Adam memasuki kamar Sarra saat hari sudah larut malam pria itu memutuskan untuk pergi ke pondok setelah pertemuannya dengan warga yang membuatnya kesal
pria itu memutuskan untuk mempercayakan perkebunan teh , dan hutan lindung dimana pohon-pohon yang ia tanam tumbuh subur untuk di jaga Kakek Surya nantinya dibantu Mang Asep dan juga orang-orang kepercayaan Adam ia ingin meninggalkan desa dan akan membawa Sarra kembali ke kota
selama di desa Sarra terlihat begitu tertekan dengan berbagai masalah dan juga bahaya yang membuat sang istri terancam bahkan hampir kehilangan nyawanya
Adam menghampiri Sarra yang tertidur pulas di tempat tidur tanpa berselimut pria ia menarik selimut dan menyelimuti Sarra ia juga menutup jendela kamar yang terbuka
Adam beranjak menuju kamar mandi
dibawah guyuran shower dan hangat nya air Adam menatap pantulan dirinya di cermin mengingat Kakek surya yang menghubunginya tadi siang memberi tahukan bahwa Sarra sudah tau perihal pernikahannya dan permintaan Sarra yang ingin tau jati diri Adam sesungguhnya
( kau masih belum mengingatku bunga persikku")
lirih Adam
beberapa saat kemudian Bos mafia itu selesai membersihkan dirinya dengan handuk di tangannya ia mengeringkan rambutnya yang basah
tubuh kekarnya begitu terpampang nyata dengan handuk melingkar di pinggangnya sungguh pemandangan yang akan membuat siapapun menelan ludahnya melihat itu begitu juga Sarra yang terbangun karna suara gemercik air
''kau terbangun?''
tidurlah kembali sudah larut malam ''
ucap Adam dengan menghampiri Sarra yang terbengong menatapnya tanpa berkedip seperti orang bodoh
Adam tersenyum tipis melihat tingkah Sarra yang kini mulai gugup dengan raut wajah yang merona melihat tubuhnya
''apa kau tidak penasaran untuk menyentuhnya? ''
Adam menaiki tempat tidur mendekati Sarra kini pria tampan itu tepat berada di hadapannya Sarra semakin dibuat gugup dengan detak jantung yang berdetak kencang
''a-apa maksudmu?''
Sarra membenahi rambut yang menutupi wajahnya Adam tersenyum dengan seringai di wajah nya tangan pria itu tetulur menarik tangan Sarra dan meletakan tangan gadis itu tepat di atas otot perutnya yang keras idaman semua wanita di dunia
Sarra terkejut dengan apa yang Adam lakukan namun gadis itu diam saja dan membiarkan Adam menuntun tangannya menyentuh otot-otot sempurna Adam
( kulitnya begitu halus, ia juga begitu tampan oh.... bagaimana ini.... tubuhnya begitu sempurna untuk di sia-siakan benarkan pria ini adalah suamiku)
gumam Sarra dalam hatinya antara bahagia juga gugup yang melanda , Adam yang menuntun tangan Sarra untuk terus menyentuh tubuhnya dengan satu tangannya dan tangannya yang lain mengelus wajah Sarra
''tidak kah kau mengiginkan nya dan merasakannya sentuhlah , dan nikmatilah aku milikmu sayang, aku suamimu ''
ucap Adam dengan mendaratkan ciumannya di bibir Sarra mengecap bibir pink itu dengan penuh hasrat yang kini menggebu membakar tubuhnya Sarra membiarkan Adam mengexplore bibirnya dengan rakus pria itu menggigit bibir bawah Sarra agar gadis itu membuka bibirnya Adam semakin leluasa menikmati bibir yang membuatnya candu itu mengabsen isi mulut Sarra
Sarra seolah terhanyut dengan apa yang Adam lakukan yang menuntut sesuatu dalam dirinya untuk menginginkan lebih Sarra meremas rambut Adam saat pria itu semakin mendorong tubuhnya agar berbaring di tempat tidur kembali
