Seorang gadis tengah menangis tersedu di bawah pohon rindang di tepi danau yang tampak indah di pandang mata
kembali ia mengingat kejadian saat ia menemui Tunangannya di kantor untuk mengantarkan berkas-berkas penting yang diperintahkan sang Ayah
Flashback on
''ahhh... sayang... ahh''
terdengar suara ******* wanita dari ruang kantor yang ditempati calon suami Sarra
suara itu semakin lama semakin terdengar dengan jelas
Sarra mencoba menepis pikiran-pikiran yang kini berputar di otaknya rasa curiga dan penasaran membuat Sarra menerobos masuk keruangan itu
seketika tubuhnya terasa lemas saat melihat calon suaminya itu tengah bercinta di ruangan itu ia menutup kedua matanya yang mulai meneteskan bulir air mata
''sayang, kau disini?''
pria dengan tubuh setengah telanjang itu nampak syok mendapati Sarra diruangannya begitu juga wanita yang bersamanya yang tak lain adalah adik tiri Sarra yang nampak santai saja mengetahui Sarra mendapati dirinya tengah bercinta dengan calon suami sang Kakak
''keterlaluan kamu Vin ,ku pikir kau berbeda dengan pria-pria lain ternyata kau sama saja aku benar-benar kecewa ''
Sarra mengusap airmatanya dengan kasar
''Sayang, dengarkan dulu penjelasanku aku dan dia hanya sebatas saling memerlukan kepuasan tidak lebih , yang ku cintai hanya kau percayalah jangan marah ''
Vino membela dirinya ia tak ingin kehilangan Sarra wanita yang ia cintai dan akan segera ia nikahi
Sarra menatap tajam Vino nampak amarah mulai menguasai dirinya
''kau benar-benar menjijikan Vin, kau pikir aku mau menikah dengan laki-laki yang suka tidur dengan wanita lain di belakangku , tidak ada pernikahan pertunangan ini aku batalkan kau nikahi saja dia ''
Sarra menoleh ke arah sang adik tiri yang nampak santai saja tengah merapikan pakaiannya seolah ia tak ada hal buruk yang terjadi Vino terkejut dengan keputusan Sarra
tak ingin berlama-lama Sarra memutuskan untuk keluar dari ruangan itu Vino pun semakin kalut ia menatap Riri dengan kesal
''semua ini tak akan terjadi kalau kau tak menggodaku, aku menyesal telah melukai Sarra hanya karna gadis seperti mu ''
kesal Vino
''hahaha... dasar pria di kasih hati minta jantung, biarkan saja dia pergi toh ada aku , aku lebih baik dari kakaku ayolah jangan munafik aku tau kau menginginkan tubuhku karna kakaku tak mungkin mau melakukannya dia terlalu alim''
Rarra kemudian mendekatkan tubuhnya dan melepas kembali seluruh pakaiannya di hadapan Vino
Vino yang memang belum mencapai kepuasan pun tak menyia-nyiakan kesempatan ia kembali menikmati suguhan itu tanpa pikir panjang
Flashback off
Sarra kembali menangis dengan terisak mengingat hubungan nya dengan Vino yang akan menikah beberapa minggu kedepan
bagaimana ia harus memberitahu Ayah juga Ibu tiri nya tentang pembatalan pernikahannya nanti
semua pasti akan kecewa terlebih sang Ayah yang begitu mempercayai Vino dan pernikahan mereka yang sudah diatur karna perjodohan demi kelancaran kerjasama perusahaan sang Ayah dan perusahaan Vino
keluarga Vino telah banyak membantu perusahaan Ayahnya yang memang membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk menutupi kerugian akibat proyek yang gagal
''aku tau kau pasti disini ''
rupanya Vino menyusul Sarra ke danau itu Sarra beranjak dari duduknya dan mengusap airmatanya dengan kasar
''untuk apa lagi kau ke sini ?
bukankah semua sudah jelas tadi''
Sarra menatap Vino
''Sar, aku tak ingin pernikahan kita batal , kita harus tetap menikah kau suka atau tidak ''
tukas Vino
''kau benar-benar egois Vin, kau hanya memikirkan dirimu sendiri, kau tak pernah memikirkan aku ,apa saat kau bercinta dengan adik tiriku kau mengingat aku sebagai calon istrimu Vino Bramantyo''
Sarra dengan kata-kata menohok membuat Vino tak bisa berbicara rasa bersalah kini mulai menghinggapi dirinya ia mencoba meraih tangan Sarra namun lagi-lagi gadis itu menepis tangannnya
''maafkan aku Sar, kumohon kau mengerti posisiku sebagai seorang pria normal wajar kan bila aku menginginkan sentuhan wanita , kau selalu menghindar saat aku ingin menyentuh ataupun mencium mu ''
Vino membela dirinya kata-kata Vino membuat Sarra semakin geram
''jadi kau menjadikan prinsipku sebagai alasan penghianatan yang kau lakukan hah?
aku benar-benar kecewa dengan mu Vin ''
Sarra mengheula napas nya dengan kasar
''aku mohon kita sudahi saja pertengakaran kita, jangan sampai kedua orang kita tau masalah ini kau tau kan apa yang akan terjadi jika mereka sampai tau ''
timpah Vino
''kau memang tak memiliki perasaan Vin, aku tak peduli dengan semuanya biarkan saja semuanya hancur aku sudah tak peduli lagi ''
Sarra beranjak ingin meninggalkan Vino namun pria itu menarik tangan nya dan memeluk pinggangnya Sarra meronta -ronta dalam pelukan Vino
''lepaskan aku brengsek''
''kau milikku Sarra, aku sangat mencintaimu sampai kapanpun aku tak akan pernah melepaskanmu ''
Vino mengcengkram kedua tangan Sarra yang terus meronta -meronta dan menatap tajam dirinya
''cinta? cinta seperti apa yang akan kau berikan Vin, kau menghianatiku dengan adikku sendiri mungkin dengan wanita lain aku masih memaafkanmu tapi dia, dia adikku Vino kau keterlaluan ''
Sarra histeris di dalam pelukan Vino melihat wanita yang ia cintai menangis Vino pun luluh perlahan ia melepas cengkramannya ditangan Sarra
ia mengguyar rambutnya dengan kasar akibat nafsunya ia menghancurkan hubungan dan kepercayaan Sarra
''sayang, maafkan aku ''
kembali Vino mencoba untuk bersikap lembut Sarra menatapnya tak bisa di pungkiri kalau ia pun masih menyimpan perasaan untuk pria itu namun kekecewaannya kini jauh lebih besar dari rasa cintanya
''berikan aku waktu Vin , untuk memikirkan semuanya juga tentang hubungan kita''
Sarra pun beranjak dengan cepat ia meninggalkan Vino yang berdiri mematung disana menatap kepergiannya Sarra memasuki mobilnya dengan cepat ia membawa mobilnya meninggalkan laki-laki yang kini terpuruk atas penyesalannya
Sarra Lim
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments