Khawatir

Adam merengkuh tubuh Sarra ke dalam pelukannya pria itu begitu panik dan cemas mendapati luka di wajah , lutut dan kedua telapak tangannya Sarra terisak menahan sakit di tubuhnya tangisnya pun pecah saat Adam begitu menghawatirkannya

Sarra membenamkan wajahnya di dada Adam

''syukurlah kau datang , aku tidak tau bagaimana nasibku kalau kau terlambat hiks... hikss''

Sarra teringat bagaimana preman-preman itu mencoba melecehkannya

''aku akan selalu melindungimu yakinlah aku selalu bersamamu ''

tutur Adam membuat tangis Sarra semakin pecah Adam kembali terbakar emosi melihat luka-luka di tubuh Sarra

''kalian berani menyentuh wanitaku, berarti kalian meminta kematian dariku ''

Adam mengeluarkan pistol dari balik bajunya yang selama ini tak pernah jauh darinya

para preman nampak ketakukan belum juga mereka bangkit dari rasa sakit akibat pukulan yang di berikan Adam mereka dibuat kembali terkejut dengan senjata di tangan Adam yang menatap mereka seperti singa lapar dan siap memangsa

tak lama Alex datang beserta para anak buahnya tangan kanan Adam itu membelalakan matanya mendapati Adam tengah membidikan senjatanya dengan memeluk tubuh Sarra yang di penuhi luka juga Agra yang tak sadarkan diri tengah di tangisi Bi sumi

''Tuan, maaf aku datang terlambat ''

Alex mengahampiri Adam yang terlihat dingin itu ia tau Tuannya itu kini dalam mode tak bisa untuk di dekati

''dorr''

satu peluru Adam tembakan pada preman yang telah melukai Sarra tepat mengenai telapak tangan dan juga lututnya preman itu berteriak kesakitan saat tanpa belas kasihan Adam malah menginjak tangannya dengan sepatu yang ia kenakan

para preman yang lainnya mundur beberapa langkah ke belakang takut akan menjadi sasaran Adam berikutnya begitu juga para pedagang Adam menatap mereka semua dengan masih memeluk tubuh Sarra

''kalian , akan menerima balasan atas apa yang kalian lakukan pada wanitaku , Alex bereskan mereka semua dan sapu bersih tikus-tikus seperti mereka agar tak menganggu keamanan desa dan warga , kalian sebagai pedagang bukannya menolong orang yang sedang kesulitan di depan mata kalian tapi malah menjadi penonton aku pastikan kalian juga akan menerima konsekuensinya ''

''Tuan muda maafkan kami, kami tidak tau nona ini adalah wanita anda kami, kami juga takut pada mereka jika kami menolong nona ini pasti mereka tidak akan melepaskan kami , kami mohon belas kasihan Tuan muda maafkan kami ....

para pedagang serempak memohon dengan berlutut di hadapan Adam

Alex pun geram saat melihat semua itu Sarra mencoba untuk menenangkan amarah Adam

''Ma-mas Adam, biarkan para pedagang itu bebas lagi pula aku sudah tidak apa-apa mereka juga sama ketakutannya dengan ku maafkanlah mereka''

Sarra memohon kepada Adam yang terkejut dengan panggilan yang Sarra sematkan untuknya pria itu menangkup wajah Sarra

''kau memanggilku apa barusan?, katakan lagi aku ingin mendengarnya lagi ''

Adam dengan wajah yang berubah berbinar

Sarra menundukan wajahnya karna gugup

''Mas... mas Adam... bolehkan kalau aku memanggilmu dengan panggilan itu ?''