tangan Adam kini menjelajah tak terkendali dengan liar ia melucuti pakaian Sarra tanpa sadar pria itu melepas pengait bra yang Sarra kenakan menampilkan kedua bukit kembar sang istri yang terpampang nyata dengan ukuran cukup besar dan menantang Adam untuk menikmatinya
Sarra menikmati setiap sentuhan yang Adam berikan ia meremas rambut Adam dengan kasar saat pria yang kini berstatus suaminya itu tengah menikmati kedua aset nya dengan meremas dan memainkanya dengan penuh hasrat
sesuatu yang baru pertama kali ia rasakan dan sensasi nikmat membuat Sarra melayang
''emmhhh.... Mas... ahhh
desah Sarra untuk pertama kalinya ia mengeluarkan suara-suara aneh tanpa bisa ia tahan lagi Adam tersenyum puas mendengar hal itu Adam kembali mencumbui Sarra dimulai dari bibir dan turun ke leher Sarra hingga meninggalkan beberapa jejak kepemilikan
Adam semakin bernafsu saat ia melepas penutup terahir yang menutupi bagian bawah tubuh sang istri Adam menciumi setiap inci tubuh Sarra tanpa terlewat membuat Sarra semakin di buat tak berdaya dengan setiap sentuhan yang Adam berikan
dengan napas terengah Sarra meracau dan mendesah di bawah kungkungan Adam yang bertumpu pada lutut dan lengannya menatap Sarra dengan tatapan sendu penuh damba Adam mengecup kening Sarra dengan penuh rasa cinta
''izinkan aku meminta hak ku malam ini ''
bisik Adam di telinga Sarra gadis itu menatap Adam dengan tatapan penuh damba ia pun mengangguk pelan
''lakukanlah... aku mengizinkanmu suamiku ''
jawab Sarra mendengar jawaban Sarra dan panggilan suamiku untuk pertama kalinya membuat Adam bahagia
''apakah itu artinya kau menerima pernikahan kita? maaf semuanya terjadi tanpa sepengetahuanmu namun satu hal harus kau tau aku sangat mencintaimu bunga persikku''
tutur Adam sejenak membuat Sarra seperti mengingat sesuatu namun tak bisa ia ingat seperti pernah ia dengar panggilan itu untuknya perasaan bahagia memenuhi hati Sarra saat Adam menyatakan perasaannya gadis itu kini mencium bibir Adam untuk pertama kalinya ia berani melukan hal itu membuat Adam terkejut sekaligus bahagia
perlahan namun pasti Adam memposisikan dirinya untuk memulai penyatuan mereka Sarra memeluk tubuh Adam saat pria itu berhasil membuat Sarra meracau dalam pelukannya
''aahhhh.... sakiiiiitttt''
Sarra menjerit saat sesuatu yang merangsek masuk memasuki dirinya seperti membuatnya terbelah menjadi dua air mata membasahi pipi Sarra dan hal itu tak luput dari pandangan Adam ia menjatuhkan bibirnya di bibir Sarra agar rasa sakit yang di alaminya sedikit teralihkan
''maafkan aku....
bisik Adam
''tahanlah sakitnya hanya sebentar aku akan membuatmu melayang dengan sentuhanku''
Adam perlahan menggerakan kembali tubuhnya Sarra yang awalnya meringis kesakitan perlahan ia mulai menikmati dan benar saja apa yang dikatakan sang suami Sarra merasakan sensasi yang membuatnya selalu ingin berada dalam pelukan Adam yang membuatnya melayang ke langit ke tujuh dengan yang dilakukan Adam
''ahh... sayang... eemmmmhh.... aahhh.... ahhh''
Sarra meracau di bawah kungkungan Adam dan meracaukan nama sang suami Adam semakin bersemangat untuk berpacu dengan rasa nikmat yang untuk pertama kalinya juga ia rasakan
''ahhkkk.... ahhhkkkk.... ''
Adam tak kalah meracau nya dari Sarra keduanya seolah lupa akan waktu malam itu keduanya berpacu untuk saling memuaskan satu sama lain mencari sebuah rasa yang membuat mereka ingin terus dan terus untuk saling menikmati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments