keesokan paginya Sarra terbangun dengan tubuh menggigil karna udara dingin di pondok itu dengan memaksakan dirinya ia memutuskan untuk membersihkan dirinya ke kamar mandi dengan tubuh kedinginan dan langkah gontainya ia memasuki kamar mandi namun langkah nya terhenti dan ia terjatuh di kamar mandi karena syok dengan apa yang ada di kamar mandinya
''aaaaaaaaaaaahhhhhh..... ''
Sarra berteriak dengan kencang nya saat ia mendapati seekor ular phyton berukuran besar tengah berada di kamar mandinya
tubuh Sarra melemah karna ketakutan keringat mulai membasahi pelipisnya saat ular itu perlahan mulai bergerak napas Sarra terlihat memburu semakin ketakutan
jeritan Sarra terdengar para pekerja juga Adam yang berada tak jauh dari kamar Sarra dengan cepat pria itu berlari menuju kamar Sarra
di ikuti Agra dan mang Asep yang nampak cemas dengan cucu Kakek Surya itu
Adam membuka kamar Sarra dengan panik ia tak mendapati gadis itu
hingga ia berlari ke kamar mandi Adam membelalakan matanya saat melihat Ular besar di kamar mandi itu dengan cepat ia menghampiri Sarra yang ketakutan tak berdaya bersimpuh di lantai
''kau tidak apa-apa?''
Adam cemas dengan Sarra yang terlihat ketakutan itu Sarra memeluk tubuh Adam dengan tubuh gemetar
''tolong a-aku aku takut dengan Ular Tuan ''
Adam mengeluarkan senjata api dari balik punggungnya tanpa pikir panjang ia mengeluarkan isi peluru dari senjatanya itu
''dorr... dorrr... dorrr''
suara tembakan menggema di pondok itu Sarra menutup kedua telinganya
Agra , mang asep dan beberapa pekerja di buat ketakutan saat Adam menembaki ular itu tanpa expresi hanya terlihat wajah dingin dan aura kejam yang terlihat jelas di wajah Bos mafia itu
Adam memangku tubuh Sarra membawanya keluar dari kamar mandi
''kalian bersihkan kamar mandi ini''
titah Adam
''baik Tuan ''
orang-orang kepercayaan Adam dan beberapa pekerja pun mulai melakukan perintah Adam
sementara Adam membawa Sarra ke kamarnya
sendiri
Adam membaringkan tubuh Sarra di tempat tidurnya tubuh Sarra masih terlihat gemetar
''kau baik -baik saja kan? sudah tidak apa-apa aku sudah membunuh ular itu kau sudah aman disini bersamaku ''
tutur Adam
namun Sarra malah menangis dengan tersedu-sedu tangisnya pecah seketika mengingat semua kejadian yang ia alami dari kemarin juga alasan yang membuatnya untuk datang ke perkebunan itu
Adam terlihat panik karna Sarra tak berhenti juga menangis malah semakin terisak pria itupun mencoba menenangkan Sarra dengan memeluknya
''menangislah , jika memang kau ingin menangis keluarkan semua beban di hatimu ''
Sarra menjatuhkan dirinya di dada Adam tangisnya yang selama ini ia tahan ahirnya pecah tak bisa ia tahan lagi
''aku kesini untuk menghindari masalah , aku ingin ketenangan , tapi apa yang ku dapatkan di sini semua jauh di luar yang aku bayangkan hiks... hikss''
Adam tak bisa berbuat apapun ia membiarkan Sarra melampiaskan amarah dan kekesalannya dengan menangis dalam dekapannya
''masalah itu di hadapi bukan dihindari, masalahmu tidak akan selesai dengan kau menghindar ''
ucap Adam
Sarra menatap Adam dengan air mata berlinang di wajah nya
''aku tau, tapi masalah ku berbeda kau tidak akan mengerti ''
ucap Sarra
''maka ceritakanlah aku akan mendengarkanmu sebagai pendengar yang baik ''
tutur Adam dengan mengusap air mata Sarra
gadis itu menatap sorot mata Adam yang membuat hatinya tenang juga nyaman itu Sarra pun menceritakan masalahnya dengan keluarga juga tentang rencana pernikahan nya dengan Vino dan penghianatan yang di lakukan Vino bersama Rarra adik tirinya
Adam sedikit syok saat tau Sarra sudah bertunangan dan akan segera menikah tak bisa di pungkiri kalau ia merasa cemburu juga kesal rasa cemburu yang bergejolak sejak semalam kembali bergolak dalam hatinya
ia membayangkan kalau Sarra akan menikah sudah pasti gadis itu sudah melakukan hal-hal lebih dengan pria bernama Vino itu membayangkan hal itu Adam semakin kesal
''alasan di balik penghianatan yang dilakukan Vino karna aku selalu menghindarinya saat ia ingin menyentuhku dan menciumku dia pikir dia pria normal dan wajar untuk melakukan itu kepada wanita manapun dia bilang aku terlalu alim juga kolot''
kembali Sarra bercerita mendengar hal itu Adam seperti mendapat angin segar
''apa kau mencintai calon suamimu?
tanya Adam
''entahlah aku tidak tau apa itu cinta , aku hanya menuruti keinginan Ayah saja untuk menikahi Vino karna alasan hutang budi Ayah pada keluarga Vino ''
''kau sangat polos Sarra kau tidak tau dengan perasaanmu , yang kau pikirkan hanya kebahagiaan orang lain tapi kau sendiri terluka, dan itu tidak benar ''
Adam memberikan nasehat pada Sarra pria itu mengelus wajah dan menghapus air mata Sarra dengan penuh kelembutan
''jangan korbankan perasaan dan kebahagiaanmu demi orang lain yang tidak menghargaimu , kau akan menyesal nantinya pernikahan harus dijalanu dengan orang yang kau cintai dan tulus mencintaimu''
kembali Adam berkata Sarra menatap Adam dengan tatapan sendunya ia merasa lega telah bercerita dengan pria itu perasaan nyaman dan terlindungi kembali menyelimuti hatinya yang menghangat
Adam terdiam saat matanya beradu tatap dengan mata sebening kristal di hadapannya seolah tersihir perlahan Adam menarik tengkuk Sarra dan mendaratkan bibirnya untuk pertama kali di bibir Sarra
Sarra diam saja membiarkan Adam menikmati bibirnya Adam menggigit bibir bawah gadis itu agar Sarra sedikit membuka bibir nya benar saja apa yang dilakukan Adam gadis itu perlahan membalas kecapan bibir Adam di bibirnya
sesuatu yang untuk pertama kalinya gadis itu rasakan perlahan Sarra mengalungkan kedua tangannya di bahu Adam keduanya terus berpagut merasakan bibir masing-masing
dengan napas terengah Adam melepaskan bibir Sarra
''first kiss"
Adam berbisik ditelinga Sarra yang terlihat menundukan wajahnya yang merona Adam mengulas senyum bahagianya rasa kesal dan cemburu di hatinya kini hilang sudah dengan apa yang baru terjadi diantara mereka
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Fi Fin
aduuuuh jong suk oppa ciuman hot sama hyo jo apa suzi ya ..cemburu aku
2021-10-23
1