Sarra yang masih kesal memutuskan untuk pergi berjalan -jalan bersama Bi Sumi, ibu dari Agra yang akan berbelanja ke pasar tradisional di desa itu dengan mengendarai mobil bak terbuka untuk berkeliling kebun
waktu yang mereka tak tempuh hanya sekitar 40 menitan ke pusat desa dimana pasar tradisional itu berada Sarra turun dari mobil di bantu Agra dan Bi sumi
''hati-hati non, jalanan pasar di sini sedikit licin bisa-bisa non terjatuh nantinya''
tukas Bi sumi
''iya Bi sumi, Sarra tau kita akan belanja apa saja hari ini Bi?
Sarra bertanya dengan antusias ia memandangi semua dagangan yang di jajakan para pedagang di sana yang di gelar di bahu jalan sepanjang jalan pusat desa itu dengan tenda seadanya agar terlindung dari panas matahari
Sarra membantu Bi sumi memilih sayuran dan buah segar hasil kebun mereka sendiri para pedagang di buat terpesona saat kedatangan gadis secantik Sarra di desa mereka
''nona nampaknya bukan orang sini ya ?''
tanya pedagang buah yang menatap kagum Sarra
Sarra mengulas senyum di bibirnya
''iya saya baru seminggu lagu kemari saya cucu kakek surya ''
jawab Sarra ramah
''pantas saja kami baru melihat anda, nona rupanya dari kota pantas saja begitu cantik juga manis''
puji pedagang itu
Sarra dan Bi sumi kemudian beranjak menuju pedagang yang lain nya membeli barang lainnya di ikuti Agra yang membawakan belanjaan mereka cukup lama mereka berkeliling pasar dan memutuskan untuk segera kembali ke rumah besar
namun saat mereka berjalan menuju mobil mereka beberapa preman pasar memghadang jalan mereka Sarra mulai ketakutan ia pun bersembunyi di balik tubuh Bi Sumi
''apa yang kalian lakukan ?minggir jangan menghalangi jalan kami ''
Bi Sumi memasang wajah ketus nya pada para preman -preman itu
Agra juga berusaha melindungi Sarra dengan memasang badan di depan Sarra bersama sang Ibu
''kalian jangan macam-macam dengan nona kami atau kalian akan menyesal nantinya''
hardik Agra
''hahahaha.... lihatlah anak kemarin sore berani menantang kita , hei bocah kau bisa apa ? kalau kami menginginkan wanita di belakangmu itu hahaha.... ''
preman-preman itu malah menertawakan Agra yang menatap garang mereka Sarra semakin ketakutan ia memeluk Bi Sumi dengan erat dan tubuh mulai gemetar
''Bi, Sarra takut siapa mereka Bi?''
''mereka preman pasar non, jangan takut Bibi akan menjaga nona ''
ucap Bi Sumi menenangkan Sarra yang semakin ketakutan
para preman mendekati mereka sambil terbahak -bahak Agra memasang kuda-kuda dengan tinjunya yang ia kepalkan menatap para preman -preman itu
''kalian jangan berani mendekat atau kalian akan menyesal nanti''
Agra meneriaki preman -preman yang rata-rata bertubuh tegap itu jauh dari postur pemuda tanggung itu
''bugggghhh''
sebuah pukulan tepat mengenai Agra hingga tubuh pemuda itu jatuh tersungkur ke tanah Sarra menjerit histeris ia beranjak memapah tubuh Agra di ikuti Bi Sumi
''Agra, kau tidak apa-apa ?, apa yang kalian inginkan ? jangan memukul dia , pukul saja aku jangan menyakiti dia''
Sarra meneriaki para preman itu yang malah bersemangat melihat Sarra yang cantik di mata mereka Sarra meminta bantuan pada para pedagang disana namun para pedagang tampak diam tak berani menolongnya dan malah menutup mata dan telinga mereka karna takut akan nasib mereka jika berurusan dengan para preman itu nantinya
''kalian benar-benar pengecut , kalian hanya berani karna aku wanita , kalian tidak tau malu ''
jerit Sarra
salah satu dari preman menarik tangan Sarra dengan kasar membuat gadis itu meringis kesakitan
''lepaskan tanganku , jangan berani menyentuhku kalian brengsek... aawwww... ''
Sarra meringis kesakitan
''diamlah jangan berteriak nona , kalau mau berteriak nanti saja di kamar kami hahaha... kau sangat cantik nona kami pasti akan puas menikmati tubuh indahmu mu nona ''
''PLAAAKKK''
Sarra melayangkan sebuah tamparan yang cukup keras di wajah sang preman itu
preman dengan tubuh tinggi juga kekar dengan wajah seram juga tato yang memenuhi tubuhnya menatap Sarra dengan mata memerah
''plaakkk''
preman itu membalas tamparan Sarra hingga gadis itu tersungkur ketanah
''brukkkkk''
kedua telapak tangan dan lutut Sarra yang terbuka mengenai tanah menyebabkan luka di tubuh gadis itu
''aawww''
Sarra mulai menangis di peganginya kedua lutut dan tangannya yang berdarah Bi Sumi, memeluk Sarra sambil berteriak melepaskan Agra yang juga terluka
''Nona... , kalian berani melukai cucu Kakek Surya kalian akan menyesal nanti Nona, kau baik-baik saja kan nona....