Sarra merasa semakin kikuk di hadapan Adam

pria itu memeluk kembali Sarra dengan raut wajah senang

''tentu saja boleh, bahkan aku sangat bahagia mendengar kau memanggilku dengan sebutan seperti itu''

Adam begitu bahagianya saking bahagianya ia lupa kalau saat ini mereka tengah di tempat umum Adam membopong tubub Sarra dan menciumi wajah gadis itu semua orang nampak membelalakan mata dengan apa yang di lakukan Adam

Adam melempar senjatanya pada Alex dan membawa Sarra ke dalam mobilnya untuk meninggalkan pasar Alex hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya dengan tingkah Tuannya itu

Alex menangkap semua preman yang menganiaya Sarra dan Agra dibantu anak buahnya ia meringkus mereka dan membawa mereka ke kantor polisi sementara para pedagang hanya di beri peringatan saja Alex juga membawa Agra dan Bi Sumi ke rumah sakit karna luka-luka yang di alami Agra cukup parah

Adam membawa Sarra kembali ke rumah besar karna khawatir ia meminta Alex untuk mendatangkan Dokter ke rumah besar Kakek Surya begitu cemas saat melihat Adam membawa Sarra dalam ke adaan terluka begitu juga Nenek Larasati yang tak hentinya menangisi Sarra yang kini tak sadarkan diri

Adam tak sedikit pun beranjak dari sisi Sarra saat Dokter memeriksa tubuh Sarra yang terluka di wajah, lutut dan telapak tangan juga pergelangan tangannya yang lebam akibat cengkraman preman tadi

''bagaimana keadaan cucuku Dokter dia baik-baik saja kan ?

tanya Kakek Surya dengan raut wajah di penuhi kecemasan ia seolah melihat sang putri di tubuh sang cucu kembali ia teringat kenangan buruknya itu

begitu juga Adam tak kalah cemasnya tak hentinya ia berdo'a untuk Sarra dalam hati

''nona Sarra baik-baik saja Kek, hanya saya ia mengalami sedikit trauma dan menyebabkan ia tak sadarkan diri , luka di tubuhnya juga sudah saya bersihkan dan saya obati untuk sementara jangan dulu terkena air agar lukanya cepat kering''

jelas Dokter

''syukurlah cucuku baik-baik saja Dokter terima kasih ''

tutur Nenek Larasati dengan menciumi tangan Sarra yang berbalut perban

''sama-sama Nek, saya akan memberikan resep obat yang harus nona Sarra minum nantinya juga obat untuk luka-lukanya''

kembali Dokter berkata

''baik Dokter''

jawab nenek , Dokter pun pamit setelah selesai memeriksa Sarra

Kakek pun beranjak setelah mendapat penjelasan dari Dokter iapun merasa lebih tenang Nenek Larasati mencoba untuk membersihkan tubuh Sarra

Adam beranjak untuk meninggalkan Sarra karna tak enak hati dengan Nenek yang akan membersihkan tubuh cucunya itu

Nenek di bantu Bi Sumi membawakan air hangat di dalam wadah untuk membersihkan tubuh Sarra

namun tubuh Sarra malah gemetar hebat saat nenek mencoba melepas pakaiannya

''tidak.... jangan sentuh aku.... lepaskan aku ... jangan ... Mas.... Mas Adam tolong aku... mas.... ''

Sarra mengigau tubuhnya mulai demam nenek dan Bi Sumi nampak saling memandang satu sama lain Adam yang akan pergi kembali berbalik dan mendekati tubuh Sarra panik dan cemas kembali menghinggapi dirinya saat Sarra mengigau memanggil-manggil dirinya

''nek, biar saya saja yang membersihkan tubuh Sarra ,seperti yang Dokter katakan Sarra mengalami trauma, percayalah aku tidak akan berbuat macam-macam nenek dan Bi sumi tetaplah di sini membantuku''

Nenek dan Bi sumi pun menuruti keinginan Adam karna tak mungkin membiarkan Sarra tidur tanpa membersihkan tubuhnya

seperti tau tubuhnya mendapat kenyamanan jika berada dekat dengan Adam gadis itu berhenti mengigau Adam membuka pakaian Sarra satu persatu dengan menutup matanya dibantu nenek dan Bi sumi pria itu dengan telaten membersihkan tubuh Sarra

Episodes
1 Visual Tokoh
2 Penghianatan
3 Menghindar
4 Masa lalu
5 Pertemuan
6 Sebuah rasa
7 First kiss
8 Pertentangan Hati
9 Menepis perasaan
10 Dilema
11 Dewa penolong
12 Khawatir
13 Hasutan
14 Kemarahan Adam
15 Kemarahan Adam 2
16 Kembali Dilema
17 Menetapkan Hati
18 Malam pertama
19 Dijemput paksa
20 Kebenaran
21 Keegoisan Vino
22 Rindu yang menyiksa
23 Bukan tandingan
24 Nyonya Mahendra
25 Kejujuran Adam
26 Sarra sakit
27 Penyesalan seorang Ayah
28 Keputusan Adam
29 Berbahagialah
30 Bahagiaku bersamamu
31 Rutinitas pasutri
32 Cemburu
33 Cemburu part 2
34 Saling percaya
35 Konferensi pers
36 Honeymoon yang tertunda
37 Tenang sebelum badai
38 Teror
39 Mimpi buruk
40 Awal dendam
41 Keinginan Vino
42 Kebersamaan
43 Penyerangan
44 Kegelisahan Sarra
45 Saling memahami
46 Sarra semakin aneh
47 Kabar bahagia
48 Ngidam
49 Keluarga seutuhnya
50 Menemui Papa
51 Akibat keegoisan
52 Memupuk Kebencian
53 Prahara
54 Terpuruk
55 Menutup diri
56 Mencoba tegar
57 Bertahan
58 Wajah baru, pribadi baru
59 Rencana Sarra
60 Awal baru
61 Terjebak
62 Terjebak 2
63 Wanitaku
64 My boy
65 Cemburu Adam
66 Kecurigaan Adam
67 Bertemu Davin
68 Morning sickness
69 Amarah Sarra
70 Ketakutan Sarra
71 Kematian Merry
72 Ancaman
73 Damon Draco
74 Babymoon
75 Ngidam
76 Rarra melahirkan
77 Ketegaran Davin
78 Rencana Damon
79 Penculikan
80 Penculikan 2
81 Tragedi
82 Bahagia di tengah nestapa
83 Rakha Mahendra
84 Last episode
85 Pengumuman
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Visual Tokoh
2
Penghianatan
3
Menghindar
4
Masa lalu
5
Pertemuan
6
Sebuah rasa
7
First kiss
8
Pertentangan Hati
9
Menepis perasaan
10
Dilema
11
Dewa penolong
12
Khawatir
13
Hasutan
14
Kemarahan Adam
15
Kemarahan Adam 2
16
Kembali Dilema
17
Menetapkan Hati
18
Malam pertama
19
Dijemput paksa
20
Kebenaran
21
Keegoisan Vino
22
Rindu yang menyiksa
23
Bukan tandingan
24
Nyonya Mahendra
25
Kejujuran Adam
26
Sarra sakit
27
Penyesalan seorang Ayah
28
Keputusan Adam
29
Berbahagialah
30
Bahagiaku bersamamu
31
Rutinitas pasutri
32
Cemburu
33
Cemburu part 2
34
Saling percaya
35
Konferensi pers
36
Honeymoon yang tertunda
37
Tenang sebelum badai
38
Teror
39
Mimpi buruk
40
Awal dendam
41
Keinginan Vino
42
Kebersamaan
43
Penyerangan
44
Kegelisahan Sarra
45
Saling memahami
46
Sarra semakin aneh
47
Kabar bahagia
48
Ngidam
49
Keluarga seutuhnya
50
Menemui Papa
51
Akibat keegoisan
52
Memupuk Kebencian
53
Prahara
54
Terpuruk
55
Menutup diri
56
Mencoba tegar
57
Bertahan
58
Wajah baru, pribadi baru
59
Rencana Sarra
60
Awal baru
61
Terjebak
62
Terjebak 2
63
Wanitaku
64
My boy
65
Cemburu Adam
66
Kecurigaan Adam
67
Bertemu Davin
68
Morning sickness
69
Amarah Sarra
70
Ketakutan Sarra
71
Kematian Merry
72
Ancaman
73
Damon Draco
74
Babymoon
75
Ngidam
76
Rarra melahirkan
77
Ketegaran Davin
78
Rencana Damon
79
Penculikan
80
Penculikan 2
81
Tragedi
82
Bahagia di tengah nestapa
83
Rakha Mahendra
84
Last episode
85
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!