapter 87 : Kekuatan Phoenix II
88
Chapter 88 : Perintah
89
Chapter 89 : Hari Yang Cerah
90
Chapter 90 : Pulang!!
91
Chapter 91 : Anggota Guild
92
Chapter 92 : Kami Kembali!!
93
Chapter 93 : Pewaris
94
Chapter 94 : Pewaris II
95
Chapter 95 : Permainan
96
Chapter 96 : Kita Sama
97
Chapter 97 : Mandi Dan Rapi
98
Chapter 98 : Pertarungan Sesama Anggota Guild
99
Chapter 99 : Pertarungan Sesama Anggota Guild II
100
Chapter 100 : Dragon Slayer Lava
101
Chapter 101 : Aku Keturunan Pahlawan
102
Chapter 102 : Terseret
103
Chapter 103 : Imajinasi
104
Chapter 104 : Imajinasi II
105
Chapter 105 : Aku Juga Akan Bertarung!!
106
Chapter 106 : Bangkit
107
Chapter 107 : Kyuubi
108
Chapter 108 : Kyuubi II
109
Chapter 109 : Devil Slayer
110
Chapter 110 : Devil Slayer II
111
Chapter 111 : Tinju Kemenangan
112
Chapter 112 : Bantu Kami!!
113
Chapter 113 : Lisensi Penyihir
114
Chapter 114 : Lisensi Penyihir II
115
Chapter 115 : Mendapatkan Lisensi
116
Chapter 116 : Anak Iblis
117
Chapter 117 : Anak Iblis II
118
Chapter 118 : Siapa Namamu?
119
Chapter 119 : Mereka Lagi!!
120
Chapter 120 : Serahkan Anak Iblis Itu!!
121
Chapter 121 : Pertarungan Ulang
122
Chapter 122 : Pemimpin Baru
123
Chapter 123 : Komandan Pasukan Penyihir
124
Chapter 124 : Mundur
125
Chapter 125 : Aku Akan Menyelamatkannya!!
126
Chapter 126 : Menyusup
127
Chapter 127 : Menyusup II
128
Chapter 128 : Ketemu!!
129
Chapter 129 : Habisi
130
Chapter 130 : Lari
131
Chapter 131 : Aku Sangat Marah!!
132
Chapter 132 : Aku Akan Membunuh Kalian!!
133
Chapter 133 : Empat Lawan Tiga
134
Chapter 134 : Empat Lawan Tiga II
135
Chapter 135: Empat Lawan Tiga III
136
Chapter 136 : Gadis Dengan Regenerasi Super
137
Chapter 137 : Mana Zone
138
Chapter 138 : Kuwalahan
139
Chapter 139 : Sisi Gelap
140
Chapter 140 : Sisi Gelap II
141
Chapter 141 : Iblis
142
Chapter 142 : Sadarlah!!
143
Chapter 143 : Sadarlah!! Bagian 2
144
Chapter 144 : Gencatan Senjata Selesai
145
Chapter 145 : Gencatan Senjata Selesai II
146
Chapter 146 : Sang Waktu
147
Chapter 147 : Sang Waktu II
148
Chapter 148 : Kembali Pulang
149
Chapter 149 : Dragon Slayer Es
150
Chapter 149 : Dragon Slayer Es
151
Chapter 149 : Dragon Slayer Es
152
Chapter 149 : Dragon Slayer Es
153
9
154
9
155
01
156
2
157
3
158
4
159
5
160
6
161
Chapter 149 : Dragon Slayer Es
162
Chapter 149 : Dragon Slayer Es
163
Chapter 149 : Dragon Slayer Es
164
Chapter 149 : Dragon Slayer Es
165
Chapter 150 : Dragon Slayer Es II
166
Chapter 151 : Rekan Sementara
167
Chapter 152 : Rekan Sementara II
168
Chapter 153 : Hajar!!
169
Chapter 154 : Sang Cahaya
170
Chapter 155 : Kejar
171
Chapter 156 : Penyusup
172
Chapter 157 : Penyusup II
173
Chapter 158 : Megalodon
174
Chapter 159 : Penyusupan
175
Chapter 160 : Mari Menyusup
176
Chapter 161 : Sang Hiu
177
2
178
2
179
2
180
3
181
3
182
4
183
5
184
6
185
5
186
6
187
7
188
8
189
9
190
Chapter 161 : Sang Hiu
191
1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!