teriak Bi Sumi , Sarra menangis memeluk Bibinya itu dengan terisak
''kami tidak takut dengan tua bangka itu, bagi kami dia bukan apa-apa hahahha... berikan gadis cantik itu padaku dan kalian boleh pergi dari sini ''
tukas preman itu
''tidak akan ku biarkan kalian menyentuhnya langkahi dulu mayatku ''
Bi Sumi semakin geram begitu juga Agra yang berusaha bangkit untuk melindungi Ibu dan Nona nya itu
para preman memukuli Agra hingga pemuda itu jatuh tak sadarkan diri Bi Sumi panik melihat putra nya ia berlari memeluk tubuh Agra wanita paruh baya itu berteriak meminta tolong namun sia-sia saja semua seakan menjadi batu tak memperdulikan kejahatan di depan mereka
Sarra menjerit saat tubuhnya di seret salah satu preman
tiba-tiba dari arah berlawanan ada sebuah motor dengan kecepatan tinggi ke arah mereka Sarra menatap pria yang mengendarai motor besar itu yang tak lain adalah Adam
''Tuan ''
lirih Sarra dengan mata berbinar karna pria yang selalu menolongnya itu kini datang kembali menolongnya
Adam menghentikan motornya tepat di hadapan Sarra dan para preman
Adam melihat keadaan Sarra yang terluka juga Agra yang tak sadarkan diri dalam dekapan Bi Sumi pria dingin itu mengepalkan kedua tangannya
''lepaskan tangan kalian dari gadis itu , atau kalian akan menyesal ''
Adam dengan tatapan membunuhnya membuat siapapun takut untuk menatapnya
''siapa kau ? berani memerintahku kau tidak tau siapa aku disini hah?''
preman itu malah megertak balik Adam
Adam hanya tersenyum sinis
''baiklah , kalian sudah ku peringatkan dan jangan menyesal ''
Adam memasang kuda-kuda nya dengan tatapan setajam elang
''serang''
perintah ketua preman yang mengkram tangan Sarra
tanpa ada rasa takut Adam menghajar para preman itu satu persatu tanpa gentar atau pun terkena pukulan Adam memukul para preman itu satu persatu dengan gerakan ringan dan terlatih
''bughhh.... bughhhh''
Adam melayangkan tinjunya dengan sekali tinjunya tepat mengenai titik vital mereka preman yang menarik tangan Sarra mencoba melawan Adam dengan mengeluarkan pisau dari balik punggungnya
''Tuan awass''
Sarra berteriak Adam dengan sigap menendang tangan preman itu dan melayangkan tubuhnya ke udar
''brukkk''
tubuh preman itu jatuh tersungkur ke tanah tak sadarkan diri akibat tendangan udara yang dilakukan Adam dengan wajah berlumuran darah
Sarra menutup mulutnya syok saat melihat hal itu Adam seperti kesetanan dengan membabi buta ia memukuli para preman
amarah menguasi bos mafia itu saat melihat luka-luka di tubuh Sarra
para pedagang di buat takjub akan keberanian Adam
tak lama para preman itu tergeletak disana sini suasana pasar terlihat kacau balau akibat perkelahian itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments